Krystal meraih rambut Emilia dan menjambak rambutnya dengan sangat kuat, Krystal yang murka pun langsung menarik Emilia pergi entah kemana. Tidak hanya menghina Ibunya, tapi Emilia dengan lancang menghasut dua selir Krystal agar bisa masuk ke dalam daftar haremnya. Emilia merintih kesakitan dan mencoba untuk melerai cengkraman kuat Krystal dari rambutnya. Dia merasakan bahwa kulit kepalanya seakan terangkat oleh ulah Krystal tersebut. Dua orang ksatria penjaga yang berupaya untuk menghentikan Krystal, dihajar oleh Austin dan Lucio supaya tidak mencampuri kemarahan Krystal.
“Aarrghhh sakit! Lepaskan rambutku! Dasar jal*ng!”
Mendengar sebutan tidak mengenakkan keluar dari mulut Emilia, Krystal spontan memperkuat daya cengkraman tangannya sehingga membuat Emilia semakin meringis kesakitan.
“Jangan coba-coba menyentil soal Ibuku atau pun mencoba menggoda selir-selirku, aku sudah peringatkan kau, Ayahmu, Ibumu, hingga kakak tersayangmu itu untuk jangan pernah mengusik hidupku. Jangan sombong hanya karena kau seorang saintess, aku tidak peduli mengenai kau yang disayangi oleh dewa. Di mataku, kau tidak lebih dari sampah dan wanita murahan yang suka menjajalkan tubuhnya secara gratis,” tekan Krystal mencerca Emilia.
“Arrhh sialan! Ke mana kau akan membawaku? Aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang. Aku akan melaporkan semuanya kepada Ayah!” ancam Emilia.
Mendapati ancaman dari Emilia, tidak membuat Krystal takut sedikit pun, dia sudah terlanjut membenci Emilia sebab dia mengingat betapa sakitnya pemilik tubuh asli saat hidupnya diinjak-injak oleh gadis tidak tahu diri tersebut. Krystal hanya melampiaskan emosi yang sudah lama ia pendam sejak datang ke dunia ini untuk membantu pemilik tubuh membalaskan dendamnya.
“Baguslah! Kalau begitu adukan sekarang saja, kebetulan sekali aku akan membawamu menghadap Kaisar secara langsung.”
Krystal membawa Emilia menuju ruang rapat, saat ini Fred tengah sibuk memimpin rapat bersama para bangsawan guna membahas berbagai masalah yang silih berganti tak terkendali, salah satunya yaitu masalah monster yang merambah ke pemukiman warga. Berbagai kerusakan yang disebabkan oleh para monster menambah kekhawatiran rakyat kala ini.
Braakkk
Krystal menendang pintu masuk ruang rapat hingga pintu tersebut rusak, Krystal menerobos ke dalam rapat yang sedang serius membahas penyelesaian masalah-masalah yang timbul ke permukaan. Kedatangan Krystal seraya menarik rambut Emilia, mencuri seluruh fokus peserta rapat. Mereka serentak geram menyaksikan Krystal memperlakukan Emilia secara tidak manusiawi.
“Sana! Adukan semuanya pada Ayahmu!”
Krystal menghentakkan dan melempar tubuh Emilia begitu saja, tanpa disengaja kepala Emilia terbentur ke sudut meja. Kening Emilia berdarah banyak, beberapa bangsawan wanita bergegas membantu Emilia untuk berdiri. Perbuatan Krystal mencelakai Emilia, menuai hujatan dari para bangsawan, mereka menganggap Krystal secara tidak sadar hampir melakukan pembunuhan.
“DASAR IBLIS GILA! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN KEPADA YANG MULIA PUTRI EMILIA?”
“APA KAU BARU SAJA DENGAN SENGAJA NYARIS MEMBUNUH YANG MULIA PUTRI EMILIA?”
“KETERLALUAN! KAU INI AIB KEKAISARAN DAN TIDAK BERHAK MENERIMA KEHIDUPAN LAYAK DI SINI!”
“ENYAHLAH KAU DARI SINI! DASAR ANAK PELAC*R!”
Krystal seketika gusar, rahangnya menegang, dan kedua tangan terkepal kuat hingga menampakkan kubu putih jemarinya. Krystal menyorot tajam salah seorang bangsawan yang paling terakhir menyorakinya, Kemudian Krystal melangkah ke tengah-tengah ruang rapat dan menuju ke tempat pria bangsawan yang menyorakinya sebagai anak pelac*r.
“Sepertinya kau perlu aku kirim untuk melihat neraka, mulutmu sungguh membuatku geram. Meneriakiku seolah aku yang paling salah padahal kalian lihat sendiri secara langsung bagaimana perlakuan orang yang kalian bela itu. Aku tidak akan mengampuni siapa saja yang menghina Ibuku, sekali pun orang yang menghina itu adalah seorang kaisar!”
Krystal mencekik leher pria bangsawan bermulut lancang itu, dia tidak memberi celah untuk pria itu bergerak lebih bebas. Pria tersebut tampak meronta-ronta, namun kekuatan Krystal jauh lebih kuat darinya, hingga akhirnya pria itu kehilangan napas dan nyawa sekaligus. Pria yang sudah mati dilempar oleh Krystal ke tengah-tengah ruang rapat.
“Inilah contoh orang yang berani menghina Ibuku, aku akan membuatnya mati dengan mudah. Tidak peduli gelar kalian bangsawan, aku akan melakukan hal yang sama apabila kalian berani mengusikku dengan berbagai perkataan kurang ajar yang keluar dari mulut kalian.” Krystal menggertak seluruh bangsawan dan membuat mereka terdiam dalam seribu kata.
Fred langsung menengahi Krystal supaya tidak melakukan hal nekat lebih dari itu, Fred menarik Krystal ke tepi ruang rapat untuk menanyakan padanya apa yang membuat dirinya seperti ini.
“Ada apa Krystal? Mengapa kau tiba-tiba mengamuk?” tanya Fred.
“Salahkan anakmu yang tidak tahu diri ini! Dia menghancurkan istana tempatku tinggal. Apa kau pikir aku bisa bersikap tenang setelah istanaku hancur oleh wanita murahan ini? Sekarang tolong berikan istana baru untukku sebelum aku mengamuk lagi di sini.”
Fred tidak habis pikir oleh perbuatan Emilia, padahal dia sudah memperingatkannya untuk tidak mengusik Krystal selama beberapa waktu ini, tapi dia tidak menuruti perkataan Fred. Ketika itu, Emilia langsung menundukkan wajahnya sebab ia tahu saat ini Fred akan mengarahkan kemarahannya kepada dirinya.
“A-ayah… aku—”
“TUTUP MULUTMU! Jangan berbicara apa pun padaku. Kau diam saja di sana, aku tidak mau mendengar penjelasan darimu,” bentak Fred emosi berapi-api.
Krystal tersenyum miris ke arah Emilia, jelas-jelas tadi dia yang mengancam akan mengadukan Krystal kepada Fred, tapi keadaan berbanding terbalik dengan apa yang dia bayangkan.
“Cepat! Berikan istana baru untukku. Berikan istana yang paling mewah dan terdapat banyak kamar di sana karena aku ingin memasukkan beberapa selirku ke sana,” desak Krystal.
“Baiklah, aku akan memberikan Istana Primrose padamu,” ujar Fred.
Seisi ruangan ternganga oleh keputusan Fred yang ingin memberikan Istana Primrose untuk Krystal. Sebagaimana yang diketahui oleh semua orang, Istana Primrose merupakan istana yang paling mewah di istana kekaisaran. Hingga saat ini, belum ada satu pun orang yang diperbolehkan untuk menghuni Istana Primrose.
“Ayah… ahh tidak, maksud saya Yang Mulia, bukankah itu sedikit berlebihan untuk wanita ini? Istana Primrose sejak awal dijanjikan untuk saya, lalu kenapa sekarang malah menjadi miliknya? Saya sudah menunggu dari lama untuk menghuni istana itu!” protes Emilia.
Satu persatu bangsawan ikut bersahutan, menurut mereka Emilia lebih pantas untuk menghuni Istana Primrose, Krystal dirasa tidak berhak menjadi penghuni di istana mewah dan megah tersebut. Mereka membantu Emilia untuk protes kepada Fred, mereka juga meminta Fred untuk memikirkan semuanya lebih matang.
“DIAM KALIAN!” sergah Fred. “Kau juga Emilia! Masalah ini terjadi gara-gara kau! Lalu sekarang kau bersikap kalau kau lebih berhak mendapatkan Istana Primrose. Dasar memalukan! Sejak awal aku sudah memperingatkan dirimu untuk tidak mencari masalah dengan Krystal, sekarang tanggung sendiri akibatnya. Aku akan memberikan Istana Primrose untuk Krystal sebab dia lebih berguna dari apa yang kau lakukan sekarang.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Yuyuna
haha mampus🤣🤣
2022-03-28
1
AK_Wiedhiyaa16
Mampus lu😁
2022-01-20
4
imah umaraya
mam tuh akibatnya.. gangguin Krysytal sih..🤣🤣
2022-01-08
3