Kai berjalan melewati barisan karyawan yang masih berdiri berjajar menyambutnya. Wajah tampannya benar-benar membuat para karyawan melongo dibuatnya. Setelan formal hitam yang membalut tubuh seksi dan proporsionalnya kala itu semakin membuat dirinya terlihat "wow".
Kredit google.com
Walaupun aura yang terpancar adalah aura dingin dan membunuh. Serta tatapan mata yang setajam elang, tidak membuat para karyawan itu terlihat takut dengan dirinya. Malah membuat karyawannya semakin terpesona. Namun hal itu tidak digubris Kai sama sekali.
Kai langsung menuju ruang kerjanya. Karena meeting dewan direksi baru akan dilaksanakan esok hari.
Kredit google.com
Sebuah ruang kerja bernuansa putih, krim dan coklat muda menyambut Kai saat memasukinya. Mendudukkan diri di kursi kerjanya. Sejenak memejamkan matanya. Menghirup nafas di tempatnya yang baru. Menikmati suasana ruang kerjanya yang baru. Berusaha mencari kekuatan di dalamnya. Lantas Kai membuka mata kembali.
"Oke, mari kita mulai. Leo berikan aku schedule berikutnya" Ucap Kai yang lansung mendapat senyuman dari Leo.
"Semoga kali ini Anda lebih beruntung tuan" Bisik Leo dalam hatinya.
Lantas mulai memberikan berkas-berkas dan data terbaru yang berhubungan dengan stasiun TV mereka.
Sedang Natasya, yang juga sampai tak lama setelah kedatangan GM mereka yang baru. Malah memilih naik ke rooftop kantor mereka. Bukannya ikut menyambut kedatangan GM tapi Natasya malah masuk ke kantin. Membeli satu cup kopi dan seporsi sandwich.
Dan disinilah ia duduk di rooftop kantornya. Sambil menikmati sarapan paginya dengan earphone yang nampak menempel cantik di telinganya.
Sebuah lagu Cina berjudul A Little Sweet mengalun lembut di telinganya. Lagu soundtrack drama Cina Love 020 yang dibawakan Silence Wang berkolaborasi dengan BY2. Beberapa kali bibir mungilnya turut berguman menyenandungkan reff dari lagu itu.
Hingga bunyi notifikasi pesan masuk mengacaukan lagu yang tengah di dengarnya.
"Hadeuh, siapa sih" Kesalnya sambil mengecek ponselnya.
"Aduh, lupa aku" Teriaknya. Lantas segera mengirim tagihan ojol-nya dan memberi bintang pada mas ojol-nya.
Ternyata itu adalah pesan dari mas ojol-nya yang protes karena belum dibayar dan belum diberi penilaian.
"He, he sori mas, aku lupa" Gumannya sambil menatap layar ponselnya.
"Sayangnya ratingnya cuma sampai 5, coba kalau sampai 10 tak kasih 11 wis" Ocehnya lagi. Lantas melompat turun dari tempat dia duduk. Menuruni anak tangga mulai turun dari rooftop.
Tanpa sadar aksinya itu dilihat oleh Kai yang melihatnya dari ruang kerjanya. Ruang kerjanya memang langsung menghadap rooftop, yang lantainya lebih rendah satu lantai dari ruang kerjanya. Hingga dia bisa melihat tingkah Natasya dengan jelas dari tempat duduknya.
"Aneh" Satu kata yang keluar dari bibirnya.
Sedang Natasya sudah mulai mengerjakan pekerjaannya ketika ponselnya berbunyi.
"Yang benar?" Tanyanya.
"Oke-oke aku akan mengurusnya" Ucapnya lagi sambil keluar dari ruangannya. Bersamaan dengan Lisa yang mau masuk ke ruangan Bosnya itu.
"Ke mana Bu?" Tanya Lisa.
"Mau bikin perhitungan sama si Kim itu" Ujarnya sambil melangkah menjauh. Lisa kembali geleng-geleng kepala melihat bosnya itu.
Teringat jika tadi pagi, Alex Kim juga menanyakan ke mana bosnya, kenapa tidak ikut menyambut GM mereka yang baru.
Natasya baru saja keluar dari lift, ketika dia melihat sesosok tubuh yang tampak berdiri membelakanginya. Berdiri di sudut ruangan, hingga mungkin tidak ada yang menyadari kehadirannya di sana.
"Angela? Kenapa kamu di sini?" Tanyanya kepada gadis yang bernama Angela itu. Bisa Natasya lihat jika gadis itu tengah menangis.
"Angela kamu kenapa? Kenapa kamu menangis? Apa Alex marah-marah lagi padamu?" Cecar Natasya. Sedang yang ditanya hanya diam saja. Membuat Natasya langsung memeluk gadis kecil itu.
"Ya sudah, jika belum mau cerita sama kakak" Ucap Natasya lirih.
"Kak, emangnya aku salah ya menjadi murid Kak Alex" Tanya Angela.
"Tentu saja tidak. Kenapa? Siapa yang mengatakan hal itu padamu"
"Mereka bilang aku tidak pantas menjadi murid Kak Alex. Mereka bilang aku hanya ingin menggoda Kak Alex. Hingga Kak Alex tidak mau menerima cinta Kak Mandy" Curhat Angela lagi.
Dan Natasya hanya bisa menarik nafasnya pelan. Gosip itu lagi yang dia dengar. Padahal hal yang sesungguhnya terjadi adalah Alex Kim tidak mau menerima Mandy yang cinta mati padanya karena Alex Kim terus-terusan mengejarnya. Meski dia sudah berkali-kali menolak. Dan mengatakan kalau Mandy yang mencintainya.
"Baiklah, sekarang kakak tanya. Kamu nyaman tidak selama berlatih dengan Alex?" Tanya Natasya. Angela mengangguk.
"Kamu merasa tidak nyaman dengan gosip itu?" Tanya Natasya lagi.Dan lagi-lagi Angela mengangguk.
"Lalu, apa kamu ingin pindah label? Kakak tidak masalah jika kamu ingin pindah label asalkan kamu nyaman?" Kali ini pertanyaan Natasya membuat Angela diam. Dia tampak berpikir.
"Baik. Kakak berikan waktu kamu untuk berpikir. Beritahu kakak jika kamu sudah punya keputusan. Baik kamu mau stay di sini, atau mau pindah label. Kakak akan tetap mendukungmu. Kakak yang membawamu kemari, jadi kakak juga yang akan bertanggungjawab pada kamu" Ucap Natasya panjang lebar. Angela terdiam mendengar semua kata-kata Natasya.
"Pikirkan dulu. Kamu mau ke MDC kan? Bareng yuk kakak juga mau ke sana" Ajak Natasya membuat Angela mengembangkan senyumnya.
"Kenapa Kakak mau ke MDC? Mau ketemu kak Alex ya?" Tanya Angela yang akhirnya berhenti menangis.
"Mau marah-marah sama kak Alex-mu itu" Jawab Natasya santai, berjalan sambil menggoyang-goyangkan pegangan tangannya pada Angela.
Sungguh Natasya sangat menyayangi Angela. Angela mengingatkannya pada sosok adiknya, Nadya yang sangat ia rindukan akhir-akhir ini.
"Memang Kakak berani marah pada kak Alex?" Tanya Angela yang kini sudah bisa tersenyum. Bertemu Natasya adalah berkah terbesar dalam hidup Angela.
Dulu dia hanyalah gadis miskin yang hidup di pinggir pantai. Ia hanya membantu ibunya yang membuka restoran kecil-kecilan. Dan untuk menghibur pengunjung yang datang. Angela sering menyanyi. Dan banyak yang memuji kalau suara Angela sangat bagus.
Hingga suatu hari, Natasya yang kebetulan sedang main ke pantai. Dia mendengar suara Angela yang tengah bernyanyi. Dan menurut Natasya suara Angela sangatlah bagus. Jadi sia-sia, jika hanya dibiarkan begitu saja.
Maka dari itu Natasya mencoba membujuk Angela untuk ikut audisi yang kebetulan saat itu sedang diadakan di stasiun tv tempatnya bekerja.
Dan kebetulan Angela berhasil lolos audisi. Dengan suara merdunya dan juga rekomendasi dari dirinya. Dan di sinilah dia. Di bawah bimbingan Alex, Angela memulai karir bernyanyinya. Hubungan keduanya pun berkembang layaknya adik dan kakak yang menyayangi satu sama lain.
"Berani. Kenapa juga kakak harus takut padanya?" Jawab Natasya.
"Kak Alex galak tahu kalau lagi marah" Curhat Angela.
"Masa sih?" Selidik Natasya.
"Sering malah. Tapi aku tahu, Kak Alex melakukan itu untuk melatihku agar mentalku tidak mudah down di kondisi apapun" Jawab Angela yang membuat Natasya tersenyum.
"Wah sudah pintar ternyata adik kakak" Puji Natasya.
Tak terasa mereka sampai di depan area yang luas dengan sebuah ruangan latihan musik didalamnya. Music Developing Centre (MDC) sebuah divisi yang khusus menangani musik dan hiburan.
Mulai dari produksi konser, pencarian bakat baru, pelatihan bagi bakat baru, rekaman, produksi lagu dan single. Pokoknya semua yang berhubungan dengan dunia musik dan hiburan berasal dari sini.
Divisi ini "dikuasai" oleh seorang manager bernama Alex Kim. Seorang komposer dan pencipta lagu. Pria blasteran Korea-Indo. Ia banyak bermukim di luar. Namun 3 tahun terakhir ini HD TV berhasil menggaetnya untuk bergabung dengan stasiun televisi ini.
Dan selama karirnya di HD TV, dia banyak mengukir prestasi cemerlang. Banyak album yang meraih kesuksesan berkat sentuhan tangan dinginnya. Salah satunya album "The One" milik penyanyi Mandy. Yang meledak di pasaran.
Membuat keduanya dihujani popularitas tak terkira. Dan berujung pada gosip yang mengatakan kalau keduanya memiliki hubungan spesial. Meski kenyataannya Mandy memang memiliki perasaan pada Alex. Tapi Alex tidak menanggapinya.
Dan sibuk mengejar si Broadcasting Manager, Natasya yang sejak awal sudah mengatakan tidak punya perasaan pada Alex. Namun hal itu tidak membuat Alex menyerah. Ia yang notabene seorang playboy mana mau menyerah begitu saja.Namun hingga detik ini, usahanya belum membuahkan hasil. Membuat Alex benar-benar pusing dibuatnya.
Untungnya kegilaan Alex itu tidak membuat hubungan Mandy dan Natasya bermasalah. Karena Mandy dan Natasya mempunyai hubungan yang cukup baik baik urusan pekerjaan atau urusan luar pekerjaan.
Angela langsung pamit menuju ruang latihannya. Mulai pemanasan dulu sebelum latihan vokal. Gadis itu tersenyum lebar mendapat kode "hwaiting" yang berarti bersemangatlah dari Natasya. Sedang Natasya sendiri langsung mencari ruang kerja Alex.
Kehadirannya di MDC cukup menyita perhatian karyawan divisi itu. Yang pasti akan menimbulkan berbagai rumor yang mungkin akan merugikan dirinya sendiri. Tapi ia tidak terlalu mempedulikan segala jenis rumor yang beredar.
"Sasha apa bosmu ada? Katakan aku ingin bertemu" Ucapnya di depan seorang wanita cantik berpakaian cukup seksi. Yang adalah asisten pribadi seorang Alex.
Sasha cukup terkejut dengan kehadiran Natasya di divisinya. Wanita yang ia tahu menjadi incaran bosnya sejak beberapa waktu terakhir ini.
"Ada Bu, silahkan masuk" Sasha langsung mempersilahkan Natasya masuk.
Natasya langsung masuk ke ruang kerja Alex. Ruangan dengan dominasi warna hitam membuatnya cocok dengan karakter Alex yang memang manly dan maskulin.
"Aku akan melihat laporannya terlebih dahulu. Setelah itu akan kuberikan keputusanku. Aku juga harus mendiskusikan hal ini dengan GM kami yang baru. Aku tutup dulu teleponnya. Aku akan menghubungimu lagi nanti jika aku sudah membuat keputusan" Ucap Alex yang tengah menelepon seseorang.
Posisinya yang membelakangi pintu masuk membuatnya tidak mengetahui jika Natasya sudah berdiri di belakangnya.
"Aku ingin bicara denganmu Alex" Sapa Natasya. Dengan cepat Alex membalikkan badannya begitu mendengar suara yang sangat ingin didengarnya dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Oh, halo Baby, senang sekali bisa melihatmu berada di sini. Apa kamu rindu padaku?" Tanya Alex percaya diri pada Natasya.
"Cih, aku rindu padamu? Yang benar saja?" Natasya berdecih mendengar ucapan Alex.
"Woo, woo, jangan galak-galak begitu Nona. Membuatmu bertambah cantik saja, Baby" Ucap Alex lagi dengan senyum tipis terukir dibibir seksinya.
"Dia benar-benar berbeda" Batin Alex.
"Stop memanggilku dengan panggilan menggelikan itu. Dan sudah berapa kali aku bilang, panggil aku dengan panggilanku yang biasanya" Ucap Natasya. Dia sendiri heran kenapa selalu kehabisan stok kesabaran saat menghadapi Alex. Makhluk tampan yang menjadi idola di kantornya.
"Menggelikan di mananya. Bukankah itu terdengar manis, Baby" Ucap Alex lagi dengan nada menggoda.
"Alex!!"
"Lagipula kenapa aku harus memanggilmu ibu. Kamu pikir aku tidak tahu status single-mu itu" Ucap Alex lagi.
"Alex aku ke sini soal pekerjaan. Jadi jangan membicarakan hal-hal aneh di depanku" Ucap Natasya dengan perasaan dongkolnya.
"Katakan" Ujap Alex sambil berjalan mengitari Natasya. Membuat aroma lembut Natasya seketika memenuhi indera penciumannya.
"Tanda tangani konsep konsernya Mandy sekarang agar bagian produksi bisa mulai membuat persiapan" Ucap Natasya pada Alex yang justru tengah memejamkan matanya. Menikmati aroma yang benar-benar yang membuatnya mabuk kepayang.
"Alex kamu mendengarku?" Tanya Natasya karena ia tidak mendengar jawaban Alexa sambil membalikkan badan.
Dan betapa terkejutnya Natasya. Ketika dia berbalik, Alex dengan cepat menarik pinggang Natasya membuat posisi gadis itu tepat berada di depan wajah Alex. Tubuh mereka saling menempel. Namun tangan Natasya reflek menahan dada bidang Alex agar tidak menyentuh dadanya.
"Alex, lepaskan!" Natasya berusaha melepaskan diri dari kurungan tangan Alex di pinggangnya.
"Kenapa? Kenapa kamu selalu menolakku? Apa kurangnya aku? Katakan!" Tanya Alex lembut sambil menatap dalam dua bola mata Natasya.
"Aku tidak mencintaimu Alex. Sudah aku katakan ribuan kali bukan. Aku tidak mencintaimu" Jawab Natasya tegas.
"Apa kamu belum bisa melupakannya?" Bisik Alex yang membuat Natasya membulatkan matanya. Dia pikir apa Alex tahu masa lalunya.
"Apa kamu belum bisa melupakan Alan?" Tanya Alex lagi. Membuat Natasya terkejut. Bagaimana Alex tahu soal Alan.
****
Hai readers up lagi,
Ceritanya masih baru jadi mungkin alur ceritanya belum terlalu kelihatan.
Tetep dukung author ya. Like, vote, gift and comment dipersilakan,
Happy reading ya readers. Salam sayang dari author, muah 😘😘😘
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments