"Hei, apa-apaan ini aku belum siap."
"Mau sesiap apapun orang bodoh sepertimu tidak akan pernah siap."
"Beraninya kau menghinaku?"
Mata Claude terbelalak kaget melihat Camp para tentara kerajaan, juga benteng yang menjulang tinggi dengan besar dan sangat kokoh.
"Waaah, apakah mereka ini para tentara kerajaan? Mereka tampak sangat Hebat."
"Tapi sebelum kau masuk kedalam Camp militer kau harus mempelajari beberapa tentang dunia ini. Karena sepertinya kau ini tidak pernah membaca satupun buku pelajaran."
"Hei aku sudah pernah membaca buku cerita anak-anak."
"Hanya itu? Kau harus mempelajari tentang kerajaan, ras dan tingkatan para penyihir di dunia ini." Krud mengeluarkan tumpukan buku untuk Claude pelajari.
"Sebanyak ini?"
"Dan ini, kau tidak bisa menggunakan sihir sebaiknya kau mempelajari menggunakan senjata. Pedang atau panahan kau sendiri yang pilih."
"Kau akan pergi?"
"Ya, aku titip gubuk ini untukmu. kau baik-baik pelajari tentara itu berperang. Jika kau lapar berburu lah sendiri. Sampai jumpa aku akan kembali setelah menyelesaikan beberapa tugasku di kerajaan Everfreez."
"Apa kau bertugas mengambil nyawa seorang penyihir lagi disana?"
"Tidak, pokoknya aku akan kembali. Kuharap saat kita bertemu kembali kau sudah menjadi orang yang sangat hebat."
Krud meninggalkan Claude sendirian di gubuk reyot itu. Claude sungguh merasa kesepian setelah Krud meninggalkannya. Namun hal itu tidak mematahkan semangatnya.
Hidup Claude yang semula tanpa tujuan itu kini berubah seratus delapan puluh derajat. Dengan kemampuan kecerdasan yang diberikan oleh Krud, Claude dapat mempelajari begitu banyak hal dari buku-buku yang Krud berikan kepada Claude untuk dipelajari.
Pada malam harinya Claude tanpa lelah, berlatih berbagai senjata, walaupun ia hanya menggunakan sebatang tangkai pohon untuk permulaannya. namun semakin hari Claude dapat menciptakan berbagai senjata untuknya. Berbagai senjata ia ciptakan dan ia kuasai.
Semakin hari, Claude semakin tumbuh dewasa. Bertahun-tahun Claude mengamati peperangan di perbatasan ini, tetapi sampai saat itu juga Claude melihat pasukan kerajaan yang berada dibawah kekuasaan pangeran kerajaan itu. Berhasil dipukul mundur oleh bangsa Tarten, Hal ini membuat Claude geram.
Ketika pangeran kerajaan itu pulang membawa kekalahan dan kerugian yang amat besar, Claude berlari dan muncul dengan tiba-tiba di hadapan para tentara.
Saat itu tiba-tiba Claude merasakan kehadiran Krud untuk sesaat. Namun sejak saat itu tiba-tiba suara gemuruh terdengar di telinganya.
Sekitar lima ratus prajurit mendekati Claude sementara itu, keberadaan Krud menghilang tanpa jejak. Claude benar-benar sangat kebingungan, dirinya benar-benar terpojok dengan sosok prajurit sebanyak itu. Claude merasakan tubuhnya berkata untuk kabur namun disisi lain tubuhnya tidak bisa bergerak mungkin ini karena efek sihir yang ditinggalkan Krud pada Claude.
Claude menggigit-gigit bajunya. Tanpa sadar ia melihat bajunya sudah berubah menjadi baju tentara yang sama seperti para prajurit itu.
"Tuan penasehat! Tolong bimbing kami menuju kemenangan!!!"
Dengan bersemangat para prajurit itu menunduk hormat pada Claude dengan serempak. Claude yang begitu kebingungan akhirnya Claude mengerti bahwa inilah sesuatu yang yang dipersiapkan oleh Krud saat itu.
Claude dengan percaya dirinya ia pun membimbing para tentara masuk kedalam tenda para prajurit.
"Maaf tuan tenda tuan sebelah sini."
Salah satu seorang tentara itu menunjuk ke tenda mewah dimana tenda itu merupakan tenda khusus yang dibuat untuk seorang penasehat perang.
"Kau benar! (Memalukan sekali padahal aku sudah mengamati mereka selama bertahun-tahun. Ini efek karena aku terlalu gugup.) Untuk para jendral dan pemimpin pasukan ikuti aku masuk kedalam Camp ku."
Dengan tegas Claude menyuruh para Jenderal dan para pemimpin pasukan untuk masuk membuat strategi perang, untuk penyerangan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu bulan ke depan.
Semua prajurit gagah itu mengikuti perkataan Claude. Para jendral dan pemimpin pasukan itu mengikuti perintah Claude untuk masuk kedalam campnya. Sekitar lima belas seorang pemimpin pasukan dan empat jendral perang.
Pertama-tama Claude harus menanyakan tentang situasi yang sebenarnya didalam Medan perang. Untuk mengetahui bagaimana situasinya Claude menanyakan kepada seseorang jendral yang tampaknya ia adalah Jendral utama dalam perang perbatasan ini.
"Kau yang berbadan besar dan berjenggot tebal. Siapa namamu!?"
"Izin menjawab tuan penasehat. Namaku adalah Eden. Saya dengar tuan di kirim langsung oleh raja setelah kekalahan pertama kami bersama pangeran Garg. Saya mohon bimbingannya tuan."
Prajurit itu begitu sopan dan hormat pada Claude. .
"Kalian benar namaku Claude de Marquez, walau dari keluarga yang buruk tetapi Raja sudah mengakui ku." Claude lupa ia seharusnya menyembunyikan identitasnya, ia malah mengatakannya dengan sangat percaya diri.
Para jendral tiba-tiba saja berisik berdiskusi karena nama keluarga dari Claude tentu saja adalah keluarga yang paling rendah dari mereka para Jendral.
"Keluarga Marquez?? Apa raja sedang bercanda? Atau ia sengaja ingin membunuh kami semua."
Gejolak penolakan yang dilakukan oleh salah satu seorang pemimpin pasukan, yang tidak terima keberadaan Claude yang hanya seorang kecil namun ditunjuk sebagai Penasihat strategi peperangan kali ini.
"Kau meragukan ku?"
Ucapan yang dingin dan menantang itu keluar dari mulut Claude. Claude mampu menekan aura udara di sekitarnya menjadi aura yang sangat menakutkan. Sehingga orang-orang itu menjadi ciut ketika Claude menatap mereka.
"Baiklah, biar kutebak kau adalah pemimpin pasukan 6 yang paling banyak kehilangan pasukannya karena perang beberapa hari yang lalu dengan pangeran Garg?"
"Bagaimana kau bisa tahu? Kau kan baru saja tiba"
"Dari raut wajah kesal mu, aku bisa mengerti kau adalah pemimpin pasukan yang sangat mencintai pasukanmu. Namun tampaknya kau dibuat kecewa oleh yang mulia pangeran Garg sehingga kehilangan banyak pasukanmu. Aku sangat mengerti perasaan mu itu. Tapi sekarang berbeda. Ada aku disini semuanya akan baik-baik saja. Percayalah padaku kita akan meraih kemenangan bersama."
Kata-kata Claude yang begitu percaya diri dan Aura besar yang dikeluarkan oleh Claude tidak membuahkan hasil mereka tetap meragukan kemampuan Claude.
"Sebagai Awalan agar kalian bisa percaya padaku, kalian bisa mengatakan kronologis lebih detailnya tentang peperangan sebelumnya dan juga bagaimana situasinya sekarang."
"Jangan beritahu dia, mungkin saja dia hanya mata-mata bangsa Tarten."
Claude semakin emosi ketika para tentara itu benar-benar sulit menerimanya karena status Claude yang begitu rendah. Para pemimpin pasukan dan para jenderal itu saling beribut antara percaya dan tidak percaya pada Claude.
"DIAM!!" Suara tegas Claude pun keluar dari dalam dirinya membuat semua tentara itu terdiam mengikuti perintahnya. "Kau, Eden! coba ceritakan bagaimana kronologis peperangan yang lalu dan situasinya saat ini."
Claude menunjuk jendral utama itu lagi untuk menceritakan kembali bagaimana peperangan sebelum nya bisa menyebabkan kekalahan yang besar.
"Izin menjawab tuan, Saya tidak mempercayai tuan sepenuhnya, tapi saya akan memberitahu tuan tentang kronologis kekalahan yang mulia Garg semuanya disebabkan penyihir tua bangsa Tarten mulai turun tangan. Setahuku Penyihir sehebat apapun jarang sekali ada yang menggunakan sebilah pedang dengan sepandai itu."
Claude menganalisa tentang pernyataan yang dikatakan Eden. Setahu Claude penyihir dibagi menjadi beberapa golongan. Untuk golongan pertama adalah penyihir murni yang hidupnya bisa mencapai beribu-ribu tahun.
Untuk golongan yang kedua adalah penyihir Kerajaan sihirnya sangat kuat karena merupakan sihir yang diturunkan dewa langsung, tapi tubuh mereka sama halnya seperti manusia pada umumnya. Sehingga walaupun sihirnya lebih kuat dari penyihir murni. tetapi mereka tetaplah manusia.
Golongan ketiga Penyihir bangsawan, penyihir ini termasuk kedalam kategori cukup besar namun tidak sebesar golongan kedua ataupun pertama.
yang ke empat adalah golongan penyihir Agung. Mereka merupakan pemimpin para Penyihir. Golongan kelima adalah kekuatan murni, bukan sebuah sihir melainkan kekuatan yang alami seperti para malaikat atau para Iblis. Golongan yang terakhir adalah Dewa merupakan pusat semua kekuatan.
"Baiklah aku mengerti Penyihir murni setahuku memang pada masa hidupnya mereka tidak bisa menggunakan pedang, tapi aku pernah bertemu dengan Penyihir yang sama, ia bernama Espen penyihir itu hendak membunuhku dengan sebilah pedang dari dalam tubuhnya.
Kemungkinan besar Penyihir yang kita hadapi saat ini adalah para penyihir yang sudah melakukan perjanjian dengan para iblis dari alam bawah."
Semuanya terbelalak kaget dengan pernyataan yang dikatakan oleh Claude.
"Lalu bagaimana kita bisa menghadapinya."
"Sulit tetapi aku bisa memikirkan satu solusi yang bisa mengatasi mereka."
"Mengatasi Mereka? Apa kau bercanda mereka memiliki kekuatan iblis. Kalau begini kita akan dibantai habis."
Salah seorang pemimpin pasukan itu terus menghasut, orang-orang agar tidak terpengaruh oleh Claude. Namun tampaknya Claude tidak memperdulikan orang itu. Claude terus memikirkan cara bagaimana ia bisa mengalahkan penyihir itu.
"Oi, Kita juga seorang bangsawan, memiliki cukup mana untuk mengatasi pasukan tentara Tarten. Untuk masalah penyihir yang melakukan perjanjian dengan iblis, aku punya sedikit jebakan untuknya."
Claude memikirkan beberapa jebakan yang mungkin bisa ia lancarkan untuk para Penyihir hitam itu. Claude melebarkan sebuah peta yang menggulung di atas mejanya. Ia mengambil beberapa bidak catur untuk dijadikan perumpamaan.
"Di dekat sebuah perbatasan ini ada sebuah benteng besar, mungkin tim pemanah di letakan di tempat tempat yang tersembunyi, dan juga di dekat benteng ini. sedangkan untuk yang menggunakan pedang sihir sebaiknya diurutkan berdasarkan ranknya.
Untuk letaknya rank sedang berada di garis depan. Diikuti dengan rank kekuatan lemah yang diselingi dengan para rank yang kuat.
Untuk sementara aku akan menjelaskan, strategi sementara ini untuk kalian. Karena aku belum mengetahui detail bagaimana situasinya saat ini. Aku akan mengumpulkan kalian kembali setelah mendapatkan banyak informasi."
Claude keluar dari camp itu untuk mencari Krud. Karena ia kembali merasakan. Hawa kehadiran Krud. Claude pun mencari ke setiap sudut Camp militer, namun ia tidak kunjung menemukan Krud. Claude bertanya-tanya pada dirinya apakah tadi adalah hanya perasaannya sesaat saja, ketika ia merasakan kehadiran Krud. Mungkin perasaan rindunya kepada sahabat pertamanya itu sangat besar ia memutuskan untuk kembali ke Campnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments