9

Claude sambil mengacungkan pedangnya, memaksa pria itu untuk membuka bajunya. Namun pria itu menolak dan berteriak meminta bantuan pada pemimpin pasukan yang lain.

"Kau! Dasar kau sampah mesum!" Pria itu mengatai dan meludahi Claude. namun hal itu membuat para jendral dan para pemimpin pasukan yang lain tambah mencurigai pria itu.

"Cepat buka baju mu atau.." Claude menatap pria itu dengan tajam dan kejam. Dengan menggoreskan sedikit luka di leher pria itu, Claude mengancam pria itu untuk melakukan hal sesuai perintahnya.

"Baik-baik aku akan membuka baju ku!" Pria itu bersiap membuka bajunya, agar Claude menurunkan pedangnya, namun setelah Claude menurunkan pedangnya itu pria itu hendak berlari keluar Camp Claude.

Claude yang sebelumnya sudah memikirkan hal ini. Langsung melempar sebuah koin yang berhasil menancap ke kepalanya. Pria itu langsung ambruk ke tanah karena ia menjadi tidak seimbang setelah terkena koin yang di lemparkan Claude.

"Kalian lihat bukan? Pria ini adalah pengkhianat pasukan kita, ia sengaja mengorbankan seluruh pasukannya agar mendapatkan simpati dari kalian dan menusuk kalian dari belakang." Claude berkata sambil mendekati pria itu. Dengan sebilah pedangnya Claude memasukan pedangnya dari perut pria itu dan merobek baju pria itu dengan sangat mudah.

"Lihat tanda yang berada di dadanya ini adalah tanda lahir bangsa Tarten. Apakah kalian lebih mempercayai pria ini? Atau aku?" Claude mengacungkan pedangnya pada yang lainnya.

"Maafkan kami tuan Penasehat. Aku berpikir bahwa kekalahan pangeran Garg juga disebabkan olehnya, dia banyak sekali memberikan usulan strategi pada pangeran Garg.

Maafkan kami tuan Penasehat, ini semua karena kebodohan kami terima pedang kami sebagai penghormatan kami tuan Penasehat!" Semuanya bersorak meminta maaf pada Claude, dan menyerahkan pedangnya pada Claude yang artinya mereka siap mati atas perintah Claude.

"Kalian tidak perlu seperti itu padaku, kalian hanya perlu meminjamkan kekuatan kalian padaku. Walaupun kita sudah kehilangan pemimpin perang namun aku sebagai penasehat akan maju memimpin kalian semua." Claude berhasil memenangkan hati para pemimpin pasukan dan para jendral itu. Semuanya bersorak mengikuti semangat yang Claude berhasil tularkan pada mereka.

"Pertama-tama kita harus memeriksa semua pasukan yang memiliki tanda lahir Tarten yang sama dengan pria ini.

Yang kedua kumpulkan data persenjataan, obat, dan sisa persediaan makanan milik kita.

Yang ketiga kalian harus menemui ku setiap hari untuk rapat strategi dan perkembangan tentara.

Yang ke empat ada perkejaan sampingan untuk kalian setelah kalian memberikan data yang aku perlukan tadi." Ucapan Claude begitu mudah dimengerti, para pasukan itu langsung dengan sigap mengikuti apa yang di perintahkan oleh Claude.

Claude mengumpulkan semua tentara di lapangan. Untuk yang pertama Claude memeriksa satu-satu para Jendral. Lalu Jendral memeriksa satu-satu para pemimpin pasukan dan pemimpin pasukan memeriksa satu-satu pasukannya dibantu oleh jendral.

Para pengkhianat yang ternyata jumlahnya tidak sedikit itu, berhasil Claude tangkap ketika mereka hendak melarikan diri. Total semua pasukan bangsa Tarten yang tertangkap sekitar 13 orang itu artinya 14 orang dengan pemimpin pasukan enam yang sudah terlebih dahulu ditangkap.

Jumlah yang begitu ganjal menurut Claude, ia yakin sekali ada satu orang lagi yang merupakan pengkhianat yang berasal dari bangsa Tarten.

Setiap harinya Claude mengawasi perkembangan para tentara. Melalui perkembangan-perkembangan yang dilaporkan setiap harinya. Para pasukan juga memiliki pekerjaan sampingan yaitu mengumpulkan tanaman obat serta buah-buahan di hutan. Untuk menstabilkan kembali kekuatan tentara kerajaan.

"Bagaimana?"

"Sejauh ini obat yang tuan Penasehat ramu sendiri, lebih manjur dibandingkan dengan obat-obatan yang diberikan oleh kerajaan.

Buah dan bahan buruan pun cukup untuk seluruh pasukan sampai beberapa Minggu kedepan.

Sekarang masalah kita hanya di persenjataan kita tuan, banyak pedang kami yang hilang, rusak sampai tidak layak digunakan lagi." Eden melaporkan semua apa yang ia biasa laporkan pada Claude pada beberapa minggu ini.

"Hmm.. Senjata ya? Aku punya senjata-senjata unik yang bisa kalian pakai untuk kebutuhan kalian." Claude memberikan berbagai macam senjata pada para jendral itu. "Ini adalah senjata yang aku buat sendiri. Di dalam senjata ini sudah terdapat batu yang bisa membuat sihir kalian menjadi besar dan maksimal.

Aku tidak akan membuatnya terlalu banyak, hanya para jendral yang akan menggunakan ini untuk sisanya kalian harus membantuku menempa senjata darurat kita. Karena nampaknya pihak istana sudah tidak memperdulikan kita lagi setelah kekalahan kemarin."

"Baik kami mengerti tuan Penasehat!"

Semua tentara pergi bergerak sesuai perintah Claude.

"Apa kau yakin membuat mereka bekerja keras seperti itu?" Krud muncul secara tiba-tiba di belakang Claude.

"Aku tahu kau selalu mengawasi ku Krud. Tentu saja mereka tidak boleh bekerja di luar batas kemampuannya. Bisa-bisa saat berperang nanti mereka malah kelelahan." Claude berusaha menghindari pembicaraannya dengan Krud karena sepertinya Krud akan sangat merepotkan jika Claude harus menjawabnya lebih.

"Ternyata kekuatan murni ku waktu itu tidak buruk juga ya?" Krud berusaha membangga-banggakan dirinya.

"Ya, terimakasih untuk itu. Aku masih banyak kerjaan untuk memenangkan peperangan ini." Claude mengacuhkan Krud.

"Aku datang kesini bukan untuk diacuhkan kau. Aku ada tugas sampingan untukmu!" Krud mengatakan pada Claude tentang tugas sampingan yang begitu istimewa bagi Krud.

"katakan dengan cepat apa tugas sampingannya itu?" Claude membalasnya dengan nada datar dan dingin pada Krud.

"Mudah saja kau hanya perlu membunuh orang Banda Tarten yang berhasil kau tangkap, totalnya 15 orang." Krud mengatakan tugas sampingan itu dengan enteng.

"kalau itu sih akan ku lakukan dengan para jendral lainnya untuk mengorek informasi dari orang-orang 3. tapi barusan kau bilang jumlah pengkhianat itu berjumlahkan 15 orang? itu artinya masih ada satu orang lagi yang masih bersembunyi. Apakah kau memiliki data-data orang itu Krud?" Claude sudah menduga jumlah para pengkhianat yang tertangkap itu terasa ganjal pasti ada seseorang yang masih bersembunyi. Namun Claude masih belum menemukan siapa orang tersebut.

"Aku belum menerima datanya secara lengkap hanya mendapat tujuh orang saja, aku akan berikan lagi sebelum perang deh aku janji." Krud memberikan lembaran data orang-orang itu pada Claude, namun Claude sedikit kecewa karena data yang Krud berikan tidak ada mengenai satu orang pengkhianat yang masih berkeliaran itu.

"Baiklah aku akan mengorek informasi dari orang yang sudah kau berikan datanya ini terlebih dahulu." Claude menggenggam lembaran yang diberikan oleh Krud dengan erat sambil mempersiapkan pengeksekusian para pengkhianat itu malam ini.

Lembaran demi lembaran Claude baca terlebih dahulu. Data yang begitu lengkap dan detail yang diberikan Krud sangat memudahkan Claude.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!