Part 13

Lancelot dan nyonya Bisseling mengajak Hanifah untuk masuk di dalam ruang kerja Lancelot, di ruang kerja nyonya Bisseling dan Lancelot menjelaskan tentang gajinya, Lancelot menggaji Hanifah jauh lebih besar dari gaji yang tertera di dalam kontrak kerja, bahkan gajinya lebih besar dari pada Joyce.

"Han, apa perlu kamu mengirim uang untuk keluargamu?" tanya nyonya Bisseling.

"Iya nyonya," jawab Hanifah jujur, sebenarnya Hanifah juga pingin liburan seperti teman-teman lainnya namun Hanifah urungkan karena ada nyawa yang harus di jaga.

"Biar, nanti di transfer oleh Dandruff, berikan rekening keluargamu." pinta Lancelot.

"Selain transfer uang ke rekening keluarga saya, saya juga pingin transfer ke rekening saya sendiri Tuan."

"Serahkan senua pada Dandruff," ucap Lancelot lagi.

"Terima kasih tuan,"

Hanifah langsung memberikan beberapa nomor rekening, satu nomor rekening orang tuanya, nomor rekening dirinya sendiri, dan nomor rekening panti asuhan. Lancelot menerima dengan sedikit mengernyitkan dahinya pasalnya ada empat nomor rekening yang di sodorkan oleh Hanifah dengan jumlah uang yang berbeda.

Hanifah tidak pernah menyangka jika dia bakal mendapat gaji sepuluh kali lipat dari gaji yang tertera di dalam kontrak. Saking kagetnya dengan jumlah yang dia dapat Hanifah sampai bingung mau di apakan uangnya itu, Hanifah mengirim seluruh gaji pokoknya seperti yang ada di kontrak pada orang tuanya.

Di saat menerima gaji yang begitu besar Hanifah hanya bisa menitikan air mata Hanifah teringat akan anaknya yang meninggal beberapa hari yang lalu, ankanyq meninggal karena tidak ada biaya untuk pengobatan, dan sekarang di saat anaknya sudah meninggal dia malah mendapat uang yang ber lebih bahkan sangat cukup untuk biaya pengobatan anaknya.

"Kenapa Han?" tanya nyonya Bisseling.

"Seandainya, dulu saya memiliki banyak uang seperti sekarang mungkin anka saya masih bisa terselamatkan." ungkap Hanifah di balik isak tangisnya.

"Han, takdir." hanya itu yang keluar dari mulut nyonya Bisseling.

"Maaf Tuan, maaf Nyonya."

"Kamu boleh cerita pada kami," bujuk nyonya Bisseling.

"Iya Han, ceritalah." pinta Lancelot.

"Sejak kapan anakmu sakit?" nyonya Bisseling memulai pertanyaannya.

"Anak saya sakit sejak lahir nyonya, dan sejak lahir anak saya juga sudah di tinggal oleh almarhum suami, dan perekomian keluarga saya juga tidak bagus, tadinya saya ngajar di salah satu sekolahan menengah swasta namun sejak anak saya lahir dan mengalami down syndrome saya keluar dari sekolah, sehari-hari saya buka les privat di rumah, namun semakin hari kebutuhan semakin menibgkat, dan biaya pengobatan anak saya juga semakin mahal, tadinya dengan saya merantau ke luar negeri bisa mengumpulkan uang dan bisa mebiayai pengobatan anak saya namun ternyata Tuhan berkehendak lain, belum sampai saya mendapatkan uang yang banyak anak saya sudah pergi untuk selama-lamanya." Hanifah mengakhiri ceritanya dengan isak tangis yang sudah tidak bisa di bendungnya.

Nyonya Bisseling mendengar cerita dari Hanifah ikut menitikan airmata, Lancelot yang tadinya tidak begitu tertarik dengan cerita dari Hanifah ikut merasa terharu.

"Maaf." sekali lagi Hanifah mengucapkan maaf.

"Tidak ada yang perlu di maafkan, Han, semua orang memiliki jalan hidup masing-masing, sekarang istirahatlah."

Hanifah pamit dan meninggalkan ruangan Lancelot. Nyonya Bisseling dan Lancelot tidak pernah menyangka jika Hanifah memiliki kusah yang sangat tragis dan menyayat hati.

"Lanc, apa kamu tahu sebelumya?" tanya nyonya Bisseling pada Lancelot.

"Tentu aku tidak tahu jika anaknya sakit, yang aku tahu dari datanya dia orang tua tunggal yang di tinggal meninggal oleh suaminya." jawab Lancelot apa adanya.

"Apa kamu benar-benar tidak mau menikah Lanc?"

"Ma, aku sudah bahagia dengan hidupku sekarang, menikah atau tidak, tidak masalah dalam hidupku, aku sudah memiliki seorang Putri." jawab Lancelot enteng.

"Apa kamu masih sakit hati pada mantanmu?"

"Ma, Lanc benar-benar sudah nyaman dengan hidup Lanc, seperti ini, Lanc tidak ingin menjalin cinta dengan wanita manapun, sebab Lanc tidak ingin membuat orang lain terluka." tegas Lancelot.

"Lanc, jangan kamu siksa dirimu sendiri seperti ini, mama hanya mengingatkan, namun semua keputusan ada ditanganmu."

"Mama, tahu sendiri kebanyakan wanita yang mendekatiku hanya karena ingin hidup nyaman, Bukan berarti Lanc pelit terhadap pasangan, Lanc tidak suka wanita yang bisanya hanya foya-foya, wanita yang tidak bisa menyayangi keluarga, dan selama ini Lanc belum pernah menemukan orang yang sesuai dengan hati Lanc, jadi sudahlah Ma tidak usah dibahas untuk saat ini Lanc hanya ingin fokus pada putriku dan memajukan perusahaan kita." pungkas Lancelot dengan senyum yang sumringah.

"Ya, sudah nanti jadi ada biksu yang datang ke rumah ini?" tanya nyonya Bisseling.

"Jadi Ma, siang jam dua sang biksu datang."

"Apa semua sudah kamu kasih tahu?"

"Sudah Ma."

"Baiklah."

Tepat jam dua siang seperti yang Lancelot katakan seorang biksu dan dua muridya datang, upacara sembahyangan langsung di mulai dengan di pimpin oleh biksu tua, selesai sembahyangan biksu tua menempelkan beberapa kertas di beberapa titik ruangan yang ada di rumah Lancelot dan tidak lupa biksu menaruh sejenis biji-bijian berwana kuning di dalam mangkuk yang di tutup oleh kain warna kuning di taruh di dekat tempat tidur nona kecil, upacara sembahyangan berlangsung selama satu jam, selesai upacara sembahyangan biksu dan dua muridnya pulang. Hanifah yang tidak paham tentang apa yang terjadi hanya diam, dan Hanifah juga merasa bingung dengan biji-bijian kuning itu.

"Kak, Joyce, ini buat apa kok Di taruh di sini apa di suruh buat bubur." tanya Hanifah dengan wajah bloonnya.

"Jangan kamu pindah Han, itu untuk menangkal setan." jelas Joyce.

Mendengar penjelasan dari Joyce Hanifah hanya manggut-manggut saja.

"Han, ini taruh di bawah bantal cucuku ya, jangan di pindah." ucap nyonya Bisseling sambil menaruh bungkusan kecil warna merah di bawah bantal nona kecil.

Hanifah hanya menjawab ya, Hanifah masih belum paham maksud dan tujuannya di pasang banyak jumat di dalam rumah Lancelot.

"Kak Joyce, sebenarnya ada apa kok banyak sekali dipasang jimat di rumah ini?" tanya Hanifah penasaran setelah nyonya Bisseling pergi dari kamar nona kecil.

"Saat ini selama satu bulan ada perayaan hari setan, dan sekarang banyak setan gentayangan sedang mencari mangsa, dan yang jadi targed utama itu bayi yang baru lahir atau balita." jelas Joyce.

"Oh begitu, pantas." jawab Hanifah.

"Biasanya bulan-bulan seperti ini banyak yang datang ke makam keluarga untuk berdoa di sana." Joyce menjelaskan lagi.

Terpopuler

Comments

Chia Rachman

Chia Rachman

adat istiadat Tionghoa....

2022-01-05

2

Teh Ai..

Teh Ai..

aya aya wae akh othor mah, lanjut thor

2022-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kelahiran bayi.
2 Part 2 kedatangan bayi.
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Pary 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Pary 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Pary 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Par 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Pary 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180.
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Part 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Pat 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Part 207
208 Part 208
209 Part 209
210 Novel baru
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Part 1 Kelahiran bayi.
2
Part 2 kedatangan bayi.
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Pary 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Pary 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Pary 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Par 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Pary 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180.
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Part 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Pat 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Part 207
208
Part 208
209
Part 209
210
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!