Part 18

Pagi-pagi sekali Garnier dengan di antar sopirnya datang kerumah Lancelot, tujuan Garnier selain untuk bertemu keponakannya Garnier juga sedikit kepo tentang Hanifah yang selalu dibahas oleh mama dan papanya, dan juga Garnier ingin mencobakan baju hasil rancangannya buat keponakan, Lancelot dan juga Hanifah yang berperan sebagai ibu susu Anaknya Lancelot. Begitu masuk rumah Garnier disambut oleh Joyce, karena tadi nyonya Bisseling sudah bilang ke Joyce jika Garnier akan segera datang, Garnier menyapa semua penghuni rumah Lancelot penuh keceriaan dan ramah.

"Lanc, kamu gak ke kantor sudah jam berapa sekarang?" omel Garnier sudah berdiri di dekat meja makan tempat Lancelot menyantap menu sarapannya, seperti emak-emak rempong di kantornya yang suka mengomel.

"Kak, apa gak kurang pagi, kakak datang kesini, jangan ganggu putriku !" hardik Lancelot santai sambil menyantap menu makan paginya tanpa menoleh pada Garnier.

"Mending ganggu kamu, dari pada anakmu." protes Garnier yang sudah menaruh pantatnya di atas kursi meja makan "Hmmm... enak sekali menunya, sejak kapan di rumah ini sarapan dengan menu berat seperti ini?" oceh Garnier mrncicipi menu yang tesedia di atas meja.

"Sejak ada putriku." sahut Lancelot.

"Memang putrimu sudah punya gigi? Oh ya nanti kalian harus coba bajunya, jika ada kekurangan segera bisa aku benahi." jelas Garnier sambil mengunyah makanan yang tersedia di atas meja.

"Terima kasih kakakku sayang." Lancelot mengucapkan terima kasih pada kakaknya sedikit lebai "Itu menu untuk Hanifah dan putriku, tolong jangan dihabiskan kecuali kakak mau produksi ASI." gurau Lancelot.

"Nona mau sarapan?." tanya Joyce pada Garnier.

"Tidak, terima kasih kak Joyce, aku sudah sarapan tadi." jawab Garnier "Beruntung wanita yang yang menyusui anakmu, atau jangan-jangan kamu mau ikut nyusu juga." oceh Garnier tanpa di saring bagai suara teng-teng(kereta listrik) lewat.

Lancelot tidak menanggapi perkataan Garnier, dia malah bertanya pada Joyce tentang Hanifah "Joyce, apa Hani belum sarapan?"

"Belum tuan, sekarang Hani lagi menyusui nona kecil." jawab Joyce.

"Jam segini kok belum sarapan, bagaimana anakku bisa tumbuh dengan baik." protes Lancelot.

"Tuan, biasanya sebentar lagi Hani baru sarapan ini masih terlalu pagi." jelas Joyce.

"Mungkin kamu yang kurang pagi Lanc." sindir Garnier.

"Mungkin nona, biasanya tuan jam setengah sembilan sarapan ini masih juga setengah delapan, satu jam lebih awal." jelas Joyce.

"Aku, ada meeting pagi." jawab Lancelot, memang sekarang Lancelot sudah rapi dengan baju kerjanya.

"Bajumu?" Garnier berucap.

"Siang aku pulang, kak, kakak tolong jagain putriku, Joyce tolong jaga pola makan Hanifah, jangan sampai keteledoran kalian membuat putriku jadi kurang asupan gizi." perintah Lancelot pada Joyce, Lancelot sangat sensitif kalau sudah berurusan dengan putrinya " Kak, aku tinggal dulu, berikan yang terbaik untuk putriku." pinta Lancelot pada Garnier.

"Beres, Tuan muda." ejek Garnier.

Lancelot segera pergi meninggalkan kediamannya untuk menuju tempat kerja. Sedangkan Garnier masih duduk di meja makan ngobrol dengan Joyce, Garnier memang sangat akrab dengan Joyce sebab sudah lama saling kenal.

"Joyce, ayo antarkan aku ke kamar ponak-anku." ajak Garnier.

"Ayo nona."

Garnier segera bangkit dari tempat duduknya, dengan diantar oleh Joyce Garnier menuju kamar nona kecil, berbagai macam pertanyaan tentang Hanifah dan nona kecil telah dilontarkan oleh Garnier pada Joyce. Joyce menjawabnya dengan senang hati.

"Selamat pagi semua." Garnier menyapa dengan akrab dan senyum yang merekah seolah sudah lama kenal.

"Selamat pagi, nyonya." sahut Hanifah dan suster jaga sedikit terkejut tiba-tiba datang wanita cantik yang memiliki paras mirip dengan Lancelot.

"Kamu Hani kan?" tebak Garnier.

"Iya nyonya," jawab Hanifah gugup, karena masih sedikit terkejut.

"Aku, Garnier, calon istrinya Lancelot, dan mama kandungnya nona kecilmu." Garnier malah bikin lelucon mengaku-ngaku calon istrinya Lancelot.

"Syukurlah, akhirnya nona kecil punya mama." Hanifah menjawab dengan perasaan senyum penuh kebahagiaan walau dalam hatinya sedih, ya Hanifah sedih bukan karena Lancelot mau menikah, tapi sedih jika tidak bisa merawat lagi nona kecilnya, bagi Hanifah dengan merawat nona kecilnya bisa mengobati dan rasa bersalahnya pada almarhum putranya.

"Kamu setuju jika tuan Lancelot menikah denganku?" Garnier bertanya minta persetujuan Hanifah, sedang Joyce yang berada di kamar itu menahan tawa mendengar dan melihat ulah Garnier.

"Tentu, nyonya, kenapa nyonya tanya pada saya, kan yang akan menikah nyonya dan tuan, sedang nona kecil sangat membutuhkan mamanya?" jelas Hanifah.

"Masalahnya aku tidak bisa merawat bayi, dan aku tidak mau ribet dengan urusan bayi, makanya aku tidak mau ikut saat tuan membawa anakku ke sini, tapi tolong tetap susui anakku, sebab setelah menikah aku akan kembali ke luar negeri lagi." kali ini Garnier benar-benar bikin drama yang di luar dugaan Joyce.

"Nyonya Nier, saya keluar dulu ada apa-apa, tinggal cari saya," Joyce memilih pamit keluar dari kamar nona mudanya dari pada dia tertawa dan ketahuan akting bohongnya sang majikan.

"Ya, kak Joyce." Garnier berpura-pura ketus." Oh ya, nanti kak Joyce bantu aku menata baju-bajuku di kamar tuan, dan lagi kak Joyce pastikan rumah dalam keadaan tenang, tidak berisik." kini Garnier malah berlagak memerintah bak seorang nyonya yang berkuasa di rumah ini.

"Baik nyonya." Joyce malah dengan baiknya mengikuti alur akting Garnier " Han tadi tuan berpesan agar kamu cepat sarapan, ayo sini." ajak Joyce pada Hanifah.

"Maaf nyonya saya mau sarapan dulu." pamit Hanifah sopan.

"Cepatlah makan, jangan sampai anakku kurang gizi karena ulahmu, sini biar aku jaga anakku sendiri, dan lagi setelah sarapan segera kemari, aku sibuk hari ini mau menyiapkan acara lusa, serarus hari anakku dan hari pernikahanku." ucap Garnier sedikit ketus.

"Baik nyonya."

Joyce dan Hanifah keluar dari kamar nona kecil secara bersamaan, sedangkan Garnier dengan bahagia menggendong dan bercengkerama dengan anak Lancelot, anak Lancelot malah rewel saat berada di bawah asuhan Garnier. Hanifah segera menghabiskan sarapan paginya saat mendengar suara tangis nona kecilnya.

"Han, pelan-pelan makannya, jangan tergesa-gesa." ucap Joyce yang menemani Hanifah sarapan.

"Nona kecil sedang nangis Kak, aku gak tega mendengarnya." sahut Hanifah dengan wajah cemas dan bingung.

"Biarin Han, wong ada mamanya." Joyce malah membumbuinya.

"Ya, tetap saja hatiku gak tenang kak." sahut Hanifah.

"Han, kamu rela nona kecil di asuh oleh mamanya sendiri? Kalau aku gak rela, kok mau-maunya tuan menikah dengannya" Joyce malah menambahi drama Garnier.

"Kak, nyonya Gar eh siapa tadi, sulit amat namanya, nyonyakan ibu kandungnya, ya memang seharusnya nona muda hidup bahagia dengan ibu kandung dan papa kandungnya." sahut Hanifah santai sambil menikmati sarapan paginya.

Joyce mendapat jawaban dari Hanifah hanya geleng-geleng kepala, kalau wanita lain pasti cari kesempatan untuk menaklukan Lancelot lah ini sudah punya kuncinya malah cuek sekali.

Terpopuler

Comments

Snow Kim Barbie

Snow Kim Barbie

KAK GARNIER PURA-PURA JADI ISTRI & ANAK LANCELOT UNTUK PANASIN HANIFAH 😅😅😅

2022-05-09

0

Chia Rachman

Chia Rachman

👍👍👍👍💪💪💪💪

2022-01-07

0

titissusilo

titissusilo

😁😁😁😁😁yg kyk gni hrs di simpan...

2022-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kelahiran bayi.
2 Part 2 kedatangan bayi.
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Pary 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Pary 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Pary 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Par 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Pary 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180.
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Part 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Pat 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Part 207
208 Part 208
209 Part 209
210 Novel baru
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Part 1 Kelahiran bayi.
2
Part 2 kedatangan bayi.
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Pary 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Pary 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Pary 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Par 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Pary 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180.
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Part 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Pat 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Part 207
208
Part 208
209
Part 209
210
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!