9. Lestari??

Tomi menghela nafas.

Gadis cantik berambut pirang, siapa dia? Lestari? Kenapa aku memimpikannya?

Bingung Tomi dan merasa sangat aneh.

Tak sadar ia sesosok gadis berdiri di dekatnya, sambil menatap dengan senyumannya.

Tomi akhirnya memutuskan menutup laptopnya. Hari masih terlalu larut untuk ia bangun.

Tomi meletakkan laptopnya di atas meja dekat tempat tidur, setelah itu ia merebahkan diri di samping Nilam yang masih pulas tertidur.

Tomi kemudian mendekatkan tubuhnya ke tubuh sang isteri, untuk kemudian memeluknya dengan hangat.

Lestari menatap jengkel ke arah Tomi dan Nilam, hantu itu melayang ke arah Nilam.

Jelas ia yang ingin dipeluk Damar.

Sudah lama sekali, sudah berpuluh tahun ia menantikan hari ini.

Lestari mendekati tubuh Nilam, berniat masuk ke dalam tubuh Nilam yang masih tertidur lelap.

Tapi...

Lestari terpental.

Ada sesuatu yang melindunginya.

Lestari menatap pintu kamar.

Bik Surti. Pasti ini ulahnya.

Lestari mendengus.

Ditatapnya Tomi yang kini mulai memejamkan matanya dan meneruskan tidurnya di sisi sang isteri.

Lestari tak bisa mendekatinya karena memeluk Nilam, dan situasi ini sangat menyebalkan untuk Lestari.

Lestari yang kesal dan merasa sangat jengkel akhirnya melayang keluar dari kamar Tomi.

Enggan melihat titisan Damar cintanya itu justeru tidur dengan memeluk perempuan lain.

Lestari berlinang air mata. Dadanya sesak dan terasa begitu sakit seolah tertusuk pisau.

Hantu itu melayang ke atas atap rumah yang ditempati Tomi dan Nilam. Ia duduk di sana. Termangu seorang diri.

Rambutnya yang panjang meriap-riap dibelai air malam yang dingin.

"Kang Damaaaar... Kang Damaaaar..."

Suara Lestari seolah rintihan di tengah malam. Suara yang kemudian di bawa sapuan angin dan bisa di dengar beberapa telinga manusia yang masih terjaga.

Termasuk Bik Surti di kamarnya.

Bik Surti menghela nafas, perempuan itu tengah sibuk membuat sesuatu.

"Lestari... Sampai kapan kau akan menunggu Kang Damar mu? Tak bisakah kau melepasnya saja? Kenapa tak pergi saja dengan tenang? Kenapa memilih menyiksa diri."

Gumam Bik Surti seolah Lestari akan mendengarkannya.

💦💦💦💦💦

Pagi harinya, Tomi tampak sudah rapi dengan kemejanya untuk berangkat ke kantor Koperasi simpan pinjam yang sudah memiliki lebih dari dua ratus lima puluh kantor cabang di pulau Jawa itu.

Nilam yang membantu mengancingkan kemeja Tomi terlihat tersenyum malu manakala Tomi tiba-tiba mencuri ciuman pada bibirnya.

"Sudah lebih baik pagi ini?"

Tanya Tomi.

Nilam mengangguk.

"Mungkin benar kata Ibu, aku terlalu kelelahan."

Kata Nilam.

Tomi mengangguk.

"Ya, kamu terlalu lelah dan juga terlalu stres karena harus pindah jauh dari orangtua saat kita baru menikah."

Ujar Tomi.

"Iya."

"Nanti lama-lama juga semua akan terasa normal lagi, kamu hanya butuh waktu, tapi tetap jangan kecapean, yah."

Tomi merangkul Nilam untuk keluar kamar.

"Kamu akan lembur Bang hari ini?"

Tanya Nilam.

"Jangan lembur dulu, kalian ini masih pengantin baru, kerjalah secukupnya saja, lebih baik kerja di rumah, Ibu sudah ingin punya cucu."

Tiba-tiba Ibunya Tomi muncul dari ruangan dekat kamar Tomi yang akan digunakan sebagai ruang kerja.

Ibunya Tomi dan Bik Surti sedang bebenah di sana.

"Pelan-pelan dong Bu, nanti kalau sudah waktunya kan juga pasti akan dapat."

Sahut Tomi.

"Ya kan usaha itu harus Tomi, kalau kamunya kerja terus, masa Nilam mau hamil sendiri."

Kesal Ibunya Tomi pada putranya yang jadi tertawa.

Nilam sendiri yang semula akan ikut tertawa tiba-tiba terganggu dengan matanya yang tanpa sengaja seperti melihat sekelebat bayangan di luar jendela ruangan yang kini tengah dirapikan Bik Surti.

Ruangan yang pintunya dibuka lebar dan kini Nilam berdiri di depannya membuat Nilam memang leluasa melihat apa yang terjadi di sana, dan posisi jendela kaca besar yang bisa dilihat dengan jelas dari pintu semakin membuat Nilam lebih mudah menangkap gerakan bayangan tadi.

Nilam sejenak mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Tomi.

Tomi yang merasakan tangan Nilam menggenggam lengannya lebih erat jadi terkesiap dan menatap Nilam.

"Ada apa sayang?"

Tanya Tomi pada Nilam yang seperti tak bisa melepaskan pandangannya ke arah jendela ruang kerja Tomi.

Bik Surti yang menyadari Nilam seperti melihat sesuatu, akhirnya memilih keluar dan langsung menutup pintunya.

"Saya sudah menyiapkan sarapan, sebaiknya semua sarapan dulu, sambil Tuan Tomi menunggu jemputan mobil kantor."

Kata Bik Surti.

Tomi pun mengangguk setuju, lalu mengajak Nilam menuju ruang makan mengikuti Bik Surti dan Ibunya yang juga langsung setuju dengan Bik Surti untuk sarapan dulu.

Sekitar pukul setengah tujuh pagi, saat akhirnya driver kantor datang dengan mobilnya menjemput Tomi tepat saat mereka sudah menyelesaikan sarapan.

Tomi pamit pada Ibunya.

Nilam mengantar Tomi hingga ke teras depan rumah.

"Mau dibelikan apa nanti?"

Tanya Tomi.

Nilam menggeleng saja.

"Aku cuma ingin kamu pulang tidak terlalu malam."

Kata Nilam.

Tomi pun tersenyum lalu mengangguk.

Diciumnya kening isterinya itu penuh kasih sayang.

"Kalau jenuh, mulailah menulis lagi, kamu sudah lama kan tidak menulis?"

Nilam tampak tersenyum saja.

Daripada menulis, Nilam justeru lebih ingin melukis sekarang.

"Aku berangkat ya."

Kata Tomi.

Nilam mengangguk.

Tomi berjalan menuju mobil yang terparkir tak jauh dari teras rumah, tepat di dekat pohon besar di depan rumah yang ia tempati.

Nilam melambaikan tangannya pada Tomi yang masuk ke dalam mobil.

Mobil bergerak pelahan meninggalkan halaman, Nilam menurunkan tangannya dan berhenti melambai.

Ia tercenung sejenak.

Mengingat lagi bayangan gadis Belanda di jendela ruang kerja Tomi dan juga bayangan yang sepintas tadi berkelebat juga seperti mirip gadis itu.

Ah ada hantu di rumah ini, dan Bik Surti membenarkannya.

Apa dia hantunya?

None Belanda itu?

Siapa dia?

Kenapa dia jadi hantu dan menampakkan diri padaku?

Hati Nilam bertanya-tanya.

Sementara itu, di dalam perjalanan hingga kantor, Tomi terus teringat mimpinya semalam.

Mimpi gadis cantik bernama Lestari.

Entah kenapa ia memimpikan seorang gadis yang bahkan sepanjang hidupnya ia tak pernah mengenalnya.

"Pak Tomi, selamat pagi."

Pak Irfan selaku manager sebelumnya di kantor cabang tersebut menyambut hangat, begitu juga dengan staf yang lain.

Setelah sambutan-sambutan sederhana, dan juga melakukan ritual wajib kantor mereka sebelum kantor dibuka, Tomi akan diajak Pak Irfan untuk mengunjungi beberapa kantor Notaris yang menjadi relasi mereka selama ini.

Selain mengenalkan Tomi selaku manager kantor cabang yang baru, Pak Irfan tentu saja sekalian pamit pada para Notaris yang selama ini membantu banyak proses pencairan di Koperasi mereka.

"Ah tunggu sebentar Pak Tomi, saya ambil sesuatu dulu di atas."

Kata Pak Irfan.

Tomi mengangguk.

Sambil menunggu Pak Irfan kembali, tampak Tomi berdiri di dekat jendela ruangannya di kantor.

Ia menatap keluar kaca jendela.

Tomi melihat hilir mudik kendaraan dan juga manusia yang lewat di sekitar kantornya yang letaknya memang tak jauh dari pusat perbelanjaan dan juga beberapa dealer showroom mobil.

Hingga...

Mata Tomi tanpa sengaja melihat sesosok gadis cantik berambut pirang berdiri di seberang jalan.

Ia seolah menatap ke arah Tomi.

Gadis itu tersenyum.

Cantik.

Cantik sekali.

Tomi terkesiap.

"Lestari..."

💦💦💦💦💦

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

mungkin kang Damar nya lgi nge ronda d kampung nyang cuman ada sebelah..

2022-06-01

2

Sisilia Nopita Sari

Sisilia Nopita Sari

suka bngt sma sosok visual nya thor,,cucoookkk

2022-04-29

2

KadalKocak

KadalKocak

mulustrasi na lestari..meni geulis kitu euy..bisaan si othor neangan gambar na euy..🤣🤣

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Menatap Kalian
2 2. Tak Enak Hati
3 3. Kau Kah??
4 4. Jatuh Hati
5 5. Hantu Bucin
6 6. Cinta Mati
7 7. Terpana
8 8. Terhubung Dengan Masa Lalu
9 9. Lestari??
10 10. Cintaku Masih Sama
11 11. Gadis Pujaan Hati
12 12. Bunga Sedap Malam
13 13. Terasa Terhubung
14 14. Percayalah Ibu
15 15. Aku Harus Bagaimana
16 16. Perempuan Kedua
17 17. Kesaksian Pak Dadang
18 18. Cinta Tak Butuh Alasan
19 19. Amanah Yang Sulit
20 20. Hantu Lestari
21 21. Rencana Pengusiran Lestari
22 22. Teror Lestari
23 23. Kuburan Belanda
24 24. Hubungan Masa Lalu
25 25. Rumah Berdarah
26 26. Kisah Hantu Lestari
27 27. Kenyataan Pahit
28 28. Ayah VS Anak
29 29. Kabur
30 30. Penculikan
31 31. Kala Cinta Menggoda
32 32. Membelot
33 33. Menyusul Samsul
34 34. Tertangkapnya Damar
35 35. Pilihan Buruk
36 36. Akhir Perjalanan Lestari
37 37. Sebuah Catatan Lama
38 38. Kau Dari Masa Lalu
39 39. Masih Samar Untuk Tomi
40 40. Bertemu Kelompok Aneh
41 41. Siapa Pemuda Mirip Tomi
42 42. Ada Sebuah Rahasia
43 43. Makan Malam Keluarga
44 44. Apa Yang Tersembunyi
45 45. Aroma Bunga Sedap Malam
46 46. Kecurigaan Iwan
47 47. Sedikit Demi Sedikit
48 48. Satu Korban Jatuh
49 49. Jegeeeerrr
50 50. Ada Apa Dengan Mereka?
51 51. Laki-laki Berpakaian Hitam
52 52. Tersesat
53 53. Rumah Dan Kuburan
54 54. (Damar) Santoso Raharjo
55 55. Penggalan Peristiwa Masa Lalu
56 56. Pesaing Busuk
57 57. Hutang Maaf
58 58. Hadiah Di Tengah Malapetaka
59 59. Pertemuan
60 60. Kejujuran
61 61. The Ending
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Menatap Kalian
2
2. Tak Enak Hati
3
3. Kau Kah??
4
4. Jatuh Hati
5
5. Hantu Bucin
6
6. Cinta Mati
7
7. Terpana
8
8. Terhubung Dengan Masa Lalu
9
9. Lestari??
10
10. Cintaku Masih Sama
11
11. Gadis Pujaan Hati
12
12. Bunga Sedap Malam
13
13. Terasa Terhubung
14
14. Percayalah Ibu
15
15. Aku Harus Bagaimana
16
16. Perempuan Kedua
17
17. Kesaksian Pak Dadang
18
18. Cinta Tak Butuh Alasan
19
19. Amanah Yang Sulit
20
20. Hantu Lestari
21
21. Rencana Pengusiran Lestari
22
22. Teror Lestari
23
23. Kuburan Belanda
24
24. Hubungan Masa Lalu
25
25. Rumah Berdarah
26
26. Kisah Hantu Lestari
27
27. Kenyataan Pahit
28
28. Ayah VS Anak
29
29. Kabur
30
30. Penculikan
31
31. Kala Cinta Menggoda
32
32. Membelot
33
33. Menyusul Samsul
34
34. Tertangkapnya Damar
35
35. Pilihan Buruk
36
36. Akhir Perjalanan Lestari
37
37. Sebuah Catatan Lama
38
38. Kau Dari Masa Lalu
39
39. Masih Samar Untuk Tomi
40
40. Bertemu Kelompok Aneh
41
41. Siapa Pemuda Mirip Tomi
42
42. Ada Sebuah Rahasia
43
43. Makan Malam Keluarga
44
44. Apa Yang Tersembunyi
45
45. Aroma Bunga Sedap Malam
46
46. Kecurigaan Iwan
47
47. Sedikit Demi Sedikit
48
48. Satu Korban Jatuh
49
49. Jegeeeerrr
50
50. Ada Apa Dengan Mereka?
51
51. Laki-laki Berpakaian Hitam
52
52. Tersesat
53
53. Rumah Dan Kuburan
54
54. (Damar) Santoso Raharjo
55
55. Penggalan Peristiwa Masa Lalu
56
56. Pesaing Busuk
57
57. Hutang Maaf
58
58. Hadiah Di Tengah Malapetaka
59
59. Pertemuan
60
60. Kejujuran
61
61. The Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!