"Tuan!"
"Tuan!"
"Tuan Penasehat!"
"Sudah ku katakan kalian tenang saja, tidak lama lagi Claude akan bangun."
"Tuan Alger sangat kejam! Bagaimana Tuan bisa membiarkan Tuan penasehat memperbaiki sumurnya seorang diri?" Teriakan seseorang bertengkar dari telinga Claude membuat kepalanya semakin pusing.
"Berisik!" Suara lirih dan lemas dari Claude membuat para tentara itu saling bersahutan senang melihat Claude sadar dari pingsannya.
"Hore, Terimakasih dewa! Telah membuat Tuan Penasehat kami sadar. Terimakasih!" Semuanya bersyukur senang melihat Claude baik-baik saja.
"Sudah ku bilang jangan berisik! Kalian mengganggu pasien lainnya." Suara datar dan kejam itu sangat tidak asing lagi ditelinga Claude.
"Krud, kau masih hidup?" Claude bertanya pada Krud yang berdiri tepat disamping ranjangnya itu.
"Krud? Tuan Penasehat memanggil siapa? Apa yang tuan maksud itu Tuan Themis?" Sahut tentara itu kebingungan saat Claude memanggil Themis dengan nama Aslinya.
"Kau memanggil nama panggilan kecil itu sangat tidak sopan melihat gelar bangsawan mu!" Krud berusaha membantu menutupi kesalahan Claude. Berpura-pura mengenal Claude dari semenjak kecil.
Bola mata hitam Krud menandakan sebuah maksud kepada Claude yang baru saja sadar itu. "Maafkan aku Tuan Alger, kepalaku cukup pening bahkan tidak bisa mengingat berapa umurku sekarang." Claude berpura-pura meminta maaf pada Krud, untuk melanjutkan aktingnya bersama Krud.
"Sepertinya tuan Penasehat sudah cukup sehat untuk di bawa kembali ke Campnya." Krud sangat tidak sabar ingin membicarakan sesuatu yang terjadi saat bencana air yang membuat Claude tenggelam itu.
"Maaf tuan Alger saya menolak permintaan tuan Alger. Tuan Penasehat kami harus kami rawat di Camp medis ini sampai ia sembuh total! Apa Tuan lupa? Tuan Alger yang membuat, Tuan Penasehat kami seperti ini." Tentara itu tidak memberikan Claude pada Krud, namun Claude langsung bertindak untuk mengikuti perintah Krud karena Claude tahu bahwa ada sesuatu yang ingin Krud bicarakan pada Claude.
"Kalian tidak perlu khawatir! Aku adalah Claude de Marquez, tidak sebegitu menyedihkan seperti yang kalian kira. Tuan pangeran Duke Themis De Alger adalah orang yang statusnya lebih tinggi dariku, seharusnya kalian lebih menghormatinya." Claude terbangun dari ranjang pasiennya itu.
"tapi Tuan!"
"Apa yang dikatakan tuan Penasehat benar! Jika kita berbuat seperti ini, tentu tuan Penasehat yang akan kesulitan." Eden membela Claude di depan para tentara kerajaan yang mengerumuninya itu.
"Terimakasih Eden! Kau yang paling pengertian." Claude merasa terbantu dengan ucapan yang Eden katakan itu.
Claude dan Krud kembali ke Camp milik Claude untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting. Terutama tentang dunia bawah tanah itu.
"Claude!" Krud memanggil Claude yang sedang mencoba memaksakan dirinya untuk duduk di kursi kerjanya itu.
"Apa kau menemukan sesuatu Krud!?" Suara lemas Claude yang baru saja bangun dari pingsannya itu harus memaksakan dirinya untuk membicarakan suatu hal dengan Krud.
"Aku hanya ingin memberitahu mu, karena ledakan sihir yang bercampur dengan kekuatan iblis mu waktu itu membuat daerah Greenpearl benar-benar kehilangan keberkahannya dan ini akan menjadi semakin buruk. Untungnya untuk masalah kekurangan air yang sempat menjadi masalah besar bagi para tentara sudah teratasi oleh banjir itu.
Air banjir itu sudah membuat sumur kita menjadi penuh dan itu lebih dari cukup untuk kebutuhan air, sampai peperangan terjadi." Krud mengatakan hal itu dengan serius dan tidak ada sedikitpun rona bercanda diwajahnya.
"Yah, itu sudah cukup jika perang selesai mungkin kita bisa mengutus seorang untuk memberitahukan kepada raja. karena satu-satunya orang yang memiliki keberkahan yang sangat banyak adalah mereka para anggota kerajaan." Claude sudah tidak kebingungan lagi bagaimana mengatasi masalah kekeringan pada sumurnya itu kali ini. Karena air di sumur militer sudah terisi penuh oleh banjir yang menimpa Claude.
"Kau benar, jika aku seorang malaikat yang melakukan pemurnian mungkin saja aku bisa melakukannya. Sayangnya aku hanya malaikat yang mengambil jiwa manusia yang telah kehilangan masa hidupnya."
"Jangan menyalahkan dirimu Krud, itu semua karena kesalahanku yang tidak bisa mengontrol jiwa iblis ku. Sekarang aku punya satu pertanyaan untukmu. Bagaimana kita bisa selamat dari banjir itu?"
"Hahaha! Kau salah paham, tentu saja mana mungkin aku menyalahkan diriku sendiri itukan kesalahan yang kau buat. tidak ada urusannya denganku.
Untuk pertanyaan mu itu, akan ku jawab dengan singkat. Hahaha. Singkatnya aku yang seorang malaikat agung ini walaupun dalam wujud manusia, tetapi aku tetap terbuat dari cahaya.
Seharusnya kau yang seorang iblis pun begitu, tapi nampaknya jiwa iblis yang terkurung dalam liontin mu terlalu kuat, tapi aku tidak mengerti saat ledakan sihir itu terjadi kenapa kau bisa melepaskan setitik jiwa iblis mu itu?" Krud Sangat penasaran dengan Claude yang memiliki banyak misteri didalam dirinya, yang bahkan Krud sendiri tidak mengetahui apapun soal keajaiban langka seperti Claude.
"Kupikir aku mengeluarkannya karena tertekan, semacam pemicu yang membuatku sangat marah. Yah walaupun pada dasarnya aku sebenarnya tidak terlalu se-marah itu waktu itu, karena akulah yang pertama memancing emosi nenek sihir itu." Sambil menandatangani beberapa dokumen Claude menjelaskan tentang jiwa iblis yang pernah di keluarkan oleh Claude tanpa sadarnya itu.
"Seperti yang aku duga, apa yang memicu kau marah pada Penyihir wanita itu, Ayo katakan padaku!" Krud langsung bertindak dan menaruh sabitnya tepat di depan leher Claude berusaha mengancam Claude untuk mengatakan pemicu alasan ia mengeluarkan jiwa iblis-nya.
"(Dasar Krud, si malaikat kepo. Masa aku harus memberitahunya karena wanita itu melukainya. Itu sangat tidak etis. Lagian bisa bisa dia baper, dewa aku harus bagaimana!) Hmm.." Claude berpikir terlalu lama sehingga membuat kesal Krud.
Pada saat itu Krud menggoreskan sedikit sabitnya ke leher Claude, sehingga membuat Claude menitikkan beberapa tetes darah. "Claude, kau berpikir terlalu lama untuk menjawab pertanyaan sederhana ku!"
"Baiklah! Dengarkan baik-baik! Aku marah karena hampir kehilangan keperjakaan ku! Apa kau puas! (Untungnya masih ada alasan lain yang membuatku marah, karena aku sendiri tidak bisa berbohong dihadapan Claude. Itu karena dia seorang malaikat, benar-benar sangat tidak adil)."
Setelah Claude mengucapkan beberapa patah kata, Krud menurunkan sabitnya, dan mulai bersikap dingin seperti biasanya.
"Kalau begitu, aku punya satu kabar baik!"
"Kabar baik?"
"Setalah kita terkena air itu, aku baru teringat akan sihirmu yang mirip dengan ibumu!"
"Sihir ku!? kau bercanda aku tidak bisa menggunakannya kau ingat!"
"Itu benar, tapi ada satu hal yang kau tidak tahu. Aku adalah Seorang Malaikat Agung! Hahahaha"
"(Apakah malaikat ini sudah gila setelah berubah menjadi manusia?)"
"Walaupun wujud ku manusia yang hanya bisa menggunakan sihir, tapi tipe sihir ku itu adalah meniru alias Copy Paste!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments