You'Ll Always Be The One

You'Ll Always Be The One

Chapter 1

"Berjanjilah untuk menungguku. Jangan pernah pergi dari sini. Aku akan menjemputmu" Ucap seorang anak laki-laki berusia 8 tahun.

Dan seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang sedang duduk di depannya langsung mengangguk. Sambil tersenyum.

Tiba-tiba scene berubah,

Ciiiitttt, braakkkkkk, terdengar suara benda tertabrak dan terjatuh di aspal. Sesaat kemudian terdengar suara jeritan seorang wanita.

"Tidaakkkk, Alan.... No.....! Jerit wanita itu.

"Kamu pembunuh! Kamu pembunuh! Kamu membunuh Alanku! Pergi dari sini! Jangan pernah muncul di hadapanku lagi!" Teriak seorang wanita lainnya.

"Tidak! Aku tidak membunuhnya! Aku tidak membunuhnya! Alan jangan pergiiiii!"

"Hah! Hah! Hufff! Hah" Suara helaan nafas keluar dari bibir seorang gadis cantik.

"Mimpi itu lagi" Gumannya pelan. Perlahan dia menegakkan posisi duduknya. Rupanya dia sempat tertidur tadi.

"Ah, bagaimana aku bisa tertidur?" Gumannya kesal. Perlahan terdengar pintu terbuka. Masuklah seorang gadis yang berpenampilan girly dengan kacamata baca bertengger di hidung mungilnya.

"Ibu sudah bangun?" Tanya gadis yang bernama Lisa itu kepada atasannya. Lisa adalah asisten pribadi dari atasannya yang seorang Broadcasting Manager di kantor HD TV. Salah satu TV terbesar yang ada di negeri ini.

"Kenapa kamu nggak bangunin aku?" Tanya atasannya itu.

"Ibu kelihatan lelah sekali. Jadi ya aku biarkan saja Ibu tidur sebentar. Wong belum ada jadwal lagi" Jelas Lisa.

Atasannya itu hanya menghela nafasnya.

"Apa terlihat sekali jika aku kelelahan?" Tanya gadis itu. Dan Lisa hanya mengangguk.

"Siapa juga yang tidak lelah. Ibu menghandle semua sendirian. Di tambah semua harus beres sebelum General Manager yang baru datang lusa" Tambah Lisa.

"Kan ada kamu yang bantuin" Kembali gadis itu berujar sambil menuju ke arah meja kerjanya. Meraih gelasnya lantas meminum isinya sampai tandas. Meraih beberapa berkas yang tampak bertaburan di mejanya. Menelitinya satu persatu.

"Tapi kan semua keputusan tetap sama Ibu"

"Kamu sudah banyak membantuku, Lis. Kalau nggak ada kamu mungkin aku nggak bisa pulang ke rumah" Ucapnya lagi sambil bercanda.

Perlahan dia berjalan menuju pintu keluar ruangannya.

"Apa shooting untuk news pukul 12 sudah di mulai?" Tanya gadis itu. Berjalan menuju ke sebuah ruangan bertuliskan Studio 1 di bagian pintu masuknya.

"Sepertinya sudah" Jawab Lisa sambil mengikuti atasannya itu.

Natasya Ariana, begitu nama yang tersemat di ID Card yang tergantung manis di dadanya. Dengan Broadcasting Manager tertulis sebagai jabatannya.

Berusia 24 tahun, bertubuh tinggi langsing. Dengan tinggi 170 cm. Ia tampak lebih cocok menjadi seorang model ketimbang menjadi seseorang yang hanya berdiri di belakang layar.

Apalagi ia juga memiliki wajah yang cantik dan senyum yang menawan. Membuat siapa saja akan terpana saat menatapnya. Namun sayang tidak semua orang bisa melihat senyum indahnya. Karena ia terkenal sangat dingin dan galak pada orang yang tidak ia kenal.

Kredit Drama Wiki

Natasya memasuki studio 1 dimana tampak kru dan semua orang tengah melakukan proses shooting untuk berita yang tengah ditayangkan.

"Ada masalah bang Sam" Tanyanya pada seorang pria paruh baya yang menjadi sutradara dalam proses shooting itu.

"Tidak ada Bu, semua berjalan lancar" Jawab orang di panggil bang Sam itu.

"Bagus. Teruskan kalau begitu. Ada masalah cepat beritahu" Perintahnya dingin dan tegas.

"Baik Bu. Oh iya tadi Roy dari bagian musik bertanya kenapa konsep untuk konser Mandy belum juga turun. Ia bermaksud untuk memulai persiapan shootingnya" Ucap bang Sam yang langsung membuat mata Natasya membulat.

"Bang, aku sudah menyerahkan konsepku dua hari lalu ke bagian Music Developing Centre. Supaya manager Kim bisa langsung meng-acc-nya. Supaya bagian lapangan bisa langsung membuat persiapan. Bagaimana bisa konsepnya belum turun ke bang Roy kecuali.... sialan kau Alex Kim" Umpat Natasya yang membuat bang Sam melongo.

Pasalnya tidak ada seorangpun yang berani melawan Alex Kim pemilik divisi Music dan Entertainment. Tapi siapa juga yang tidak mengenal Natasya. Manager divisi Penyiaran yang memang terkenal blak-blakan tanpa rasa takut kepada siapapun.

Natasya langsung melangkah keluar dari studio 1. Meraih ponselnya lantas mendial nomer seseorang.

"Halo, Alex tidak bisakah kamu membantu sedikit saja pekerjaanku. Tanda tangani konsep konsernya Mandy dan serahkan kepada bagian produksi agar mereka bisa langsung memulai persiapannya!" Ucapnya kesal. Dan "tuut" dia mematikan panggilannya tanpa menunggu jawaban dari seberang.

Sementara orang yang bernama Alex Kim, orang yang baru saja dihubungi Natasya hanya bisa tersenyum. Mendengar omelan Natasya yang malah terdengar seperti alunan sebuah melodi yang sangat indah di telinga Alex.

"Dia benar-benar sulit ditaklukkan" Ucap pria itu sambil mengusap lembut ujung bibirnya. Dia pikir akan mudah untuk mendapatkan hati seorang Natasya sang Manager Penyiaran.

Namun nyatanya hampir setahun ini usahanya tidak kunjung mendapatkan hasil seperti yang dia inginkan. Hati gadis itu tampak begitu dingin tak tersentuh. Membuatnya semakin penasaran untuk mendapatkan hati gadis itu.

"Huh bikin kesal saja!" Umpat Natasya. Dia paling benci jika ada orang yang seolah mempersulit pekerjaannya. Dia sudah jauh-jauh hari membuat konsep konser untuk merayakan 10 tahun berkarirnya Mandy, penyanyi yang tengah naik daun saat ini. Dan berada di bawah naungan HD Entertainment.

Dia harus bolak balik, ke sana kemari. Berdiskusi dengan banyak orang dari berbagai divisi hingga konsep itu tercipta. Tapi sang Manager divisi musik malah terkesan mempersulitnya.

"Apa susahnya sih tinggal tanda tangan doang. Trus serahin ke bagian produksi. Selesai" Natasya masih terus mengumpat kesal saat ia kembali ke ruangannya. Masih diikuti Lisa yang hanya diam mendengarkan umpatan dan makian atasannya itu pada orang yang bernama Alex Kim itu.

Tiiing,

Sebuah pesan masuk,

"Aku akan menandatanganinya jika kamu ada di depanku"

"Brengsek!" Natasya kembali memaki.

"Sabar Bu. Abaikan saja. Nanti Ibu darah tinggi lo kalau marah-marah terus" Lisa mencoba menenangkan.

"Kayaknya betul deh. Darah tinggiku mulai kumat tiap kali berhubungan dengan si Kim itu" Ucap Natasya sambil memijat pelan pelipisnya. Rasa pusing tiba-tiba saja menderanya.

"Lisa apa ada yang harus aku handle lagi" Tanya Natasya.

"Sepertinya tidak ada Bu. Semua sudah Anda approve dan sudah diserahkan ke bagian produksi. Semua sudah on the way. Tinggal kita mengeceknya lagi nanti" Jelas Lisa.

"Kalau begitu aku balik dululah. Pusing aku gara-gara si Kim itu" Ucapnya sambil meraih hand bagnya dan kunci mobilnya.

"Baik Bu" Jawab Lisa.

"Kabari aku jika ada masalah" Ucap Natasya sambil keluar dari ruangannya. Langsung menuju basement. Di mana Honda Brio berwarna hitamnya sudah menunggu dengan cantik.

Tak lama setelah kepergian Natasya. Pintu terbuka. Nampak seorang pria bertubuh tinggi dengan aksen oriental Korea di wajahnya masuk ke ruangan Natasya. Tampan, itu kesan pertama yang timbul saat bertemu dengan pria itu. Tubuh tinggi dan proporsional menjadi pelengkap tampilan pria itu. Membuat semua wanita pasti akan tergila-gila padanya.

Lisa yang masih membereskan berkas-berkas di meja Natasya langsung menghentikan pekerjaannya.

"Eh, Pak Kim ada yang bisa saya bantu?" Tanya Lisa pada pria yang ternyata adalah Alex Kim.

"Di mana bosmu?" Ucapnya sambil menatap keseluruhan ruangan kerja Natasya yang langsung menghadap ke balkon kantor itu. Hingga pemandangan halaman depan kantor HD TV terlihat jelas dari ruangan kerja Natasya.

"Oh, Ibu baru saja keluar. Anda yang bisa dibantu?" Jawab Lisa.

"Keluar? Ke mana?" Tanyanya heran. Melirik jam di pergelangan tangannya. Memang sudah waktunya jam pulang. Pikir Alex Kim. Pria itu lantas menghadap jendela kaca di ruangan itu. Hingga dia bisa melihat sebuah Honda Brio hitam melesat keluar dari halaman kantor HD TV. Dan dia tahu persis siapa pemilik mobil itu.

"Pulang. Ibu sedikit lelah. Jadi dia pulang lebih awal" Jawab Lisa.

Dan tanpa basa-basi, Alex langsung keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Lisa yang hanya bisa menghela nafasnya.

Suasana jalanan ibukota sore itu tidak terlalu macet. Hingga Natasya tidak memerlukan waktu lama untuk sampai di rumahnya.

Kredit google.com

Rumah minimalis berlantai dua ia pilih sebagai tempat tinggalnya bersama sahabat karibnya Hera. Serta adiknya Nadya.

Begitu mobilnya sudah terparkir di garasinya. Natasya langsung masuk ke rumahnya. Langsung menuju kamarnya di lantai dua. Ia baru menghubungi Hera. Dan ternyata Hera harus lembur karena banyak pelanggan yang berkunjung ke restorannya.

Hera seorang chef yang bekerja di sebuah restoran Italia di Jakarta. Natasya langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur queen size-nya. Lelah sekali rasanya. Perlahan ia memejamkan matanya. Pikirannya mulai menerawang ke mana-mana.

Adiknya sudah masuk semester akhir tahun depan. Sang adik kuliah di National University of Singapore ( NUS). Mengambil spesialiasi di bidang keuangan sama dengan dirinya. Ia sengaja mengirim adiknya kuliah di luar. Walaupun pada awalnya Nadya, sang adik mati-matian menolak.

"Aku bisa kuliah di UI. Kenapa juga aku harus ke NUS atau UTM ( Universitas Teknologi Mara yang ada di Shah Alam, Selangor, Malaysia)" Tolak sang adik 2 tahun lalu.

"Tolonglah Nad, kali ini kamu menurut dengan kakak" Bujuk Natasya kala itu.

"Beri aku alasan kenapa aku harus menuruti kakak kali ini?" Tanya Nadya tegas. Natasya sedikit berpikir. Adiknya paling tidak suka dibohongi. Akhirnya Natasya menarik nafasnya.

"Kakak dengar mereka tengah mencari kita" Jawab Natasya lirih. Sejenak Nadya terpaku.

"Apa itu benar? Kalau begitu kita pergi saja sama-sama" Sang adik berujar.

"Tidak bisa. Kakak tidak bisa pergi dari sini" Jawab Natasya lirih.

"Kakak masih menunggu kak Adit datang?" Tanya sang adik lagi. Pertanyaan Nadya sontak membuat Natasya terkejut. Nama Adit memang sudah lama tidak pernah keluar dari bibir Natasya. Namun nama itu jelas berada di sudut hatinya yang paling dalam.

"Tidak. Hanya saja kita tidak bisa membebani keluarga Kusuma terus. Mereka jelas akan semakin kesulitan untuk menyembunyikan identitas kita berdua" Jelas Natasya berusaha menghindari tatapan tajam mata Nadya.

Sejenak Nadya berpikir. Dia tahu jika sang kakak telah banyak berkorban demi dirinya selama ini. Apapun selalu kakaknya lakukan demi dirinya. Hingga akhirnya dia hanya mampu menarik nafasnya pelan.

"NUS aku akan pergi ke sana. UTM terlalu jauh" Jawab Nadya akhirnya.

"Tidak apa-apa jika kamu ingin ke UTM. Itu hanya di Selangor. Malaysia" Jawab Natasya.

"NUS, aku akan ke Singapura. Banyak temanku di sana. Jadi aku tidak akan kesepian" Terang Nadya.

Natasya menarik nafasnya pelan. Lantas masuk ke kamar mandinya. Melucuti pakaiannya dan mulai ritual mandinya di bawah guyuran showernya. Tak terasa air matanya turun bercampur dengan air dari shower.

"Masih adakah kebahagiaan yang tersisa untukku? Aku lelah. Sampai kapan aku harus bersembunyi terus. Melarikan diri dari kenyataan tentang siapa diriku yang sebenarnya" Bisik hati Natasya.

Tanpa Natasya tahu. Sebuah Fortuner hitam tampak berhenti tidak jauh dari rumah Natasya. Seorang pria dengan kacamata hitam bertengger manis di hidung mancungnya tampak mengamati Natasya yang langsung masuk ke dalam rumahnya setelah memarkirkan Brionya.

Tak lama mobil itu pun mulai meninggalkan rumah Natasya.

Sementara itu di Surabaya, di waktu yang sama. Seorang pria tampan dengan aksen wajah Cina tampak tengah memandang keramaian lalu lintas jalanan kota Surabaya dari jendela kantor miliknya. Sebuah bank yang cukup ternama di Surabaya.

Kedua tangannya bertaut di belakang punggung kokohnya.

"Semua sudah siap Tuan. Anda akan mengambil penerbangan pertama ke Jakarta dan langsung menuju ke HD TV" Ucap Leo sang asisten pribadinya.

"Hemm" Jawab pria dengan tinggi 180 cm itu, tanpa menengok ke arah Leo.

"Semua barang Anda juga sudah dikirim ke sana. Dan akan tiba bersamaan dengan Anda masuk ke kantor HD TV"

Dan kemudian pria itu berbalik. Bisa dilihat betapa tampannya wajah pria itu. Wajah khas keturunan Cina dengan kulit putihnya. Hidung mancung. Alis tebalnya. Serta bibir tipis yang seksi seakan menjadi paket komplit bagi pria itu.

"Aku akan tinggal di apartemenku. Beritahukan itu pada Kakek" Ucapnya tegas dengan suara baritonenya yang terdengar seksi di telinga kaum hawa.

"Baik tuan. Dan ini berkas-berkas yang harus Anda lihat dan pelajari tentang HD TV" Ucap Leo sambil meletakkan beberapa berkas di atas meja kerja tuannya itu.

"Hemmm. Kau boleh pergi sekarang" Titahnya.

Sepeninggal asistennya. Pria itu hanya bisa menarik nafasnya pelan.

"Semoga kepulanganku kali ini. Aku bisa mendapatkan kabar tentangmu. Dan memenuhi janjiku padamu 20 tahun yang lalu" Gumannya.

Perlahan ia kembali menatap jalanan kota Surabaya yang lusa akan segera ia tinggalkan.

****

Hai readers, ketemu lagi. Kali ini author hadir dengan cerita tentang Kaizo Aditya dan Natasya Ariana. Yang kemarin sempat kenalan pas nikahannya Lee Joon dan Nina. Semoga kalian suka dengan alur dan ceritanya 🤗🤗🤗

Jadi tetep dukung author ya,

Happy reading readers and salam sayang dari author, muah 😘😘😘

****

Terpopuler

Comments

FMR

FMR

sambil nunggu up yg cinta dua dunia ,,aku mampir dulu disini,,,semangat ya Thor,,sehat selalu 🤗💪💪🤲🙏

2022-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Pengumuman
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Pengumuman
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!