16

"Kau sepertinya sudah mempelajari buku-buku itu dengan baik" Krud menepuk punggung Claude. Sambil berbisik dengan menempelkan pipinya ke telinga Claude "Jadi apa rencana mu itu?" Krud tersenyum tipis. Sedangkan Claude menatapnya dengan Tajam.

"Kau tidak tahu jika seorang penyihir agung juga adalah sebuah keberkahan?" Claude mengusap kepalanya sendiri. Mencoba menyingkirkan rambut poni yang menghalanginya. "Lihat dan dengarkan ketika aku sedang berbuat!" Claude yang tidak memiliki mana sihir apapun itu tiba-tiba melompat kedalam sumur.

"Hei, apakah kau bodoh!? Kau tidak memiliki mana sihir apapun, kau tidak bisa lagi naik ke atas! Kau tahu jika sihir apapun tidak akan berpengaruh padamu saat aku membantumu untuk naik!" Krud berteriak dari atas sumur itu pada Claude yang sudah terlanjur melompat kebawah sumur itu.

Mau bagaimana lagi, ini juga salahnya. Seperti yang aku duga sebelumnya Claude pada saat itu mengeluarkan sedikit jiwa iblisnya. Itulah kenapa tanah ini merasakan sebuah kemalangan itu walau hanya sedikit saja. Dalam hati Krud berkata demikian karena ia sudah terlalu pusing memikirkan cara untuk mengatasi, ledakan mana sihir yang menyebar ke seluruh daratan perbatasan.

Claude mengabaikan perkataan Krud dari atas sana. Ia sudah sampai kedalam dasar sumur itu, seperti penyelidikan matanya. Ada sesuatu yang sangat mencurigakan didalam sumur itu. Tepat di tengah tembok sumur itu terdapat garis kotak berbentuk sebuah pintu.

Jaraknya cukup tinggi dari dasar sumur itu, namun Claude tidak habis akal ia mengunakan senjatanya untuk menancapkan senjata itu untuk naik keatas. ditengah pintu itu terdapat sebuah logo sihir kerajaan Greenbreez dan juga beberapa mantra sihir yang tertulis jelas menggantung di tengah pintu sihir itu.

"Setetes darah milikku adalah milik kerajaan Greenbreez yang Agung." Claude membaca mantra itu. namun tidak disangka Claude yang tidak memiliki sihir apapun itu berhasil membuka pintu yang berada didalam sumur itu.

Pintu itu perlahan-lahan terbuka. Awalnya terlihat sebuah jalan yang gelap, namun tidak lama kemudian segerombolan kunang-kunang datang menyinari ruangan itu. Di dalamnya terdapat akar-akar tumbuhan yang menjalar. Tepat ketika Claude masuk kedalamnya.

Didalam ruangan itu tampak lembab dan basah. Sepertinya terdapat genangan air setinggi mata kaki Claude saat menginjaknya. Claude memutus kan untuk berjalan sambil berjinjit, agar tidak terkena air itu.

Kunang-kunang itu terus mengiringi Claude berjalan dan seperti memberitahukan jalan kemana yang seharusnya. Tepat didepan mata Claude terdapat banyak untaian akar tanaman yang menjalar, Claude pun menyibakkan akar-akar itu.

Claude sungguh terperangah melihat keindahan yang sama seperti waktu ia pertama kali menemukan pantai. tetapi ia tidak menyangka bahwa ada tempat yang sangat indah lain yang juga tidak kalah indahnya.

Hamparan rumput yang luas, beragam hewan berlarian dengan indah di bawah sinar matahari yang lembut. beberapa pohon rindang menjadi tempat teduh terbaik bagi hewan yang tengah kepanasan itu.

Air sungai mengalir dengan tenang. Angin sepoi-sepoi memainkan rambut kuning jerami gandum milik Claude. "Apakah ini yang disebut dengan tempat keberkahannya itu?" Krud tiba-tiba berbisik di sebelah telinga Claude.

"Krud! Kau mengagetkanku!" Claude berteriak karena terkejut, Krud tiba-tiba berada di belakang Claude tanpa sepengetahuannya.

"Sebagai malaikat aku tidak tahu dunia ini ada tempat yang seperti ini sebelumnya." Krud berusaha mengatakan kejujurannya kepada Claude.

"Kurasa kau sudah melihatnya saat melihat surga." Claude tidak percaya dengan pernyataan Krud.

"Aku kan bilang dunia ini bukan alam lain!" Krud memandang Claude dengan wajah malasnya.

"Baiklah-Baiklah, tapi tempat apa ini sebenarnya!?" Claude bertanya-tanya pada Krud yang sama-sama tidak mengetahui apapun tentang dunia apa yang mereka lihat.

"Lihat itu Claude disana terdapat pintu yang sangat besar." Krud menunjukan sebuah pintu yang sangat besar di tengah-tengah dunia itu. Tinggi pintu itu layaknya setinggi sebuah kastel dengan tiga tingkat

"Tadi kau mengatakan dunia keberkahan, apa maksudnya itu?" Claude bertanya karena sebelumnya ia tidak pernah mendengar ataupun membaca tentang hal itu.

"Kau jangan mendengarkannya aku hanya asal bicara barusan." Krud langsung berjalan mendekati pintu itu mendahului Claude.

"Sepertinya ini sesuatu yang ditinggalkan oleh raja terdahulu untuk para pangeran penerus kerajaan ini. Jika dilihat dari mantra yang tertulis di depan pintu sihir didepan."

Krud berbalik pada Claude dan penasaran apa kalimat mantra yang Claude maksudkan itu. "Cepat katakan! Apa mantra yang tertulis itu!" Krud menarik kerah baju Claude.

"Hei, hei, santai bro! Aku akan mengatakannya kau tenang saja!" Claude mendorong Claude untuk melepaskan kerah bajunya. Lalu merapihkan kembali kerah baju yang habis ditarik oleh Krud.

"Kalau begitu apa isi mantra itu, tadi aku tidak melihat mantra yang menggantung di pintu sihir itu." Krud memegangi dagunya sambil berpikir, dunia apa yang ada di balik sumur ini.

"Setetes darah milikku adalah milik kerajaan Greenbreez yang Agung' itu adalah mantra yang tergantung di depan pintu sihir itu. Bagaimana menurut mu?"

"Jika dipikir-pikir lagi, Greenbreez artinya batuan hijau, namun dari sisi manapun kerajaan Greenbreez tidak seperti namanya. tapi tempat ini lebih cocok dengan nama itu. Hamparan rumput dan bebatuan hijau yang membentang.

Tidak salah lagi, masalah pangeran Thura yang mengawali peperangan ini pasti ia mengetahui sesuatu tentang dunia bawah yang ada di perbatasan ini.

Setahuku pangeran Thura adalah pangeran yang sangat pandai dan licik, ia mengorbankan banyak tentaranya dengan sia-sia hanya memperebutkan daerah kecil seperti perbatasan Greenpearl.

Jadi dia tidak mungkin hanya berambisi hanya untuk memperebutkan daerah Greenpearl. Ini tidak masuk akal jika hanya dilihat dari satu sisi saja. Kemungkinan besar pangeran mengetahui rahasia dibalik kekayaan dunia bawah tanah ini."

"Itu masuk akal! Sekarang aku ingin tahu pangeran Thura adalah penyihir yang seperti apa?" Claude sangat penasaran dengan sosok pangeran Thura yang sebenarnya, karena menurut informasi yang ia peroleh. Pangeran Thura lah yang memulai peperangan ini.

"Pangeran adalah penyihir dengan kemampuan sihir yang tinggi dibandingkan dengan pangeran Zachary. Seperti daratan Tarten. Nama kerajaan Tarten yang bersanding dengannya tidaklah sekedar nama saja Pangeran Thura sangat menyukai sebuah tantangan.

Maka ia tidak pernah gentar sedikitpun ketika di Medan perang. Ia selalu menentang kekalahan sebanyak apapun. Tipe sihirnya adalah sihir Tulang. Mirip seperti raja-raja sebelumnya, sebenarnya Thura merupakan harapan terbesar bangsa Tarten. Aku yakin Zachary yang mengambil alih semua kuasa Pangeran Thura tidak mengetahui sesuatu hal yang berpotensi di daerah Greenpearl ini."

"Elemen Tulang ya..!? Artinya dia juga bisa memeriksa tulang belulang makhluk yang sudah mati. Jika begitu dia bisa dengan cepat mengetahui daerah yang memiliki potensi pertambangan yang sangat besar." Claude berusaha memahami latar belakang peperangan perbatasan yang sebenarnya. Dengan demikian akan memudahkan Claude untuk menyusun strateginya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!