Lancelot menaruh anaknya di bok bayi penuh ke hati-hatian agar bayi tersebut tidak terbangun dari tidurnya, bayi itu masih terlelap dengan tidurnya baju indah berwarna pink membalut tubuh bayi Lancelot. Setelah menaruh anaknya di dalam bok bayi Nyonya Bisseling dan Lancelot memilih duduk di salah satu sudut ruangan bayi tersebut, nyonya Bisseling dibuat takjub melihat desain kamar cucunya yang begitu indah dan megah walau tanpa adanya seorang istri Lancelot mampu menyiapkan segala keperluan anaknya dengan sempurna.
"Lanc, ini?" tanya nyonya Bisseling sambil mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan tersebut.
"Semua Lanc, yang mempersiapkan, mama jangan khawatir Lanc sudah menpersiapkan semua jauh-jauh hari, Lanc sudah dewasa Ma, sudah tidak jamannya Lanc main-main, sekarang semua sudah lengkap bukan, Lanc tinggal memikirkan tentang kemajuan perusahaan dan mendidik anak Lanc." jelas Lancelot bangga pada dirinya dengan senyum kemenangan.
"Belum!, menurut mama, belum lengkap selama kamu belum menikah, namun sekarang mama tidak mau berdebar soal pernikahan, cukup jalani yang sekarang namun bila sudah waktunya tiba kamu bakal tahu arti dari sebuah keutuhan keluarga, betapa berartinya seorang ibu bagi seorang anak," jelas nyonya Bisseling ambigu." Sudah punya nama?" tanya nyonya Bisseling.
"Belum, namun Lanc, tetap menggunakan Bisseling sebagai marga, mungkin mama ada usul nama yang bagus untuk anak Lanc?" Lancelot malah meminta pertimbangan nama mamanya.
Lancelot tetap menggunakan Bisseling sebagai marga karena tuan bisseling merupakan orang keturuan dari benua Eropa sedang nyonya Bisseling asli orang hongkong yang memiliki ras cina. Jadi Lancelot merupakan blasteran bule dan cina, asli wajah Lancelot sendiri sudah campuran.
"Bagaimana jika menggunakan nama Lodoso Bisseling." usul nyonya Bisseling asal.
"Ma, anakku perempuan!" rajuk Lancelot lirih pada mamanya yang memberi nama anaknya asal.
"Elsa Bisseling, biar cantik seperti Elsa dalam film kartun let it's go." usul nyonya Bisseling masih mode konyol.
"Itu apa lagi Ma?" Lancelot semakin kesal dengan mamanya yang kadang bikin orang bingung.
"Itu lho yang judulnya pengkak, yang lagi boming itu lo Lanc, biasanya anaknya mbakmu melihat itu sampai tidak bosan biar anakmu cantik seperti Putri es itu ." ucap nyonya Bisseling lagi santai tanpa dosa seolah benar sendiri.
"Mama.... " Lancelot semakin geram "Yang ada film karton Frozen, Bukan pengkak." jelas Lancelot tidak habis pikir dengan kelakuan konyol mamanya.
"Tapi sama-sama dingin dan es to." nyonya Bisseling tetap ngeyel ingin pembenaran tidak mau kalah dengan putranya" Kalau Lanc tidak keberatan ada nama cukup bagus An Kangjian Bisseling, yang memiliki arti wanita yang lemah lembut, damai dan suka menolong, nama inggrisnya Elsa Bisseling, bagaimana?" nyonya Bisseling sudah kembali ke otak warasnya.
"Bagitu kek dari tadi Ma, gak perlu saling ngotot." protes Lancelot pada mamanya, Lancelot pria dingin tidak terbantahkan namun jika sudah urusan dengan mamanya biarpun marah besar itu hanya hitungan jam biasanya tidak pernah lebih dari dua puluh empat jam.
"Lanc, ingat kamu harus membuat rencana untuk seratus harinya anakmu." nyonya Bisseling mengingatkan tentang pesta seratus hari buat anak Lancelot.
"Iya, Ma selain pesta seratus hari Lanc juga akan mengenalkan anak Lanc dengan kolegan Lanc, dan Lanc juga sudah menyiapkan bonus untuk para pekerja, untuk acara seratus harinya anakku akan Aku bikin semeriah mungkin di hotel ternama di negara ini Mama juga boleh memberi masukan asal bukan masukan konyol." beber Lancelot yang sudah tahu kelakuan Namanya yang kadang bikin orang kumat darah tingginya.
"Terserah kamu, cepat temui papamu, sebelum semuanya menjadi runyam, dan lagi banyak pernak pernik yang harus kamu siapkan untuk acara seratus harinya anakmu, dan tentu mama akan mendobel menjadi ibu dan nenek untuk anakmu!" perintah nyonya Bisseling pada Putra semata wayangnya.
"Mama, dia itu anakku, dia cucu mama bukan anak Mama?" Lancelot menekankan.
"Jika kamu sudah beristri, maka aku akan berperan hanya sebagai nenek," sergah nyonya Bisseling santai.
"Tolong Ma, jangan ungkit soal pernikahanku!" Lancelot dibuat kesal oleh mamanya sendiri.
"Mama tidak akan mengungkit lagi namun mulai saat ini mama akan sering datang ke sini untuk menjaga cucu mama, jangan dibantah deal, dan untuk urusan cucu mama biar mama yang mengaturnya, oh ya selama aku di sini mama minta agar Hani selalu mendampingi Mama." pinta nyonya Bisseling tidak mau di bantah.
"OK, Ma, mama boleh minta pendamping, tapi kenapa harus Hani, dia masih baru Ma, dia belum paham apa-apa tentang tradisi keluarga ini ma, dan dia juga bukan orang lokal," jelas Lancelot.
"Mama suka anak itu, dia manis lain dari yang lain, rambut ikal mata hitam kulit eksotik, pokok mama minta Hani untuk selalu bersama dengan mama titik." pinta nyonya Bisseling.
"Baiklah, terserah Mama saja." Lancelot akhirnya menyetujui keinginan mamanya.
"Sekarang kita temui Hani, dan mulai saat ini jika mama kesini jangan biarkan Hani mengerjakan pekerjaan rumah cukup mendampingi mama." pinta nyonya Bisseling lagi sambil keluar dari ruangan bayi Lancelot.
"Lakukan yang mama suka, asal mama bisa bahagia dan tetap cantik," Lancelot benar-benar mengalah jika sudah berhadapan dengan mamanya.
Lancelot dan nyonya Bisseling menuju lantai satu untuk menemui semua pekerja, sebelumya Lancelot sudah memberitahu Joyce supaya mengumpulkan semua pekerjanya di ruangan khusus para pekerja. Di ruanganan para pekerja semua pelayan di rumah Lancelot sudah berkumpul, mereka bisik-bisik penasaran tentang permintaan Lancelot yang jarang di lakukan.
"Kak, apa ada yang melakukan kesalahan kenapa kita disuryh berkumpul di sini?" tanya Athena.
"Iya, kenapa kak Joyce?" Kao ikut menimpal.
"Apa penyambutan kita terhadap tuan Putri tuan kurang memuaskan?" Klear juga ikut berkomentar
"Gak tahu!" hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Joyce, sebab Joyce sendiri memang benar-benar tidak tahu.
Lancelot dan nyonya Bisseling menemui pekerjanya dengan ramah, Lancelot tanpa mengulur waktu dia langsung mengutarakan tujuannya.
"Hani, mulai saat ini kamu bertugas untuk menemani mama jika mama berada di rumah ini, dan saya harap yang lain tidak keberatan dengan permintaan mama, karena selama berada di sini jangan sampai Hani melakukan pekerjaan lainya selain menemani mama." jelas Lancelot pa kang lebar.
"Mengerti tuan!" jawab semua pekerja secara serentak.
"Mulai saat ini aku ingin Hani memakai baju sesuai dengan seleraku." kali ini nyonya Bisseling berbicara mengutarakan keinginnannya, ya otomatis ini merupakan suatu hal yang benar-benar bikin semua pekerja terkejut tidak karuan pasalnya selama ini nyonya Bisseling tidak pernah melakukan permintaan yang aneh-aneh terhadap pekerja di rumah Lancelot, biasanya nyonya Bisseling datang melihat lihat memberi bonus sudah, tanpa mengusik para pekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Chia Rachman
lanjut thor
2022-01-03
1
Teh Ai..
mb othor bisa ganti gak nama ny jangan yg susah d ucapin , angelll angelll... 😩😩
2022-01-02
0