Sebagai orang yang awam tentang hidup di negara Hongkong membuat Hanifah tidak banyak tahu tentang lika-liku kehidupan orang Hongkong, sehingga apa yang diucapkan oleh Joyce barusan tentang nona kecilnya bagi Hanifah memiliki arti yang berbeda. Terlahir karena keegoisan orang tuanya menurut pemikiran Hanifah, istri Lancelot tidak mau memiliki anak seperti kisah beberapa orang belakangan, banyak pasangan muda yang menunda memiliki anak hanya karena karir. Menurut pemikiran Hanifah lagi mungkin istri Lancelot masih sangat muda sehingga tidak mau terkekang dengan urusan anak.
"Pagi, Han." sapa nyonya Bisseling yang sudah berdiri di dekat Hanifah.
"Pagi nyonya." sahut Hanifah sopan.
"Sudah di minum supnya?" tanya nyonya Bisseling.
"Sudah nyonya," sahut Hanifah.
"Bagus, sup ikan itu bagus untuk produksi asimu, sengaja aku menyuruh koki untuk memasak buatmu, sebab ada cucuku yang harus tetap sehat," jelas nyonya Bisseling sedang Hanifah hanya ber oh ria mendengar segala penjelasan nyonya Bisseling." Han, ayo bawa masuk, sus tolong jaga cucuku, aku ada perlu sama Hani." perintah nyonya Bisseling "Han ayo ikut aku." nyonya Bisseling mengajak Hanifah untuk masuk rumah dan menuju ke kamar nyonya Bisseling, nona kecil berada dalam delapan suster ya menuju kamar nona kecil.
"Masuk Han!" perintah nyonya Bisseling, sedang Hanifah dengan ragu masuk setelah beberapa kali nyonya Bisseling menyuruhnya untuk masuk.
Begitu Hanifah masuk nyonya Bisseling segera mengeluarkan semua hasil belanjaanya semalam.
"Han, bars ini di desain khusus buat orang yang menyusui, jadi mempermudah buat kamu untuk menyusui cucuku, ini baju untuk keseharian di rumah, ini piyama tidur untukmu, dan ini baju jika kamu harus ikut kami keluar dengan cucuku." nyonya Bisseling menjelaskan dan menunjukan satu persatu hasil belanjaanya semalam pada Hanifah.
"Baju-baju saya masih bagus semua nyonya, saya rasa ini semua tidak perlu." tolak Hanifah sopan.
"Hani, kamu memang bukan menantu atau istri anakku di rumah ini, tapi kamu ingat siapa yang kamu susui, dia cucuku jadi sudah sewajarnya aku dan anakku menginginkan yang terbaik untuk nona kecilmu." jelas nyonya Bisseling" Pakailah ini, semua ini aku sendiri yang pilih, setalah di cuci bersih kamu bisa memakainya." jelas nyonya Bisseling lagi, nyonya Bisseling segera menyuruh Joyce untuk mencucinya.
"Terima kasih nyonya." Hanifah mengucapkan terima kasih walau sebenarnya menurut dia itu tidak perlu.
"Kamu tidak perlu berterima kasih justru kami yang mengucapkan banyak terima kasih karena kamu yang menyelamatkan cucuku," tutur nyonya Bisseling lembut.
Lancelot sekarang sedikit berbeda begitu sudah memiliki anak, di dalam ruang kerjanya Lancelot masih bisa melihat aktifitas orang rumah terutama aktifitas tentang Putrinya, Lancelot senyum-senyum sendiri melihat Putrinya yang cantik, tidak pernah terbayang dengan kegilaannya, sampai detik ini pun Lancelot tidak penasaran dan tidak ingin tahu tentang wanita yang telah mengandung anaknya.
Kring kring kring.
Aplikasi hijau itu berdering, nomor dokter Silk yang muncul Lancelot segera mengangkat panggilan tersebut.
"Selamat siang dok!" sapa Lancelot di balik telepon.
"Selamat siang tuan, bagaimana keadaan nona kecil sekarang, saya mau kesana sekarang untuk memeriksa nona muda." Sebenarnya dokter Silk sudah memberitahukannya kemarin namun dia tetap memberi tahu Lancelot sebelum dia datang.
"Setengah jam lagi kan, mama ada di rumah, oh ya dok tolong periksa juga Hani, dan berikan vitamin yang bagus untuk ibu menyusui." pinta Lancelot.
"Baik, Tuan, segera saya berangkat ke sana."
Lancelot segera menutup panggilan telponnya, sebagai orang tua tunggal Lancelot sebenarnya ingin sekali mendampingi putrinya setiap saat, namun pekerjaan sedang menunggunya dan sudah lebih satu minggu Lancelot tidak masuk kantor, sedang papanya berada di luar negeri.
Tok Tok Tok.
"Masuk!" perintah Lancelot dari dalam ruangannya.
Seorang sekretaris cantik bernama Essen telah memasuki ruang kerja Lancelot " Tuan meeting lima belas menit lagi akan segera di mulai." lapor Essen pada Lancelot.
"Baik, aku siap-siap sekarang," Lancelot segera menutup layar monitor laptopnya, dan segera siap-siap untuk menghadiri rapat.
Lancelot merupakan satu-satunya penerus Bisseling sebab kakak perempuan Lancelot tidak berminat untuk mengurus perusahaan, kakak perempuan Lancelot memilih menjadi seorang desainer dan memilih menetap di London.
Selama meeting berlangsung konsentrasi Lancelot sedikit goyah, wajah Putrinya selalu mengisi pikirannya, sehingga beberapa peserta meeting merasa sedikit heran dengan keadaan Lancelot sebab tidak biasanya Lancelot begitu. Meeting berjalan selama dua jam lebih, hingga memasuki jam makan siang tiba.
Dokter Silk, sudah memasuki kediaman Lancelot, dokter di sambut oleh Joyce, Joyce mengantar dokter Silk menuju kamar nona kecil, di dalam kamar nona kecil sudah ada nyonya Bisseling, Hanifah dan suster yang merawat nona kecil. Dokter Silk segera memeriksa keadaan nona kecil, setelah memeriksa nona kecil sesuai perintah Lancelot dan nyonya Bisseling dokter Silk juga melakuakan pemeriksaan pada Hanifah, dokter Silk memberikan beberapa vitamin pada Hanifah untuk di konsumsi.
Mendapat perlakuan kusus membuat Hanifah mulai jengah karena dari segi apapun Hanifah diatur oleh Lancelot maupun nyonya Bisseling "Begini Amat merawat anak orang kaya." gumam Hanifah dalam hati karena banyak sekali peraturannya.
"Nona Hani, ini vitaminnya, diminum sehari satu kali, jika ada keluhan segera hubungi saya, nona Hani jangan sampai setres maupun kelelahan." pesan dokter Silk pada Hanifah memberikan satu resep vitamin untuk Hanifah "Nyonya bagaimana asupan makanan untun nona Hani?" kini dokter Silk bertanya pada nyonya Bisseling.
"Saya sudah memeberikan sesuai dengan rekomendasi dari dokter." jawab nyonya Bisseling.
"Untuk kesehatan nona kecil sudah sangat bagus, begitu juga nona Hani, semua sudah aman namun saya akan tetap datang kesini satu minggu sekali." jelas dokter Silk.
Selesai melaksanakan tugasnya dokter Silk segera pergi meninggalkan kediaman Lancelot, untuk melanjutkan aktifitasainnya. Kali ini benar-benar siksaan tersendiri bagi Hanifah, Hanifah yang notabennya tidak suka makan daging kali ini di paksa setiap hari harus makan daging, entah itu daging ayam daging sapi, dan memenuhi persyaratan Hanifah nyonya Lancelot memesan daging khusus yang ber label Halal dan harganyapun selangit, dari segi peralatan masak juga tidak sama dengan yang lain semua harus serba higenis, apalagi sup ikan yang harus di konsumsi setiap hari, baru membayangkan saja sudah membuat Hanifah jengah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Yati Yati
jgn" itu ank hanifah ya thor d bilangin pura" ninggal
2023-05-28
0
Snow Kim Barbie
HANIFAH SENANG MERAWAT BAYI, TAPI JENGAH KARENA MAKAN YG DI ATUR 😅😅😅
2022-05-07
1