3

“Kalau begitu bagaimana kau bisa membuatku yang tidak memiliki mana sihir ini, bisa menggunakan sihir.”

“Bagaimana seorang rakyat jelata berangan-angan memiliki sihir? Hmm.. cukup menarik.”

“Hei, aku ini seorang bangsawan. Kau berani menghina keluarga bangsawan?”

“Ternyata kau seorang bangsawan kupikir kau adalah gelandangan yang lewat. Tadi kau bilang kau adalah anak yang miskin.”

“Hei, beraninya kau membalikan perkataanku!.”

"Aku hanya berbicara fakta, karena pakaianmu itu mirip sekali dengan gelandangan. Sebentar aku akan memberikanmu sebuah mana yang sangat besar, tapi setelah kau membantuku bagaimana?”

“Ternyata kau lebih cocok menjadi iblis yang licik dibandingkan menjadi malaikat ya.”

“Hei, aku ini calon malaikat agung, kau tidak boleh membandingkan aku dengan para iblis.”

“Kalau begitu kau beri aku mana sihir itu terlebih dahulu. Kau pikir bagaimana bisa aku masuk tanpa sihir atau mantra apapun.”

“Baiklah, tapi kau jangan berteriak.”

Krud mulai memejamkan matanya, berpura-pura sedang mengumpulkan mana yang sangat besar, namun sebenarnya ia sedang menggunakan sihir peledak. Sehingga ketika sihir itu mengenai Claude, ia pun terpental jauh masuk kedalam Menara itu. Tanpa disangka dugaan Krud benar jika sihir itu hanya menolak semua makhluk yang memiliki mana sihir saja, sedangkan untuk rakyat jelata yang tidak memiliki sihir. Sihir perlindungan itu tidak memiliki pengaruh apapun.

"Aaarghhh.."

Claude berteriak ketika dirinya terhempas di udara dan menabrak menara itu.

“Semua sihir yang hebat sekalipun memiliki kelemahan.” Krud tersenyum tipis karena berhasil menemukan kelemahan dari sihir perlindungan Menara itu. “Espen! Lihatlah aku sudah berhasil menembus mantra pelindungmu yang lemah ini.” Krud berteriak untuk memancing Espen keluar dari Menara itu. Sementara itu selama sihir perlindungan itu belum hilang, Ia sebenarnya masih belum bisa memasuki menara itu.

“Dasar kau bocah malaikat tidak berguna! Beraninya kau mau mengambil nyawaku. Kau tidak tahu aku ini adalah Penyihir Abadi, selamanya kau tidak bisa mengambil nyawaku.” Espen benar-benar marah dengan perlakuan yang dilakukan oleh Krud. Espen pun turun untuk melihat keadaan  pintu depan Menara yang berhasil ditembus oleh Claude.

Sedangkan saat itu Claude sedang dalam keadaan terjatuh tersungkur di atas lantai, Ia merasakan kepalanya agak sedikit pusing. Saat itu juga Espen melihat Claude yang sedang terbaring lemas karena kepalanya terbentur sangat keras sekali saat ia terpental jauh oleh sihir yang dibuat oleh krud.

“Berani-beraninya bocah malaikat itu menipuku. Dia hanya mengirimkan bocah tidak berguna ini untuk melawanku? Mimpi saja. Aku ini seorang penyihir abadi aku sudah hidup puluhan ributahun di dunia ini.” Espen Benar-benar marah pada Krud. Sehingga ia pun bermaksud untuk membunuh Claude dan mengirimnya keluar kehadapan Krud.

“Kyaaa… ada nenek sihir betulan…”

Claude berteriak ketakutan layaknya seorang bocah balita.

“Hei, kau mengapa kau mau menjadi alat dari si bocah Malaikat itu?”

Espen bertanya dengan tegas, kepada Claude yang sedang menyembunyikan dirinya dibalik bajunya.

“Ternyata orang itu benar-benar malaikat? Sepertinya dia tidak cocok menjadi malaikat, karena malaikat tidak pernah menipu.”

Claude mencoba untuk bangun sambil menutupi dirinya karena, ia merasa takut sekali dengan sosok Espen yang sangat menyeramkan baginya. Dengan rambut gimbal mata hitam hidung panjang dan bengkok, tubuhnya sangat tinggi namun sedikit kurus untuk ukuran setinggi itu, wajahnya begitu banyak keriput karena ia sudah hidup puluhan ribu tahun.

“Berbohong???.”

“Ya, karena ia menipuku dan melemparku ke dalam menara ini.” Claude dengan bodohnya berkata dengan penuh semangat menjelek-jelekkan Krud.

Espen tidak peduli dengan perkataan Claude. Ia menyerang Claude dengan sihir yang begitu besar. Claude bergidik ketakutan merasakan hawa yang sangat menyeramkan datang dari sosok Espen.

Hingga kejadian tidak terduga pun terjadi. Liontin yang digunakan oleh Claude tiba-tiba saja bersinar dengan sendirinya. Liontin itu melahap semua mana sihir milik Espen. Claude tidak melihat apapun, sebab saat liontin itu menyerap mana sihir milik Espen ia hanya sibuk menutupi dirinya dengan ketakutan.

“Bagaimana mungkin kau melakukannya?” Ujar Espen yang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Claude.

“Aku? Memangnya aku melakukan apa?” Claude membuka matanya, ternyata tidak ada apapun yang terjadi.

Seketika itu juga mantra perlindungan milik Espen ikut menghilang. Ketika melihat mantra perlindungan menghilang dengan segera Krud segera melesat menemui Espen untuk segera mengambil nyawanya. Saat itu Krud sampai di hadapan Espen. Ketika itu Espen hendak membunuh Claude dengan sebilah pedang yang sangat tajam. Pedang yang ia selalu bawa didalam tubuhnya ketika keadaan darurat, namun Krud berhasil menerobos Menara itu dan menyelamatkan Claude.

“Berhenti!!!”

Krud berteriak pada Espen, sehingga Espen pun ketakutan. Espen berusaha mengeluarkan mantra-mantra sihir, namun semuanya sia-sia tidak ada satupun sihir yang keluar dari mantranya. Espen benar-benar ketakutan. Ia tidak bisa lagi melawan Krud. Untuk kabur saja ia sepertinya sudah terlambat. Krud memunculkan sabit miliknya tanpa merapalkan mantra dan Sabit itu pun muncul. Sambil tertawa bengins Akhirnya Krud bisa mengeksekusi Espen dengan sabitnya itu. Krud mengantarkan roh Espen ke gerbang kematian dengan kekuatan pembuka dimensi miliknya. Sementara itu ia meninggalkan Claude sendirian di dalam Menara itu.

“Dasar malaikat penipu! Mana janjimu akan memberikanku sebuah mana sihir!.” Claude berteriak ketika ia menyadari bahwa dirinya telah ditinggalkan sendirian oleh Krud di dalam Menara itu.

Ketika itu juga Krud Kembali lagi dalam sekejap mata. Krud tersenyum puas atas prestasi yang dilakukan oleh Claude tanpa sengaja.

“Ternyata kau lebih menarik, daripada yang kuduga. Awalnya aku tidak percaya mengapa Bangsawan sepertimu tidak memiliki Mana sihir sedikitpun. Itu karena sesuatu yang jauh lebih hebat dari dirimu dan itu sangat luar biasa. Kau harus tahu itu.”

“Apa maksudmu? Jangan berbicara omong kosong, Cepat beri aku mana sihir yang kau janjikan itu.”

“Bagaimana jika aku menawarkan penawaran? Aku akan memberikanmu kemampuan yang lain yang lebih cocok untukmu?”

“Tidak, aku menolak dengan tegas aku hanya menginginkan menjadi penyihir yang hebat seperti ibuku.”

“(Dasar bodoh, sudah kuberitahu jika mana sihir itu tidak ada gunanya lagi bagi dirinya. Tapi ini sangat menguntungkan dengan begini dia hanya  akan menjadi orang bodoh untuk selama-lamanya).” Dalam hatinya krud memikirkan betapa beruntungnya ia terbantu dengan orang yang sangat bodoh seperti Claude. Krud tersenyum licik. “Oke akan aku kabulkan permintaanmu itu nak, mantranya adalah Krudzrail adalah peri yang sangat baik hati, ketika itu sebagian Mana milikku akan berpindah ke dalam tubuhmu.” Lagi-lagi Krud tersenyum licik karena telah membodohi Claude.

“Apa? Mantra macam apa itu? Apa kau pikir aku ini bodoh harus menyebutmu baik hati. Padahal kau sudah beberapa kali menipuku? Apa jadinya kalau aku kebetulan bertemu seniormu dan mengatakan bahwa kau sudah beberapa kali berbohong padaku, aku yakin bahwa malaikat yang berbohong akan terkena hukuman yang sangat berat sekali.”

“Apa kau mencoba mengancamku?”

“Tentu saja, jika tidak malaikat amatir sepertimu ini akan bertindak seenaknya dan mengambil nyawa orang yang tidak bersalah.”

“Apa kau ingin mencoba mati sekali saja?”

“Mana ada malaikat yang emosian sepertimu.”

“Dasar bocah bodoh, aku ini sudah hidup 1700 tahun.”

“Aku yakin itu umur seorang bocah untuk seukuran malaikat sepertimu.”

Claude benar-benar membuat emosi Krud terpancing.

Terpopuler

Comments

deria

deria

hahahahaaa malaikat maut di ajak berdebat🤣

2022-09-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!