...“Ada kalanya,...
...Merelakan adalah jalan yang terbaik....
...Mengucapkan selamat tinggal pada yang telah berlalu,...
...Dan selamat datang pada masa kini.”...
Mina melanjutkan ceritanya. “Revan sudah beberapa kali mengirimkan SMS ke aku. Dia bilang kalau dia sayang sama aku.”
“Terus, kamu suka sama dia 'kan?” tanya Asa yang begitu penasaran.
Mina menggelengkan kepalanya, dan mengakui bahwa dirinya menyukai Harish. Entah mantra apa yang semesta berikan kepada Mina hingga membuat dirinya jatuh cinta pada Harish.
...***...
Hari Senin,
Nagi mendapat kabar bahwa untuk sementara, jadwal les hari senin dipindah ke hari rabu. Alasan perubahan jadwal itu tidak diketahui. Ia hanya mengangguk setelah mendengar informasi yang diberikan oleh ibunya.
Di kelas, Mina menceritakan tentang Revan dan kehidupan lesnya kepada kedua sahabatnya. Ia bercerita bahwa ada anak SMP lain bernama Revan yang menyukai dirinya.
Dia menunjuk ke arah teman sekelasnya yang tinggi, berisi, dan berkulit sawo matang untuk memberitahukan kalau rupa Revan seperti temannya itu. Meita dan Sindi mengangguk.
“Hm... pantas saja kamu ngga terlalu peduli padanya, Min.”
“Bukan gitu, Mei. Kalau dia ingin berteman denganku, ya ngga apa. Tapi kalau sampai bilang sayang, suka, cinta... itu lain lagi ceritanya,” jelas Mina.
“Tapi... tadi kita jalan ke kantin, aku ngelihat kamu kayak salah tingkah gitu di depan Harish, Mi?”
Mina terdiam dan mukanya memerah, “Eh? kelihatan ya?”
Mereka langsung menertawakan Mina yang polos sekali. Lalu Mina mengakui bahwa dirinya menyukai Harish, karena Harish memang cukup populer di sekolahnya ini.
Harish merupakan anak OSIS, anak basket, bahkan mendapatkan juara 3 besar di ajang pemilihan Ambassador di Pulau Kecil ini. Mina begitu menyukai Harish hingga salah tingkah jika berpapasan dengannya.
Mina tidak tahu terlalu banyak tentang Harish yang sangat populer itu. Tentu saja Harish memiliki banyak fans, banyak haters, dan banyak mantan.
Namun semesta diam dan tidak ingin Mina mengetahuinya. Semesta membuat Mina untuk menutup telinganya dari keadaan sekitarnya.
Semesta ingin langit timur memuja siang hari, sama seperti lainnya yang menyukai kedatangannya, karena orang-orang melakukan aktivitas di siang hari. Walaupun banyak juga yang membenci siang hari karena panas yang dipancarkan dapat membahayakan kulit.
Dibandingkan dengan Mina, si langit timur di pagi hari yang kebanyakan orang tidak suka menyambutnya dan memilih tidur hingga tengah hari tiba.
...***...
Rabu sore, di les.
Saat istirahat, Mina segera mengajak Asa untuk keluar dari kelas. Dia ingin menghindari Revan dan menenangkan dirinya dari perasaan suka terhadap Harish.
Barulah Revan, Harish dan lainnya keluar dari kelas. Revan dikejutkan oleh kehadiran Nagi yang juga berada di tempat les. Kemudian mereka bersalaman dan saling melemparkan senyum.
Ia mengajak Nagi untuk duduk di dekat ruang admin supaya bisa melihat para penjual street food.
“Hei, Nag. Aku punya cerita menarik!”
“Apa itu?” tanya Nagi penuh rasa penasaran.
“Mungkin suatu saat... kita bisa double date. Kamu sama Lely, aku sama Mina!”
Nagi melebarkan matanya dan menahan rasa terkejutnya. Ia baru sadar bahwa dirinya belum bercerita pada Revan.
“Van, aku sama Lely sudah putus.”
“Eh? kenapa, Nag?” ucap Revan yang kebingungan.
“Dia itu cewek yang posesif, ditambah lagi dia semakin berisi,” dusta Nagi karena hatinya berkata, Aku ngga ngerti juga, tapi ia sangat menggangguku!
Revan mengiyakan perkataan Nagi dan mengucapkan bahwa setiap orang bisa berubah seiring waktu. Lalu dia mengalihkan pembicaraan dengan bercerita mengenai perempuan yang ia sukai saat ini.
“Itu tuh, yang namanya Mina. Cantiknya natural dan pintar banget, walaupun kalem banget sih. Aku sudah nembak dia di SMS, tapi belum dibalas.”
Nagi menatap Mina yang sedang membeli jajanan di salah satu penjual, tanpa mengedipkan mata.
Revan melanjutkan ceritanya yang membuat Nagi sadar dari lamunannya. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan menyerah dalam mendapatkan Mina si kalem, karena dirinya merasa tertantang dan penasaran terhadap Mina. Nagi hanya mengangguk.
Selesai jajan yang mereka beli telah habis, Mina dan Asa kembali ke kelas. Disusul oleh Revan dan teman-temannya serta yang terakhir masuk adalah geng cewek dari SMP 1 Bunga. Lalu guru les masuk dan memberikan materi.
Biasa aja, ya kan?
Akan tetapi suatu hari,
Satu geng cewek tersebut tidak masuk, ditambah Asa juga tidak masuk. Hanya Mina yang masuk di kelas les itu. Sisanya adalah para bodyguard. Mina tertunduk diam, dan Revan mencoba mendekatinya.
Teman-teman di kelas, bahkan guru les melihat tingkah Revan yang seperti itu. Membuat mereka semua berkata, “Cie!”
Mina hanya tertunduk malu dan sesekali menggelengkan kepalanya. Revan terus saja mendekatinya, mencoba bertanya padanya tentang soal yang menurutnya sulit. Mina membantunya tanpa senyuman dan fokus mengajarinya.
Tiba-tiba ada yang retak, tetapi bukan kaca.
“Hm, Cie... Revan sama Mina, uhuy!” seloroh Harish saat melihat Mina dan Revan yang duduk berdekatan.
Mina hanya menatap Harish dengan sendu. Hatinya berteriak, Kamu senang ya, Ris? Kamu tega ya! Semesta, ternyata sesakit ini ya, mencintai dalam diam.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dhina ♑
212 bukan pendekar kaoak
tapi menuju 21200 like
2021-01-27
1
❤️YennyAzzahra🍒
Lagiiiii
2020-10-19
1
ayyona
jempol dititip duyu 😎😍
2020-09-18
1