Kecemburuan Austin

Tadi malam, Lucio memutuskan untuk menyetujui ajakan Krystal menjadi selir keduanya, sifat dan ekspresi dingin milik Lucio berujung cair oleh Krystal. Bagi Lucio, menemukan Krystal adalah suatu keberuntungan agar membawanya menuju tempat yang dipenuhi oleh cahaya kehidupan. Krystal mengerti perasaan Lucio sepenuhnya, sebab dia juga merasakan hal itu terjadi pada diri Krystal. Meskipun bukan dia yang mengalami langsung, namun perasaan Krystal mengalir deras masuk ke perasaannya.

Krystal tidak balik ke penginapan, dia menginap di mansion milik Lucio, dan pagi ini ia terbangun di ranjang yang sama dengan Lucio. Pada saat ia membuka mata, Lucio tengah memandang ke arah dirinya. Krystal mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya dia sadar sepenuhnya dari alam tidur. Lucio menghadap pada Krystal sembari tersenyum dan menarik Krystal masuk ke pelukannya lagi.

“Oh iya, semalam aku tidur dengannya,” batin Krystal baru sadar kalau sekarang dia tidak mengenakan apa-apa selain selimut putih tebal yang membalut diri supaya tidak kedinginan.

“Selama pagi, Yang Mulia,” sapa Lucio mengecup lembut kening Krystal.

“Ya, selamat pagi, Lucio,” jawab Krystal.

“Yang Mulia, Anda tahu bukan kalau hanya Anda wanita yang bisa menyentuh saya?”

Krystal tersentak sesaat mendengar Lucio berkata seperti itu, dia langsung bangkit dari posisi tidurnya sambil menarik selimut guna menutup badannya.

“Huh? Maksudmu, kau punya alergi dengan wanita? Apa aku sungguh tidak masalah menyentuhmu?” cemas Krystal.

Lucio ikut bangun, dia ingin menjelaskan sedetail mungkin maksud perkataannya kepada Krystal.

“Tubuh saya akan kesakitan apabila ada wanita yang menyentuh kulit saya, tapi itu semua tidak berlaku untuk Anda,  Yang Mulia. Jujur, ini merupakan kali pertama saya merasakan sentuhan wanita di tubuh saya. Rupanya sentuhan Anda sangat lembut dan hangat, saya menyukainya karena Anda orang pertama yang memperlakukan saya dengan baik. Ketika Anda mengusap kepala saya, saya merasakan kenyamanan luar biasa,” ungkap Lucio.

Krystal terdiam sejenak, dia mengulang memori yang beberapa saat terjadi, dia mengingat saat Lucio menghentak tangannya kala itu hingga terjatuh. Lucio bukan sengaja melakukannya, tapi saat itu dia terkejut sebab pertama kalinya bagi dia disentuh oleh seorang wanita.

“Kalau begitu, baguslah. Jadi, kau adalah milikku seutuhnya karena hanya aku yang bebas menyentuhmu,” ucap Krystal menyentuh dagu Lucio menggunakan jemari telunjuknya.

Lucio menangkap jemari Krystal, ia meremas tangan Krystal nan lembut kemudian dia taruh di pipinya.

“Saya memiliki kekuatan regenerasi super di dalam diri saya, sebab itulah tidak ada keluarga saya yang bisa membunuh saya. Setiap kali saya dilukai, dibunuh, dan dihancurkan menggunakan senjata tajam, maka tubuh saya akan kembali seperti semula.” Lucio memberi penjelasan mengenai kekuatan tersembunyi di balik dirinya.

“Lalu bagaimana dengan bekas lukamu?” Krystal melirik seluruh bekas luka yang ada di sekujur tubuh Lucio. Bekas-bekas luka tersebut ada di setiap sudut tubuh Lucio kecuali wajahnya, bekas luka itu menjadi ciri khas tersendiri untuk Lucio saat ini serta menambah aura seksi tubuhnya.

“Meski saya memiliki kekuatan beregenerasi, tetap saja akan meninggalkan bekas luka, jadi Anda tidak perlu heran. Kenapa Anda menanyakan masalah ini? Apa jangan-jangan Anda tidak menyukai bekas luka di tubuh saya?” tebak Lucio dengan segala prasangka-prasangka tertuju kepada Krystal.

“Tidak, bukan begitu. Aku menyukainya, justru bekas lukamu itu menambah aura seksi yang terpancar dari tubuhmu,” jawab Krystal membuat senang hati Lucio.

Krystal sendiri tidak menyangka rupanya Lucio cukup banyak bicara, dia tidak sepenuhnya pendiam. Pada awal melihatnya, dia memang dingin terhadap Krystal, tapi sekarang sifatnya seakan berbanding terbalik. Lucio seperti ini hanya berlaku kepada Krystal, kepada orang lain dia akan balik ke sikap dinginnya.

“Syukurlah bila Anda menyukainya.”

“Lucio, aku penasaran. Apa kau tidak ingin tahu tujuanku yang sebenarnya untuk menjadikanmu selirku?” tanya Krystal.

“Saya tidak penasaran, asal saya dapat bersama Anda lalu saya berguna bagi Anda, saya tidak masalah sama sekali,” ujar Lucio sumringah, ketika dia tersenyum kepada Krystal, aura menyeramkan milik Lucio luntur sesaat.

Krystal menghembuskan napas kasar, dia tidak berekspektasi Lucio sungguh menyerahkan segalanya terhadap Krystal tanpa ada rasa curiga kalau dia hanya akan dimanfaatkan oleh Krystal untuk membalas dendam.

“Aku akan menjelaskan padamu, tujuanku yang sebenarnya ialah pembalasan dendam. Aku ingin menghancurkan Kekaisaran Albertine, aku ingin kekaisaran ini rata dengan tanah, dan aku membutuhkan kekuatan besar untuk bekerja sama denganku,” kata Krystal disertai bola mata meyakinkan.

“Balas dendam?” Raut wajah Lucio seketika berubah, dia tidak pernah berpikir bahwa tujuan Krystal lebih sulit dari bayangannya.

“Ya, aku ingin balas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitiku. Entah itu kepada Kaisar, Permaisuri, Putri Emilia, atau pun kepada Putra Mahkota. Aku ingin menggulingkan kekuasaan mereka, mereka sudah membuatku menderita selama ini. Aku tidak bisa menahannya lagi, aku ingin mereka semua hancur bersama para bangsawan yang berdiri di belakang Kaisar,” terang Krystal, ia mengepal kuat kedua tangannya.

“Yang Mulia, tenang saja. Jika itu tujuan Anda, saya akan mengikutinya dan menuruti perintah Anda kapan pun Anda ingin menghancurkan kekaisaran ini. Saya akan dengan senang hati membantu Anda,” ujar Lucio seraya mengecup punggung tangan Krystal.

“Baiklah. Terima kasih, Lucio.”

Setelah itu, Krystal baru ingat dengan Austin yang masih tertinggal di penginapan, dia bergegas mengenakan kembali pakaiannya dan tak lupa ia mengajak Lucio pergi bersama dirinya untuk nanti balik ke istana. Krystal tidak tahu akan semarah apa Austin kepadanya begitu tahu ia meninggalkan Austin sendirian di atas ranjang tempat tidur tadi malam.

Sesampainya Krystal dan Lucio di penginapan, Austin sudah berdiri di depan pintu, dia diselimuti oleh rasa kesal dan marah karena ditinggal Krystal begitu saja di saat dirinya tengah tertidur pulas. Krystal tersenyum kaku pada Austin, tampaknya dia telah menunggu Krystal sejak beberapa menit yang lalu.

“Yang Mulia, Anda baru pulang darimana? Mengapa Anda meninggalkan saya sendirian di kamar?” selidik Austin.

“Haha maafkan aku, Austin. Aku tidak bermaksud untuk pergi meninggalkanmu, hanya saja semalam aku ada urusan penting yang mesti aku selesaikan. Jangan marah lagi, sekarang kan aku sudah di sini.” Krystal berupaya membujuk Austin supaya tidak marah dan kesal lagi, tapi hal itu tidak mempan sama sekali.

“Urusan penting apa? Bukannya Anda harusnya mengajak saya? Urusan penting macam apa yang membuat Anda sampai melupakan saya?” Austin mendesak Krystal untuk menjelaskan segalanya secara jujur dan terperinci. Lalu bola mata Austin terfokus kepada Lucio yang berdiri tepat di samping Krystal.

“Jangan bilang tadi malam Anda bersama dengan pria bermuka datar ini?” terka Austin menujuk Lucio.

“Kalau memang Yang Mulia bersamaku tadi malam, bagaimana? Apa yang akan kau lakukan?”

Terpopuler

Comments

Ayay Nya Yuda

Ayay Nya Yuda

THOR BIKIN AKUR AJA BIAR GAK RUBET

2025-01-01

0

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Iya Krystal ada urusan, semaleman adu mekanik berdua with selir kedua😂😂

2022-01-20

7

Frando Kanan

Frando Kanan

aduh....gw ykin si Krystal (Dewi pendendam) bkl hidup jd sulit 😐

2022-01-19

3

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kebohongan
2 Kematian Tragis
3 Memutar Waktu Kembali
4 Matinya Para Pelayan
5 Bertemu Permaisuri
6 Pembunuh Mulai Beraksi
7 Mengacau dalam Pesta
8 Raja Neraka
9 Pencarian Selir
10 Selir Pertama
11 Identitas Austin
12 Negosiasi
13 Kegeraman Isabelle
14 Pemuda Tak Dikenal
15 Pria Berjulukan Monster
16 Derita Lucio
17 Kecemburuan Austin
18 Perdebatan Krystal dan Emilia
19 Suasana Kacau Ruang Rapat
20 Isabelle Mencari Masalah
21 Cleon
22 Surat dari Akademi
23 Menuju Akademi Parthevia
24 Perseteruan dengan Profesor Tesya
25 Memberi Pelajaran Joanna
26 Kejengkelan Krystal Kepada Leonard
27 Selir Ketiga
28 Ujian Berpedang
29 Ledakan Emosi
30 Senyum Terluka
31 Meyakinkan Julian
32 Penyerangan
33 Krystal Nyaris Tumbang
34 Istana Neraka
35 Kembali ke Asrama
36 Energi Dewa
37 Protes Para Bangsawan
38 Memori Mimpi Buruk
39 Pengumuman Hasil Ujian
40 Menghancurkan Akademi
41 Keputusan Akhir
42 Olin si Gadis Klan Mata Elang
43 Selir Keempat
44 Pengawasan Hukuman
45 Sumber Energi Negatif
46 Arwah Anak Kecil
47 Tumbal
48 Pemulangan Para Arwah
49 Siapa Mereka Sebenarnya?
50 Bertemu Pendeta Agung
51 Ketakutan Si Pemilik Tubuh
52 Mempermalukan Leonard
53 Arwah Jahat
54 Dewi Kematian
55 Pengungkapan Identitas
56 Mimpi Buruk Arsen
57 Penudingan Tak Berbukti
58 Tersadarnya Pria Asing
59 Shion
60 Keributan Antarselir
61 Visual Karakter
62 Emilia Mulai Frustasi
63 Musuh Manusia
64 Kedatangan Vicenzo
65 Bisakah Kalian Membantuku?
66 Berendam Sejenak
67 Permaisuri Langit
68 Menciptakan Skenario
69 Tawaran Pekerjaan
70 Pembuktian Pembunuhan
71 Kekaisaran Tengah Panas
72 Mendatangi Arsen
73 Kematian Arsen
74 Ancaman Krystal
75 Ibu Krystal
76 Malaikat Surgawi
77 Terlukanya Heros
78 Aku Mulai Lelah
79 Heros Tersadar
80 Menginginkan Kehancuran Kaisar
81 Aura Kesedihan
82 Wilayah Perlindungan
83 Kemunculan Killian
84 Obsesi Killian
85 Amarah Krystal
86 Jangan Tinggalkan Saya
87 Menyerap Kekuatan Emilia
88 Bunga Marigold Bening
89 Bahaya yang Menghadang
90 Terperangkap
91 Kekuatan Kalung Permata
92 Firasat Buruk
93 Pangeran Monster
94 Di Balik Kematian Raja Monster
95 Sandiwara Lagi
96 Keresahan
97 Tolong Biarkan Aku Hidup
98 Novel Baru!
99 Aku Sudah di Sini
100 Pengkhianat
101 Alibi Leonard
102 Kepanikan Emilia
103 Rencana yang Gagal
104 Kemunculan Ibu Krystalia
105 Kekaisaran Midland
106 Ketahuan
107 Percobaan Bunuh Diri
108 Pertarungan di Istana Midland
109 Cerberus
110 Krystal, Bertahanlah!
111 Kunci Memori
112 Seruan Kebebasan
113 Pertemuan Bangsawan
114 Selir Shuria
115 Penawaran
116 Memojokkan Pengkhianat
117 Efek Mata Aura
118 Kedatangan Killian Kembali
119 Curahan Hati Krystal
120 Penyesalan
121 Wahyu dari Dewa
122 Pecahan Ingatan
123 Identitas Orang Tua Krystalia
124 Berlian Kepemimpinan
125 Shion Kembali Sadar
126 Kemunculan Morgan
127 Pandangan yang Kosong
128 Masa Lalu (1)
129 Masa Lalu (2)
130 Masa Lalu (3)
131 Masa Lalu (4)
132 PENGUMUMAN
133 Promo Novel
134 Masa Lalu (5)
135 Masa Lalu (6)
136 Pertemuan dengan Frine Kembali
137 Tekad untuk Melindungi
138 Kabar Buruk
139 Apa yang Harus Aku Lakukan?
140 Kehancuran Tiada Henti
141 Kehebohan di Ruang Singgasana
142 Leonard dan Emilia Menikah
143 Pembunuhan
144 Terbukanya Ingatan yang Terkunci
145 Identitas Fergus
146 Ingatan 4000 Tahun Lalu
147 Air Mata Pertama
148 Hilang Menjadi Debu
149 Terjerat Rantai Iblis
150 Sosok Dewi Iblis
151 Keruntuhan Pihak Gereja
152 Pengungkapan Kebenaran
153 Kembalinya Ingatan Rakyat
154 Keasingan Langit
155 Menolak Mewarisi Takhta
156 Ledakan dari Albertine
157 Jeratan Rantai
158 Kedatangan Iris dan Regan
159 Happy Ending
160 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Sebuah Kebohongan
2
Kematian Tragis
3
Memutar Waktu Kembali
4
Matinya Para Pelayan
5
Bertemu Permaisuri
6
Pembunuh Mulai Beraksi
7
Mengacau dalam Pesta
8
Raja Neraka
9
Pencarian Selir
10
Selir Pertama
11
Identitas Austin
12
Negosiasi
13
Kegeraman Isabelle
14
Pemuda Tak Dikenal
15
Pria Berjulukan Monster
16
Derita Lucio
17
Kecemburuan Austin
18
Perdebatan Krystal dan Emilia
19
Suasana Kacau Ruang Rapat
20
Isabelle Mencari Masalah
21
Cleon
22
Surat dari Akademi
23
Menuju Akademi Parthevia
24
Perseteruan dengan Profesor Tesya
25
Memberi Pelajaran Joanna
26
Kejengkelan Krystal Kepada Leonard
27
Selir Ketiga
28
Ujian Berpedang
29
Ledakan Emosi
30
Senyum Terluka
31
Meyakinkan Julian
32
Penyerangan
33
Krystal Nyaris Tumbang
34
Istana Neraka
35
Kembali ke Asrama
36
Energi Dewa
37
Protes Para Bangsawan
38
Memori Mimpi Buruk
39
Pengumuman Hasil Ujian
40
Menghancurkan Akademi
41
Keputusan Akhir
42
Olin si Gadis Klan Mata Elang
43
Selir Keempat
44
Pengawasan Hukuman
45
Sumber Energi Negatif
46
Arwah Anak Kecil
47
Tumbal
48
Pemulangan Para Arwah
49
Siapa Mereka Sebenarnya?
50
Bertemu Pendeta Agung
51
Ketakutan Si Pemilik Tubuh
52
Mempermalukan Leonard
53
Arwah Jahat
54
Dewi Kematian
55
Pengungkapan Identitas
56
Mimpi Buruk Arsen
57
Penudingan Tak Berbukti
58
Tersadarnya Pria Asing
59
Shion
60
Keributan Antarselir
61
Visual Karakter
62
Emilia Mulai Frustasi
63
Musuh Manusia
64
Kedatangan Vicenzo
65
Bisakah Kalian Membantuku?
66
Berendam Sejenak
67
Permaisuri Langit
68
Menciptakan Skenario
69
Tawaran Pekerjaan
70
Pembuktian Pembunuhan
71
Kekaisaran Tengah Panas
72
Mendatangi Arsen
73
Kematian Arsen
74
Ancaman Krystal
75
Ibu Krystal
76
Malaikat Surgawi
77
Terlukanya Heros
78
Aku Mulai Lelah
79
Heros Tersadar
80
Menginginkan Kehancuran Kaisar
81
Aura Kesedihan
82
Wilayah Perlindungan
83
Kemunculan Killian
84
Obsesi Killian
85
Amarah Krystal
86
Jangan Tinggalkan Saya
87
Menyerap Kekuatan Emilia
88
Bunga Marigold Bening
89
Bahaya yang Menghadang
90
Terperangkap
91
Kekuatan Kalung Permata
92
Firasat Buruk
93
Pangeran Monster
94
Di Balik Kematian Raja Monster
95
Sandiwara Lagi
96
Keresahan
97
Tolong Biarkan Aku Hidup
98
Novel Baru!
99
Aku Sudah di Sini
100
Pengkhianat
101
Alibi Leonard
102
Kepanikan Emilia
103
Rencana yang Gagal
104
Kemunculan Ibu Krystalia
105
Kekaisaran Midland
106
Ketahuan
107
Percobaan Bunuh Diri
108
Pertarungan di Istana Midland
109
Cerberus
110
Krystal, Bertahanlah!
111
Kunci Memori
112
Seruan Kebebasan
113
Pertemuan Bangsawan
114
Selir Shuria
115
Penawaran
116
Memojokkan Pengkhianat
117
Efek Mata Aura
118
Kedatangan Killian Kembali
119
Curahan Hati Krystal
120
Penyesalan
121
Wahyu dari Dewa
122
Pecahan Ingatan
123
Identitas Orang Tua Krystalia
124
Berlian Kepemimpinan
125
Shion Kembali Sadar
126
Kemunculan Morgan
127
Pandangan yang Kosong
128
Masa Lalu (1)
129
Masa Lalu (2)
130
Masa Lalu (3)
131
Masa Lalu (4)
132
PENGUMUMAN
133
Promo Novel
134
Masa Lalu (5)
135
Masa Lalu (6)
136
Pertemuan dengan Frine Kembali
137
Tekad untuk Melindungi
138
Kabar Buruk
139
Apa yang Harus Aku Lakukan?
140
Kehancuran Tiada Henti
141
Kehebohan di Ruang Singgasana
142
Leonard dan Emilia Menikah
143
Pembunuhan
144
Terbukanya Ingatan yang Terkunci
145
Identitas Fergus
146
Ingatan 4000 Tahun Lalu
147
Air Mata Pertama
148
Hilang Menjadi Debu
149
Terjerat Rantai Iblis
150
Sosok Dewi Iblis
151
Keruntuhan Pihak Gereja
152
Pengungkapan Kebenaran
153
Kembalinya Ingatan Rakyat
154
Keasingan Langit
155
Menolak Mewarisi Takhta
156
Ledakan dari Albertine
157
Jeratan Rantai
158
Kedatangan Iris dan Regan
159
Happy Ending
160
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!