Seettt!
Sebuah pisau melayang tepat ke samping telinga salah seorang detektif, pisau tersebut tertancap ke dinding belakang tempat mereka berdiri. Ekspresi mereka pucat sesaat pisau itu gagal mendarat ke kepala mereka.
“Hahaha baru juga pisau kalian sudah takut,” tawa Krystal sembari bangkit dari tempat duduknya.
“Dasar kau gadis bodoh! Beraninya kau mengarahkan benda tajam itu kepada kami. Kau hanya gadis bodoh yang dibiarkan hidup oleh Yang Mulia Kaisar, seharusnya kau jangan bertindak lebih bodoh dari ini atau kau akan tahu akibatnya sendiri,” gertak detektif yang berdiri paling depan. Nampaknya dia memiliki jabatan lebih tinggi dari dua detektif di belakangnya.
Ctekk!
“Putus!” Krystal menjentikkan jemarinya, pada saat bersamaan kedua tangan detektif tersebut putus.
“AAARRGHHHH TANGANKU!” Detektif itu menjerit kencang dan kesakitan, dua detektif di belakangnya sangat terkejut bahkan suara mereka tertahan untuk bicara.
Krystal mendekati detektif itu, dia terduduk lemas di lantai akibat terlalu banyak darah yang ia keluarkan dari tangannya. Lalu Krystal menaruh kakinya sebelah ke atas kepala detektif itu sambil melayangkan tatapan mengintimidasi. Kedua detektif lainnya gemetar sesaat menyaksikan kedua pupil violet itu tanpa sengaja ikut menatap mereka. Tidak ada di antara mereka yang berani bergerak seolah tubuh mereka dikunci oleh tatapan intimidasi milik Krystal.
“Hei, kau tahu tidak? Aku paling tidak suka ada seseorang dengan lancang masuk ke kamarku dan seenaknya saja menggertakku. Aku akan membunuh siapa saja yang berani meninggikan suaranya bahkan Kaisar dan Permaisuri sekali pun.”
Tidak ada yang lebih menakutkan dibanding Krystal kala itu, dia bagai iblis pencari mangsa. Aura membunuh yang dia keluarkan terlalu kuat sehingga membuat para detektif itu tidak dapat berkutik lebih jauh lagi.
“Apa kau tahu mengapa para pelayan itu bisa mati? Itu karena aku memperlihatkan neraka kepadanya. Apa kau mau juga melihat neraka?”
“T-tidak! Ampuni kami Yang Mulia, maafkan kelancangan kami. Tolong biarkan kami hidup,” mohon dua orang detektif seraya bersujud di hadapan Krystal, sedangkan detektif yang berada di bawah kaki Krystal tidak mengatakan apa-apa.
“Untuk apa kalian meminta maaf kepada gadis bodoh ini? Dia tidak memiliki posisi lebih tinggi selain Tuan Putri terabaikan karena tidak berguna dan dianggap sebagai aib Kaisar. Aku tidak akan pernah meminta pengampunan nyawa kepada wanita murahan ini.” Pria paruh baya itu bersikukuh untuk tidak memohon maaf kepadanya.
Mendengar hal itu, Krystal semakin naik pitam, sebelum melakukan aksi selanjutnya ia meraih sebotol air putih di atas meja. Dia meminum beberapa teguk air tersebut, sisanya ia siramkan ke badan detektif paruh baya itu.
“Putus!”
Kedua kaki pria itu hancur lebur, Krystal benar-benar gila karena dia bisa melakukan apa saja lewat satu kata.
“AARRRGHHHH!!” Suara pekikan pria itu terdengar menyakitkan, dia kehilangan kedua tangan dan kaki sekaligus pada waktu yang sama.
“Kau masih tidak mau menjaga omonganmu haa? Kau bosan hidup ya?” Krystal menginjak organ vital pria itu, kesadarannya nyaris terenggut habis oleh ulah Krystal.
“ADA APA INI?”
Seorang wanita bersurai merah panjang memasuki kamar Krystal, bola mata cokelatnya mengamati keadaan yang tengah terjadi. Krystal menjauhkan kaki dari tubuh pria tersebut, dia menarik sudut bibirnya untuk tersenyum melihat siapa yang datang kemari.
“Y-yang Mulia Permaisuri, tolong hamba. Gadis bodoh ini nyaris membuat hamba kehilangan nyawa,” mohon detektif itu.
Wanita yang baru saja datang merupakan Permaisuri Kekaisaran Albertine, dia bernama Isabelle. Sorot mata tidak percaya diarahkan kepada Krystal, dia lebih kaget lagi bahwa Krystal melepas topeng yang selama ini selalu melekat di wajahnya.
“Hei kau! Bawa anak buah tidak bergunamu ini keluar dari kamarku. Mereka mengganggu waktu istirahatku saja,” perintah Krystal pada Isabelle, terdengar lancang memang tapi Krystal tidak akan pernah bersikap sopan kepada orang jahat seperti Isabelle.
Tega mengurung dan terus menekan Krystal sedari dulu, bahkan beberapa kali dia mengutus pria untuk memperkosa Krystal, dan dia juga memerintahkan ksatria penjaga untuk membunuh Krystal di balik sel tahanan. Berbagai cara dia lakukan agar Emilia, putrinya tidak merasa tersaingi oleh Krystal. Dia tidak senang apabila ada seseorang memuji terang-terangan Krystal di depan matanya sendiri.
“Kenapa gadis ini tampak berbeda? Apa benar dia yang melakukan ini semua?” pikir Isabelle, dia sampai tidak mendengar ucapan Krystal karena lamunannya membawa dia ke dalam pikiran lain.
“Ehh kau tuli ya Permaisuri? Apa kau tidak mendengar perkataanku barusan? Aku menyuruhmu untuk membawa orang-orang tidak berguna ini keluar dari kamarku. Apa kau juga mau aku buat seperti dia ini?” ancam Krystal mempertegas ucapannya.
Isabelle tersadar dari lamunannya, alisnya mengerut kesal sebab Krystal berbicara tidak sopan kepada dirinya.
“KURANG AJAR! APA KAU TIDAK TAHU SIAPA AKU? BERANINYA KAU BERSIKAP TIDAK SOPAN!” murka Isabelle.
“Kau kan Permaisuri, memangnya kau siapa lagi? Aku tidak akan mau bersikap sopan kepada wanita b*adap sepertimu. Mau kau Permaisuri, Kaisar, atau dewa sekali pun, aku tidak peduli,” balas Krystal dengan nada meremehkan.
“Kau sudah gila ya? Apa kau salah minum obat? Kenapa kau tiba-tiba berubah?”
“Gila ya? Sepertinya bukan begitu. Kau yang gila sekarang karena melihatku gila, bukankah begitu?”
Perdebatan di antara keduanya semakin memanas, bahkan para pelayan mulai mengerumuni depan kamar Krystal. Mereka mulai berbicara buruk tentang Krystal yang tiba-tiba berubah seperti orang lain, tidak ada lagi Krystal yang bodoh dan penakut seperti dulu.
“Apa kau tidak takut aku akan memberikan hukuman eksekusi padamu? Gadis bodoh sepertimu ini tahu apa? Aku dan Kaisar membiarkanmu menetap di sini hanya karena iba denganmu. Kau bersyukurlah sebelum aku menendangmu keluar atau membuatmu berakhir pada panggung eksekusi. Dasar tidak berguna!” hardik Isabelle sekaligus mengancam Krystal.
“Pfftt hahaha, kau mau membunuhku? Tidak bisa, kau tidak akan bisa membunuhku. Karena apa? Sebab, aku akan lebih dulu membunuhmu sebelum kau sempat menghunuskan pedang tajam ke leherku,” tekan Krystal.
“Beraninya kau!” Isabelle sudah mencapai level geram teratas, dia tidak dapat mengekspresikan kejengkelannya terhadap Krystal.
“Sudah sekarang kau keluar saja! Muak aku melihat wajah jelekmu itu. Sekarang kau bawa mereka bertiga keluar sebelum aku membantu mereka untuk melihat neraka,” usir Krystal.
“Kau—”
Seorang pelayan tiba-tiba saja menyelip masuk ke tengah perdebatan mereka yang masih berlangsung panas.
“Yang Mulia Permaisuri, Yang Mulia Kaisar meminta Anda untuk pergi ke ruangannya segera,” kata pelayan tersebut menyampaikan perintah dari Kaisar.
“Bersyukurlah kau hari ini selamat dari kematian. Bawa detektif menyusahkan ini keluar segera!” Isabelle memutar badannya dan melangkah keluar dari kamar Krysta.
“Oh iya, Permaisuri tolong katakan kepada suamimu tercinta atau kepada Kaisar sialan itu. Katakan padanya untuk menjaga baik-baik jantungnya sebelum aku menjadikannya sebagai makanan binatang buas.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
ིྀ❥ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ˚˚✰࿐
cantikk, awal pembalasan seorang dewi 😎
2025-04-08
0
Ekasari
markotop suka nya baca novel yg cewek nya kuat tdk mudah di tindas
2023-02-04
1
Princess Juliet
sukakkkk❤️❤️❤️❤️
2022-03-19
0