Part 09

Tepat pukul dua belas malam nyonya Bisseling dan Lancelot baru sampai di rumahnya yang berada di pinggiran kota negara Hongkong. Rumah Lancelot sudah dalam keadaan sepi karena sebagian penghuni sudah tidur kecuali satpam depan yang menjaga rumah Lancelot. Lancelot tidak membangunkan siapapun penghuni rumah, satpam yang jaga membantu Lancelot untuk memindahkan barang belanjaannya untuk di taruh di kamar nyonya Bisseling yang berada di lantai dua. Lancelot langsung masuk kamarnya untuk membersihkan diri, benar-benar hari yang sangat melelahkan bagi Lancelot, kepulangannya kali ini benar-benar menguras tenaga dan pikirannya, sampai-sampai dia sana sekali tidak mengurusi kantornya. Nyonya Bisseling juga mengalami hal yang sama seperti Lancelot, nyonya Bisseling langsung mandi dan segera merebahkan diri, sebelum tidur nyonya Bisseling menebgok kamar cucunya, cucunya tertidur dalam pangkuan Hanifah karena baru saja selesai minum susu, nyonya Bisseling memberi kecupan manis buat bayinya Lancelot sebelum nyonya Bisseling pergi tidur

Lancelot yang seindah selesai membersihkan diri Lancelot menuju kamar Putrinya untuk melihat keadaan putrunya, tenang dan damai dalam pangkuan Hanifah itu yang Lancelot lihat "Bagaimana putriku?" tanya Lancelot lirih setengah berbisik karena Hanifah sudah memberi isyarat pada Lancelot agar tidak berisik.

"Baik Tuan, sekarang nona kecil lebih tenang dan segar." bisik Hanifah pelan

Lancelot mengulas senyum melihat Putrinya yang begitu cantik yang mewarisi wajah dari Lancelot. Lancelot tidak ingin mengganggu Putrinya setelah memberi kecupan manis para Putrinya Lancelot segera pergi meninggalkan kamar Putrinya yang masih berada di dalam pangkuan Hanifah. Hanifah benar-benar total merawat nona kecilnya seperti merawat anaknys sendiri, setelah nona kecilnya tidur pulas Hanifah menidurkan nona kecilnya di dalam bok bayinya.

Lancelot sudah kembali ke kamarnya, Lancelot tidak langsung tidur walau tubuhnya sudah sangat capek namun Lancelot masih belum puas memandangi wajah Putrinya, Lancelot membuka laptopnya dia melihat kamar Putrinya, kini Putrinya sudah tidur dengan pulas.

Malam begitu sunyi, kadang hanya terdengar suara anjing yang menggongong dari luar entah anjing siapa tidak ada yang tahu, dengan seiringnya malam Lancelot juga merebahkan tubuhnya di atas ranjang untuk istirahat. Di dalam rumah Lancelot hanya Hanifah yang tidak bisa tidur dengan nyenyak sebab dua jam sekali Hanifah harus menyusui nona kecilnya sesuai pesan dari dokter, beruntung Hanifah tipe wanita yang mencintai anak-anak, apalagi seminggu yang lalu Hanifah baru kehilangan anak untuk selama-lamanya, tadinya Hanifah hampir putus asa apa yang diperjuangakan seakan sia-sia. Setiap dua jam sekali Hanifah sudah bangun San menyusui nona kecilnya tanpa mengeluh, bahkan Hanifah juga tidak minta bantuan pada susternya, Hanifah memberi kesempatan pada susternya untuk beristirahat.

Pagi-pagi sekali jam lima di rumah Lancelot masih terlihat sepi sebab biasanya para pekerja akan bangun di jam tujuh dan memulai aktifas, sedangkan Lancelot akan bangun paling pagi delapan pagi setiap hari, namun jika libur Lancelot baru bangun tengah hari. Kehadiran nona kecil dalam kehidupan Hanifah membuat dia tambah bersemangat, jam lima pagi Hanifah sudah mandi dan menunjukan kewajibannya sebagai seorang Muslim, dan di rumah Lancelot hanya Hanifah yamh seorang muslim, lainnya dengan keyakinan yang berbeda. Jam enam pagi Hanifah sudah merasa lapar, Hanifah menuju ke dapur pelan-pelan untuk mencari makanan, beruntung Joyce sudah memberi tahukan pada Hanifah jika Joyce sudah menyediakan makanan untuk Hanifah dan Hanifah bisa memakannya sewaktu-waktu. Hanifah mengambil buah apel dan sepotong roti yang dibuat khusus oleh kokinya Lancelot buat Hanifah tentu dengan kadar nitrisi yang tinggi.

"Andaikan ada soto, anget-anget atau nasi padang betapa nikmtanya." gumam Hanifah dalam hati sambil menikmati makanan yang ada.

"Han," nyonya Bisseling sudah berada di dekat Hanifah dengan senyum indahnya.

"Nyonya." sahut Hanifah.

"Kamu tidak tidur malam ini?" tanya nyonya Bisseling yang tahu tentang ibu menyusui.

"Tidur nyonya," sahut Hanifah jujur, ya Hanifah tetap tidur namun tidak nyenyak" Nyonya mau ambil apa?" tanya Hanifah pada nyonya Bisseling.

"Aku hanya pingin lihat cucuku rewel apa tidak sebab semalam aku sangat capek, sampai tidak tahu cucuku rewel tidaknya."

"Namanya juga bayi, ya seperti itu nyonya," sahut Hanifah enteng "Nyonya mau sarapan? Kalau mau sarapan saya siapkan" tanya Hanifah menawarkan bantuan.

"Tidak, aku nanti saja, sekarang mau tidur lagi, masih gelap, Han selepas makan kamu kembali tidur, yang lain juga belum bangun." perintah nyonya Bisseling dan segera meninggalkan Hanifah yang masih menikmati sarapan paginya. Selesai makan Hanifah duduk di sofa yang ada di kamar nona kecil, Hanifah bersandar di sofa dan akhirnya dia tertidur juga. Suara tangis nona kecil membangunkan Hanifah, Hanifah mengerjapkan matanya, suster yang menemani Hanifah ternyata sedang mengganti diapers nona kecil.

Jam sudah menunjukan pukul delapan dalam artian semua penghuni di rumah Lancelot sudah mulai beraktifas, tidak lama setelah Hanifah bangun Lancelot sudah berdiri di kamar putrinya, masih menggunakan baju tidur.

"Bagaimana putriku semalam apa dia nyenyak tidurnya?" Lancelot ingin tahu tentang putrinya.

"Nona kecil tidak rewel tuan." jawab suster, sedangkan Hanifah masih belum sadar dengan sempurna sebab dia masih diserang rasa kantuk yang tidak tertahankan.

Lancelot terus mengamati dan men gendong putrinya penuh kasih.

"Tuan waktunya nona kecil minum susu." ucap susternya.

Lancelot tanpa menjawab langsung memberikan putrinya pada Hanifah yang duduk di sofa, setelah menyerahkan putrinya Lancelot tetap berada di dekat Hanifah.

"Maaf tuan, boleh tuan pergi dulu, saya mau menyusui nona kecil." ucap Hanifah mebgusir halus sang majikan.

Lancelot tanpa membantah langsung pergi meninggalkan kamar putrinya "Aku tidak boleh melihat langsung anakku menyusui, yang penting aku masih bisa memantau lewat CCTV." gumam Lancelot dalam hati.

CCTV yang berada di kamar putrinya hanya tersambung dengan laptop Lancelot, dan siapapu tidak boleh melihatnya. Dari layar CCTV Lancelot dapat mengetahui semua aktifitas di kamar putrinya, termasuk saat Hanifah tertidur di sofa pagi tadi. Jam sembilan pagi Lancelot sudah harus meninggalkan rumah untuk pergi ke kantornya tidak lupa Lancelot berpamitan pada Putri kecilnya sebelum pergi ke kantor.

"Princes papa, baik-baik di rumah bersama nenek ya, minum susu yang banyak supaya cepat besar."

Selesai berpamitan dengan putrinya Lancelot segera pergi meninggalkan rumahnya, tanpa berpamitan dengan nyonya Bisseling karena nyonya Bisseling belum bangun. Hanifah dan suster sengaja mebawa nona kecilnya beejenyr di taman belakang agar terkena sinar matahari.

"Han, mulai hari ini kamu harus minum sup ikan ini supaya ASImu lancar dan bagus." Joyce menaruh satu mangkuk sup ikan di atas meja taman dekat Hanifah duduk.

"Kak, lain kali biar aku ambil sendiri saja, gak enak kalau harus di ladeni seperti ini, aku ini siapa." ucap Hanifah.

"Kamu ingin kita semua kena pecat Han."

"Bukan begitu kak Joyce, akukan ya gak enak sama yang lain."

"Sudah jangan dipikirkan, yang penting nona kecil sehat dan terawat dengan baik, kasihan, dia terlahir karena keegoisan orang tuanya, tugasmu merawat nona kecil, kita sudah punya tanggung jawab masing-maisng." pungkas Joyce segera meninggalkan Hanifah dan nona kecilnya masuk kedalam dapur.

Terpopuler

Comments

Chia Rachman

Chia Rachman

lanjut thor

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kelahiran bayi.
2 Part 2 kedatangan bayi.
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Pary 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Pary 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Pary 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Par 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Pary 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180.
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Part 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Pat 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Part 207
208 Part 208
209 Part 209
210 Novel baru
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Part 1 Kelahiran bayi.
2
Part 2 kedatangan bayi.
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Pary 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Pary 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Pary 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Par 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Pary 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180.
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Part 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Pat 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Part 207
208
Part 208
209
Part 209
210
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!