Sejenak mata Natasya terpukau, dengan pemandangan di depannya. Ia begitu terpana pada dekorasi pernikahan teman GM-nya. Yang diadakan di salah satu hotel di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Wow. Cantik sekali" ucapnya dengan wajah berbinar cerah.
All kredit google.com
"Kamu menyukainya" Tanya Kai ketika Natasya terus menatap takjub pada dekorasi pernikahan Lee Joon dan Nina.
"Suka, tapi karena aku suka warna pink . Jadi aku suka semuanya jika berwarna pink" Jawab Natasya.
"Oke, besok kita buat yang seperti itu" Jawab Kai singkat.
"Ya?" Natasya tidak paham dengan ucapan Kai.
Dia lantas mengikuti Kai yang telah selesai mengisi buku tamu. Dan menyerahkan hadiahnya. Perlahan Kai mengulurkan tangannya.
"Ha?" Guman Natasya yang masih tidak paham.
Kai menghela nafasnya. Lantas meraih tangan gadis itu dan menempatkannya di lengannya.
"Seperti ini Nona" Ucap Kai santai. Membuat Natasya berdebar saat menatap wajah pria itu. Yang walaupun malam ini tampil sederhana tapi tetap terlihat menawan.
Kredit google.com
"Nanti kalau "suamimu" marah. Bilang padaku. Aku akan menjelaskan kepadanya" Bisik Kai lagi. Membuat Natasya semakin melongo.
"Dan satu lagi panggil aku "kakak" saat di dalam" Pinta Kai.
"Ya?" Otak Natasya seakan memjadi "lalo" alias "lambat loading" membuatnya lambat paham dengan semua perkataan Kai.
Natasya hanya pasrah mengikuti langkah Kai membawanya ke arah pelaminan. Yang terlihat mewah.
"Temanmu siapa sih?" Tanya Natasya akhirnya kepo juga.
"Lee Joon.Yang dulu seorang penyanyi.Kenal?" Tanya Kai. Dia pikir Natasya mungkin kenal dengan Lee Joon mengingat Natasya bekerja di bagian broadcasting. Yang berhubungan dengan banyak artis.
"Tidak kenal. Hanya tahu saja. Aku masih jadi asisten Bu Monica ketika dia naik daun. Tapi kemudian dia mengundurkan diri secara tiba-tiba" Cerita Natasya.
"Kamu tahu kenapa dia mengundurkan diri?" Tanya Kai. Natasya menggeleng.
"Karena dia mau fokus mengejar calon istrinya waktu itu" Jelas Kai.
"Benarkah? Wah romantis sekali. Mau mengorbankan kariernya demi yang dicinta" Puji Nina dengan wajah berbinar.
Membuat Kai sebal. Tidak suka Natasya memuji pria lain dihadapannya.
Mereka sudah hampir sampai di pelaminan ketika dilihatnya tempat itu kosong. Kai melihat ke kiri ke kanan.Dan melihat Lee Joon yang tengah melambai ke arahnya. Dari sudut sebelah kanannya.
"Hai, selamat Bro. Akhirnya berhasil juga kamu mendapatkannya" Ucap Kai ketika bertemu dengan Lee Joon.
"Thank's Bro" Jawab Lee Joon. Sejenak melirik ke arah gadis yang tengah digamit teman karibnya itu.
"Selamat Kak. Semoga bahagia selalu" ucap Natasya ragu. Sambil mengangguk ke arah Lee Joon.
"Hai, kemarilah" Teriak Nina melambai dari sofa di sebelah mereka. Seorang wanita yang terlihat sangat cantik dalam balutan gaun berwarna baby blue. Simple namun terlihat mewah. Dia tersenyum lembut ke arah Natasya. Lantas Natasya bergabung dengan pengantin perempuan.
"Pacarmu?" Tanya Lee Joon. Bersamaan dengan Max yang datang bergabung.
"Bukan. Dia Broadcasting managerku. Dia free jadi aku ajak ke sini" Jelas Kai.
"Cantik" Seloroh Max.
"Kalian jangan memuji wanita lain di depan istri kalian. Nanti mereka marah" Larang Kai.
"Apa dia "tutup botolmu"?" Tanya Lee Joon.
"Entahlah. Feelingku mengatakan iya.Tapi aku belum tahu lagi" Jawab Kai.
"Nenek sihir tidak marah kamu membawanya ke sini" Tanya Max.
"Nenek sihir tidak tahu aku pergi ke sini. Lagipula putri kesayangannya sedang dinas ke Semarang. Jadi tidak masalah kan aku membawa siapapun yang aku mau" Jelas Kai.
Percakapam mereka terhenti ketika ledakan tawa terdengar dari deretan sofa sebelah. Di mana para wanita tengah mengobrol sembari menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh para pelayan.
Saat Kai tengah menatap Natasya, yang tengah tertawa bersama Nina dan Karin. Dia melihat seolah cahaya terang tengah menerangi gadis itu. Membuatnya terlihat begitu bersinar cemerlang di banding dua wanita di sampingnya.
"Cantik. Sangat cantik" Ucapnya lirih sambil menyesap minumannya.
Tak lama bergabunglah Doni dan juga Mike. Menbuat obrolan mereka makin seru. Hingga beberapa waktu berlalu. Tak terasa malam semakin larut. Mereka tengah tertawa terbahak-bahak. Ketika sebuah suara lembut menghentikan tawa mereka.
"Kak" Panggil Natasya lirih. Membuat Kai langsung menatap ke arah suara itu berasal.
"Sudah lelahkah?" Tanya Kai lembut. Membuat yang lain melongo. Kai terkenal begitu dingin pada makhluk yang bernama wanita. Tapi ini, dia begitu lembut pada wanita yang tengah berdiri di hadapannya. Membuat yang lain saling pandang.
"Dia ada meeting mendadak besok pagi. Tapi takut mengatakannya padamu" Teriak Karin dari sofa sebelah.
"Benarkah?" Tanya Kai lagi. Dan Natasya mengangguk. Kai lantas berdiri.
"Aku pergi dulu. Silahkan kalian teruskan pestanya. Sekali lagi selamat berbahagia" Ucap Kai berpamitan pada yang lain. Memeluk Lee Joon sejenak. Kemudian berlalu dari hadapan mereka. Setelah menggenggam erat tangan Natasya.
Mereka melihat kepergian Kai dan Natasya dengan tatapan penuh tanya. Saling memandang satu sama lain. Lantas mengedikkan bahu masing-masing.
"Kenapa tidak bilang kamu ada meeting besok pagi" Tanya Kai panik.
Sedang Natasya malah mengulum senyumnya.
"Maaf Kak. Aku bohong" Ujar Natasya membuat Kai langsung menghentikan langkahnya.
"Kamu membohongiku" Tanya Kai tidak percaya.
"Aku ngantuk Kak. Tidak mungkin kan kalau aku bilang ke mereka aku ngantuk. Tidak etis" Bujuk Natasya.
"Tidak etis mana dengan kamu bohong padaku?" Kesal Kai.
"Tapi kan aku sudah jujur sama Kakak kalau aku bohong. Huaauhhmmm" Natasya menutup mulutnya yang menguap. Membuat Kai tertegun. Bisa dia lihat jika gadis dihadapannya itu tidak berbohong soal dirinya yang mengantuk berat. Matanya memerah menahan kantuk. Dan juga dia sudah beberapa kali menguap.
"Ayo kita pulang. Atau perlu kamu nginep di sini saja" Usul Kai.
"Pulang saja. Home sweet home" Ucap Natasya pelan.
Dan keduanya lantas keluar dari venue pernikahan Lee Joon dan Nina. Langsung masuk ke mobil. Dan Kai langsung melajukan mobilnya.
Kai baru akan bertanya mau diantar kemana. Ketika dilihatnya Natasya sudah tertidur pulas di kursinya. Membuat Kai menghela nafas. Dia menepikan mobilnya. Lantas sedikit membenarkan posisi duduk Natasya agar lebih nyaman.
Ketika itu wajahnya dan wajah Natasya begitu dekat. Bahkan hidung mancung mereka saling bersentuhan. Sejenak Kai terpana pada wajah cantik dihadapannya. Terutama pada bibir mungil berwarna peach itu.
Hingga detik berikutnya. Ditangkupnya wajah Natasya dengan dua tangannya dan perlahan dia mencium lembut bibir Natasya. Rasanya begitu manis. Membuat Kai seolah enggan berhenti. Terus mencium bibir Natasya.
Mobil Kai mulai memasuki parkiran restoran tempat Hera bekerja. Di mana gadis itu sudah menunggu di dalam mobil Brio hitam milik Natasya.
"Lama sekali sih" Kesal Hera. Tidak peduli siapa Kai.
"Dia tertidur" Ucap Kai singkat.
"What?!!! Terus bagaimana dong? Dia kebo kalau sudah tidur" Ujar Hera.
"Ha? Apa itu" Tanya Kai.
"Susah dibangunin" Jawab Hera. Membuat Kai ber-oooo ria.
"Fix, ini akan susah buat dibangunkan" Ucap Hera ketika membuka pintu mobil Kai. Dan dilihatnya Natasya yang sudah terlelap.
"Lalu?" Tanya Kai.
"Antarkan kami pulang. Aku juga tidak bakalan kuat mindahin dia ke kasurnya" Ucap Hera. Membuat Kai mau tak mau mengikuti mobil Natasya yang dikemudikan Hera.
Hanya sekitar 15 menit mereka sampai di rumah minimalis dua lantai yang didominasi warna putih.
"Oh jadi disini tempat persembunyianmu" Guman Kai. Sejenak menunggu.
Menunggu Hera selesai memasukkan mobil Natasya ke garasi. Lantas gadis itu memberi kode kalau dia sudah membuka pintu. Kai dengan perlahan mengangkat tubuh Natasya. Menempatkan kepala gadis itu tepat dibawah dagunya. Hingga Natasya bisa bersandar dengan nyaman dibahunya.
Perlahan dibawanya tubuh itu masuk kedalam rumah. Terus mengikuti langkah Hera menuju lantai dua. Membuka pintu sebuah kamar. Lantas membiarkan Kai masuk.
Sebuah kamar bernuansa ungu pink lembut menyambutnya. Perlahan direbahkannya tubuh Natasya diatas kasurnya. Detik berikutnya Kai melepas sepatu Natasya. Sejenak Kai memandangi kamar itu.
"Manis" Pikirnya.
Lantas keluar kamar diikuti Hera yang langsung menutup pintu kamar Natasya.
"Berdua saja?" Tanya Kai sambil menuruni anak tangga.
"Bertiga tapi yang satu masih kuliah di NUS semester akhir. Kemungkinan tahun depan balik" Jawab Hera.
"NUS? Singapura?" Tanya Kai heran.
"Iya. Ada kenalan anak NUS?" Tanya Hera balik.
"Ada beberapa. Oke aku balik dulu. Sudah malam" Pamit Kai saat sampai di depan pintu.
"Tidak ngopi dulu" Basa basi Hera coba menguji pria itu.
"Lain kali saja sudah malam. Lagipula kalau dia terbangun dan melihatku masih disini. Dia pasti ngamuk" Jawab Kai sambil tersenyum.
"Maksudnya?" Tanya Hera tidak paham.
"Tidak ada. Lihat saja besok bangun tidur dia pasti marah-marah. Kau bersiap saja" Ucap Kai lagi.
"Apa sih maksudnya" Tanya Hera tetap tidak paham.
Memandang mobil Kai yang perlahan menjauh. Lantas masuk ke rumah. Dan mengunci pintu.
*
Up lagi readers,
Thank's sudah mampir. Part diatas juga ada di karya author yang satu lagi. Yang judulnya "Cinta Dua Dunia" silahkan dikepoin juga ya,
Happy reading,
Love you all 😘😘😘
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments