12. Bunga Sedap Malam

Nilam duduk termangu di teras depan rumah sambil memandangi pohon besar yang tumbuh di halaman.

Pohon beringin yang sepertinya sudah berusia cukup tua itu terlihat menyeramkan meskipun membuat suasana halaman rumah menjadi teduh dan rindang.

Apa perlu aku meminta Bik Surti mencari orang untuk merobohkannya saja?

Hati Nilam bertanya-tanya.

Sungguh Nilam merasa sangat terganggu dengan keberadaan pohon Beringin besar tersebut.

Ia juga merasa jika hantu yang kini sering mengganggunya adalah berasal dari sana.

Nilam masih sibuk memikirkan apa yang akan ia lakukan pada pohon tersebut manakala mertuanya muncul dari dalam rumah.

"Nilam, kenapa melamun di sini?"

Tanya mertuanya.

Nilam menoleh ke arah Ibu mertuanya sambil tersenyum.

"Tidak apa Bu, hanya ingin menikmati suasana saja."

Bohong Nilam.

Ibunya Tomi tampak duduk di kursi yang hanya dibatasi meja kecil dengan Nilam.

"Keuntungan tinggal di kota kecil memang udara belum sekotor di kota besar. Masih terasa lumayan sejuk, apalagi jika masih banyak pohon besar."

Kata Ibunya Tomi.

Nilam tampak memaksakan senyumannya.

Ya mungkin benar udara sejuk karena ada pohon besar, tapi pohon di depan mereka itu juga angker, dan Nilam yakin jika hantu itu tinggal di sana, jadi Nilam tak ingin membiarkannya.

Ibunya Tomi menghela nafas sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Kau harus menganggap ini sebagai liburan Nilam, supaya tak terlalu stres. Rumah ini mirip rumah peristirahatan, Ibu harap kalian bisa relax dan menikmati hari-hari kalian sebagai pengantin baru."

Kata Ibunya Tomi.

"Ibu sungguh sudah tak sabar mendapatkan cucu dari kalian. Ibu sangat berharap."

Ujar Ibunya Tomi pula.

Nilam terdiam.

Mendengar harapan Ibu mertuanya membuat Nilam seolah diberi tugas berat.

Ya, mengingat Kakak perempuan Tomi yang sampai hari ini belum memberikan cucu meski sudah sepuluh tahun menikah, memang sekarang harapan Ibu Tomi jatuh kepada Tomi dan Nilam.

Terlebih Tomi merupakan anak laki-laki, tentunya harapan Ibunya semakin jauh lebih besar daripada kepada kakak Tomi.

Seperti penerus darah keluarga, begitulah kira-kira.

Bik Surti tiba-tiba muncul dari dalam rumah, ia membawa tas belanja yang terbuat seperti dari anyaman.

"Mau belanja sekarang Bik?"

Tanya Ibunya Tomi.

Bik Surti mengangguk.

"Saya ikut ya, ingin lihat pasar di kota ini."

Kata Ibu Tomi.

"Kamu ikut sekalian Nilam?"

Tanya Ibunya Tomi.

Tapi belum lagi Nilam menjawab, Ibunya Tomi bicara lagi...

"Aah lebih baik kamu di rumah, kamu masih belum begitu pulih, kemarin saja sudah kelelahan, istirahat saja, nanti Ibu belikan buah-buahan. Kamu mau di masakkan apa? Nanti Ibu masakkan."

Ibu Tomi belum apa-apa sudah memutuskan.

Nilam yang sejatinya takut ditinggal sendirian di rumah itu tentu saja jadi bingung.

Ia menatap Bik Surti, tapi bisa apa Bik Surti untuk membela Nilam.

"Tunggu sebentar, ambil dompet dulu."

Ibunya Tomi bergegas masuk ke dalam rumah, sementara Nilam berdiri dari duduknya.

"Bungkusan kain semalam, Nyonya masukkan ke saku saja Nya, tapi jangan sampai terbawa masuk kamar mandi."

Ujar Bik Surti.

Nilam menatap Bik Surti.

"Sebetulnya itu untuk apa Bik?"

"Untuk penjagaan Nyonya biar tidak diganggu."

Nilam menatap Bik Surti, lalu mengalihkan tatapan matanya ke arah pohon Beringin besar di halaman rumah lagi.

"Penjagaan dari hantu yang ada di pohon itu kan Bik? Dia mengincar saya?"

Tanya Nilam.

Bik Surti menggeleng.

"Tidak Nyonya, tidak usah berpikir sampai ke arah sana, dia tidak sejahat itu."

Kata Bik Surti.

Nilam menghela nafas.

"Pokoknya asal Nyonya menuruti saran saya, tidak akan terjadi apa-apa."

Kata Bik Surti.

"Jangan terlalu stres, jangan melamun, lakukan kesibukan agar selalu beraktifitas. Hantu hanya bisa mengganggu manusia yang sedang tertekan, banyak melamun dan bermalas-malasan."

Kata Bik Surti.

"Begitukah?"

Nilam menatap Bik Surti memastikan.

Bik Surti menganggukkan kepalanya.

Ah jika benar begitu, bisa jadi karena memang belakangan Nilam tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan.

Sejak resign dari kantor karena akan menikah, Nilam memang hanya di rumah saja mempersiapkan pernikahannya.

Setelah menikah, ia masih saja tak punya kegiatan yang berarti.

Nilam jadi ingat saran Tomi suaminya pagi tadi, yang meminta Nilam meneruskan kesenangannya menulis.

Tapi, Nilam sedang tak punya ide untuk menulis apapun, justeru yang ingin ia lakukan adalah melukis.

Ya melukis.

Dulu Nilam saat sekolah sering mewakili sekolahnya mengikuti lomba melukis dan selalu mendapat peringkat tiga besar.

Melukis juga termasuk kegemarannya selain membaca dan menulis.

Ibunya Tomi kemudian muncul lagi dengan pakaian yang lebih rapi, lengkap dengan tas tangannya yang menambah sempurna penampilannya.

"Ayok Bik Surti."

Kata Ibunya Tomi.

Nilam tampak menghela nafas.

I'm okay... I'm okay...

Nilam berusaha menenangkan diri sendiri.

Bik Surti mengangguk pada Ibunya Tomi, lalu keduanya berjalan beriringan menuju jalan untuk kemudian berjalan dari sana ke arah jalan raya yang masih sekitar seratus meter lagi.

Sepeninggal Ibu mertuanya dan juga Bik Surti, tinggallah Nilam kini seorang diri.

Melihat pohon beringin besar di depan rumahnya lama-lama ia jadi merasa merinding.

Nilam akhirnya memilih masuk saja ke dalam rumah, menutup pintunya rapat-rapat, lalu cepat ke kamar untuk mengambil bungkusan yang semalam diberikan Bik Surti.

Nilam baru akan masuk kamar, saat ia tiba-tiba merasa ada aroma bunga sedap malam yang seperti berasal dari dalam kamarnya.

Dengan dada berdegup kencang, Nilam pelahan mengulurkan tangannya ke arah gorden di pintu kamar tidurnya.

Disibakkannya gorden itu untuk ia kemudian bisa membuka pintunya.

Aroma bunga sedap malam itu mulai semakin tercium saat Nilam membuka pintu kamar tidurnya.

Dan...

Nilam membelalakkan mata, saat dilihatnya di atas tempat tidurnya kini penuh bunga sedap malam.

Nilam melangkah mundur ke belakang, lemas kakinya tak terkira, terhuyung tubuhnya dan bertumpu pada dinding.

Bunga sedap malam itu jelas bukan dia yang meletakkannya di sana, dan pasti juga bukan Ibu mertuanya dan Bik Surti.

Di sekitar rumah tak ada bunga sedap malam tumbuh, lalu dari mana bunga itu berasal.

Nilam gemetaran tubuhnya, wajahnya pucat pasi.

Ia terduduk di lantai, lalu menjerit sekuat tenaga sebelum kemudian akhirnya pingsan.

Sesosok gadis cantik melayang keluar dari kamar, menatap Nilam yang tergolek di atas lantai.

"Belum lihat aku sudah pingsan."

Gumam Lestari.

Gadis itu terlihat membawa bunga sedap malam sambil menghirup aromanya dengan senang.

Melayang keluar dari rumah di mana Nilam dan Tomi tinggal sambil bersenandung dengan suaranya yang merdu mendayu.

"Seperti dulu tempat tidur kita selalu beraroma bunga sedap malam kan Bang Damar."

Senyum Lestari dengan tersenyum bahagia.

💦💦💦💦💦💦

Terpopuler

Comments

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

lestari ini mntang" ad laki" gnteng main serobot aj, damar mu pling dh mati, klu nya hdp pling jg dh tua,,,
situ hntu tau diri donkkk,,, gk ad rsa belaskasihan,,, 😡😡😡

2022-02-28

0

Ela Jutek

Ela Jutek

bok di gibeng lam

2022-01-31

1

marni sumarni

marni sumarni

absen kk.thor
..aq ktgln
. g lp dgn mmbw like jg vote... smgt yah

2022-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Menatap Kalian
2 2. Tak Enak Hati
3 3. Kau Kah??
4 4. Jatuh Hati
5 5. Hantu Bucin
6 6. Cinta Mati
7 7. Terpana
8 8. Terhubung Dengan Masa Lalu
9 9. Lestari??
10 10. Cintaku Masih Sama
11 11. Gadis Pujaan Hati
12 12. Bunga Sedap Malam
13 13. Terasa Terhubung
14 14. Percayalah Ibu
15 15. Aku Harus Bagaimana
16 16. Perempuan Kedua
17 17. Kesaksian Pak Dadang
18 18. Cinta Tak Butuh Alasan
19 19. Amanah Yang Sulit
20 20. Hantu Lestari
21 21. Rencana Pengusiran Lestari
22 22. Teror Lestari
23 23. Kuburan Belanda
24 24. Hubungan Masa Lalu
25 25. Rumah Berdarah
26 26. Kisah Hantu Lestari
27 27. Kenyataan Pahit
28 28. Ayah VS Anak
29 29. Kabur
30 30. Penculikan
31 31. Kala Cinta Menggoda
32 32. Membelot
33 33. Menyusul Samsul
34 34. Tertangkapnya Damar
35 35. Pilihan Buruk
36 36. Akhir Perjalanan Lestari
37 37. Sebuah Catatan Lama
38 38. Kau Dari Masa Lalu
39 39. Masih Samar Untuk Tomi
40 40. Bertemu Kelompok Aneh
41 41. Siapa Pemuda Mirip Tomi
42 42. Ada Sebuah Rahasia
43 43. Makan Malam Keluarga
44 44. Apa Yang Tersembunyi
45 45. Aroma Bunga Sedap Malam
46 46. Kecurigaan Iwan
47 47. Sedikit Demi Sedikit
48 48. Satu Korban Jatuh
49 49. Jegeeeerrr
50 50. Ada Apa Dengan Mereka?
51 51. Laki-laki Berpakaian Hitam
52 52. Tersesat
53 53. Rumah Dan Kuburan
54 54. (Damar) Santoso Raharjo
55 55. Penggalan Peristiwa Masa Lalu
56 56. Pesaing Busuk
57 57. Hutang Maaf
58 58. Hadiah Di Tengah Malapetaka
59 59. Pertemuan
60 60. Kejujuran
61 61. The Ending
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Menatap Kalian
2
2. Tak Enak Hati
3
3. Kau Kah??
4
4. Jatuh Hati
5
5. Hantu Bucin
6
6. Cinta Mati
7
7. Terpana
8
8. Terhubung Dengan Masa Lalu
9
9. Lestari??
10
10. Cintaku Masih Sama
11
11. Gadis Pujaan Hati
12
12. Bunga Sedap Malam
13
13. Terasa Terhubung
14
14. Percayalah Ibu
15
15. Aku Harus Bagaimana
16
16. Perempuan Kedua
17
17. Kesaksian Pak Dadang
18
18. Cinta Tak Butuh Alasan
19
19. Amanah Yang Sulit
20
20. Hantu Lestari
21
21. Rencana Pengusiran Lestari
22
22. Teror Lestari
23
23. Kuburan Belanda
24
24. Hubungan Masa Lalu
25
25. Rumah Berdarah
26
26. Kisah Hantu Lestari
27
27. Kenyataan Pahit
28
28. Ayah VS Anak
29
29. Kabur
30
30. Penculikan
31
31. Kala Cinta Menggoda
32
32. Membelot
33
33. Menyusul Samsul
34
34. Tertangkapnya Damar
35
35. Pilihan Buruk
36
36. Akhir Perjalanan Lestari
37
37. Sebuah Catatan Lama
38
38. Kau Dari Masa Lalu
39
39. Masih Samar Untuk Tomi
40
40. Bertemu Kelompok Aneh
41
41. Siapa Pemuda Mirip Tomi
42
42. Ada Sebuah Rahasia
43
43. Makan Malam Keluarga
44
44. Apa Yang Tersembunyi
45
45. Aroma Bunga Sedap Malam
46
46. Kecurigaan Iwan
47
47. Sedikit Demi Sedikit
48
48. Satu Korban Jatuh
49
49. Jegeeeerrr
50
50. Ada Apa Dengan Mereka?
51
51. Laki-laki Berpakaian Hitam
52
52. Tersesat
53
53. Rumah Dan Kuburan
54
54. (Damar) Santoso Raharjo
55
55. Penggalan Peristiwa Masa Lalu
56
56. Pesaing Busuk
57
57. Hutang Maaf
58
58. Hadiah Di Tengah Malapetaka
59
59. Pertemuan
60
60. Kejujuran
61
61. The Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!