Eden tidak percaya pada pria yang menggunakan setelan kerjaan Greenbreez yang khas dengan nuansa serba hitam. "Jangan berbicara omong kosong! Aku tidak percaya pada orang asing sepertimu!" Eden berteriak dan sempat ingin menyerang pria misterius itu, namun Claude berhasil menghadangnya.
"Hentikan itu Eden! Aku mengenalnya! Tidakkah kau lihat dia baru saja membantu kita dengan seorang diri? Seseorang beri tahu pasukan tujuh untuk kembali." Claude menatap Krud mengetahui maksud Krud yang sedang menyamar menjadi seseorang dari pihak kerajaan. "Terimakasih tuan Themis telah membantu kami menyelesaikan kelalaian kami." Claude menunduk hormat pada Themis agar prajurit lain mengikutinya.
"Tidak perlu sungkan Tuan Claude, aku hanya kebetulan lewat dan orang-orang mencurigakan ini hendak kabur melalui jalan yang biasa aku lewati." Krud berakting seolah-olah dia adalah anggota kerajaan dengan pemahaman yang ia ketahui tentang etiket kerajaan Greenbreez.
"Kalau begitu Eden tolong bawa para tahanan ini kedalam penjara bawah tanah." Claude memerintahkan Eden untuk membawa para pengkhianat itu ke penjara bawah tanah. "Tunggu dulu Eden sebaiknya aku harus mengambil semua mana para tahanan ini. Agar mereka tidak bisa kabur untuk kedua kalinya." Claude yang sudah mengetahui bahwa liontin nya itu bisa menyerap seluruh energi sihir seseorang itu memanfaatkannya untuk mengambil energi sihir para tahanan itu mencegah agar para tahanan itu tidak kabur kembali.
Claude mengambil satu persatu, mana sihir para tahanan itu. Termasuk satu pengkhianat yang masih belum tertangkap sebelumnya. "Bagaimana rasanya menjadi manusia rakyat jelata???" Claude berbisik pada wanita terakhir yang menjadi seorang pengkhianat itu. "Tunggu dulu sepertinya aku mengenalmu!?" Claude melihat dengan seksama wajah wanita itu. "Kau! Kau gadis yang waktu itu!?" Claude mengeluarkan suaranya dengan berteriak tidak menyangka bahwa satu pengkhianat terakhirnya itu adalah gadis yang sebelumnya membawakannya kopi.
"Apa kau yakin gadis ini ada bersama mereka? Tuan Themis?" Claude masih tidak percaya gadis polos yang dilihat sebelumnya adalah seorang pengkhianat bangsa Tarten.
"Kalau kau tidak percaya. Lihatlah tanda lahir bangsa Tarten yang ada pada dada wanita itu." Krud mengatakannya dengan enteng, karena ia seorang malaikat ia tidak memiliki hawa nafsu apapun.
"Dasar mesum!" Wanita itu berteriak ketika Themis berbicara demikian.
"Tuan kau seorang pemimpin! tidak apa-apa, kami mengerti ini demi pasukan kerajaan kita tuan!" Eden memprovokasi Claude untuk segera melihat tanda lahir bangsa Tarten di dada wanita itu. Untuk memastikan kebenaran tentang wanita itu.
Claude pun menyuruh Eden membawa sisa pengkhianat itu dan pasukan yang lainnya untuk pergi. Demi menghormati wanita itu. Setelah semuanya pergi. Kini hanya terdiri Claude dan Themis serta wanita itu.
"Aku juga akan pergi dengan mereka, Claude aku serahkan wanita ini padamu. Sampai jumpa!" Krud meninggalkan Claude sendirian dengan wanita itu.
"Eh, Krud jangan tinggalkan aku!" Teriak Claude namun Krud mengabaikan permintaan Claude.
Wanita itu tiba-tiba menjadi agresif dan mendorong Claude kebawah lantai meskipun dengan tangan yang masih terikat. Saat itu juga wanita itu menaiki Claude. "Kau ingin menggodaku sendirian bukan? hihihi kau ini sangat unik. Bagaimana kalau begini Aku akan menunjukan tanda itu tapi sebagai gantinya kau harus memuaskan ku setelah itu bagaimana?"
Claude yang masih terbaring dilantai itu tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Wanita itu benar-benar mengunci tubuh Claude. "Bagaimana? Lihatlah aku sungguh tidak tahan dengan otot-otot yang ada dibalik bajumu ini." Wanita itu mulai berani melepaskan satu persatu kancing baju milik Claude.
Claude yang tidak tahan dipermainkan oleh wanita itu, langsung mendorongnya dengan seluruh tenaganya. "Hahaha, kau sangat tidak sabaran sekali." Wanita sangat menyukai ketika Claude berbalik menekannya. "Aku tidak memiliki waktu untuk bermain denganmu Tante!" Claude menyeringai sambil berbisik menempelkan bibirnya pada wanita itu.
"Tante!?" Wanita itu mendorong Claude menjauh.
"Iya Tante! Aku sudah cukup melihat dada mu yang terlalu besar. Hampir saja tanda itu tidak terlihat karena tenggelam oleh dada mu itu." Claude dengan sedikit keringatnya berhasil melihat tanda itu.
"Kau! Beraninya melihat tubuhku dan memanggilku Tante!?" Wanita itu berteriak
Claude berdiri dan membersihkan kemejanya yang sudah dipenuhi oleh debu itu. Sambil berkata-kata dengan nada datarnya "Lalu aku harus memanggil apa? Nenek?" Claude memancing amarah wanita itu.
"Nenek!?" Wanita itu semakin marah dan mengeluarkan semua energi sihirnya yang luar biasa dan membuka ikatan tali di tangannya.
"Tentu saja aku harus memanggilmu apa? Kau berumur ratusan tahun sedangkan umurku masih delapan belas tahun." Claude mencoba memancing lebih agar wanita itu mengerahkan semua kekuatannya.
Tentu saja itu berhasil, wanita itu mengerahkan semua kekuatan sihirnya. Iapun menarpalkan mantra-mantra yang aneh. Lalu menggambar lingkar sihir dibawah kakinya.
Melihat energi sihir yang begitu luar biasa, Semua tentara langsung berdatangan untuk melihat keadaan Claude, termasuk Themis yang sebenarnya Krud. Semuanya menyaksikan Wanita itu dengan sihirnya yang begitu besar hendak menyerang Claude, namun saat itu Themis yang merupakan Krud itu tiba-tiba tertawa keras.
"Hahahaha, Dasar wanita bodoh! Sebesar apapun sihir mu tidak akan berpengaruh pada Tuan Claude!" Themis berteriak meyakinkan semuanya agar tidak ikut campur atau melindungi Claude.
"Berisik kau! Jelek!" Wanita itu menyerang Krud dengan sedikit sihirnya. Lalu mengenai baju bahu bagian kirinya.
"Beraninya orang rendahan sepertimu menyerang malaikat agung sepertiku." Semua orang melihat Krud yang mengatakan dirinya Malaikat Agung. "Maksudku beraninya kau menyerang aku yang sangat tampan seperti malaikat ini!"
Krud hendak turun tangan, namun tiba tiba saja sesuatu yang tidak terlihat melesat memutuskan leher wanita itu sehingga kepalanya terpenggal yang artinya kepalanya sudah terpisah dari tubuh wanita itu.
Krud melihat Claude yang terdiam dengan tenang setelah ia memenggal kepala wanita itu dengan sesuatu yang tajam. Krud terbelalak kaget melihat mata Biru berlian Claude yang terpantul kan oleh sinar bulan yang begitu indah itu hanya terdiam tenang dan menyelesaikannya dengan sekejap.
Itu lebih cepat daripada apa yang ia lakukan. Krud pun menyeringai, merasa Claude benar-benar sudah banyak mengalami perubahan. "Hahaha! Claude kau sudah banyak berubah! Setidaknya kau harus menunggu surat kematian resminya dari atasan dong!" Krud langsung mendekati Claude, sedangkan Claude mengambil kembali belatinya yang ia gunakan untuk memenggal kepala wanita itu.
Semuanya masih tidak percaya dengan kekuatan yang dimiliki oleh Claude, itu sangat luar biasa. Tidak hanya melempar koin barang apapun dengan berat yang berbeda-beda saat Claude melemparnya pasti akan mengenainya.
"Apa kalian sudah selesai menonton? Cepat bereskan sisanya." Claude benar-benar menakutkan saat itu juga, sepertinya jiwa iblis nya sedikit terbangkit kan ketika melihat kekuatan yang sangat besar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments