Lancelot membicarakan tentang rencananya untuk mengundang biksu kerumah supaya anaknya tidak diganggu oleh setan yang gentayangan, nyonya Bisseling menyetujui usulan Lancelot, selesai berbincang mereka bertiga makan malam bersama, antar tuan Bisseling dan Lancelot masih perang dingin sehingga tidak terlalu banyak kata yang mereka bicarakan.
Jam sembilan malam nyonya Bisseling menyuruh Lancelot agar segera pulang, Lancelot juga tidak membantah, bahkan Lancelot menolak ajakan temannya untuk menghabiskan akir pekannya di sebuah bar yang ada di kota Wan cai.
Sepulangnya Lancelot, tuan Bisseling menggali informasi tentang cucunya dari nyonya Bisseling.
"Bagaimana anaknya Lanc?, siapa Hani yang kalian maksud? Mama awasi anak itu, dia tidak ada pengalaman ngurus anak, apalagi bayi baru lahir, jangan sampai keturunanku terlantar." pesan tuan Bisseling.
"Papa jangan khawatir, anaknya sehat cuma dia tidak bisa minum susu formula, jadi dia harus minum ASI, soal Hani, Hani pelayan di rumah Lancelot dan sekarang yang menyusui cucu kita, soal nama sudah ketemu, Elsa Bisseling dan cinanya An Kangjian ," jelas nyonya Bisseling.
"Nama yang bagus, bagaimana Hani bisa memberi ASI untuk cucu kita." tannya tuan Bisseling bingung.
"Karena diwaktu yang terdesak hanya Hani yang bisa menenangkan bayi Lancelot, Hani sebenarnya punya anak balita juga namun sudah tiada, dan tidak mungkin kita mendapatkan donor ASI dalam waktu singkat, sedang anaknya Lanc, sudah hampir enam jam tidak mau minum susu, setelah di periksa oleh dokter Silk, menunjukan ASI milik Hanifah bagus, tanpa pikir panjang kami minta Hani untuk menyusui cucu kita, dia bayi yang lucu, cantik." tutur nyonya Bisseling panjang lebar.
"Itu sebabnya papa tidak setuju dengan keputusan Land, yang gila itu, jika tidak ada Hani dan tidak ada pendonor ASI apa gak sama saja dia akan membunuh pelan-pelan darah dagingnya sendiri, mau ditaruh di mana nama baik keluarga kita jika sampai jadi bahan konsumsi publik, usia hampir empat puluh tapi nalarnya tidak sampai." omel tuan Bisseling semakin kesal dengan Lancelot.
"Semua sudah terlanjur, Pa, mau tidak mau kita harus bisa menerima kehadiran cucu kita walau tanpa kita ketahui cucu kita terlahir dari wanita seperti apa, mama sendiri tidak habis pikir, Lanc, bakal ambil keputusan besar dan gila tanpa melibatkan kita." adu nyonya Bisseling juga masih menyimpan rasa kecewa "Tadinya mama akan menggelar pesta pernikahan yang mewah untuk Lanc, namun semua telah kandas, Lanc benar-benar tidak ada keinginan untuk menikah," nyonya Bisseling semakin gusar memikirkan kelakuan anaknya.
"Sudah lebih sepuluh tahun, bahkan mantan pacarnya sudah bahagia dengan keluarga, dia malah menyiksa dirinya sendiri seperti sekarang, anak bod*h." keluh tuan Bisseling "Berikan hadiah buat Hani." perintah tuan Bisseling. " Dan untuk acara seratus hari anak Lanc, papa tidak mengadakan bonus pada para karyawan Brown Group, biar diatasi sendiri oleh Lanc," ucap tuan Bisseling masih tetap pada pendiriannya, bentuk protes pada Lancelot karena ke wa akan keputusan yang di ambil oleh Lancelot.
"Soal Hani, biar mama yang ngatur, Lanc sudah tahu itu, dia akan menggunakan uangnya sendiri untuk memberi angpao pada karyawan Brown Group, Lanc tahu jika kita kecewa padanya jadi dia sudah terima apapun konsekwensi."
"Itu lebih baik, biar dia mikir lebih dewasa, kalau begini siapa yang repot, mama juga kan?" keluh tuan Bisseling.
"Sudahlah pa, mama tidak begitu khawatir ada dokter Silk, suster dan ada Hanifah." jelas nyonya Bisseling.
"Hanifah? namanya begitu asing di telingaku, dan orang hongkong tidak ada yang memiliki nama seperti dia, kecuali orang keturunan." ucap tuan Bisseling penuh tanya.
"Ya, dia memang bukan penduduk lokal dia pekerja dari Indonesia, dia baru tiga minggu ini bekerja pada Lancelot, tadinya aku juga heran, tidak biasanya Lancelot memiliki pekerja dari luar negara, namun waktu pertama kali melihat Hani instingku mengatakan bahwa kita sangat memerlukan dia." jelas nyonya Bisseling.
"Aku yakin insting mama tidak pernah salah." puji tuan Bisseling pada istrinya.
"Misal, Lanc menikah dengan wanita manca negara dan dari kalangan biasa apa papa setuju?" tiba-tiba nyonya Bisseling mengajukan pertanyaan konyol yang tidak pernah di pikirkan oleh tuan Bisseling.
"Papa tidak masalah, yang menjadi masalah anakmu Lanc, apa dia gak gengsi mantannya saja dulu lulusan terbaik dari salah satu perguruan tenama di London, mama tahu sendiri anakmu itu egonya tinggi sekali."
"Entahlah Pa, pusing mikir anakmu yang satu itu, sebaiknya kita istirahat besok mama mau nengok cucu mama, dan nanti mau telpon Garnier untuk pesan baju kita pakai pas pesta seratus hari anaknya Lanc ."
Tuan Bisseling dan nyonya Bisseling memilih untuk istirahat karena waktu sudah larut malam.
Di kediaman Lancelot masih seperti biasa akir-akir ini suara tangis bayi selalu mendominasi rumah tersebut, hari-hari Hanifah di sibukkan dengan urusan nona kecilnya, semakin hari nona kecilnya semakin pintar, hari ini tepat di awal bulan di mana para pekerja saatnya menerima gaji, Hanifah yang bekerja belum genap satu bulan juga berhak mendapatkan gaji, karena Lancelot sudah menjelaskan di awal jika gajiannya akan diberikan di awal bulan seperti pekerja lainnya. Untuk urusan gaji pekerjanya di urus oleh asisten pribadinya Lancelot yang bernama Dandruff. Setiap awal bulan para pekerja selalu menerima gajinyya lewat transfer, selesai mentransfer pada para pekerja Lancelot, Dandruff menemui Lancelot untuk menanyakan perihal gaji Hanifah pasalnya Hanifah tidak memiliki rekening Bank Hongkong.
"Untuk gajinya Hanifah, nanti biar aku dan mama yang mengurusnya," ucap Lancelot.
"Baik Tuan." jawab Dandruff
"Dand, aku ingin membuatkan rekening Hongkong buat Hanifah," ujar Lancelot.
"Nona Hani, harus datang langsung ke Bank tuan." jawab dandruff.
"Ya, aku tahu, masalahnya sekarang Hani, tidak boleh keluar terlalu lama karena dia harus menyusui anakku, kamu tahu sendirikan proses pembuatan rekeningnya memakan waktu lama." keluh Lancelot.
"Ya, Tuan, apa nona Hani tidak perlu transfer uang ke keluarganya yang di Indonesia, biasanya pera pekerja overseas begitu gajian mereka akan mentranfer sebagian gajinya untuk kebutuhan keluarganya." jelas Dandruff, pasalnya orang tua Dandruff juga memiliki pekerja dari Indonesia.
"Nanti aku tanya pada Hani, Dand aku mau pulang cepat hari ini karena mama sudah menungguku." pamit Lancelot pada Dandruff.
"Baik, Tuan, perlu saya antar atau gimana?" tanya Dandruff.
"Aku pulang sendiri saja, kamu juga jangan pulang terlalu larut, anak dan istrimu pasti sudah kangen untuk makan malam bersama," pesan Lancelot pada Dandruff.
Dandruff merupakan asisten pribadi Lancelot, yang siap mengikuti kemanapun dan apapun perintah Lancelot, sedangkan Essential merupakan sekretaris yang hanya bekerja di kantor saja dan sebatas urusan kantor untuk membantu meringankan tugas-tugas Dandruff.
Usia Lancelot dan Dandruff tidak terpaut jauh hanya beda beberapa bulan saja, namun Dandruff sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun.
Selesai mengerjakan pekerjaannya dengan mobil Ferrarinya Lancelot segera pulang kerumahnya, pasalnya dia ada janji dengan nyonya Bisseling, jam lima sore Lancelot sudah memarkir mobilnya di parkiran rumahnya sendiri, begitu masuk rumah semua pekerja mengucapkan banyak terima kasih pasalnya bulan ini Lancelot memberi gaji pada pekerjanya dua bulan gaji, dalam artian semua pekerja mendapat bonus satu bulan gaji, semua pekerja memancarkan kebahagiaan tiada terkira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Sonya Tansy
saya kok jadi malah membayangkan Shampo setelah membaca nama Dandruff (ketombe)😂🤭
Essensial (Sari Pati)
2022-01-23
3