“duduk “ucap hisyam menarik satu kursi untuk aera dan hisyam duduk didepan aera
“ayok kita berdoa “ucap hisyam antusias
Aera hanya mengikuti apa yang diminta hisyam ,ia hanya ingin bilang kalau iya mengantuk tapi tak enak
“ya allah semoga kedepanya semuanya baik-baik saja,semoga rumah tangga kami selalu mendapat rahmat dari mu,semoga kami hanya dipisahkan oleh maut,jagalah bidadari hamba yaallah dimana pun ia berada,lindunggi dia,selalu beri dia kesehatan dan kutub utara ini segera mencair,amin”ucap hisyam memejamkan matanya sambil berdoa dan aera hanya mentap hisyam entah apa yang di fikirkannya hanya dia dan tuhan yang tau
“kata simbok kamu blom makan dari siang ,ayok makan “ucap hisyam
“aku gak lapar”ucap aera singkat
“mm baiklah”ucap hisyam karna memaksa seorang aera itu adalah hal yang percuma
“kalau begitu temani saja aku makan,hari ini sangat sibuk jadi aku tak dapat makan”ucap hisyam meminum teh yang ia buat
“setidaknya minumlah teh ini ra,aku secara khusus membuatnya”ucap hisyam
“aaa”ucap hisyam menyodorkan sedok yangberisi makanan kearah mulut aera
Awalnya aeramenolok tapi hisyam kekeh aera menerima suapan itu dan dengan terpaksa aera menerimanya
“ini untukmu”ucap hisyam menyerahkan bunga mawar merah dan paperbeg tadi ke aera
Aera hanya melihat tampa ada niat untuk menyentuh
“terimalah,tadi aku membeli untukmu”ucap hisyam
“tapi aku gak suka mawar “ucap aera
“kalau begitu terimalah kado ini”ucap hisyam
“aku akan membukakan untuk rara” ucap hisyam membuka paperbeg tersebut yang berisi sebuah mukena dan kalung
“tara!!! Sini aku pakein”ucap hisyam mendekati aera
“gak usah bg aku bisa pake sendiri”tolak aera
“gak nerima penolakan aera sena”ucap hisyam menekan kalimat terakhirnya
“cantik”ucap hisyam
“kamu gak nanya gitu apa apa yang cantik”ucap hisyam
“memang apa yang cantik”tanya aera
“orang ang make kalungnya”ucap hisyam tersenyum
Dan entah mengapa pipi aera merah bak tomat karna hisyam yang menyebutnya cantik
Hisyam berjalan mendekat kearah aera dan berjongkok didepan aera
“kok muka kamu merah,kamu sakit “tanya hisyam memegang kedua pipi aera
Aera yang merasa hisyam terlalu intim dengannya membuatnya tak nyaman
“gak”ucap aera menyingkirkan tangan hisyam dari wajahnya
“abang udah selesaikan,aku mau tidur ngantuk “ucap aera berdiri dan hendak pergi dari balkon itu
“apa kamu tak memberiku kado”ucap hisyam menahan aera dengan meletakkan tanganya dikursi yang diduduki aera dan yang satu lagi dimeja yang membuat aera tak bisa pergi karna ruang yang terbatas
“mm besok aku belikan”ucap aera terbata-bata
“ kenapa kamu ketakutan begitu ,apa aku semenakutkan itu”ucap hisyam mendekat kan wajahnya
“gak siapa yang takut,aku ngantuk pengen tidur”ucap aera mencoba keluar dari tangan hisyam
“bg ini udah mau jam 12 “ucap aera menunjuk jam di pergelangan hisyam
“apakah aku disuruh begadang”ucap aera
“iyah hari ini bisakah temani aku”ucap hisyam lagi
Entah mengapa hari ini hisyam ingin sekali menghabiskan waktu bersama aera walau jam sudah menunjukkan pukul 12
“kamu gak boleh tidur dulu sebelum aku selesai mandi oke”ucap hisyam
“tapi”ucapan aera terpotong karna hisyam membisikkan sesuatu kepadanya
“bagaimana”ucap hisyam menaikan alisnya
“baiklah,cepatlah mandi aku akan menunggu”ucap aera berjalan kearah sofa kamar menunggu hisyam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments