16. Perempuan Kedua

Flashback pagi hari,

Pak Dadang baru sampai di depan rumah yang ditempati Tomi.

Laki-laki yang sudah menjadi Driver di Koperasi selama hampir sepuluh tahun itu terlihat bergegas turun dari mobil.

Ia baru akan menginjakkan kaki di atas teras, manakala seorang perempuan terlihat muncul dari samping rumah membawa bunga sedap malam.

Perempuan yang Pak Dadang kenal sebagai istri manager baru Koperasi nya itu tampak tersenyum ke arah Pak Dadang.

Hanya tersenyum saja, lalu masuk ke dalam rumah tanpa sepatah katapun.

Pak Dadang sempat merasa heran, meski terlihat seperti Bu Nilam, tapi entah kenapa cara tersenyumnya membuat Pak Dadang sedikit merinding.

Enggan memikirkan yang tidak-tidak, Pak Dadang meneruskan langkahnya untuk masuk ke dalam rumah, namun belum lagi sampai pintu, Bik Surti keluar dari dalam membawa sapu.

"Oh Pak Dadang sudah datang?"

Tanya Bik Surti.

Pak Dadang mengangguk.

"Saya sampaikan pada Tuan Tomi."

Ujar Bik Surti.

"Terimakasih Bik, saya tunggu di mobil."

Kata Pak Dadang.

"Mau dibuatkan kopi Pak?"

Bik Surti menawarkan kopi pada Pak Dadang.

Pak Dadang cepat menggeleng.

"Saya sudah sarapan Bik, tadi di warkop dekat kontrakan."

Ujar Pak Dadang.

Bik Surti mengangguk.

"Baiklah."

Bik Surti lantas masuk kembali ke dalam rumah untuk menyampaikan pada Tomi bahwa Pak Dadang supir kantor telah menjemputnya di depan.

Tomi yang sudah selesai sarapan dengan Nilam dan Ibunya segera beranjak dari ruang makan.

Nilam mengantar Tomi hingga ke teras.

Pak Dadang yang duduk di balik kemudi sempat melihat Tomi dan Nilam berbincang di depan teras rumah.

Istri Managernya itu terlihat sudah berganti pakaian dan rambutnya tak lagi tergerai seperti tadi pertama bertemu Pak Dadang di depan rumah.

Pak Dadang sebetulnya agak heran juga, kenapa pagi-pagi istri managernya memetik bunga sedap malam. Kenapa bukan mawar atau lainnya?

Tomi tampak berjalan mendekati mobil, naik ke atas mobil dan itu membuat Pak Dadang berhenti bertanya-tanya tentang keanehan yang terjadi pada isteri Tomi.

Siangnya, saat Tomi dan Pak Irfan meninggalkan kantor, Pak Dadang duduk di depan kantor koperasi bersama satpam.

Pak Irfan jika bepergian memang lebih senang menggunakan mobilnya sendiri dan jarang mau merepotkan Pak Dadang.

Maka Pak Dadang memilih duduk di depan kantor bersama Satpam.

Hingga kemudian sebuah angkutan berhenti di depan kantor koperasi, lalu turun seorang perempuan membawa bunga sedap malam.

Ia berjalan ke arah Pak Dadang yang langsung berdiri dan membungkuk memberi salam.

"Titip untuk diletakkan di atas meja."

Kata Perempuan yang menurut penglihatan Pak Dadang adalah Nilam isteri managernya.

"Oh ya Bu, siap. Untuk meja kerja Pak Tomi ya?"

Perempuan dengan penampakan Nilam itu mengangguk.

Setelah itu pergi begitu saja tanpa bicara apa-apa lagi.

"Siapa Pak Dadang?"

Tanya satpam Koperasi.

"Isteri Pak Manager."

Jawab Pak Dadang.

"Oh isteri Pak Tomi, cantik tapi kok serem ya kelihatannya."

Kata satpam sambil menatap Nilam yang menjauh.

"Hus, sembarangan, tidak enak nanti jika didengar Pak Tomi."

Ujar Pak Bambang.

Pak Bambang kemudian masuk membawa bunga sedap malam yang dibawakan Nilam untuk Tomi.

Sesuai pesan, Pak Dadang meletakkannya di atas meja kerja ruangan Tomi, di sebelah laptop.

Setelah meletakkannya, Pak Dadang keluar dari sana, dan kemudian kembali ke depan untuk duduk bersama satpam lagi.

Flashback berakhir.

**------------**

Tomi mengusap kepala Nilam.

"Kenapa Abang tidak percaya? Aku benar-benar takut Bang."

Nilam memeluk Tomi.

"Bunga sedap malam itu tadi benar-benar ada di sini, sungguh."

Kata Nilam berusaha sekuat tenaga meyakinkan Tomi.

"Sayang, kamu lupa kamu sendiri yang memetiknya? Pagi tadi kamu memetik bunga sedap malam kan? Kamu bahkan menitipkannya pada Driver kita untuk diletakkan di meja kantorku."

Ujar Tomi.

Nilam menatap Tomi dengan mata terbelalak tak percaya.

"Bang, aku tidak melakukannya... Sungguh."

Tomi menghela nafas.

"Sudahlah Nilam, aku lelah hari ini, kamu lebih baik mandi dengan air hangat agar tubuhmu relax, setelah itu makan dan kembali istirahat."

Ujar Tomi yang sudah lelah dan tak tak ada energi untuk menanggapi semua ocehan Nilam.

"Bang... Aku tidak mau tinggal di sini lagi Bang, aku takut."

Rengek Nilam.

"Nilam, ayolah, kita baru saja pindah, dan ini satu karunia kita bisa menempati rumah cuma-cuma, bahkan ada Bik Surti juga yang mengurus rumah. Kurang apa Nilam? Kenapa harus pindah?"

"Bang, rumah ini berhantu."

Nilam mengguncang lengan Tomi.

Terdengar Ibunya Tomi dari arah pintu kemudian mendengus.

Tampaknya ia mulai kesal dengan kelakuan Nilam yang terus saja aneh-aneh.

"Aku bener-bener takut Bang, aku mohon."

Nilam dadanya terasa begitu sesak.

"Kita belum punya cukup uang untuk beli rumah sendiri Nilam."

"Tidak usah beli, mengontrak juga tidak apa, satu kamar pun tak masalah, yang penting tidak di sini."

Kata Nilam.

"Bagaimana mungkin seorang manager hidup di kontrakan kamar satu pintu Nilam? Ingat reputasi suamimu?"

Kesal Ibunya Tomi.

Nilam yang merasa Ibunya Tomi sejak pagi terus mengintimidasi jadi kesal.

"Ibu bisa diam tidak, jangan terus memojokkan Nilam!"

Kata Nilam yang jadi emosi.

Mendengar Nilam berani bicara begitu pada Ibunya, tentu saja membuat Tomi meradang.

Tomi mendorong tubuh Nilam dengan kasar.

Nilam menatap Tomi.

"Abang."

Tomi turun dari tempat tidur dan berdiri membalas tatapan Nilam dengan marah.

"Berani sekali kamu bentak Ibu!!"

Marah Tomi.

Ibunya Tomi terlihat keluar dari kamar.

Ia merasa begitu sakit sampai dibentak menantunya.

"Bang, Nilam bukan bermaksud begitu, semua karena sejak pagi Ibu selalu mengintimidasi aku."

Kata Nilam.

"Tadi hantu, sekarang Ibu, kenapa semua seolah jadi sasaran Nilam? Ibu itu mengatakan kamu itu berhalusinasi karena kelelahan dan memintamu istirahat serta mengurangi stres itu karena ibu sayang padamu! Kamu menantunya, tapi dia sayang padamu seperti anaknya sendiri!!"

Tomi naik pitam.

"Bang, kenapa kamu malah marah-marah sekarang?"

Nilam memegangi dadanya yang sesak.

"Bagaimana aku tidak marah? Isteriku membentak Ibuku di depanku!"

Tomi yang benar-benar meradang keluar dari kamar sambil membanting pintunya dengan keras.

Brak!!

Nilam menjerit saking setresnya.

Ia menangis lagi, putus asa.

Di lempar-lemparkannya semua bantal di atas tempat tidurnya.

Sementara itu, di luar rumah, di depan kamar Nilam, tampak Lestari terlihat tersenyum.

Ia menciumi bunga sedap malam di tangannya.

"Bang Damar itu hanya milik Lestari, hanya milik Lestari, hanya milik Lestari."

Kata Lestari dari luar kamar.

Ia tak bisa masuk karena Bik Surti menaburi entah apa di kamar Tomi dan Nilam. Tapi Lestari bisa mendengar dan melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Hmm... Kasihan kamu perempuan kedua.

Kata Lestari lagi.

💦💦💦💦💦

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Zizi kamu dimana...tolongin Nilam dong Zi...

2022-12-19

0

Asty Mamane Ata

Asty Mamane Ata

lh kok gemes aku sma lestari ..
pengen jitak palanya😡

2022-03-28

1

Anggrek Salju

Anggrek Salju

stop baca smpe sini, maaf thorr 🙏,, aq paling benci sama tipe2 kayak lestari.

2022-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Menatap Kalian
2 2. Tak Enak Hati
3 3. Kau Kah??
4 4. Jatuh Hati
5 5. Hantu Bucin
6 6. Cinta Mati
7 7. Terpana
8 8. Terhubung Dengan Masa Lalu
9 9. Lestari??
10 10. Cintaku Masih Sama
11 11. Gadis Pujaan Hati
12 12. Bunga Sedap Malam
13 13. Terasa Terhubung
14 14. Percayalah Ibu
15 15. Aku Harus Bagaimana
16 16. Perempuan Kedua
17 17. Kesaksian Pak Dadang
18 18. Cinta Tak Butuh Alasan
19 19. Amanah Yang Sulit
20 20. Hantu Lestari
21 21. Rencana Pengusiran Lestari
22 22. Teror Lestari
23 23. Kuburan Belanda
24 24. Hubungan Masa Lalu
25 25. Rumah Berdarah
26 26. Kisah Hantu Lestari
27 27. Kenyataan Pahit
28 28. Ayah VS Anak
29 29. Kabur
30 30. Penculikan
31 31. Kala Cinta Menggoda
32 32. Membelot
33 33. Menyusul Samsul
34 34. Tertangkapnya Damar
35 35. Pilihan Buruk
36 36. Akhir Perjalanan Lestari
37 37. Sebuah Catatan Lama
38 38. Kau Dari Masa Lalu
39 39. Masih Samar Untuk Tomi
40 40. Bertemu Kelompok Aneh
41 41. Siapa Pemuda Mirip Tomi
42 42. Ada Sebuah Rahasia
43 43. Makan Malam Keluarga
44 44. Apa Yang Tersembunyi
45 45. Aroma Bunga Sedap Malam
46 46. Kecurigaan Iwan
47 47. Sedikit Demi Sedikit
48 48. Satu Korban Jatuh
49 49. Jegeeeerrr
50 50. Ada Apa Dengan Mereka?
51 51. Laki-laki Berpakaian Hitam
52 52. Tersesat
53 53. Rumah Dan Kuburan
54 54. (Damar) Santoso Raharjo
55 55. Penggalan Peristiwa Masa Lalu
56 56. Pesaing Busuk
57 57. Hutang Maaf
58 58. Hadiah Di Tengah Malapetaka
59 59. Pertemuan
60 60. Kejujuran
61 61. The Ending
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Menatap Kalian
2
2. Tak Enak Hati
3
3. Kau Kah??
4
4. Jatuh Hati
5
5. Hantu Bucin
6
6. Cinta Mati
7
7. Terpana
8
8. Terhubung Dengan Masa Lalu
9
9. Lestari??
10
10. Cintaku Masih Sama
11
11. Gadis Pujaan Hati
12
12. Bunga Sedap Malam
13
13. Terasa Terhubung
14
14. Percayalah Ibu
15
15. Aku Harus Bagaimana
16
16. Perempuan Kedua
17
17. Kesaksian Pak Dadang
18
18. Cinta Tak Butuh Alasan
19
19. Amanah Yang Sulit
20
20. Hantu Lestari
21
21. Rencana Pengusiran Lestari
22
22. Teror Lestari
23
23. Kuburan Belanda
24
24. Hubungan Masa Lalu
25
25. Rumah Berdarah
26
26. Kisah Hantu Lestari
27
27. Kenyataan Pahit
28
28. Ayah VS Anak
29
29. Kabur
30
30. Penculikan
31
31. Kala Cinta Menggoda
32
32. Membelot
33
33. Menyusul Samsul
34
34. Tertangkapnya Damar
35
35. Pilihan Buruk
36
36. Akhir Perjalanan Lestari
37
37. Sebuah Catatan Lama
38
38. Kau Dari Masa Lalu
39
39. Masih Samar Untuk Tomi
40
40. Bertemu Kelompok Aneh
41
41. Siapa Pemuda Mirip Tomi
42
42. Ada Sebuah Rahasia
43
43. Makan Malam Keluarga
44
44. Apa Yang Tersembunyi
45
45. Aroma Bunga Sedap Malam
46
46. Kecurigaan Iwan
47
47. Sedikit Demi Sedikit
48
48. Satu Korban Jatuh
49
49. Jegeeeerrr
50
50. Ada Apa Dengan Mereka?
51
51. Laki-laki Berpakaian Hitam
52
52. Tersesat
53
53. Rumah Dan Kuburan
54
54. (Damar) Santoso Raharjo
55
55. Penggalan Peristiwa Masa Lalu
56
56. Pesaing Busuk
57
57. Hutang Maaf
58
58. Hadiah Di Tengah Malapetaka
59
59. Pertemuan
60
60. Kejujuran
61
61. The Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!