Ponsel Natasya tiba-tiba saja berbunyi. Mereka baru saja masuk ke dalam mobil. Setelah berpamitan kepada tuan Atmaja. Yang terlihat begitu bahagia.
Satu percakapan dengan tuan Atmaja yang masih terngiang di telinga Kai.
"Aku harap, aku akan mendengar kabar bahagia setelah kepulanganku dari Tiongkok nanti" Ucap tuan Atmaja.
"Soal?" Tanya Kai.
"Soal hubungan kalian. Aku tahu mencintainya kan?" Ucap tuan Atmaja.
Membuat Kai menghela nafasnya.
"Ya, halo Lisa" Suara Natasya menjawab telepon membuyarkan lamunan Kai. Dia mulai memakai sabuk pengamannya. Mulai menghidupkan mesin mobilnya.
Tuan Atmaja masih setia menunggu hingga mobil Kai berlalu dari halaman luas rumah keluarga Atmaja.
"Lagi? Apa tidak ada orang lain? Aku sedang berada di luar" Ucap Natasya lagi.
"Ah, oke-oke. Aku akan sampai dalam... (melirik ke arah Kai yang memberi kode angka 2 dengan jarinya)... 20 menit. Persiapkan saja semuanya" Natasya menutup panggilannya.
"Ada yang serius?" Tanya Kai dengan wajahnya tetap fokus pada kemudi dan jalanan di depan.
"Lagi-lagi news anchor-ku tidak bisa datang. Jadi aku harus menggantikannya. Lama-lama aku bisa merangkap kerja jadi news anchor juga" Keluh Natasya.
"Kenapa tidak suka jadi anchor?" tanya Kai heran. Kebanyakan orang suka tampil di depan umum. Tapi Natasya terlihat tidak suka.
"Aku ogah, harus senyum mulu didepan kamera. Bisa garing bibir aku" Keluh Natasya lagi.
Dan jawaban Natasya nyaris membuat Kai menginjak pedal gasnya. Alasan yang sangat tidak masuk akal menurut Kai. Dia tidak suka tersenyum di depan kamera. Oh come on, ada juga alasan seperti itu. Kai nampak menggeleng-gelengkan kepalanya. Dasar gadis aneh, pikir Kai.
Dan benar dalam 20 menit mereka sudah tiba di lobi HD TV. Natasya langsung melesat keluar dari mobil Kai setelah mengucapkan terima kasih.
Kai tadinya langsung ingin kembali ke ruang kerjanya. Dia pikir harus segera menyiapkan kertas kerja berisi rencana penggunaan investasi yang baru saja ia terima. Memastikan menggunakannya di spot-spot yang benar-benar membutuhkan pendanaan secepatnya. Dan memberikan laporannya kepada tuan Atmaja.
Namun rencananya hanya tinggal angan saja. Karena begitu masuk ke lobi. Kakinya malah menuntunnya untuk masuk ke studio 3. Bukannya masuk ke lift dan naik ke lantai 5 tempat ruang kerjanya berada.
Beberapa kru yang melihatnya langsung mengangguk memberi hormat. Kai dengan cepat mengangkat tangannya. Memberi kode jika jangan terlalu menghiraukannya. Sedang pandangan matanya lurus ke depan. Di mana di news stage sudah ada Natasha yang sudah berganti baju dengan setelan khas pembawa berita. Tengah bersiap dengan seorang kru wanita yang sedang merapikan penampilannya.
Sementara Natasya sedang sibuk dengan script di tangannya.Sedang mempelajarinya dengan serius. Semua tampak sudah bersiap di posisi masing-masing. Dengan ruang panel control disisi kiri mereka juga sudah bersiap melakukan tugasnya.
Dan dalam hitungan menit, shooting pun dimulai. Kai jelas terkejut bagaimana Natasya bisa dengan baik menjadi seorang news anchor. Dengan senyum yang tak pernah lekang dari bibirnya.
"Cantik" Guman Kai lirih. Melihat bagaimana Natasya tersenyum alami tanpa dibuat-buat sedikitpun.
"Cantik banget. Sayang sudah punya suami" Celetuk seorang kru di depan Kai. Tampaknya dia tidak tahu ada GM mereka disitu.
"Iya coba kalau belum menikah.Yang ngejar bakalan satu kantor" Timpal yang lain.
Membuat Kai menghela nafasnya. Gosip itu benar-benar ampuh melindungi Natasya dari kejaran banyak laki-laki yang mungkin menginginkannya.
"Tapi kok aku dengar kabar, itu cuma gosip. Yang belum tentu benar. Coba pikir kalau Bu Natasya sudah punya suami. Pak Alex tidak mungkin akan "nguber" Bu Natasya sampai sekarang. Bener nggak?" Sambung kru satunya lagi.
Membuat temannya hanya menangguk mengiyakan.
Namun Kai tidak bisa berdiri di sana sampai selesai. Karena sekarang di sinilah ia. Menghadap sang ibu tiri yang mungkin akan murka karena ia berhasil mendapat investor di menit-menit terakhir.
"Kau pikir kau sudah hebat bisa mendapat investasi dari tuan Atmaja?" Ibu tirinya mulai mengeluarkan ocehan super pedasnya.
Kai hanya diam, dia pikir akan sia-sia saja dia menjawab. Jawabannya pasti akan tetap salah di depan ibu tirinya.
"Kau tahu kan yang aku inginkan. Serahkan kepemimpinan pada Fanny. Biarkan dia yang mengelola uang itu!" ucap bu Sarah.
Dan ucapan ibu tirinya itu membuat Kai mengangkat wajahnya yang sejak tadi hanya menunduk.
"Bi, Bibi tahu kan syarat dari tuan Atmaja. Bahwa hanya dengan aku yang memimpin. Dia baru akan memberikan investasinya" Ucap Kai.
"Aku tahu. Tapi jika kau sendiri yang mengundurkan diri. Itu tidak akan jadi masalah kan?" Ujar bu Sarah lagi.
"Apa Bibi tidak membaca pasal tambahan dari kontrak itu. Bahkan jika aku mengundurkan diri atau terjadi pergantian kepemimpinan, tuan Atmaja bisa membatalkan investasinya secara sepihak" Jelas Kai membuat bu Sarah membulatkan matanya.
"Apapun itu Bibi, aku tidak akan mundur dari kepemimpinanku di sini. Stasiun TV ini sangat membutuhkan dana itu. Bibi pasti tahu itu dengan sangat jelas" Balas Kai, lantas berlalu dari ruang kerja Bibinya.
Bu Sarah langsung meraih kertas perjanjian kerjasama dengan tuan Atmaja. Seketika matanya membulat.
"Sial, bagaimana si tua itu bisa mendekati anak adopsi itu. Apa yang sedang ia rencanakan" Guman bu Sarah.Tangannya tanpa terasa meremas kertas perjanjian yang ada ditangannya.
Dia bukannya tidak tahu siapa Surya Atmaja.Bahkan hubungan keduanya sangat buruk. Boleh dibilang hubungan kedua keluarga itu sangat buruk. Dua keluarga yang sama-sama memiliki posisi penting di dunia bisnis.
Kai keluar dari ruang kerja bu Sarah dengan langkah cepat. Amarah jelas terlihat di wajahnya.
Dia teringat pada pesan tuan Atmaja. Ibu tirimu tidak akan suka kamu mendapatkan investasi untuk stasiun tv kalian. Karena dia ingin putrinya yang naik sebagai pemimpin. Setelah kerjasama ini kita tandatangani. Aku pastikan dia akan menyuruhmu mundur dari kepemimpinanmu.
Dan ingin putrinya menggantikanmu. Tapi jangan khawatir aku membuat pasal tambahan yang akan membuat dia tidak akan bisa membuatmu mundur. Jangan pernah membiarkan ibu tirimu menang kali ini. Nasib karyawan kalian lebih penting.
"Tuan Atmaja benar-benar tepat prediksinya" Ucap Kai sambil menghela nafasnya. Saat ini dia ada di rooftop. Namun dia tidak menemukan Natasya di sana. Ah, mungkin shootingnya belum selesai. Pikir Kai.
***
Weekend tiba,
Mobil Kai kembali memasuki parkiran resto tempat Hera bekerja. Dia benar-benar dibuat tidak bisa menolak, ketika Natasya memintanya menjemput dirinya di restoran tempat Hera bekerja. Alih-alih memberikan alamat rumahnya.
"Dia benar-benar tidak ingin aku tahu rumahnya" Ucap Kai sambil keluar dari mobilnya.
Begitu ia memarkirkan mobilnya dia langsung keluar dari mobilnya. Namun, dia baru saja akan memasuki restoran. Ketika Natasya tampak menuruni tangga keluar restoran diiringi seorang gadis disampingnya. Yang ia duga pastilah yang bernama Hera.
Sesaat Kai terpana. Natasya terlihat begitu cantik dengan gaun yang ia belikan kemarin. Ditambah make up flawless dan rambut yang ia ikat sebagian. Semua terlihat begitu sempurna di mata Kai.
"Berangkat sekarang?" Tanya Natasya saat berada di depan Kai. Membuat Kai sedikit terkejut.
"Ya? Eh ayo siapa tahu macet di jalan" Ucap Kai kemudian.
"Nitip teman saya ya Pak. Awas lecet harus bayar lo" Seloroh teman Natasya.
Yang membuat Kai melongo.
"Maksudnya?" Kai gagal paham dengan maksud Hera.
"Aiishhh jangan dipikirkan. Dia memang suka gitu kalau ngomong" Ucap Natasya. Membuat Hera nyengir dan Kai menggaruk tengkuknya.
"Kenalkan namanya Hera. Ra, ini GM-ku tuan Kaizo Aditya" Natasya mengenalkan keduanya. Sejurus keduanya saling berjabat tangan.
"Aku pergi dulu. Nanti kita pulang bareng" Ucap Natasya pada Hera yang disambut kode "oke" oleh Hera.
"Kita berangkat?" Tanya Kai. Natasya mengangguk. Sedang Hera langsung masuk kembali ke resto kembali bekerja.
"Cantik" Ucap Natasya pelan.
"Ya?" Kai tidak paham.
"Mobilmu cantik" ucap Natasya lagi.
"What!!!" Kai menjerit dalam hati.
Bagaimana dia bilang mobilnya cantik. Dia kali ini hanya membawa Toyota Vios-nya. Yang kalau secara tampilan memang elegan dan cantik.
Kredit goole.com.
Tapi soal harga jelas jauh dari mobil-mobil Kai yang lain. Kemarin Natasya hanya diam saja saat diajak menaiki ferrari 458 miliknya.Yang kalian pasti tahu harganya berapa? Yang jelas diatas 2 M. Tapi ini dia langsung bilang cantik saat diajak naik Toyota Vios yang harganya tidak sampai 300 juta.
"Benar-benar gadis yang unik" Batin Kai.
***
Up lagi readers,
Happy reading ya, terima kasih sudah mampir,
Love you all, 😘😘😘
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments