Situasi di kediaman Lancelot berbeda dari biasanya, kesibukan di rumah Lancelot hari ini bertambah pertama karena kedatangan nona kecil, kedua tentang prahara yang ditimbuljan oleh nona kecilnya, dan tentang Hanifah yang harus menyusui nona kecil, yang pasti banyak sekali peraturan yang berubah di dalam rumah Lancelot. Joyce dengan di bantu oleh Athena dan Kao memindahkan barang milik Hanifah dari kamar lantai bawah di pindah di kamar atas yang bersebelahan dengan kamar nona kecil. Hanifah merasa tidak enak sebenarnya Hanifah ingin membantu rekan kerjanya namun di tolak karena mereka takut jika ketahuan pasti berakibat fatal, apalagi setiap sudut ruangan di rumah Lancelot dipasang CCTV jadi sangat sulit untuk melakukan kecurangan, hanya kamar mandi dan kamar pribadi milik pekerjanya yang tidak dipasang CCTV.
Satu jam berlalu kamar Hani sudah siap, Hani berada di kamar nona kecil dia sudah mulai menyusui nona kecil penuh kasih, dengan di dampingi oleh suster dan nyonya Bisseling. Nona kecil sangat damai dalam dekapan Hanifah, dia juga menyusui dengan kuat sekali, sesekali nona kecil menyunggingkan seulas senyum khas bayi baru lahir, Hanifah membelai lembut nona kecilnya seperti dia membelai anak kandungnya.
Lancelot yang tetap berada di ruang kerjanya dia mengamati gerak-gerik semua orang yang ada di dalam kamar putrinya melalui layar monitor yang tersambung oleh CCTV, Lancelot menyunggingkan senyum bahagia melihat putrinya mengisap ASI, kadang putrinya gelagepan karena terlalu lancar ASI yang dimiliki oleh Hanifah. Selesai memberi ASI, Hanifah langsung menyantap makan malamnya dengan lahap tentu dengan menu yang berbeda dengan yang lainnya, Hanifah makan malam ditemani oleh nyonya Bisseling, Lancelot dan Joyce. Nyonya Bisseling dan Lancelot hanya ingin memastikan jenis makanan yang dikonsumsi oleh Hanifah benar-benar sehat dan bernutrisi tinggi, karena Hanifah harus memberi asupan makanan buat Putri Lancelot. Selesai makan malam nyonya Bisseling segera pergi dengan Lancelot menuju sebuah mall besar yang ada di kawasan Causeway Bay, mall Sogo itu yang menjadi tujuan utama mereka.
"Kak, saya bantu." Hanifah menawarkan bantuan seperti biasanya, karena setelah acara makan malam semua saling membahtu untuk merapikan kembali sisa makanannya.
"Jangan Han, nanti kita kena marah sama tuan Lanc, kamu istirahat saja kami paham tugasmu sebenarnya tidak mudah, apalagi jika bayi rewel kamu pasti tidak bisa istirahat dengan tenang seperti kami." jelas Joyce, yang paham akan betapa repotnya mengurus bayi yang baru lahir.
"Tapi kak!" Hanifah tetap tidak enak hati.
"Dengerin kak Joyce, Han, kita paham situasi ini, yang penting tuan dan nyonya tidak marah pada kami semua, kamu istirahat saja, kamu tahukan kami di sini sudah memiliki tanggung jawab masing-masing." timpal Klear sambil terus bekerja.
Hanifah dengan berat hati, meninggalkan teman-temannya, yang selama dua minggu ini dengan sabar mengajari Hanifah banyak hal, yang selama ini dengan senang hati menjadi taman Hanifah, ya Hanifah yang baru pertama kalinya menghirup udara dan menginjakan kaki di luar negeri jadi semua masih sangat awak bagi Hanifah. Hanifah sudah berada di kamarnya sendiri untuk merebahkan tubuhnya sambil memikirkan tentang kejadian hari ini, hari yang penuh kejutan, hari yang telah mengubah tugas kerja Hanifah. Hari dimana Hanifah harus menyusui bayi yang bukan darah dagingnya, di saat sedang istirahat Hanifah mendengar suara tangis nona kecilnya, dengan tergesa-gesa Hanifah langsung menuju kamar nona kecil, nona kecil menangis begitu Hanifah masuk ternyata nona kecilnya sedang di ganti diapers oleh suster jaganya.
"Sus biar saya gendong, ganti kamu yang istirahat." perintah Hanifah pada suster jaga yang di sewa oleh Lancelot, begitu suster sudah menyelesaiakan mengganti diapers nona kecil.
"Baik, kak terima kasih." suster itu langsung istirahat karena memang sudah capek, sebab hampir seharian nona kecil rewel dan membuat orang sekitar nona kecil kelimpungan termasuk sang suster yang baru pertama kali kerja di mediaman Lancelot.
Hanifah dengan penuh kasih menggendong dan mengajak nona kecil bercengkerama, karena habis ganti diapers nona kecil tidak mau tidur.
Nyonya Bisseling dan Lancelot setelah menempuh perjalan hampir satu jam kini mobil ferrari hitam itu sudah terparkir manis di parkiran mal Sogo di kawasan Causeway Bay. Lancelot mengikuti kemanapun nyonya Bisseling melangkah tanpa mengeluh, nyonya Bisseling langsung menuju toko yang khusus menjual perlengkapan orang hamil sampai melahirkan.
"Ma kita beli apa?" Lancelot merasa tidak nyaman karena nyonya Bisseling menuju etalase yang memasang bra khusus buat orang menyusui.
"Kita beli bra buat Hani." jawab nyonya Bisseling enteng tanpa menghiraukan putranya yang tidak nyaman " Mbak saya minta bra yang paling bagus untuk ibu menyusui." pinta nyonya Bisseling pada pelayan toko bra.
"Baik, nyonya." pelayan toko segera mengenalkan beberapa produk bra dengan kwalitas dan terkenal yang sudah mendunia.
"Ma, aku tunggu di luar ya?" Lancelot benar-benar sudah tidak nyaman pasalnya ini pertama kalinya bagi Lancelot ikut belanja keperluan wanita.
"Tidak boleh," tolak nyonya Bisseling "Kamu harus temani mama, mama belanja untuk keperluan anak kamu, siapa suruh punya anak gak punya istri." protes nyonya Bisseling lirih.
Dengan terpaksa Lancelot mengikuti kemanapun nyonya Bisseling melangkah, nyonya Bisseling sudah memilih beberapa pasang bra khusus ibu menyusui, dan juga penutup buat ibu menyusui, bukan hanya bra, nyonya Bisseling juga memilihkan beberapa baju rumahan khusus untuk ibu menyusui, piyama tidur, dan beberapa setel baju yang bagus dan nyaman buat Hanifah pakai saat berada di luar rumah, pilihan nyonya Bisseling tetap sama yaitu nyaman untuk menyusui cucunya.
Lancelot benar-benar tidak menyangka jika mamanya memiliki perhatian yang sangat besar pada anaknya, pasalnya beberapa hari yang lalu nyonya Bisseling ikut menolak keras tentang keputusan Lancelot yang memilih menyewa rahim seorang wanita untuk melahirkan darah dagingnya tanpa bersentuhan fisik, tanpa ikatan pernikahan, dan tanpa bertemu dengan sang wanita.
Tiga jam Lancelot dan nyonya Bisseling belanja keperluan Hanifah hingga mall tutup, nyonya Bisseling dan Lancelot merupakan pembeli paling Akhir. Tangan Lancelot sudah meneteng beberapa plastik besar berisi penuh belanjaannya, dan konyolnya semua yang dibeli merupakan barang khuhus buat Hanifah, kalau biasanya pembantu yang meneteng belanjaan milik majikan kali ini terbalik, sang majikan yang menenteng belanjaan buat sang pembantu. Nyonya Bisseling juga ikut membantu Lancelot untuk membawa beberapa kantong belanjaan namun yang ringan-ringan saja.
"Capek, sekali." nyonya Bisseling sudah duduk di kursi mobil di sebelah kemudi.
"Terima kasih, Ma, mama sudah ikut memikirkan putriku." ucap Lancelot merasa iba pada mamanya karena wajah mamanya menyiratkan kelelahan.
"Dia, cucuku, darah dagingku, tidak mungkin mama membiarkan darah dagingku menderita." timpal nyonya Bisseling sambil memejamkan mata melepas lelah karena malam juga sudah beranjak larut" Lanc, kamu juga harus menyediakan camilan yang sehat buat Hani, orang menyusui itu mudah lapar." pesan nyonya Bisseling pada Lancelot.
"Begitu ya ma?" tanya Lancelot, Lancelot tidak pernah berpikir jika kehadiran Putrinya membuat dia harus lebih banyak belajar lagi, padahal jauh-jauh hari Lancelot sudah membaca buku tentang merawat bayi namun semua seperti tidak begitu berguna. Faktanya sekarang Putrinya tidak bisa mengonsumsi susu formula, padahal Lancelot sudah jauh-jauh hari pula menyiapkan susu formula dengan kwalitas terbaik dan termahal yang sudah mendunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Snow Kim Barbie
UNTUNG PARA PEKERJA DI RUMAH TUAN LANCELOT BAIK², GAK ADA YG IRI PADA HANIFAH YG PEKERJA BARU 😅😅😅,
LANCELOT JADI BABU DI DEPAN MAMANYA 😅😅😅
2022-05-07
0
Sonya Tansy
saran ya Thor...kalau lagi belanja atau apa ,, seharusnya jagn gunakan kata "MBAK" supaya vibenya mendukung dengan setting nya di negara mana..
kalau "mbak" pasti orang identik dengan Indonesia.
lebih baik pakai "Miss,Siuce atau Ta ce" sesuai dengan penyebutan orang Hongkong..
Semangat..NGO Sik Hongkong tung wa siu siu..🤭
2022-01-23
3