8

"Kau salah bertanya, bicaralah dengan biasa tidak usah terlalu dekat dengannya." Krud mengeluhkan Claude si pria yang tidak peka itu.

"Baiklah." Claude menjauh dari gadis itu, untuk memberi ruang kepada gadis itu. "Jadi bagaimana situasi perang saat ini?"

"I,itu..A,anu kita mengalami kekalahan sebelumnya dan mengalami kerugian yang sangat tidak bisa dipungkiri. Persediaan makanan mulai berkurang jika kita tidak bisa menang pada perang selanjutnya sudah di pastikan kita semua akan mati.

Sekarang kita tersisa sekitar lima belas pemimpin pasukan, tujuh Jendral dan satu Jendral utama. Sebagian jendral sedang di tenda pengobatan karena mengalami cedera yang serius.

Di camp medis pun persediaan obat sudah mulai banyak berkurang, takutnya tidak cukup untuk menyembuhkan para prajurit yang terluka.

Para pemanah pun kehabisan bahan untuk membuat anak panah mereka. Ini disebabkan oleh pangeran Garg yang tidak pandai memimpin kita. Semuanya menjadi menderita.

aku..aku.."

Gadis itu tampaknya sulit mengungkapkan kata-kata selanjutnya karena tidak sanggup melihat penderitaan para tentara kerajaan.

"Tidak apapa katakan saja, Ayo kita raih kemenangan bersama!" Claude mencoba menenangkan gadis itu. sambil mencengkram erat bahu gadis itu agar bisa melihat sorot mata keyakinannya.

"Baiklah, terimakasih penasehat!

Dari setahuku dari pihak lawan ada seorang penyihir bernama Sacra, ia adalah ratu para penyihir Tarten. namun sebelumnya ia adalah penyihir biasa, tetapi saat itu ia berhianat dan membunuh ratu sebelumnya, ia menginvasi beberapa daerah desa kecil di daerah perbatasan dan menjadikan mereka semua budaknya dan para wanita yang tidak memiliki sihir dan memiliki sihir lemah di kirim ke rumah pelacuran dan pelelangan. Sebagai modal perang mereka.

sedangkan untuk pria di haruskan kerja sepanjang waktu untuk membuat senjata dan menjadi babu demi kemenangan peperangan.

pada saat itu sihirnya benar-benar diluar nalar kami, pangeran Garg yang merupakan pangeran yang memiliki kekuatan Dewa sekalipun tidak bisa mengalahkannya. Jadi mustahil bagi kita untuk menang.

Itu sebagian yang kudengar dari para tentara yang sedang bergosip mengeluhkan situasi saat ini"

Gadis itu tiba-tiba menangis kembali, ia sangat mengkhawatirkan para prajurit yang siap berkorban demi kerajaan Greenbreez.

"Terimakasih kau sudah memberikan informasi yang begitu banyak, ini sudah cukup untuk jasa mu meraih kemenangan kita di perang selanjutnya."

"Tuan mohon bimbingannya!" Wanita itu tiba-tiba berteriak pada Claude dengan penuh semangat.

"Baiklah, kau boleh pergi dan beri tahu para pemimpin pasukan dan para jendral untuk berkumpul di Camp ku tengah hari ini."

"Baik laksanakan tuan penasehat!"

Gadis itu pergi dengan semangat yang berhasil Claude tularkan padanya.

"Bagaimana Krud?" Claude langsung melihat Krud yang tampaknya sedang menganalisis sesuatu.

"Sacra...? ini sangat menarik sekali. Hahahaha!" Krud tertawa layaknya seorang bos mafia yang sedang mendapatkan uang bermiliyaran.

"Apakah dia salah satu target kita?" Claude bertanya dengan serius pada Krud.

"Benar! Dari data yang aku terima dari atasanku, Sacra adalah penyihir tingkat tinggi, ia tergoda oleh Espen untuk menggunakan kekuatan murni yang berasal dari iblis." Krud menjelaskannya dengan singkat.

"Espen? lagi-lagi nenek sihir itu terlibat dengan kekacauan nya." Claude mencoba menyerap semua informasi yang ia dapatkan.

"Lagi-lagi?" Krud tidak mengerti dengan kata lagi-lagi yang dikatakan oleh Claude.

"Benar, Dulu saat kau meninggalkanku ada beberapa perampok di desa perbatasan ini. Mengatakan bahwa ia adalah anak buah Espen. Pasti dia adalah salah satu Penyihir tingkat tinggi."

"Kau benar, tapi mengapa para atasan sengaja memerintahkan pemula seperti ku waktu itu untuk mencabut nyawanya. Ada sesuatu yang ganjal di dunia malaikat. Menghilangnya senior dan lainnya pasti berkaitan satu sama lain."

"Sekarang kita simpan investasi tentang dunia ini, dan fokus untuk tugas kita kali ini." Claude menatap serius Krud yang nampaknya mereka sama-sama menghadapi sesuatu yang lebih mengerikan daripada kutukannya.

"Aku tidak menyangka kau benar-benar sudah dewasa sekarang." Krud tersenyum bangga melihat perkembangan Claude saat ini.

"Tentu saja. Aku tidak akan kalah dari mu."

"Okey aku akan selalu pantai kau terus." Krud menyeringai. Melihat Claude yang sekarang sudah bisa diandalkan.

"Pertama-tama kita harus lihat dahulu kekuatan pasukan kita. Berapa banyak kekuatan yang tersisa. Berapa senjata yang bisa kita gunakan, dan yang paling utama adalah obat-obatan untuk pasukan yang terluka, mereka harus sembuh sesegera mungkin untuk menambah kekuatan pada perang bulan depan.

Yang kedua, aku harus mencari lebih banyak lagi informasi tentang lawan. Jika hanya informasi tentang Sacra dan 10 penyihir murni yang lain mungkin kau bisa memberitahukannya padaku. tetapi untuk informasi tentara lain kita perlu informasi lebih banyak lagi. Untuk strategi yang menguntungkan kita.

Yang ketiga adalah perombakan mental para tentara."

"Perombakan mental?"

"Benar! Kau tidak melihat gadis itu sudah menciut sebelum perang? Itu semua karena pangeran Garg yang merupakan pangeran kerajaan yang memiliki sihir dewa sekalipun tidak bisa mengalahkan penyihir hitam itu. Membuat semua tentara menjadi kehilangan harapan mereka.

"Aku setuju sekali denganmu! Kalau begitu aku serahkan semuanya padamu. Nampaknya mereka sudah mulai berdatangan. Ingat jangan kecewakan aku."

Krud tiba-tiba menghilang dari hadapan Claude. Ia sepertinya sudah menyerahkan semua tugasnya kepada Claude.

"Ada apa tuan memanggil hah? Mau membuat kita mati dengan cepat?" Pria yang kemarin itu tampaknya masih belum menerima keberadaan Claude.

Claude sekilas melihat tanda lahir bangsa Tarten di dada pria itu. Claude melihat kesempatan ini didepan mata, para pasukan itu sedang tidak memakai seragam perangnya. Itu artinya Claude bisa menunjukan tanda itu pada yang lainnya. Claude merasa ia tidak sia-sia membaca tumpukan buku yang sangat membosankan baginya itu.

"Prajurit tolong tangkap pemimpin pasukan 6!" Claude menyuruh yang lainnya untuk menangkap pemimpin pasukan itu namun tidak ada satupun yang mengikuti perintahnya. Claude tidak mengerti lagi berapa para pasukan lebih memilih untuk mendengarkan perintah pengkhianat itu.

"Baiklah kalau kalian tidak mempercayai ku. Aku yang akan menangkapnya sendiri." Claude bersiap siap untuk menangkap pria itu.

"Apa-apaan ini!?" Pria itu bersiap memasang kuda-kudanya sambil mengangkat sebuah pedang.

Pria itu nampaknya sedang bersiap melawan Claude, namun Claude dengan gesitnya meluncur ke bawah seperti pemain sepak bola yang hendak merebut bola dari bawah. namun hal itu hanya sebuah pengalihan yang sebenarnya terjadi adalah Claude berhasil merebut pedang pria itu dan mengacungkan pedangnya pada pria itu.

Semuanya terbelalak kaget karena tidak sempat melihat dengan benar apa yang terjadi sebelumnya. Itu dikarenakan gerakan Claude yang begitu cepat dan gesit sehingga pemimpin pasukan enam itu sendiri tidak bisa berkutik sama sekali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!