Chapter 17

Natasya tidak tahu harus ke mana. Hingga ketika pak supir bertanya mau ke mana. Dia asal saja menjawab. " Berhenti di sini", lantas meraih kantong blazernya. Berharap menemukan uang di sana. Bersyukur menemukan pecahan ratusan ribu. Jika tidak mau dibayar pakai apa? Pikir Natasya.

Langsung keluar dari taksi. Setelah meminta supir taksi itu mengambil kembaliannya.

Sejenak Natasya tertegun. Dia merasa asing di tempat itu. Sama sekali tidak tahu di mana dirinya berada. Lantas hanya sekedar mengikuti ke mana kakinya melangkah. Masuk ke sebuah tempat yang tampak seperti sebuah taman. Namun sangat sepi.

Kredit pinterest.com

Airmatanya tiba-tiba turun mengingat perbuatan Alex. Hingga tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Ya, kamu di mana?" Tanya suara yang begitu familiar baginya beberapa waktu ini. Seketika tangis Natasya pecah. Membuat Kai di seberang sana terserang panik seketika.

"Kamu menangis? Kamu di mana? Aku akan menjemputmu....."

Kata-kata Kai semakin lama semakin menghilang dari pendengaran Natasya. Seiring dengan rasa pusing yang datang menerpa. Perlahan tubuhnya mulai ambruk di rumput taman itu. Dengan ponselnya yang masih terhubung dengan ponsel Kai.

Kai mengerutkan dahinya. Ketika mengikuti GPS ponsel Natasya. Menuntunnya pada sebuah taman yang sepi. Meski tampak masih terawat, tapi waktu itu terlihat sepi. Dia tidak melihat satu orang pun di sana.

Lokasinya jelas di sini. Tapi tidak terlihat gadis yang beberapa waktu lalu didengarnya tengah menangis. Hingga dia kemudian mencoba menghubungi ponsel Natasya.

Surprise, suaranya tidak terlalu jauh. Dia menengok ke sisi kirinya. Terkejut mendapati tubuh Natasya terbaring di atas rumput taman itu.

"Sya, Sya bangun. Hei wake up" Panggil Kai sambil menepuk-nepuk lembut pipi Natasya. Gadis itu diam tak bergeming. Membuat Kai panik seketika.

Dengan cepat dia menggendong Natasya ala bridal style. Membawanya masuk ke dalam mobil. Lantas melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

"Halo, Jo kamu dinas hari ini?" Ucap Kai melalui headset bluetooth-nya.

"..."

"Aku akan tiba dalam 10 menit. Temanku tiba-tiba pingsan" Ujar Kai lagi.

"..."

"Aku tidak tahu" Jawab Kai sambil sesekali melihat ke arah Natasya. Wajah gadis itu terlihat pucat.

Seorang dokter cantik berkacamata nampak menyambut Kai di depan UGD sebuah rumah sakit. Sedikit mengerutkan dahinya ketika menatap gadis yang tengah berada dalam gendongan Kai.

"Tasya!" Teriak dokter cantik itu.

"Kamu mengenalnya?" Tanya Kai sambil membaringkan tubuh Natasya di brankar pasien.

"Dia temanku. Apa yang terjadi?" Tanya Jo panik. Natasya tidak pernah pingsan selama ini. Jo pikir ada yang tidak beres dengan gadis ini.

"Aku tidak tahu. Aku menemukannya pingsan di taman tadi" Jawab Kai. Lantas mundur memberikan ruang kepada Jo dan seorang perawat untuk memeriksa Natasya.

Dengan perlahan Kai melepas sepatu Natasya. Lalu menerima uluran blazer Natasya dari perawat. Menyisakan blus berwarna putih yang membalut tubuh Natasya.

"Ada yang serius?" Tanya Kai.

"Sejauh ini tidak. Tapi aku akan tetap mengambil sample darahnya. Dia biasa melakukan general check up setiap tahunnya. Dan kebetulan tahun ini dia belum melakukannya. Jadi aku akan sekalian melakukan check up padanya" jelas Jo.

"Tapi kenapa dia tiba-tiba pingsan" Tanya Kai penasaran.

"Kelelahan. Stres. Kurang tidur, kurang darah. Banyak sebab seseorang bisa pingsan tiba-tiba. Biarkan dia istirahat dulu sebentar" Ucap Jo. Lantas menarik tirai pembatas. Dan meninggalkan mereka.

"Kamu sudah sadar?" Tanya Jo. Ketika dia kembali lagi, dia mendapati Natasya sudah berusaha bangun dari tidurnya.

"Jo? Aku di mana?" Tanya Natasya. Memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"Ketemu aku ya pasti di rumah sakit. Mau di mana lagi aku nongkrong?" Canda Jo.

"Yang bawa aku ke sini siapa?" Tanya Natasya.

"Kak Kai, dia menemukanmu pingsan lalu membawamu ke sini. Karena kamu sudah di sini. Jadi aku akan sekalian mengambil sample darahmu. Oke?" Info Jo. Dan Natasya mengangguk.

"Dia ke mana?" Tanya Natasya lagi.

"Entah" jawab Jo ambigu. Menaikkan lengan blus Natasya. Lantas mulai mengambil sample darahnya.

"Pusingnya" Keluh Natasya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jo.

"Aku bertengkar dengan Alex" Jawab Natasya singkat.

"Tingkat stresmu cukup tinggi. Sampai-sampai bertengkar dengan Alex sampai membuatmu pingsan. Ambillah cuti. Kunjungi Nadya di NUS" Saran Jo.

"Dia baru menghubungiku kemarin. Dia bilang tidak usah menjenguknya dalam 6 bulan ini dia akan pulang" Ujar Natasya.

"Tetap ambillah cuti" Saran Jo. Dia telah selesai mengambil sample darah Natasya.

"Antarkan pada Prof. Herini. Katakan itu dariku" Pinta Jo kepada seorang perawat. Setelah perawat itu memberikan satu baki stainless berisi sebuah jarum suntik dan sebuah botol.

"Kamu sudah sadar?" Tanya Kai yang tiba-tiba sudah muncul di sana.

"He em" Jawab Natasya.

"Aku akan memberinya obat tidur. Dia tidak akan istirahat jika aku tidak memberinya obat tidur. Setidaknya untuk hari ini" Ucap Jo. Lantas meraih kembali lengan Natasya. Perlahan menyuntikkan obat tidur.

"Jocelyn Kusuma!" Ucap Natasya.

"Apa? Sudah kubilang jangan terlalu memforsir tenagamu saat bekerja masih bandel juga!" Marah Jo.

Natasya hanya diam mendengar omelan sahabatnya itu.

"Kak bawa dia pulang" Pinta Jo lagi.

"Sudah boleh pulang?" Tanya Kai. Jo mengangguk.

"Kalau begitu aku urus dulu administrasinya sebentar" Ucap Kai.

"Tidak perlu. Aku yang akan mengurusnya" Info Jo lagi.

"Beneran?" Tanya Kai.

"Cepat bawa dia pulang. Obatnya akan bekerja tidak lama lagi" Perintah Jo seolah mengusir mereka.

"Iya-iya. Pakai ini" Ucap Kai. Menempatkan sebuah flat shoes di bawah kaki Natasya.

Selesai memakai flat shoes-nya. Natasya mulai berjalan keluar UGD ketika sebuah jas tiba-tiba tersampir di pundaknya.

"Aku pikir tadinya panas diluar. Jadi aku melepas blazermu dan meletakkannya di mobil. Ternyata dingin" Jelas Kai. Berjalan sambil sedikit memapah tubuh Natasya. Diikuti Jo mengekor di belakang mereka.

Pintu mobil ditutup. Natasya sudah duduk di dalam mobil Kai.

"Kirimkan saja tagihannya ke nomorku" Pinta Kai kepada Jo.

"Sepuluh kali lipat" Canda Jo.

"Terserah" Jawab Kai.

"Kak Kai menyukainya" tanya Jo.

"Entahlah" Jawab Kai sambil menatap ke arah Natasya yang sudah mulai terkantuk-kantuk.

"Hati-hati dengan kakekmu, jika Kak Kai menyukai Tasya" Saran Jo.

Ingin bertanya lebih lanjut. Namun Jo keburu mendorong Kai masuk ke dalam mobilnya.

"Cepat bawa dia pulang. Dia akan segera tertidur" Perintah Jo.

**

Kai menutup kasar berkas yang sedang dikerjakannya. Dia benar-benar tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya. Matanya terus menatap ke arah ranjang king size-nya. Dimana seorang gadis cantik tengah tertidur pulas. Sudah hampir dua jam gadis itu tertidur. Dan belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Kai membawa Natasya ke apartemennya. Dia pikir Hera tengah bekerja. Tidak ada orang di rumah. Dan Natasya sudah tertidur pulas waktu itu.

"Oh, dia benar-benar membuatku tidak bisa bekerja!" Umpat Kai.

Dia bangun dari kursi kerjanya. Melangkah menuju ranjang king size-nya. Di mana untuk pertama kalinya ada seorang gadis tidur di sana.

Kredit google.com

Sejenak ditatapnya Natasya. Disingkirkannya helaian rambut yang menutupi wajah gadis itu. Kai menghela nafasnya. Dia terlihat begitu cantik di mata Kai. Hingga tiba-tiba Natasya nampak seperti mengigau.

"Jangan pergi! Jangan pergi! Alan!" Igau Natasya tanpa sadar.

Seketika Kai terpaku mendengar nama Alan dari bibir Natasya. Namun detik berikutnya Kai jadi panik karena Natasya mulai mengigau tidak karuan. Mulai berteriak histeris. Dan gerakannya semakin liar. Sementara kedua matanya masih tertutup.

"Hei! Hei! Bangun dulu! Buka matamu dulu!" Ucap Kai sambil berusaha menenangkan gadis itu. Yang malah bergerak semakin tidak karuan.

Hingga kemudian, Kai dengan cepat mengunci gerakan tangan Natasya. Dengan cepat dia menautkan bibirnya ke bibir Natasya. Membuat gadis itu diam seketika. Natasya menghentikan semua racauan dan gerakan liarnya. Namun matanya tidak kunjung terbuka.

Membuat Kai semakin gila, ketika detik berikutnya dia mulai ******* bibir gadis itu. Menikmati kelembutan dan kemanisan bibir Natasya. Benar-benar gadis ini bisa membuatku gila, pikir Kai.

Kai menatap dalam wajah Natasya. Ketika gadis itu perlahan membuka matanya. Satu jam setelah Kai mencium bibir Natasya.

"Sudah bangun?" Tanya Kai.

"Aku di mana?" Tanya Natasya balik. Merasa bangun bukan di kamarnya. Nuansa kamar coklat berpadu dengan putih, itu bukan kamarnya.

"Di kamarku. Apartemenku" Jawab Kai.

Bukannya terkejut Natasya malah memejamkan matanya kembali. Memiringkan tubuhnya lantas memeluk lengan Kai.

"Hei, tidak ingin bangun. Kamu sudah 3 jam tidur" Ucap Kai sedikit terkejut dengan ulah Natasya.

"Belum juga satu hari" Guman Natasya.

"Astaga, gadis ini" Ucap Kai benar-benar tidak percaya dengan Natasya.

"Hei! Hei!"

"Apa?" Jawab Natasya.

"Aku penasaran. Kamu kenal Alan Park?" Tanya Kai. Membuat Natasya membuka matanya.

"Alan Park atau lengkapnya Alan Raymond Park? Dia meninggal dua tahun lalu" Tanya Kai. Membuat Natasya langsung membuka matanya. Namun wajahnya langsung berubah sendu.

"Dia meninggal karena aku" Ucapnya sendu.

"Jadi kamu gadis yang sering dia ceritakan kepadaku" Ujar Kai.

***

Up lagi readers,

Thank's sudah mampir,

Happy reading everyone,

Love you all 😘😘😘😘

*****

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

natasya nadia cucu kandung wira juga? jadi wira pernah besanan ma atmaja ya?

2023-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Pengumuman
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Pengumuman
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!