Part 07

Bayi Lancelot kini sudah tertidur dengan lelap, Hanifah, dan dokter diajak oleh nyonya Bisseling untuk menemui Lancelot yang sekarang berada di ruang kerjanya bersama dengan Joyce juga, bagaimanapun sebagai kepala pekerja di rumah Lancelot Joyce harus paham dengan situasi yang terjadi sekarang.

"Bagaimana dengan putriku?" tanya Lancelot masih panik pada mereka berempat yang sudah duduk di sofa ruang kerja Lancelot.

"Syukurlah nona kecil telah terselamatkan, jika tidak sangat berbahaya untuk nona kecil, saya harap nona Hani, tetap memberikan ASInya secara rutin pada nona kecil, seperti yang telah saya jelaskan tadi pencernaan nona kecil tidak bisa menerima susu formula, jadi mulai sekarang jangan suapi nona kecil dengan susu formula apapun jenisnya, kejadian pada nona kecil ini memang sangat langka, dan jika nona kecil di paksa minum susu formula bisa menyebabkan nona kecil diare, sangat berbahaya buat kesehatan nona kecil." jelas dokter Silk panjang lebar.

"Baik dok," jawab Lancelot dan nyonya Bisseling secara bersamaan.

"Kalau sudah jelas saya pamit dulu, ada apa-apa segera hubungi saya." dokter Silk pamit dan segera meninggalkan ruangan Lancelot dengan diantar oleh Joyce.

"Han, kami ucapkan banyak terima kasih, saya dan mama mohon dengan sangat tolong susui anakku, kamu tahu sendiri bagaimana dengan keadaan anakku." pinta Lancelot iba penuh permohonan.

"Bukannya saya menolak, Tuan Nyonya, bagaimana dengan Nyonya? maksud saya istri tuan?" tanya Hanifah penuh keraguan, Hanifah masih belum begitu paham akan kehidupan Lancelot, Hanifah pikir Lancelot memiliki istri.

"Bukankah tadi kamu sudah menyusui putriku dan setuju? dan soal nyonya yang kamu maksud kamu tidak perlu khawatir yang terpenting sekarang, tolong beri putriku ASI, itu yang terpenting" kini Lancelot berusaha memberi alasan walau ambigu.

"Tadi saya rela memberi ASI pada nona kecil tanpa pikir panjang sebab saya tidak tega melihat keadaan nona kecil yang sudah mulai tidak berdaya." jawab Hanifah jujur dan air matanya sudah jatuh tidak bisa ditahan lagi.

Lancelot dan nyonya Bisseling saling pandang melihat reaksi Hanifah yang langsung menangis.

"Apa kamu teringat dengan anakmu Han?" nyonya Bisseling bertanya penuh kehati-hatian.

Hanifah hanya mengganguk pelan masih dengan isak tangisnya" Maaf tuan, maaf nyonya." hanya itu yang bisa diucapkan oleh Hanifah.

"Sekarang bagaimana dengan anakmu dan berapa usianya, kamu boleh menelponnya sekarang?" bujuk Nyonya Bisseling lembut.

"Anak saya berusia satu setengah tahun dan seminggu lalu nyawanya tidak tertolong, karena dari kecil mengidap penyakit down sindrom." cerita Hanifah berhenti sampai di situ karena Hanifah sudah tidak bisa menahan kesedihannya" Maaf jika tadi saya berbicara sedikit kasar karena saya benar-benar panik, dan masih terbawa emosi." tutur Hanifah lembut.

"Saya paham, Han," nyonya Bisseling mengusap lembut punggung Hanifah ikut terharu.

"Tuan dan nyonya jangan khawatir, saya akan memberikan ASI saya untuk nona kecil, tapi ada syaratnya saya tidak makan daging babi, dan masih ada beberapa makanan yang tidak saya konsumsi." ucap Hanifah lembut.

"Sebenarnya saya tadi juga terkejut, mendengar reaksi kamu kalau bukan karena anakku dalam bahaya pasti aku sudah pecat kamu, apapun syarat yang kamu ajukan akan saya kabulkan asal kamu mau memberi ASI untuk putriku." ungkap Lancelot apa adanya.

Tok Tok Tok

"Masuk!" sahut Lancelot dan nyonya Bisseling secara bersamaan.

"Tuan, Nyonya." Joyce sudah berdiri di hadapan mereka, Joyce merasa heran karena melihat Hanifah dalam keadaan menangis."Apakah ada masalah?" tanya Joyce penasaran.

"Joyce, segera kamu cari pengganti Hani,!" perintah Lancelot tegas.

"Apa Hani melakukan kesalahan dan dipecat?" tanya Joyce terkejut, pasalnya tidak mudah mencari pengganti sesuai selera Lancelot.

"Ya, Hani saya pecat!" Lancelot malah membuat ulah mengerjai Joyce.

"Tuan tolong beri kesempatan pada Hani, Hani tolong jangan dipecat, baru saja dia kena musibah." Joyce memohon penuh iba.

"Apa kamu menyukai kinerja Hani?" Lancelot malah bertanya.

"Iya tuan, kinerja Hani juga tidak di ragukan walau baru dua minggu disini, dia sangat rajin, bertanggung jawab, dan dia mau belajar, jujur," jawab Joyce semangat untuk meyakinkan Lancelot.

"Ya, Hani menang saya pecat dari tugasnya membersihkan rumah, mulai saat ini tugas Hani menjaga dan merawat putriku kamu tahu sendirikan, putriku tidak bisa mengonsumsi susu formula dan Hani yang akan menyusui putriku dengan ASInya secara ekclusif, jadi aku juga mohon padamu atur porsi makan Hani, berikan asupan makanan yang bernutrisi dan penuh gizi, nanti mama yang akan memberi intruksi padamu, selain makanan saya juga akan konsultasi pada dokter tentang vitamin yang bagus untuk ibu menyusui." jelas Lancelot panjang lebar.

"Baik Tuan, rasanya lega sekali." Joyce bernafas dengan lega setelah mendengar jawaban dari Lancelot.

"Dan lagi, saya ingin kamar Hani dipindah dekat kamar putriku," perintah Lancelot pada Joyce.

"Joyce, tolong segera siapkan makan malam, tentu juga makanan yang bergizi buat Hani." perintah nyonya Bisseling.

"Baik Tuan, baik Nyonya segera saya laksanakan." Joyce segera pergi meninggalkan ruang kerja Lancelot.

"Han, kamu istirahat dulu dan jangan lupa, mulai hari ini tugasmu tidak lagi membersihkan rumah, kamu harus selalu berada di sisi putriku, kamu jangan khawatir ada suster yang akan membantumu nanti." perintah Lancelot.

"Ya, Han kamu istirahat dulu, di kamarmu, sejam lagi cucuku waktunya minum ASI, jadi aku tidak mau kamu kecapek-an." nyonya Bisseling juga memerintahkan hal yang sama.

Hani segera meninggalkan ruang kerja Lancelot, Hanifah menuruti perintah nyonya Bisseling dan Lancelot, Hanifah segera masuk kamarnya untuk beristirahat.

"Lanc banyak hal yang harus kamu siapkan sekarang." ucap nyonya Bisseling.

"Ya, aku tahu ma, aku kira memiliki anak seorang diri itu mudah nyatanya, tak semudah mengurus perusahaan." ucap Lancelot.

"Kamu menyesal?" tanya nyonya Bisseling.

"Tidak, Ma, tapi aku harus lebih banyak belajar menjadi orang tua tunggal untuk putriku." jawab Lancelot penuh keyakinan "Tolong mama bantu Lanc, agar Lanc mampu menjadi orang tua yang baik." pinta Lancelot pada nyonya Bisseling.

"Setelah makan malam kamu antar mama untuk belanja keperluan ibu menyusui, ada beberapa pakaian yang harus di pakai Hani, untuk mudahkannya menyusui cucuku." perintah nyonya Bisseling pada putranya.

"Baik, Ma setelah makan malam kita langsung berangkat, atau sekarang saja kita makan di luar." Lancelot kalau sudah berhungungan dengan Putrinya dia menjadi tidak sabaran "Sekarang aku paham kenapa mama memilih Hani, apakah sekuat itu ma naluri seorang ibu?, beberapa jam yang lalu aku merasa heran mengapa mama memilih Hani, orang yang baru bekerja di rumah ini" ungkap Lancelot.

"Entah mama sendiri tidak tahu, namun begitu melihat Hani mama yakin kita sangat membutuhkannya, tadi sebelum kalian sampai aku juga sudah berdebat kecil dengan Hani," tutur nyonya Bisseling.

"Apa?" Lancelot terkejut mendengar pengakuan dari nyonya Bisseling, tentang peristiwa tadi siang.

"Lupakan, setelah berdebat dengannya, mama malah meginginkan dia." tukas nyonya Bisseling.

Terpopuler

Comments

Snow Kim Barbie

Snow Kim Barbie

TERNYATA ANAKNYA HANIFAH MENINGGAL 😭😭😭,

HANIFAH DI PILIH LANCELOT UNTUK JADI IBU SUSU 😅😅😅

2022-05-06

0

Teh Ai..

Teh Ai..

walau susah baca nama ny ttp semangat nyimak...

2022-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kelahiran bayi.
2 Part 2 kedatangan bayi.
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Pary 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Pary 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Pary 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Par 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Pary 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180.
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Part 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Pat 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Part 207
208 Part 208
209 Part 209
210 Novel baru
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Part 1 Kelahiran bayi.
2
Part 2 kedatangan bayi.
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Pary 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Pary 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Pary 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Par 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Pary 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180.
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Part 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Pat 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Part 207
208
Part 208
209
Part 209
210
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!