Ia mengambil ponselnya dan melihat nama bidadariku
“apa dia akan mengangkat telponku”batin hisyam
Setelah bertengar dengam pikirannya sendiri akhirnya ia memutuskan untuk menghubunggi aera
“mm hallo”ucap orang disebrang sana
Hisyam tersenyum seperti mendapat lotre kegiranggan sendiri
“hallo”jawab hisyam
“ada apa”ucap aera yang tak terlalu jelas tapi masih bisa di mengerti oleh hisyam
“kamu sudah tidur”tanya hisyam
“menurutmu”jawab aera karna ia memang sudah tidur dan terbagun karna mendenggar suara dering telpon
“mm begitu”ucap hisyam
Tiba-tiba telpon dimatikan sepihak oleh aera
“apa dia mematikan tampa pamit padaku”ucap hsiyam seperti orang kebakaran jengot
“besok kalau minta izin lagi tak akan saya kasih ucap hisyam membanting telponnya ke tempat tidur
jam 5 subuh saat hisyam bagun ia kaget saat membuka matanya sudah ada aera disampingnya ,kapan iya pulang kenapa iya tak tau apa tidurnya senyenyak itu sampai tak menyadari aera yang pulang.
seperti biasa hisyam segera mengambil wudhu dan menunaikan kewajibanya sebagai umat muslim ia sudah membangunkan aera tapi seperti biasa aera selalu menolak
hari ini aera menghabiskan waktu seharian dirumah dan hisyam pun begitu
“apa ada yang bisa dibantu ma”ucap aera saat melihat mertuanya berada didapur
“kupas bawang yang itu “ucap mama bela
Dan seperti biasa mama bela menceramahi
aera supaya belajaar memasak dan menjadi istri yang patuh pada suami,aera hanya diam tak menjawab,Iya tak igin berdebat dengan mama dari suamiya ini
Tampa iya sadari pisau yang iya pegang telah melukai tanganya sendiri
“pagi ma,pagi bidadarinya hisyam”ucap hisyam pada mama bela namun aera hanya diam
“kalau suami nyapa jawab aera”tegur mama bela karna yang mama bela lihat aera tetap dingin pada hisyam walau hisyam sudah memperlakukannya sangat baik dan lembut
“astagfirullah”ucap hisyam yang langsung mendekati aera
“tangan kamu berdarah”ucap hisyam menjauhkan pisau yang dipegang aera dan membawa aera ke meja makan unuk mengobati luka aera
Mama bela hanya mengeleng kenapa menantunya ini sangat aneh,saat tangannya sudah mengeluarkan banyak darah iya tak lebay seperti wanita pada umumnya ia masih melanjutkan apa yang mama bela suruh
“apa sakit”tanya hisyam
Aera hanya mengeleng karna ia memang tak merasakan apapun
Mama bela yang melihat hisyam begitu khawatir pada aera ia tau bahwa anaknya ini telah jatuh hati pada wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.
Malam ini aera telah bersiap untuk menemani hisyam ke acara peresmian subuah perusahaan kolega bisnisnya
“apakah nanti kita lama disana”tanya aera dalam perjalanan
“tidak kalau nanti kamu tak nyaman disana kita akan pergi dari sana”ucap hisyam
Saat dalam acara tersebut aera merasakan sakit dihatinya melihat siapa kolega suaminya ia adalah orang yang merebut semua harta orang tuanya ia adalah arya adek dari ayahnya tangan zila mengempal kuat menahan emosi yang terselip dihatinya .
Hisyam yang menyadari mimik wajah istrinya mengenggam tangan yang mengempal tadi rasanya tangan itu dingin
“tak apa”ucap hisyam mengusap punggung sang istri seakan ia tau bagaimana perasaan istrinya
“sumuanya akan baik-baik saja “ucap hisyam
Dan aera tak mengerti apa yang dimaksud oleh hisyam
Aera berpamitan lebih dulu pada hisyam karna pihak rumah sakit menelponya membutuhkan bantuanya
Hisyam tak melarang karna tugas mulia yang dilakukan istrinya
Saat dalam perjalanan pulang arya dihadang oleh beberapa orang dan dipukul hingga pingsan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments