Bayi Lancelot kini sudah tertidur dengan lelap, Hanifah, dan dokter diajak oleh nyonya Bisseling untuk menemui Lancelot yang sekarang berada di ruang kerjanya bersama dengan Joyce juga, bagaimanapun sebagai kepala pekerja di rumah Lancelot Joyce harus paham dengan situasi yang terjadi sekarang.
"Bagaimana dengan putriku?" tanya Lancelot masih panik pada mereka berempat yang sudah duduk di sofa ruang kerja Lancelot.
"Syukurlah nona kecil telah terselamatkan, jika tidak sangat berbahaya untuk nona kecil, saya harap nona Hani, tetap memberikan ASInya secara rutin pada nona kecil, seperti yang telah saya jelaskan tadi pencernaan nona kecil tidak bisa menerima susu formula, jadi mulai sekarang jangan suapi nona kecil dengan susu formula apapun jenisnya, kejadian pada nona kecil ini memang sangat langka, dan jika nona kecil di paksa minum susu formula bisa menyebabkan nona kecil diare, sangat berbahaya buat kesehatan nona kecil." jelas dokter Silk panjang lebar.
"Baik dok," jawab Lancelot dan nyonya Bisseling secara bersamaan.
"Kalau sudah jelas saya pamit dulu, ada apa-apa segera hubungi saya." dokter Silk pamit dan segera meninggalkan ruangan Lancelot dengan diantar oleh Joyce.
"Han, kami ucapkan banyak terima kasih, saya dan mama mohon dengan sangat tolong susui anakku, kamu tahu sendiri bagaimana dengan keadaan anakku." pinta Lancelot iba penuh permohonan.
"Bukannya saya menolak, Tuan Nyonya, bagaimana dengan Nyonya? maksud saya istri tuan?" tanya Hanifah penuh keraguan, Hanifah masih belum begitu paham akan kehidupan Lancelot, Hanifah pikir Lancelot memiliki istri.
"Bukankah tadi kamu sudah menyusui putriku dan setuju? dan soal nyonya yang kamu maksud kamu tidak perlu khawatir yang terpenting sekarang, tolong beri putriku ASI, itu yang terpenting" kini Lancelot berusaha memberi alasan walau ambigu.
"Tadi saya rela memberi ASI pada nona kecil tanpa pikir panjang sebab saya tidak tega melihat keadaan nona kecil yang sudah mulai tidak berdaya." jawab Hanifah jujur dan air matanya sudah jatuh tidak bisa ditahan lagi.
Lancelot dan nyonya Bisseling saling pandang melihat reaksi Hanifah yang langsung menangis.
"Apa kamu teringat dengan anakmu Han?" nyonya Bisseling bertanya penuh kehati-hatian.
Hanifah hanya mengganguk pelan masih dengan isak tangisnya" Maaf tuan, maaf nyonya." hanya itu yang bisa diucapkan oleh Hanifah.
"Sekarang bagaimana dengan anakmu dan berapa usianya, kamu boleh menelponnya sekarang?" bujuk Nyonya Bisseling lembut.
"Anak saya berusia satu setengah tahun dan seminggu lalu nyawanya tidak tertolong, karena dari kecil mengidap penyakit down sindrom." cerita Hanifah berhenti sampai di situ karena Hanifah sudah tidak bisa menahan kesedihannya" Maaf jika tadi saya berbicara sedikit kasar karena saya benar-benar panik, dan masih terbawa emosi." tutur Hanifah lembut.
"Saya paham, Han," nyonya Bisseling mengusap lembut punggung Hanifah ikut terharu.
"Tuan dan nyonya jangan khawatir, saya akan memberikan ASI saya untuk nona kecil, tapi ada syaratnya saya tidak makan daging babi, dan masih ada beberapa makanan yang tidak saya konsumsi." ucap Hanifah lembut.
"Sebenarnya saya tadi juga terkejut, mendengar reaksi kamu kalau bukan karena anakku dalam bahaya pasti aku sudah pecat kamu, apapun syarat yang kamu ajukan akan saya kabulkan asal kamu mau memberi ASI untuk putriku." ungkap Lancelot apa adanya.
Tok Tok Tok
"Masuk!" sahut Lancelot dan nyonya Bisseling secara bersamaan.
"Tuan, Nyonya." Joyce sudah berdiri di hadapan mereka, Joyce merasa heran karena melihat Hanifah dalam keadaan menangis."Apakah ada masalah?" tanya Joyce penasaran.
"Joyce, segera kamu cari pengganti Hani,!" perintah Lancelot tegas.
"Apa Hani melakukan kesalahan dan dipecat?" tanya Joyce terkejut, pasalnya tidak mudah mencari pengganti sesuai selera Lancelot.
"Ya, Hani saya pecat!" Lancelot malah membuat ulah mengerjai Joyce.
"Tuan tolong beri kesempatan pada Hani, Hani tolong jangan dipecat, baru saja dia kena musibah." Joyce memohon penuh iba.
"Apa kamu menyukai kinerja Hani?" Lancelot malah bertanya.
"Iya tuan, kinerja Hani juga tidak di ragukan walau baru dua minggu disini, dia sangat rajin, bertanggung jawab, dan dia mau belajar, jujur," jawab Joyce semangat untuk meyakinkan Lancelot.
"Ya, Hani menang saya pecat dari tugasnya membersihkan rumah, mulai saat ini tugas Hani menjaga dan merawat putriku kamu tahu sendirikan, putriku tidak bisa mengonsumsi susu formula dan Hani yang akan menyusui putriku dengan ASInya secara ekclusif, jadi aku juga mohon padamu atur porsi makan Hani, berikan asupan makanan yang bernutrisi dan penuh gizi, nanti mama yang akan memberi intruksi padamu, selain makanan saya juga akan konsultasi pada dokter tentang vitamin yang bagus untuk ibu menyusui." jelas Lancelot panjang lebar.
"Baik Tuan, rasanya lega sekali." Joyce bernafas dengan lega setelah mendengar jawaban dari Lancelot.
"Dan lagi, saya ingin kamar Hani dipindah dekat kamar putriku," perintah Lancelot pada Joyce.
"Joyce, tolong segera siapkan makan malam, tentu juga makanan yang bergizi buat Hani." perintah nyonya Bisseling.
"Baik Tuan, baik Nyonya segera saya laksanakan." Joyce segera pergi meninggalkan ruang kerja Lancelot.
"Han, kamu istirahat dulu dan jangan lupa, mulai hari ini tugasmu tidak lagi membersihkan rumah, kamu harus selalu berada di sisi putriku, kamu jangan khawatir ada suster yang akan membantumu nanti." perintah Lancelot.
"Ya, Han kamu istirahat dulu, di kamarmu, sejam lagi cucuku waktunya minum ASI, jadi aku tidak mau kamu kecapek-an." nyonya Bisseling juga memerintahkan hal yang sama.
Hani segera meninggalkan ruang kerja Lancelot, Hanifah menuruti perintah nyonya Bisseling dan Lancelot, Hanifah segera masuk kamarnya untuk beristirahat.
"Lanc banyak hal yang harus kamu siapkan sekarang." ucap nyonya Bisseling.
"Ya, aku tahu ma, aku kira memiliki anak seorang diri itu mudah nyatanya, tak semudah mengurus perusahaan." ucap Lancelot.
"Kamu menyesal?" tanya nyonya Bisseling.
"Tidak, Ma, tapi aku harus lebih banyak belajar menjadi orang tua tunggal untuk putriku." jawab Lancelot penuh keyakinan "Tolong mama bantu Lanc, agar Lanc mampu menjadi orang tua yang baik." pinta Lancelot pada nyonya Bisseling.
"Setelah makan malam kamu antar mama untuk belanja keperluan ibu menyusui, ada beberapa pakaian yang harus di pakai Hani, untuk mudahkannya menyusui cucuku." perintah nyonya Bisseling pada putranya.
"Baik, Ma setelah makan malam kita langsung berangkat, atau sekarang saja kita makan di luar." Lancelot kalau sudah berhungungan dengan Putrinya dia menjadi tidak sabaran "Sekarang aku paham kenapa mama memilih Hani, apakah sekuat itu ma naluri seorang ibu?, beberapa jam yang lalu aku merasa heran mengapa mama memilih Hani, orang yang baru bekerja di rumah ini" ungkap Lancelot.
"Entah mama sendiri tidak tahu, namun begitu melihat Hani mama yakin kita sangat membutuhkannya, tadi sebelum kalian sampai aku juga sudah berdebat kecil dengan Hani," tutur nyonya Bisseling.
"Apa?" Lancelot terkejut mendengar pengakuan dari nyonya Bisseling, tentang peristiwa tadi siang.
"Lupakan, setelah berdebat dengannya, mama malah meginginkan dia." tukas nyonya Bisseling.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Snow Kim Barbie
TERNYATA ANAKNYA HANIFAH MENINGGAL 😭😭😭,
HANIFAH DI PILIH LANCELOT UNTUK JADI IBU SUSU 😅😅😅
2022-05-06
0
Teh Ai..
walau susah baca nama ny ttp semangat nyimak...
2022-01-03
0