Hanifah sedikit heran dengan sebutan kakak yang di berikan oleh Lancelot pada Garnier, namun Hanifah tidak mau pusing toh itu bukan urusannya.
"Kamu harus bayar mahal untuk semua ini." ucap Garnier.
"Tenang saja kak, kakak mau belanja di mana? Belanja di pasar Mongkok apa pasar Sham sui po aku antar sampai lempoh." Lancelot malah mengejek kakaknya, ya siapa yang nggak tahu gaya shooping seorang Garnier, seorang Garnier yang memiliki gaya shooping yang luar biasa Royal, hampir setiap bulan selalu membeli barang bermerek, mulai dari merek Prada, Channel, Louis Vuitton, YSL, Dior, Hermes, dan masih banyak lagi coleksi milik Garnier dari produk lain, sengaja Lancelot menawari belanja di pasar tradisional sebab suatu hal yang mustahil bagi seorang Garnier belanja di pasar tradisional.
"Aku akan shopping di pasar Mongkok dan pasar Sham sui po, jika perlu aku juga akan shopping di Prince Edward dengan syarat kamu sendiri yang ngantar dan di larang naik mobil harus naik kendaraan umum serta jalan kaki mulai dari pasar Mongkok sampai pasar Sham shui Po." kini ganti Garnier yang menantang Lancelot, pasalnya Garnier tahu jika Lancelot sangat tidak suka keramian dan berbau tempat umum, Lancelot langsung menyanggupi tantangan kakaknya tanpa berpikir panjang.
Hari yang telah di nanti tiba acara seratus hari Putri Lancelot di gelar di hotel termewah yang ada di negara Hongkong, hotel yang berada di kawasan Tsim Sha Tsui, dengan pemandangan menghadap ke laut, dekorasi yang dipilih Lancelot sangat bagus dan pas dengan tema, di begrounds depan juga sudah tertulis ibdah sebuah nama yang sangat besar yaitu An Jiankang Bisseling /Elsa Bisseling.
Hanifah didandani oleh Garnier dan Hanifah memilih dandanan sederhana senatural mungkin, dan sampai saat ini Hanifah juga belum ngeh dengan status antara Garnier dan Lancelot. Suasana gedung sangat ramai Lancelot dengan telaten membimbing Hanifah yang menggendong nona kecilnya, Hanifah sedikit menyimpan tanya sebab Garnier tidak berangkat bersama Lancelot, ya Garnier memilih berangkat dengan anak dan suaminya tentunya tanpa sepengetahuan Hanifah. Hanifah sangat gugup pasalnya ini pertama kalinya Hanifah menghadiri sebuah pesta orang kaya belum lagi ada beberapa wartawan dan kameramen yang mendokumentasikan seluruh acara dan otomatis menyorot nona kecil yang berada di dalam gendongan Hanifah.
Garnier datang bersama dengan keluarganya sedang nyonya Bisseling dan tuan Bisseling juga hadir dalam acara tersebut, jam delapan malam para tamu undangan sudah mulai beradatangan, Lancelot, Hanifah, beserta nona kecil serta nyonya Bisseling, tuang Bisseling, Garnier dan keluarga Garnier berada di dalam satu meja. Di sini Hanifah mulai bingung, setelah saling sapa Garnier mengenalkan anak dan suaminya, mendengar pengakuan dari Garnier, Hanifah hanya ber-oh ria, Hanifa tidak memusingkan tentang drama Garnier. Nyonya Bisseling tidak lupa mengenalkan tuan Bisseling pada Hanifah, acara begitu meriah, rekan maupun kolegan bisnis Lancelot banyak yang datang, berita tentang Lancelot yang memiliki anak dari rahim kontrak sudah bukan rahasia bagi orang terdekat Lancelot. Beberapa meja makan telah ternyata rapi nan indah, begitu tamu datang sang pelayan restaurant langsung menawarkan minuman pada para, tamu, menu minuman yang tersedia anggur merah yang menjadi simbol kebahagiaan mereka, selain ada anggur merah ada pula whisky, dan juga bir, Hanifah yang baru pertama kali mencium bau minuman yang ber alkohol menjadi pusing namun Hanifah tetap bertahan tidak ingin merusak acara nona kecilnya, dan tidak lupa setiap tamu mendapatkan menu paling special dan wajib ada yaitu satu butir telur rebus berwarna merah.
"Han, kamu jangan jauh jauh dari kami, jika butuh sesutu tinggal bilang ke kami." pesan nyonya Bisseling.
"Baik nyonya." jawab Hanifah dengan senyum yang terus mengembang.
Acara dimulai pembukaan oleh sepasang MC yang disewa oleh Lancelot, bahkan beberapa selebritis ternama diundang untuk memeriahkan acara tersebut. Lancelot diundang untuk naik di atas panggung bersama dengan Putrinya tentunya putrinya tetap dalam gendongan Hanifah, untuk memberi sambutan dan memperkenalkan putrinya pada khalayak umum, selesai memberi sambutan Lancelot dan An sang Putri memotong kue dengan posisi Lancelot menggendong An, namun sayang An, menangis tidak mau digendong oleh Lancelot, akhirnya acara memotong kue dilakukan bertiga dan hampir setiap jepretan Lancelot dan An, selalu ada Hanifah, mau tidak mau akirnya selama acara berlangsung harus melibatkan Hanifah, setelah acara inti selesai Lancelot memperkenalkan An pada semua tamu dengan menghampiri setiap meja, Hanifah dan nyonya Bisseling mengikuti kemanapun langkah Lancelot dari meja satu ke meja yang lainnya, dan tidak lupa semua tamu memberi angpao, dan angpao tersebut harus berwarna merah, setiap para tamu undangan wajib memberi angpao dan ucapan selamat, tidak sedikit tamu Lancelot memandang ke arah Hanifah, namun Hanifah tetap cuek, toh tidak kenal.
"Lanc, ini benar anakmu?" tanya salah satu teman dekat Lancelot.
"Tentu, kenapa? Apa Karena gak mirip denganku?" ujar Lancelot enteng.
"Ya, dia lebih mirip yang gendong." celetuk temannya lagi tanpa sungkan.
"Jangan-jangan dia wanita yang melahirkan anakmu, kalau ya tinggal nikaki saja." gurauan temannya lagi.
"Jangan mengada- ngada kamu, jika sampai terdengar oleh wartawan bisa beda spekulasinya." jawab Lancelot enteng, Lancelot tidak marah ataupun tersinggung dengan ucapan ya nya sebab Lancelot pernah mengajak temannya kerumah saat Hanifah baru bekerja satu minggu dan sudah bertemu dengan Hanifah satu kali.
"Mbak, jangan mau jaga anaknya Lanc, biar di jaganya sendiri." goda temannya lagi.
Hanifah hanya menanggapi dengan sebuah senyuman, di saat hampir selesai bayi An, menangis
"Tuan, nona kecil lapar." Hanifah memberitahu Lancelot.
"Biar mama antar kamu ke kamar."
Lancelot segera mencaru mamanya untuk mengawal Hanifah menyusui anaknya, dengan di antar oleh nyonya Bisseling Hanifah menyusui nona kecilnya di dalam sebuah kamar yang begitu mewah nan megah.
"Mana anakmu?" tanya teman satunya.
"Lapar lagi minum susu di kamar." jawab Lancelot enteng.
"Han, itu manis lo, kenalin ke aku jika tidak memiliki istri, aku nikahi." ucap Emeran salah satu sahabat Lancelot yang baru saja bercerai dengan istrinya.
"Kamu itu bukan levelnya Hani." ceplos Lancelot.
"Wanita mana yang tidak mau dengan kemewahan aku memiliki semua, banyak wanita yang mau bersama denganku." sombong Emeran.
"Adikku yang kaya Pangeran kera sakti ae di tolak apalagi kamu." celetuk Garnier yang mendengar obrolan Lancelot dan kawannya.
"Kak, Nier, comblangin aku ama Hani ya." rayu Emeran Pad Garnier.
"Nyomblangi adikku sendiri saja gak berhasil kok nyomblamgi kamu, kalau mau mendapatkan Hani, kamu harus berhasil membawa kitab suci dari ujung kulon." celetuk Garnier asal.
"Kakak kira jaman purbakala, kalau gitu kita harus membuat satu pasukan untukendapatkan kitab suci." celetuk Emeron di iringi tawa semua yang ada di meja tersebut.
Acara berjalan dengan lancar selesai di jam sebelas malam, Tuan Bisseling yang baru pertama kali melihat cucunya dia nampak bahagia walau tidak di nampakkan secara nyata.
"Lanc, cepat kamu bawa pulang anakmu." perintah nyonya Bisseling " untuk yang lain biar mama yang urus, kasihan anakmu sudah capek begitu juga Hanifah."
"Tapi ma, teman-temanku" Lancelot merasa tidak enak.
"Ada mama dan papamu, ingat sekarang kamu sudah punya anak jangan main saja yang kamu pikirkan." omel nyonya Bisseling.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Sonya Tansy
Sham shui Po kaisi mai Yo yuk 5 man dong Mai yi Tan Yat Pong😂😂😂..di bagian depan sebelah kiri ujung..ada kedai yanlei ,biasanya setiap Minggu beli tabloid di situ 😂😂😂
2022-01-23
4
Teh Ai..
🤔
2022-01-08
1