Fred dan Marquess Sulivan melongo mendengar penawaran dari Krystal, 1000 koin emas bukanlah uang yang sedikit apalagi untuk satu monster, jika Krystal berhasil menumbangkan 1000 monster maka Albertine akan berada di ambang kebangkrutan. Meski Kekaisaran Albertine terkenal oleh kekayaannya, tapi bila harus membayar kepada Krystal sebanyak itu pastilah mereka juga tidak dapat menyanggupinya.
“Bukankah itu terlampau banyak? Tidak bisakah kau menguranginya?” Fred tengah berupaya untuk menawar uang pembayarannya.
“Tidak, aku rasa itu setara terhadap apa yang akan aku berikan kepada kekaisaran ini. Kalian akan mendapatkan posisi paling tinggi, nama baik Albertine akan melejit, lalu kalian hanya perlu membayarku untuk melakukan itu, 1000 koin emas bukan uang yang banyak untuk kalian bukan? Aku memberikan harga sesuai kemampuanku,” tutur Krystal.
Fred dan Marquess Sulivan saling bertukar pandang, mereka kesulitan untuk memenuhi tawaran harga dari Krystal.
“Bagaimana kalau 100 koin emas saja?” Fred menurunkan harganya terlalu jauh.
“100 koin emas? Kau gila ya? Kau tidak pernah memberiku uang selama ini, aku bertahan di istana kumuh selama 17 tahun lamanya tanpa mendapat makanan dan pakaian yang layak. Apa kau sungguh seorang Ayah? Meski aku terlahir dari seorang selir rendahan, tapi kau tetap harus memperlakukanku dengan baik. Kau benar-benar membuatku kesal, sebaiknya kalian keluar saja dari kamarku,” usir Krystal yang sangat kesal dengan Fred, mengingat seberapa banyak penderitaan yang ia torehkan, 1000 koin emas bukanlah apa-apa.
“Kalau begitu 500 koin emas?”
“Tidak!”
“600?”
“Tidak!”
“Bagaimana 750 koin emas?”
Krystal berpikir sejenak, jemarinya menyentuh dagu, dia menghitung kira-kira berapa keuntungan yang akan dia peroleh nanti.
“Oke, tapi dengan syarat tambahan kau mesti menyediakan gaun-gaun bagus untukku lalu makanan enak untukku makan. Aku tidak mau menerima ada lagi pelayan yang kurang ajar, aku harap kau bisa mengerti dan menerima penawaran baik dariku.”
“Baiklah, aku menyetujuinya.”
Terbentuklah kesepakatan di antara mereka, Krystal akan membantu Fred untuk membasmi pergerakan monster yang akhir-akhir ini bertambah meningkat drastis dengan bayaran satu 750 koin emas untuk satu monster.
“Sialan! Pada akhirnya aku yang dimanfaatkan oleh gadis ini. Ya sudahlah, tidak masalah dan yang penting kekuatan besar berdiri di sampingku saat ini,” gerutu Fred dalam hati.
Setelah itu, Fred bersama Marquess Sulivan hengkang dari kamar Krystal membawa kesepakatan yang telah terjalin.
“Yang Mulia, mengapa Anda mau saja membantu mereka? Bukankah ini akan membuat mereka semakin berada di atas?” tanya Austin heran.
“Tenang saja, justru ini adalah awal dari kehancuran mereka. Aku menguras kekayaan mereka sedikit demi sedikit lalu menghancurkan mereka hingga tak bersisa.”
Krystal memandang jahat ke arah Fred yang semakin menjauh dari kamarnya, dia merencanakan segalanya untuk berjalan secara perlahan, namun pasti akan mendatangkan kehancuran. Siapa pun yang telah berada di dalam genggamannya, maka tidak akan ada dari mereka yang dapat meloloskan diri dari kematian.
“Sejujurnya aku tidak terlalu butuh uang itu, aku punya banyak uang di tempat persembunyianku. Aku bisa kapan saja menggunakan uang itu, tapi bukan itu poin pentingnya, aku ingin mereka lenyap dari muka bumi sebelum aku tenggelam lagi di dalam pengejaran. Sekarang aku mesti bergerak lebih cepat untuk mengumpulkan kekuatan baru supaya aku bisa bertarung tanpa mengeluarkan seluruh kekuatanku,” batin Krystal.
Kesepakatan di antara Krystal dan Fred dengan cepat sampai ke telinga Isabelle, dia langsung pergi menemui Fred di ruang kerjanya. Dengan napas terengah-engah, ia menerobos begitu saja masuk tanpa memperhatikan apakah Fred sedang sibuk atau tidak. Kedatangan Isabelle tentunya membuat Fred merasa kesal.
“Astaga, tidak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk kemari?” tegur Fred.
“Itu tidak penting sekarang! Yang Mulia, mohon dijawab, apa benar Anda memutuskan untuk bekerja sama dengan gadis iblis itu? Sebenarnya apa yang Anda pikirkan? Bukannya kemarin Anda bilang, Anda akan melenyapkannya?” cecar Isabelle.
Fred menghembuskan napas kasar, dia menaruh pulpen dan menghentikan sejenak pekerjaannya. Dia menatap sang istri tajam, entah jawaban seperti apa yang akan dia berikan kepada Isabelle.
“Aku membutuhkan gadis itu demi nama baik Albertine, jadi berhentilah mengganggunya sementara waktu. Pendeta agung sudah memperingatkan kita untuk tidak berurusan dengannya, kau juga melihat sendiri bagaimana dahsyatnya kekuatan Krystal bukan?”
Isabelle terdiam dalam seribu kata, dia juga tidak menyangkal apa yang diucapkan oleh Fred. Dia melihat jelas dengan kedua matanya sendiri bahwa Krystal bukan gadis bodoh seperti dulu, dia tidak akan bisa diganggu lagi atau disiksa seenaknya saja. Saat ini nama Krystal menjadi bahan perbincangan di setiap pertemuan bangsawan, tidak hanya di Kekaisaran Albertine tapi juga di kekaisaran lain.
“Tapi, kita tidak bisa membiarkan gadis itu terlalu lama. Dia adalah ancaman terbesar untuk kita, harusnya Anda sadar itu, Yang Mulia! Jika dia tahu tentang—”
“DIAM!”
Braakkk
Fred menyergah perkataan Isabelle sambil menggebrak meja, emosinya menggebu-gebu sesaat itu juga. Isabelle sudah menyinggung Fred terlalu jauh sehingga membuatnya marah seperti saat ini. Isabelle gemetar takut menatap mata penuh amarah suaminya, dia menundukkan wajah biar tidak merasa takut oleh emosi Fred.
“Aku sudah bilang, jangan pernah menyinggung masalah itu lagi! Pendeta agung ada di belakang kita, untuk apa kau takut Krystal akan menjadi ancaman bagi kekaisaran ini? Harusnya sekarang kau fokus saja pada Arsen dan Emilia. Mereka berdua adalah tonggak Albertine, jangan habiskan lagi waktumu untuk mengurusi Krystal! Gadis itu sudah ada di genggamanku sekarang,” tegas Fred.
“Baiklah, saya tidak akan menyinggung soal itu lagi. Saya permisi dulu.” Isabelle bergegas pamit keluar dari ruangan Fred.
“Cih, dulu aku menikahinya karena dia merupakan ksatria wanita paling dihormati di kekaisaran ini. Aku kira dia akan sedikit membantuku, tapi rupanya sama saja, sama-sama menyusahkan. Untungnya dia memberiku dua anak berbakat, jadi aku masih bisa menahan diri bersamanya,” gumam Fred.
Isabelle menghempaskan tubuhnya ke atas permukaan tempat tidur, dia tidak habis pikir dengan jalan pikir Fred. Padahal sejak kemarin dia sudah mempersiapkan segala hal untuk menghancurkan Krystal, kegeraman di hatinya terus terpupuk setiap kali ia mendengar nama Krystal. Sedari dulu dia memang ingin memegang kendali atas Krystal, dia tidak ingin gadis tersebut melejit tinggi namanya di kalangan rakyat sehingga membuat nama Emilia tergeser dari perhatian.
Kala ini yang terlintas di pikiran Isabelle hanyalah bagaimana cara agar Krystal hancur dan menghilang dari kehidupan ini. Krystal menjadi sumber keresahan bagi Isabelle dan Emilia, seolah-olah mereka merasakan bahwa keberadaan Krystal kini akan menjadi penyebab mereka tenggelam.
“Sejak awal seharusnya aku bunuh gadis itu, dia sumber masalah bagi Albertine. Tidak peduli bagaimana Yang Mulia akan menanganinya, aku hanya ingin menyaksikan gadis itu mati di depan mataku!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Shenaylin..😌😌
rasain kaisar soalan😝😝
2022-12-03
0
Frando Kanan
heh 😏 jlng yg nma Isabelle itu ksatria tpi hasil akhir di lht sifat kek wanita bangsawan yg hanya bs menggongong doank Tampa bs Mandiri 😏
2022-01-19
2
imah umaraya
3 hari gak punya paket..🤧🤧 berasa 3 kali purnama..😅😅
dalam genggamanmu ya Pret ? ckckckck...😝
2022-01-08
0