Sedangkan mamanya tak bisa membantu apa-apa karna bagi mamanya permintaan sang suami juga masuk akal karna umur hisyam sudah memasuki 25 tahun sedangkan papanya takut ia tak dapat melihat anaknya menikah ,alibi itu yang iya gunakan untuk mendesak hisyam
“pa bolehkah hisyam membawa calon pilihan hisyam pa,hisyam menyukai seorang wanita hisyam yakin dia wanita yang baik”ucap hisyam yang kini berada diruangan papanya
“bawa dia kesini ,papa akan menyetujui jika yang kamu ucapkan benar”ucap papanya
“baik papa, hisyam akan membawanya kesini”ucap hisyam berpamitan
“yaallah jika memang dia jodoh hamba pertemukanlah kami”bathin hisyam
“maaf “ucap sesorang yang tak segaja menabrak hisyam diparkiran
Hisyam begitu kaget karna allah langsung menjabah doanya didepannya sekarang berdiri aera wanita yang memenuhi otaknya beberapa hari ini
“maaf saya tak sengaja”ucap aera karna telah menabrak hisyam
“boleh kah kita bicara sebentar”ucap hisyam karna ia tak ingin menyia yiakan waktunya
Aera bingung dengan orang yang menabraknya beberapa waktu lalu
“urusan kita sudah selesai jadi tak ada yang perlu kita bicarakan lagi”ucap aera berlalu pergi
“tapi ada urusan lain yang ingin saya bicarakan”ucap hisyam
Aera hanya diam menatap hisyam
“apakah itu penting?”tanya aera
“bisakah kita bicara ditempat lain,sambil minum”tawar hisyam
“bicara disini atau tak sama sekali,aku tak punya banyak waktu”ucap aera datar
Hisyam menarik dalam-dalam nafasnya dan membuangnya kasar
“maukah kamu jadi khadijahku”ucap hisyam
Aera bingung apa yang dimaksud hisyam ia berusaha untuk mencerna kata-kata hisyam namun tiba-tiba telpon hisyam berdering dan hisyam berlari meninggalkan aera dengan kebingungannya dan ditambah bingung lagi saat hisyam meninggalkan nya tiba-tiba
“dasar aneh”gumam aera
Saat menuju ruanganya aera dikagetkan dengan beberapa suster dan dokter yang berlarian
“dok dokter pak herman kesehatannya turun drastis dari tadi ia memanggil nama dokter “ucap dela
Aera yang mendenggar itu langsung berlari menuju ruangan tersebut dan diikuti oleh dela dan nathan
Pintu dibuka oleh nathan dan diikuti oleh dela dan aera dibelakangnya
Aera agak kaget karna ada beberapa orang didalam ruangan tersebut
“kamu kemana saja aera,suami saya dari tadi nungguin kamu”ucap mama bela yang sudah menangis melihat keadaan suaminya
Hisyam kaget bahwa wanita yang tadi ia tinggal saat berbicar dengannya adalah dokter yang khusus menangani papanya
Aera segera bergegas memeriksa kondisi pak herman namun tangannya dicegah oleh pak herman
“nak bagaimana permintaan papa”tanya herman
“pa papa diam dulu,biar aera periksa kondisi papa,semuanya akan baik-baik saja”ucap aera dan satu buliran kristal berhasil keluar dari sudut mata aera ia tak tau cairn itu keluar begitu saja dan tak bisa ia tahan
Nathan dan dela kaget karna ini pertama kalinya ia melihat aera menangis,iya hanya tau aera orang yang tegas,dingin dan tak pernah menunjukkan sisi sedihnya
“papa akan lebih baik jika papa mendengar keputusan kamu “ucap herman
“aku akan menyetujuinya tapi papa janji gak bakal ninggalin aku,nanti aku mau cerita ke siapa lagi”ucap aera mengapus air matanya ia tak mengerti ada apa denganya air matanya tak mau berhenti walau Iya sudah menahanya
“jadi pa biarin aku meriksa kondisi papa dulu papa jangan banyak omong dulu”ucap aera
Herman tersenyum
“itu putra papa,ia juga sudah menyetui untuk menikah denganmu”ucap herman
Aera tak mentap hisyam sama sekali ia hanya fokus memperbaiki infus
Hisyam sebenarnya menolak dan mengatakan bahwa ia sudah melamar wanita yang iya cintia tapi hisyam tak ingin menolak keinginan terakhir papanya dan dengan mama yang meyakinkan hisyam ,akhirnya hisyam tak menolak itu walau awalnya iya bersikeras mencari wanita iu satu jam lagi tapi mama bela membentak hisyam dan mengatakan bahwa satu jam itu belum tentu papanya bertahan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments