Krystal muak dengan kata-kata ‘bodoh’ yang dia terima selama beberapa hari ini terlebih seorang wanita paruh baya di hadapannya kini berkata sembari mengangkat dagunya, ekspresi sombong yang dinampakkan oleh wanita sungguh tak tertahankan. Krystal bangun dari tempat duduknya, dia mendekat seraya melipat kedua tangan di dada. Dia menatap dalam wanita yang tidak ada takutnya itu, kemudian dia mengambil gelas jamu tersebut.
“Aroma ini … aku tahu. Ini bukan sekedar jamu biasa, jamu yang rutin diminum oleh gadis ini dulu mengandung semacam obat berbahaya hingga menyebabkan lumpuhnya sel pengingat dan membuat otaknya tidak bisa berpikir. Inilah sebabnya memori dia kacau serta membuat otaknya bodoh. Akhirnya pertanyaanku mengenai kekacauan ingatan Krystal terjawab sudah.”
Byuurr!
Krystal yang murka menyiram segelas jamu itu ke muka wanita tersebut dan menyisakannya setengah gelas. Tangan kiri Krystal meremas rahang wanita itu lalu mencekoki secara paksa jamu itu ke mulutnya.
“Heukkk… uhukk uhukk.”
“Astaga, mengapa malah kau yang meminumnya? Bukankah kau memberikannya untukku?”
Wanita itu menjatuhkan badannya, dia berusaha untuk mengeluarkan jamu yang tanpa sengaja tertelan olehnya. Krystal tersenyum puas melihatnya tersiksa, namun beberapa detik setelah itu tubuh kepala pelayan bereaksi aneh.
“T-tolong saya… heukkk ini s-sangat menyakitkan…” wanita itu merangkak di kaki Krystal, dia merasakan sakit teramat sangat. Perlahan kulit tubuhnya meleleh bak es mencair, erangan sakitnya tidak terdengar lagi dalam satu menit, di hadapan Krystal kini yang tersisa hanyalah seonggok tengkorak manusia.
“Haha apa-apaan ini? Jadi, di dalam jamu itu juga terkandung sihir penghancur? Sialan!” umpat Krystal naik pitam.
Setelah itu, Krystal mengirim tengkorak tersebut ke depan ruang kerja Kaisar sebagai peringatan tegas bagi Kaisar biar tidak berbuat hal di luar kendali lagi. Krystal kembali duduk di atas kursi meja belajar, di sana sudah ada buku yang terkambang dengan berbagai coretan di permukaan kertas putih. Akan tetapi, saat hendak menggores pulpen, dada Krystal mendadak sesak dan dari bibir mungilnya menyembur cairan merah segar.
“Uhukkk, sepertinya ini karena aku terlalu banyak mengeluarkan kekuatanku. Rupanya meski telah 4000 tahun berlalu, kekuatanku masih belum pulih sepenuhnya, jika terus seperti ini maka aku butuh bantuan orang lain untuk menolongku menyelesaikan pembalasan dendam ini.”
Krystal mengatur napasnya, rasa sesak di dada pun kini berkurang banyak, tidak lupa ia menyeka sisa darah yang masih melekat di sudut bibir.
“Oke, pertama-tama karena aku seorang Tuan Putri maka aku akan mencari selir yang kuat dan bisa bekerja sama denganku dalam menghancurkan kekaisaran ini. Akan aku lakukan apa saja demi menjatuhkan semua lawan di dalam pertempuran sebelum musuh yang sebenarnya datang mencariku lagi seperti dulu.”
Usai itu, Krystal beranjak keluar dari kamar, ia ingin mengelilingi istana ini terlebih dahulu sebelum melakukan rencana berikutnya. Kondisi istana tempatnya tinggal benar-benar kumuh dan berdebu. Meski begitu, istana tersebut bangunannya masih sangat bagus dan kokoh, terlihat sekilas kalau istananya merupakan istana peninggalan terdahulu. Hal itu bisa dilihat dari ukiran-ukiran kuno di dindingnya.
“Istana ini memiliki 8 kamar, sepertinya cukup jika aku memasuki selirku ke sini. Tapi, aku harus membersihkan debunya terlebih dahulu.”
Krystal langsung membersihkan debu-debu yang bertebaran di sana karena selama ini tidak ada pelayan yang mau turun tangan membantu membereskan istana tersebut, bahkan tidak ada orang, penjaga, atau pun pelayan yang menetap. Istana itu disebut sebagai istana selir milik Ibunya Krystal, hanya dirinya seorang menetap di tempat itu.
“Betapa menyedihkan hidupmu Krystal, melihatmu seolah aku berkaca dengan diriku sendiri. Bedanya, aku punya kekuatan untuk menghindari semua masalah itu sedangkan kau hanya bisa menengadah tangan meminta dewa agar membantumu. Aku paham perasaanmu, ini salah satu alasan membuatku tertarik untuk menolong membalaskan dendammu. Semoga kau bisa melihat dari surga kehancuran keluargamu di tanganku nanti.”
...***...
“BRENGS*K! KAU ITU CUMA KSATRIA RENDAHAN YANG TIDAK MEMPUNYAI GELAR BANGSAWAN! MASUK KE PASUKAN KSATRIA ISTANA HANYA SEBUAH KEBERUNTUNGAN UNTUKMU! JANGAN BELAGAK SOMBONG KAU DI SINI!”
Bugh!
Terjadi pertengkaran hebat antar dua orang ksatria melawan seorang ksatria berpedang biasa, diketahui bahwa pria bersurai grey itu merupakan orang biasa yang masuk ke pasukan ksatria kekaisaran. Wajah tampannya dipukul oleh dua orang rekannya, pupil hazelnya hanya bergerak sayu memandang dua orang yang terus-terusan menghinanya. Selama ini dia sudah terbiasa dipukuli oleh rekan-rekan yang menganggapnya sebagai sampah tak berguna.
Keberadaannya diabaikan oleh banyak orang termasuk ketua ksatria sendiri, walau kemampuan berpedangnya sangatlah bagus tapi itu tidak berarti apa-apa jika dia tidak memiliki gelar bangsawan. Dia bertahan di dalam hinaan ini sebab dia butuh uang untuk kehidupan sehari-harinya, tidak peduli apa pun yang diutarakan oleh ksatria lain padanya, dia memilih untuk mengabaikan mereka. Dia tidak diusir dari pasukan ksatria berpedang hanya karena dia mempunyai jasa besar dalam pemusnahan monster yang beberapa waktu ini mulai mengganggu kehidupan masyarakat.
Pada hari ini, ia secara tidak sengaja membalas hinaan dari seniornya, dia tidak bisa menahan lebih lama lagi atas penghinaan ini. Dia tidak dapat menerima setiap perkataan yang selalu merendahkannya padahal selama ini dia telah berjuang mati-matian. Pria itu hanya menunduk lemas ketika ketika pukulan dilayangkan ke pipinya, dia sangat ingin melawan mereka dan menghabisi mereka semuanya.
“Andaikan… andaikan aku memiliki kekuasaan di atas mereka maka aku akan membalaskan penghinaan yang aku terima selama ini,” batinnya sembari menggenggam erat gagang pedangnya.
“Apa yang sedang terjadi di sini?”
Suara lembut namun dingin dari seorang wanita terdengar memasuki lapangan latihan para ksatria. Seketika keributan para ksatria langsung senyap, mereka menunduk gemetar melihat kedatangan wanita itu.
“S-salam Y-yang Mulia Putri Krystal.” Mereka memberi salam dengan sangat terpaksa, mereka hanya tidak ingin hal seperti malam itu terjadi kepada diri mereka sendiri. Menyaksikan langsung bagaimana wanita itu menghancurkan salah satu rekan mereka dengan satu sentuhan saja tentunya akan sangat mengerikan kalau itu terulang kembali.
“Aku tidak butuh salam yang terpaksa seperti itu, simpan saja salam kalian untuk orang yang benar-benar kalian hormati keberadaannya.”
Krystal berbalut dress pendek putihnya berjalan dengan mengangkat dagunya, kaki jenjang nan putih seksi itu mengalihkan sedikit pandangan orang untuk dirinya. Ekspresinya datar dan dingin sehingga para ksatria berpikir untuk tidak menyinggung Krystal sama sekali.
“Hei, apa yang kau lakukan di atas lapangan berpasir ini? Cepat berdiri,” ujar Krystal seraya mengulurkan tangannya kepada pria bermata hazel tersebut.
Pria itu menatap Krystal penuh kebingungan, seorang Tua Putri dengan beraninya mengulurkan tangan untuk membantu seorang ksatria rendahan seperti dirinya.
“Mereka mengatakan wanita ini dulunya adalah seorang gadis bodoh, tapi beberapa hari ini ia dirumorkan menjadi iblis gila tak kenal ampun. Namun, kenapa aku melihatnya berbeda? Dia tidak menatap rendah diriku. Apa benar dia seorang iblis gila?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
gila karena orang yang menganggapnya seperti itu yang sebenarnya gila sungguhan /Facepalm/
2025-04-08
0
Susilawati
selir yg di maksud di sini selir seorang laki2 ya, jadi di zaman ini seorang putri boleh memiliki selir laki2 layak nya seorang raja yg mempunyai selir, seperti itu ya.
2024-09-16
0
Oi Min
otor nya itu suka punya selir y??
2023-08-15
0