“Tega sekali kalian berpesta tanpa mengundangku.”
Krystal melangkah masuk ke aula pesta, para tamu berteriak takut sekaligus merasa mual karena bau darah menyeruak ke penciuman mereka. Piyama tidur berwarna hitam yang dikenakan Krystal penuh oleh noda merah, bahkan percikan darah di wajahnya belum ia seka. Kedua tangan Krystal menyeret empat mayat pembunuh tadi,
Senyum khas Krystal tampak menyeramkan, para tamu segera menghindari Krystal dan menjauh dari tengah aula pesta. Karpet merah yang terbentang di atas ubin bercampur warna dengan darah mayat tersebut. Berpuluh-puluh pasang mata memberi tatapan jijik dan mengerikan kepada Krystal, tersirat juga tanda tanya besar mengenai siapa gerangan wanita gila yang berani mengacau di pesta kedewasaan Putra Mahkota.
Kaki telanjang Krystal berjalan mengarah ke singgasana Kaisar dan Permaisuri, di sana juga ada Emilia bersama sang kakak, Arsen — Putra Mahkota.
“Perempuan gila! Apa yang kau lakukan di pesta kedewasaan Arjen?!” bentak Isabelle spontan bangkit dari kursi singgasananya.
Amarah Isabelle meledak-ledak, kedua tangannya mengepal kuat, rasanya saat ini dia ingin menodongkan pedang ke arah Krystal.
“Jadi, benar apa yang dikatakan oleh Permaisuri.” Pria paruh baya bersurai hitam bernetra violet itu turut bangkit dari kursi singgasananya. “Krystal, kau tiba-tiba berubah dalam waktu semalam. Apa kau kemari untuk mengacaukan pesta kedewasaan putraku?”
Fred yaitu sang Kaisar mencoba mengintimidasi Krystal menggunakan tekanan dari sihirnya, namun Krystal dapat menangkal sihir penekan itu dengan mudah. Fred sontak kaget sebab selama ini tidak ada yang berhasil lolos dari sihir penekan tersebut. Melihat usaha Fred yang sia-sia nyaris membuat tawa Krystal terlepas.
“Apa baru saja kau mencoba menggunakan sihir penekan padaku? Apa kau terkejut kalau sihir itu tidak mempan? Tentu saja kau kaget karena putri yang tidak kau anggap ini dapat menangkal sihirmu dengan mudah.”
Sungguh, siapa sangka wanita bersurai bak bunga sakura itu adalah Krystal, yaitu Tuan Putri bodoh dari Kekaisaran Albertine. Para tamu langsung ribut berbisik membicarakan Krystal, sebelumnya mereka hanya mendengar rumor atau isu yang beredar di kalangan masyarakat. Tuan Putri yang menyembunyikan wajahnya di balik topeng, tidak pernah keluar dari kamar kecuali pada saat di akademi, serta kebodohannya yang tidak dapat disangkal lagi.
Akan tetapi, rumor hanyalah rumor, saat ini mereka menyaksikan langsung bagaimana Tuan Putri itu sendiri. Penilaian bermacam-macam diarahkan kepada Krystal, yang lebih tidak disangka lagi yaitu sang Tuan Putri sukses menangkal sihir penekan super kuat milik Fred. Sebagaimana yang mereka ketahui, Fred merupakan Kaisar yang unggul di dalam sihir, bahkan kekaisaran lain telah mengakui betapa hebatnya Kaisar Albertine. Hari ini anggapan itu dipatahkan oleh seorang gadis bodoh berusia 17 tahun,
“Sial! Bagaimana bisa sihirku tidak mempan pada gadis ini? Jika terus begini mungkin dia dapat membuat citraku buruk di kalangan bangsawan dan kekaisaran lain.” Fred menggerutu di dalam hatinya.
“Dasar gila! Apa kau kerasukan oleh iblis?” tuding pria muda yang sangat mirip dengan Fred, dia adalah Arsen.
Sebuah ingatan kelam melintas kembali di pikiran Krystal, dulu ketika Arsen baru pertama kali melihat wajah Krystal sepenuhnya dia melakukan hal di luar akal sehat. Ketika itu Krystal masih berusia 18 tahun, dia selalu menyiksa Krystal menggunakan cambuk. Tidak terhitung berapa kali Krystal mendapat pecutan dari cambuk itu, Krystal sudah memohon ampun agar Arsen menghentikannya tapi permohonannya tidak digubris oleh Arsen.
Arsen menyukai wanita cantik, apabila dia melihat kecantikan wanita di luar batas imajinasinya maka dia akan semakin berhasrat untuk menyiksanya. Tidak ada yang peduli seberapa kencang teriakan Krystal kala itu, dia disiksa dan dilecehkan oleh saudara yang jelas-jelas satu Ayah dengannya. Betapa menyakitkannya jerit tangis Krystal, dia mencoba meminta keadilan kepada Fred tapi Fred membenarkan tindakan Arsen tersebut.
“Jika aku memang dirasuki oleh iblis bagaimana? Apa yang mau kau lakukan? Mau membunuhku atau menggunakan cambukanmu untuk menyiksaku?” sarkas Krystal menekan nada bicaranya.
Arsen terperanjak kaget, dia terkejut Krystal bisa mengetahui kebiasaan buruknya yang suka menyiksa wanita. Sorot mata membunuh diberikan kepada Krystal, tersirat isyarat pengancaman supaya Krystal menutup rapat mulutnya.
“Aku kemari hanya ingin mengembalikan ini kepada Permaisuri.” Krystal melempar dua kepala mayat ke Isabelle. “Lain kali kalau mau mengirim pembunuh, kirim yang lebih kuat dari mereka atau kau sendiri saja yang datang membunuhku. Aku dengar kau ksatria wanita terkuat dulunya, masa membunuhku saja kau tidak becus,” sindir Krystal.
“LANCANG! PENJAGA, TANGKAP GADIS ITU DAN KURUNG DIA DI PENJARA BAWAH TANAH!” teriak Fred memberi perintah kepada ksatria penjaga untuk segera menangkap Krystal.
“Dengan senang hati aku akan melayani kalian.”
Satu persatu ksatria penjaga menyerang Krystal dari segala arah yang berbeda, namun tidak ada satu pun serangan mereka mengenai Krystal.
“Berhenti! Aku mau minum dulu.”
Para ksatria penjaga mematung sesaat Krystal menyuruh mereka berhenti, pergerakan mereka diblokir bahkan mereka hanya bisa berdiri membeku di tempatnya. Krystal meraih segelas jus di atas meja, dia tidak meneguk habis jus itu. Kemudian pikiran jahatnya muncul lagi, dia melemparkan salah satu gelas ke arah Isabelle. Gelas tersebut mengenai kepala Isabelle hingga menyebabkan keningnya berdarah.
“KURANG AJAR! BERANINYA KAU—”
“BERANI APA HAA? BERANI MELUKAI PERMAISURI JELEK ITU? YA JELAS AKU BERANI! APA? KAU JUGA MAU MAJU? KE SINI MAJU! AKU TIDAK TAKUT DENGAN KALIAN! KAU SELALU MENGATAKAN AKU GILA DAN BODOH. APA KAU SADAR? KAU JUGA KAISAR YANG BODOH, TIDAK HANYA KAU TAPI PERMAISURI BAHKAN KEDUA ANAK BAJ*NGANMU ITU JUGA BODOH! JANGAN MEMBUATKU EMOSI YA!”
Krystal membentak Fred, dia sangat marah dan kehilangan arah bicaranya. Dia berdiri tegak berkacak pinggang sembari menantang Fred untuk maju. Napas Krystal berburu keluar, dia menyapu poninya ke belakang hingga menampakkan kening putih mulusnya.
“WANITA IBLIS! JAGA OMONGANMU ATAU KAU AKAN DIJATUHKAN HUKUMAN EKSEKUSI OLEH YANG MULIA KAISAR KARENA BERANI MENGHINA KELUARGA KEKAISARAN,” seru salah seorang bangsawan.
“APA YANG KALIAN LAKUKAN? CEPAT TAHAN WANITA IBLIS ITU!” perintah Emilia kepada ksatria penjaga.
“Maaf Yang Mulia, kami tidak bisa bergerak,” jawab seorang ksatria penjaga.
Kemudian Krystal mencapai dan menggenggam sudut alat meja hidangan, sekuat tenaga ia menarik alas meja tersebut sehingga membuat semua makanan dan minuman berderai jatuh ke atas lantai.
PRAAANGGG!
Serpihan beling kaca beterbangan kemana-mana mengenai para tamu, Krystal murka karena mengingat perlakuan semua orang kepada pemilik asli tubuh itu. Lalu Krystal lanjut ke serangan berikut, ia mendekati salah satu ksatria penjaga, ia menatapnya lekat-lekat.
“Pergilah ke neraka.” Krystal menyentuh pundak ksatria penjaga itu dengan satu tangan, saat itu jua tubuh ksatria tersebut hancur lebur bagai debu.
“KYAAAAA!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
sadiss, 1 langkah kalian maju 10 langkah krystal lebih maju di depan kalian.
dewi kok di lawan, cari mati bos 😎
2025-04-08
0
Susilawati
mantapppp 👍👍👍
aku suka pembalasan nya
2024-09-16
0
Athanasy
lanjutt...kak seru nih
2022-02-12
2