"Aku benar-benar merasakan aura milik Krud, mungkin saja dia sudah menunggu di Camp milikku." Claude kembali dengan tangan kosong saat mencari Krud di sekitar camp militer kerajaan.
namun saat ia kembali ke Campnya benar saja, ada sesosok pria yang menggunakan baju serba hitam dengan kaki mengangkat dan tangannya menyilang, dengan senyum jahil yang paling dirindukan oleh Claude.
"KRUD!!" Teriak Claude kepada Krud yang sudah lama tidak dijumpainya.
"Hehehe, Apakah kau ini sudah dewasa? Jangan berteriak begitu dong, jadi aku yang malu tau!" Suara besar dan berat dengan nada datar. Sorot mata tajamnya sungguh mencekam, Krud sudah berbeda dari sebelumnya. Nampaknya dia sudah menjadi malaikat maut agung dalam beberapa waktu ini. Menurut isi kepala Claude yang begitu terperangah melihat perubahan Krud yang begitu drastis membuat Claude iri melihatnya.
"Nampaknya kau sudah mengalami perubahan besar beberapa tahun ini." Claude mendekati Krud dan duduk tepat di kursi yang berada tepat sisi Krud hanya saja terlewati oleh satu meja kecil ditengahnya.
"Bagaimana perubahan mu?" Krud menyeruput s cangkir kopi yang entah darimana kopi itu berasal.
"Tidak buruk, Terimakasih!" Claude berkata datar dan tegas, suaranya yang sudah memberat itu memberikan kharisma yang sangat dalam.
"Hanya itu?" Krud memainkan kopinya layaknya meminum segelas wine.
"Hanya itu, saja apalagi yang kau harapkan?" Claude berkata dengan nada datar. Claude berpura-pura seolah-olah tidak peduli dengan Krud, namun sebenarnya ia sangat menantikan hari dimana ia bisa bertemu Krud seperti ini.
"Ternyata kau sudah benar-benar dewasa ya." Krud tersenyum kecil. Sambil membuang sisa kopi yang sebelumnya ia mainkan seperti wine.
"Kau, Kau pun sudah berubah banyak. Bagaimana bisa malaikat amatiran sepertimu kini sudah jauh terlihat seperti malaikat maut sungguhan." Claude memainkan candaan yang biasa mereka lakukan saat pertama kali bertemu. namun nada bicara Claude tidak berbeda sama sekali.
"Kekekekek, Kau masih saja suka mengundang emosi seseorang." Krud tertawa dan mengacungkan sabitnya di leher Claude dengan tatapan yang sangat tajam serta aura membunuh yang sangat mencekam pekat.
"Hahahah, kau berhasil membuatku kaget Krud!" Claude tertawa terbahak ketika Krud dengan sabitnya itu jaraknya begitu dekat, begitupun wajah Krud yang terlihat jelas dimata Claude. Jika Krud mendekat satu senti lagi mungkin mereka akan berciuman.
"Kau benar sudah dewasa ya Claude!" Krud pun berdiri dan menarik kembali sabitnya dari leher Claude. "Aku kesini hanya memberimu sebuah hadiah, atas kerja kerasmu selama ini." Krud menjeda kata-katanya sehingga membuat Claude menunggu Krud untuk melanjutkan kata-katanya kembali. "Aku akan memberitahu alasan kau tidak bisa menggunakan sihir." Krud membelakangi Claude, ia bersiap untuk mengepakkan sayap hitamnya untuk pergi meninggalkan Claude lagi.
"Aku sudah tidak peduli lagi sekarang." Claude mengatakannya dengan tenang sambil beranjak dari tempat duduknya, berbicara di belakang Krud yang membelakanginya.
"Tapi kau harus tahu ini." Krud menengok kearah Claude, namun dengan posisi sebelumnya yaitu membelakangi Claude sambil menyipitkan matanya yang hitam pekat.
"Kalau begitu beritahu aku apa yang terjadi padaku?" Claude sepertinya tidak bisa menolak hadiah yang diberikan oleh Krud ini, karena ini menyangkut tentang dirinya dan alasan yang begitu ia nantikan sejak lama.
"Kau adalah iblis!" Walaupun nada bicaranya sangat kecil, tetapi Claude bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
"APA!?" Claude berteriak sangat keras sehingga mengundang kecurigaan oleh tentara lain yang sedang berjaga. Matanya terbelalak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Krud. "Apa kau bercanda? Aku seorang iblis?" Claude meletakan tangannya di samping pinggangnya sambil melihat kebawah dan berdecak. "Ck, Alasan yang tak masuk akal!" Nampaknya Claude tidak terima dengan alasan yang diberikan Krud sebagai hadiah ini.
"Aku tidak berbohong, aku sudah menjadi malaikat agung sekarang." Krud mencoba menyakinkan Claude bahwa ia tidak berbohong dengan nada bicara yang sangat kecil.
"Bagaimana mungkin aku anak baron Marquez dan Ibuku penyihir agung, tidak mungkin melahirkan anak seorang iblis!!!" Claude berteriak sehingga membuat para tentara itu membuka tendanya dan memastikan bahwa tidak ada penyusup di dalam camp penasehat milik Claude.
"Apakah kau baik-baik saja?" Tentara itu bertanya dengan nada normal kepada Claude. namun Claude nampak sedang kebingungan karena sadar dirinya sudah membuat orang-orang tentara itu curiga padanya.
"Tentu saja, aku sedang membuat strategi perang untuk bulan depan. Aku sungguh tidak sabar melihat kemenangan kita." Claude berusaha terlihat tidak terjadi apapun padanya. "Apa mereka tidak bisa melihatmu?' Claude berbisik pada Krud yang sebenarnya ada tepat dihadapan para tentara itu.
"Tentu saja mereka tidak bisa, karena mereka hanya Penyihir tingkat satu sampai tiga." Krud tertawa meremehkan. Karena yang bisa melihatnya hanya Penyihir dengan tingkatan yang sangat tinggi.
"Baiklah, kami akan kembali berpatroli." Para tentara itu pergi begitu saja, tanpa meninggalkan kalimat lain.
"Waktuku sepertinya sudah banyak habis terbuang, aku akan berbicara pada intinya saja." Krud mulai melebarkan sayapnya untuk segera pergi. Claude terdiam tidak bisa berkata-kata lagi setelah dirinya tahu bahwa ia merupakan salah satu iblis yang berasal dari dunia bawah.
"Pernyataan mu benar, kau terlahir dari Keluarga Baron dan Penyihir agung, namun ada satu hal yang kau lewatkan. Kau sepertinya sudah banyak mempelajari tentang dunia ini, bahwa penyihir agung tidak bisa menikah dengan alasan jatuh cinta. ini sangat melanggar perjanjian Dewa. Sehingga dewa menurunkan kutukan padamu.
Kiamat yang awalnya ku katakan padamu sebenarnya bukan itulah titik terbesar awal ketidak seimbangan dunia. Pada dasarnya penyihir pada ratusan tahun lalu pun sudah menggunakan kekuatan para iblis. tapi dengan kelahiran bayi dengan kutukan iblis sepertimu menjadi awalan besar kiamat itu akan terjadi.
Aku berharap kutukan mu bisa dibatalkan oleh mantra pembatal saat aku berkunjung ke setiap menara Penyihir. namun tidak ada satupun mantra yang bisa melakukannya. Satu-satunya yang bisa menyelamatkan dunia ini adalah dengan menjadikan dirimu iblis setengah malaikat untuk menghindari hancurnya dunia ini.
Dengan begitu kau harus membantuku, membunuh manusia yang telah habis masa sisa waktu hidupnya."
Krud menjelaskan dengan panjang lebar tentang sesuatu yang terjadi pada Claude.
"Aku menolak jika harus membunuh manusia, Ibuku berpesan untuk tidak menyakiti siapapun terutama orang yang sangat baik." Claude yang lebih memilih mengikuti perkataan ibunya itu agak sedikit kecewa.
"Kalau begitu, silahkan kau hidup dengan kutukan itu dan menyakiti lebih banyak orang lagi yang tidak berdosa." Krud pun hendak pergi meninggalkan Claude, namun sepertinya Claude mulai memahami apa yang dikatakan Claude.
"Bagaimana bisa aku menjadi malaikat sepertimu, untuk membatalkan mantra ini?" Claude menghentikan Krud dengan menahan bahu Krud, Tatapan sorot matanya begitu ambisius dan bersemangat, walau sebenarnya dia tidak begitu menginginkan hal yang merepotkan nya.
Krud tersenyum licik, dan pergi meninggalkan Claude sendirian dalam Camp itu. "Aku akan memberitahumu lebih lanjut nanti!" Itulah kata-kata terakhir yang terdengar oleh Claude saat Krud kembali meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
yudian syah
nyimak....semangat trus thor...tampilkan karya terbaik mu
2022-09-24
2
Cha Know14
Tinggalkan jejak👣👣👣
2022-01-11
2