Pria Berjulukan Monster

“Turunkan pedangmu, Austin. Aku tidak apa-apa,” ucap Krystal seraya menyentuh pedang Austin agar segera diturunkan.

“T-tapi, Yang Mulia—”

“Aku baik-baik saja, aku tidak terluka sama sekali.” Krystal meyakinkan Austin bahwa dia baik-baik saja, karena hal itu Austin menurunkan pedangnya.

Krystal lalu melangkah maju mendekati pria itu, tapi setiap satu langkah ia maju, pria tersebut juga melangkah mundur untuk menjauhi Krystal. Merasa kesal sebab sulit didekati, Krystal meraih kerah bajunya dan menarik tubuh pria itu dekat padanya. Hentakan Krystal di kerah bajunya cukup kuat sehingga tanpa sengaja kedua tangan pria itu melingkar di pinggang Krystal. Jarak pandang mereka dekat, wajah mereka hanya berjauh beberapa cm saja.

“Aku kan mengajakmu dengan cara baik-baik, aku ingin kau menjadi selirku. Aku tidak terima apa pun alasan yang keluar dari mulutmu untuk menolakku,” ujar Krystal menekan nada bicaranya.

“T-tolong lepaskan saya, saya tidak mau menjadi selir Anda,” tolak pria itu dengan suara pelan dan berusaha mengalihkan pandangannya supaya tidak berfokus kepada Krystal.

“Aku kan sudah bilang tidak mau menerima penolakan, kau harus menjadi milikku apa pun yang terjadi.”

Cup

Krystal mengecup lembut bibir pria itu, aksi Krystal membuat dia terperanjat kaget, mukanya langsung berubah merah padam. Krystal melepas kecupannya, dia menatap lekat wajah yang sudah seperti udang rebus tersebut. Austin menyaksikan hal itu dengan perasaan cemburu membakar dirinya, ia hanya bisa berdiam diri sembari menggenggam erat gagang pedangnya.

“Wajahnya terlihat lucu sekali, ahh gawat! Apa mungkin ini adalah ciuman pertamanya? Ya, aku tidak peduli, yang penting aku sudah mencicipi bibir manis itu,” batin Krystal.

“Maaf, saya permisi dulu.”

Sungguh memalukan, pria itu langsung pergi begitu saja ia mendapat ciuman dari Krystal, saat dia pergi Krystal tidak menghentikan langkahnya. Langkahnya sangat tergesa-gesa biar Krystal tidak mencegat jalannya. Krystal mengamati punggung pria itu sambil melipat kedua tangan di dada, dia tidak berpikir bahwa hal ini akan berhenti di sini saja.

“Yang Mulia, apa Anda menyukai pria itu?” Tiba-tiba saja Austin berada di belakang Krystal, dilihat dari cara ia bertanya sudah dipastikan kalau Austin sedang terbakar oleh api cemburu.

“Aku memang menyukainya, menyukai kekuatan dan wajah tampannya,” jawab Krystal terus terang, dia tidak menyadari kecemburuan Austin. “Ahh tidak, m-maksudku bukan seperti itu. Walau bagaimanapun kau tetap selir pertama untukku, kau yang pertama ada bersamaku,” lanjut Krystal berucap, dia tergagap saat sadar Austin cemburu dengan apa yang baru saja dia lakukan.

“Apa benar saya akan terus menjadi yang pertama?” Austin mengajukan pertanyaan disertai pandangan mata berbinar, Krystal sampai membayangkan di hadapannya saat ini adalah seekor kucing yang memelas minta diberikan makan.

“Iya, kau yang pertama. Jadi, tidak perlu khawatirkan aku punya berapa selir nanti, sebab kau selalu jadi yang pertama,” tutur Krystal, dia hanya ingin kadar cemburu Austin menurun.

“Kalau begitu saya percaya dengan Anda, Yang Mulia.”

“Baiklah, ayo sekarang kita kembali ke penginapan.” Krystal mengajak Austin menuju penginapan yang telah disiapkan oleh pihak istana untuk mereka.

Meskipun Krystal berperan besar dalam memusnahkan monster di daerah utara, tetap saja dia tidak mendapat tatapan damai dari orang lain. Namanya sudah terlalu buruk didengar oleh banyak orang, mereka bahkan tidak menegur Krystal sebagai seorang Tuan Putri di sana. Austin sempat nyaris mengamuk, tapi Krystal menahan Austin untuk tidak mempedulikan apa pun pandangan orang terhadap dirinya. Krystal hanya perlu berdiam diri tanpa mengeluarkan kekuatan untuk menakuti mereka, dia sudah terbiasa menghadapi kebencian orang lain padanya.

“Yang Mulia, mereka keterlaluan sekali. Saya tidak tahan melihat wajah mereka memandang rendah Anda, padahal Anda sudah bersusah payah menyelamatkan daerah ini dari kekacauan monster. Namun, Anda malah mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan,” oceh Austin, dialah yang paling tidak terima Krystal dipandang rendah.

“Biarkan saja, aku sudah terbiasa menghadapi orang-orang seperti itu. Cukup abaikan dan tidak menggubris pandangan buruk mereka, nanti juga berhenti sendiri,” balas Krystal, bibirnya membentuk setengah senyum yang terpaksa.

Krystal tidak menerima ucapan terima kasih, kehadirannya benar-benar tidak dihargai oleh rakyat daerah utara. Di sisi lain, dia benar-benar membenci situasi ini, namun dia mewajarkan sikap mereka yang tidak menghargai keberadaannya sama sekali. Alasan dia di sini hanyalah untuk uang, bukan untuk mendapat rasa menghargai dari rakyat yang telah dia selamatkan hidupnya.

“Seberapa jauh aku melangkah, kemana pun dan kapan pun itu tidak akan pernah ada tempat untukku berpijak dan dihargai. Beginilah takdir yang seharusnya terjadi, aku membencinya tapi aku tidak bisa menyalahkan roda takdir yang terus berputar.”

Pada saat itu pula, Krystal mencari tahu tentang pria yang tadi dia temui, dia menanyakan kepada para ksatria. Dari info yang didapat, pria tampan itu bernama Lucio Marvelo, dia putra kedua dari Grand Duke Marvelo, seorang bangsawan yang paling dihormati di Albertine. Akan tetapi, Lucio sengaja diasingkan ke daerah utara nan dingin oleh sang Ayah, sebab dia memiliki kekuatan di luar batas kemampuan manusia.

Krystal juga mendapat info bahwa Lucio sering disebut sebagai monster berwujud manusia dari keluarga Grand Duke Marvelo. Sedari Lucio kecil, ia tidak pernah mendapat perlakuan baik dari Ayahnya sendiri. Walau memiliki kekuatan luar biasa, justru kekuatan tersebut menjadi sumber Lucio dibenci oleh banyak orang.

Tidak ada satu orang pun yang berani mendekat padanya karena sentuhan tangannya dapat menghancurkan siapa saja. Serasa wajah tampannya terbuang sia-sia, tidak ada satu orang pun gadis bangsawan yang ingin menjadikan Lucio sebagai suami. Krystal merasa prihatin dengan Lucio sehingga tekadnya semakin kuat untuk menjadikan Lucio sebagai selir keduanya.

Pada malam itu, Krystal menyelinap keluar dari penginapan dan meninggalkan Austin sendirian di dalam kamar. Tujuannya saat ini yaitu menuju mansion tempat Lucio tinggal, mansionnya terletak di tepi hutan terpencil daerah utara. Krystal melewati dinginnya salju kala itu, dia melewati hutan yang gelap dan sepi. Di ujung hutan, ia nampak sebuah mansion yang megah dan di sekeliling temboknya diselimuti oleh semak belukar.

“Jadi, dia tinggal di sini? Terlihat lebih menakutkan dibanding istanaku,” gumam Krystal.

Kemudian Krystal memilih mengitari tembok mansion untuk mencari jalan masuk ke dalam sana, tapi tidak kunjung ia temukan jalan tembus untuk masuk. Hingga akhirnya, Krystal memutuskan untuk melewati tembok yang tinggi menjulang. Untungnya, Krystal bisa terbang, jadi dia tidak perlu bersusah payah memikirkan bagaimana caranya memanjat tembok super tinggi tersebut.

“Ahh itu dia orangnya.” Krystal melihat Lucio tengah berlatih di bawah dinginnya malam, dia tidak mengenakan baju sehingga Krystal dapat menyaksikan jelas kekarnya badan Lucio.

“Pilihanku tidak pernah salah, kalau begitu sekarang… ehh? AAAHHHH!”

Terpopuler

Comments

Salmia 0142

Salmia 0142

kau mematahkan hatiku torr😥

2022-01-07

3

hey

hey

huhu kenapa cuma satu thor

2022-01-07

5

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kebohongan
2 Kematian Tragis
3 Memutar Waktu Kembali
4 Matinya Para Pelayan
5 Bertemu Permaisuri
6 Pembunuh Mulai Beraksi
7 Mengacau dalam Pesta
8 Raja Neraka
9 Pencarian Selir
10 Selir Pertama
11 Identitas Austin
12 Negosiasi
13 Kegeraman Isabelle
14 Pemuda Tak Dikenal
15 Pria Berjulukan Monster
16 Derita Lucio
17 Kecemburuan Austin
18 Perdebatan Krystal dan Emilia
19 Suasana Kacau Ruang Rapat
20 Isabelle Mencari Masalah
21 Cleon
22 Surat dari Akademi
23 Menuju Akademi Parthevia
24 Perseteruan dengan Profesor Tesya
25 Memberi Pelajaran Joanna
26 Kejengkelan Krystal Kepada Leonard
27 Selir Ketiga
28 Ujian Berpedang
29 Ledakan Emosi
30 Senyum Terluka
31 Meyakinkan Julian
32 Penyerangan
33 Krystal Nyaris Tumbang
34 Istana Neraka
35 Kembali ke Asrama
36 Energi Dewa
37 Protes Para Bangsawan
38 Memori Mimpi Buruk
39 Pengumuman Hasil Ujian
40 Menghancurkan Akademi
41 Keputusan Akhir
42 Olin si Gadis Klan Mata Elang
43 Selir Keempat
44 Pengawasan Hukuman
45 Sumber Energi Negatif
46 Arwah Anak Kecil
47 Tumbal
48 Pemulangan Para Arwah
49 Siapa Mereka Sebenarnya?
50 Bertemu Pendeta Agung
51 Ketakutan Si Pemilik Tubuh
52 Mempermalukan Leonard
53 Arwah Jahat
54 Dewi Kematian
55 Pengungkapan Identitas
56 Mimpi Buruk Arsen
57 Penudingan Tak Berbukti
58 Tersadarnya Pria Asing
59 Shion
60 Keributan Antarselir
61 Visual Karakter
62 Emilia Mulai Frustasi
63 Musuh Manusia
64 Kedatangan Vicenzo
65 Bisakah Kalian Membantuku?
66 Berendam Sejenak
67 Permaisuri Langit
68 Menciptakan Skenario
69 Tawaran Pekerjaan
70 Pembuktian Pembunuhan
71 Kekaisaran Tengah Panas
72 Mendatangi Arsen
73 Kematian Arsen
74 Ancaman Krystal
75 Ibu Krystal
76 Malaikat Surgawi
77 Terlukanya Heros
78 Aku Mulai Lelah
79 Heros Tersadar
80 Menginginkan Kehancuran Kaisar
81 Aura Kesedihan
82 Wilayah Perlindungan
83 Kemunculan Killian
84 Obsesi Killian
85 Amarah Krystal
86 Jangan Tinggalkan Saya
87 Menyerap Kekuatan Emilia
88 Bunga Marigold Bening
89 Bahaya yang Menghadang
90 Terperangkap
91 Kekuatan Kalung Permata
92 Firasat Buruk
93 Pangeran Monster
94 Di Balik Kematian Raja Monster
95 Sandiwara Lagi
96 Keresahan
97 Tolong Biarkan Aku Hidup
98 Novel Baru!
99 Aku Sudah di Sini
100 Pengkhianat
101 Alibi Leonard
102 Kepanikan Emilia
103 Rencana yang Gagal
104 Kemunculan Ibu Krystalia
105 Kekaisaran Midland
106 Ketahuan
107 Percobaan Bunuh Diri
108 Pertarungan di Istana Midland
109 Cerberus
110 Krystal, Bertahanlah!
111 Kunci Memori
112 Seruan Kebebasan
113 Pertemuan Bangsawan
114 Selir Shuria
115 Penawaran
116 Memojokkan Pengkhianat
117 Efek Mata Aura
118 Kedatangan Killian Kembali
119 Curahan Hati Krystal
120 Penyesalan
121 Wahyu dari Dewa
122 Pecahan Ingatan
123 Identitas Orang Tua Krystalia
124 Berlian Kepemimpinan
125 Shion Kembali Sadar
126 Kemunculan Morgan
127 Pandangan yang Kosong
128 Masa Lalu (1)
129 Masa Lalu (2)
130 Masa Lalu (3)
131 Masa Lalu (4)
132 PENGUMUMAN
133 Promo Novel
134 Masa Lalu (5)
135 Masa Lalu (6)
136 Pertemuan dengan Frine Kembali
137 Tekad untuk Melindungi
138 Kabar Buruk
139 Apa yang Harus Aku Lakukan?
140 Kehancuran Tiada Henti
141 Kehebohan di Ruang Singgasana
142 Leonard dan Emilia Menikah
143 Pembunuhan
144 Terbukanya Ingatan yang Terkunci
145 Identitas Fergus
146 Ingatan 4000 Tahun Lalu
147 Air Mata Pertama
148 Hilang Menjadi Debu
149 Terjerat Rantai Iblis
150 Sosok Dewi Iblis
151 Keruntuhan Pihak Gereja
152 Pengungkapan Kebenaran
153 Kembalinya Ingatan Rakyat
154 Keasingan Langit
155 Menolak Mewarisi Takhta
156 Ledakan dari Albertine
157 Jeratan Rantai
158 Kedatangan Iris dan Regan
159 Happy Ending
160 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Sebuah Kebohongan
2
Kematian Tragis
3
Memutar Waktu Kembali
4
Matinya Para Pelayan
5
Bertemu Permaisuri
6
Pembunuh Mulai Beraksi
7
Mengacau dalam Pesta
8
Raja Neraka
9
Pencarian Selir
10
Selir Pertama
11
Identitas Austin
12
Negosiasi
13
Kegeraman Isabelle
14
Pemuda Tak Dikenal
15
Pria Berjulukan Monster
16
Derita Lucio
17
Kecemburuan Austin
18
Perdebatan Krystal dan Emilia
19
Suasana Kacau Ruang Rapat
20
Isabelle Mencari Masalah
21
Cleon
22
Surat dari Akademi
23
Menuju Akademi Parthevia
24
Perseteruan dengan Profesor Tesya
25
Memberi Pelajaran Joanna
26
Kejengkelan Krystal Kepada Leonard
27
Selir Ketiga
28
Ujian Berpedang
29
Ledakan Emosi
30
Senyum Terluka
31
Meyakinkan Julian
32
Penyerangan
33
Krystal Nyaris Tumbang
34
Istana Neraka
35
Kembali ke Asrama
36
Energi Dewa
37
Protes Para Bangsawan
38
Memori Mimpi Buruk
39
Pengumuman Hasil Ujian
40
Menghancurkan Akademi
41
Keputusan Akhir
42
Olin si Gadis Klan Mata Elang
43
Selir Keempat
44
Pengawasan Hukuman
45
Sumber Energi Negatif
46
Arwah Anak Kecil
47
Tumbal
48
Pemulangan Para Arwah
49
Siapa Mereka Sebenarnya?
50
Bertemu Pendeta Agung
51
Ketakutan Si Pemilik Tubuh
52
Mempermalukan Leonard
53
Arwah Jahat
54
Dewi Kematian
55
Pengungkapan Identitas
56
Mimpi Buruk Arsen
57
Penudingan Tak Berbukti
58
Tersadarnya Pria Asing
59
Shion
60
Keributan Antarselir
61
Visual Karakter
62
Emilia Mulai Frustasi
63
Musuh Manusia
64
Kedatangan Vicenzo
65
Bisakah Kalian Membantuku?
66
Berendam Sejenak
67
Permaisuri Langit
68
Menciptakan Skenario
69
Tawaran Pekerjaan
70
Pembuktian Pembunuhan
71
Kekaisaran Tengah Panas
72
Mendatangi Arsen
73
Kematian Arsen
74
Ancaman Krystal
75
Ibu Krystal
76
Malaikat Surgawi
77
Terlukanya Heros
78
Aku Mulai Lelah
79
Heros Tersadar
80
Menginginkan Kehancuran Kaisar
81
Aura Kesedihan
82
Wilayah Perlindungan
83
Kemunculan Killian
84
Obsesi Killian
85
Amarah Krystal
86
Jangan Tinggalkan Saya
87
Menyerap Kekuatan Emilia
88
Bunga Marigold Bening
89
Bahaya yang Menghadang
90
Terperangkap
91
Kekuatan Kalung Permata
92
Firasat Buruk
93
Pangeran Monster
94
Di Balik Kematian Raja Monster
95
Sandiwara Lagi
96
Keresahan
97
Tolong Biarkan Aku Hidup
98
Novel Baru!
99
Aku Sudah di Sini
100
Pengkhianat
101
Alibi Leonard
102
Kepanikan Emilia
103
Rencana yang Gagal
104
Kemunculan Ibu Krystalia
105
Kekaisaran Midland
106
Ketahuan
107
Percobaan Bunuh Diri
108
Pertarungan di Istana Midland
109
Cerberus
110
Krystal, Bertahanlah!
111
Kunci Memori
112
Seruan Kebebasan
113
Pertemuan Bangsawan
114
Selir Shuria
115
Penawaran
116
Memojokkan Pengkhianat
117
Efek Mata Aura
118
Kedatangan Killian Kembali
119
Curahan Hati Krystal
120
Penyesalan
121
Wahyu dari Dewa
122
Pecahan Ingatan
123
Identitas Orang Tua Krystalia
124
Berlian Kepemimpinan
125
Shion Kembali Sadar
126
Kemunculan Morgan
127
Pandangan yang Kosong
128
Masa Lalu (1)
129
Masa Lalu (2)
130
Masa Lalu (3)
131
Masa Lalu (4)
132
PENGUMUMAN
133
Promo Novel
134
Masa Lalu (5)
135
Masa Lalu (6)
136
Pertemuan dengan Frine Kembali
137
Tekad untuk Melindungi
138
Kabar Buruk
139
Apa yang Harus Aku Lakukan?
140
Kehancuran Tiada Henti
141
Kehebohan di Ruang Singgasana
142
Leonard dan Emilia Menikah
143
Pembunuhan
144
Terbukanya Ingatan yang Terkunci
145
Identitas Fergus
146
Ingatan 4000 Tahun Lalu
147
Air Mata Pertama
148
Hilang Menjadi Debu
149
Terjerat Rantai Iblis
150
Sosok Dewi Iblis
151
Keruntuhan Pihak Gereja
152
Pengungkapan Kebenaran
153
Kembalinya Ingatan Rakyat
154
Keasingan Langit
155
Menolak Mewarisi Takhta
156
Ledakan dari Albertine
157
Jeratan Rantai
158
Kedatangan Iris dan Regan
159
Happy Ending
160
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!