Suatu hari, Revan menceritakan bahwa dirinya baru saja dibelikan Play Station yang cukup lengkap oleh orang tuanya. Dia ingin Nagi bisa bermain dengannya. Tentu saja Nagi mengiyakan tawaran sahabatnya itu. Lalu mereka berencana akan bermain bersama nanti sore.
Sebelum mengunjungi rumah temannya itu, Nagi menelpon Ibu Nasya untuk meminta izin pergi ke rumah Revan. Serta berjanji bahwa ia akan pulang pukul lima sore.
“Jangan lupa makan ya, Nag. Ajak Revan makan dahulu supaya ngga sakit,” titah Ibu Nasya.
Nagi mengiyakan nasihat dari ibunya, yang telah melahirkan dan membesarkannya penuh kasih sayang. Walaupun kasih sayangnya diungkapkan dengan celotehan panjang dan kata-kata mutiara, Nagi yakin bahwa ibunya sungguh menyayangi dirinya.
...***...
Sampai di rumah Revan,
Revan langsung menunjukkan PS barunya yang ia letakkan di ruang keluarga. Ruang keluarganya begitu sepi, membuat Nagi penasaran dan bertanya, “Orang rumah lagi pergi ya, Van?”
“Iya, Nag. Kamu duduk dulu ya! Aku mau ke dapur, minta makan siang ke Bi Puli.”
Nagi mengiyakan, lalu duduk di karpet dan berhadapan langsung dengan televisi yang telah terhubung dengan PS. Ia mencari tombol on/off di dekat display PS. Tak lama, Nagi berhasil menemukan tombolnya dan layar televisi mulai hidup.
Revan telah kembali dari dapur dengan membawa minuman ke ruang keluarga. Kemudian disusul oleh Bi Puli yang membawa makan siang untuk mereka berdua. Akan tetapi, Nagi tidak ada di ruang keluarga. Revan memanggil-manggil Nagi dan terlihat gawai Nagi yang berdering.
Ternyata Nagi pergi ke toilet sebentar, kemudian segera kembali ke ruang keluarga. Nagi melihat Revan memegang gawainya dan bertanya ada apa.
“Lely kenapa menelpon mu? Ini sudah lebih dari sekali, biasanya dia gak kayak itu,” tanya balik Revan.
“Ah ya... Aku belum cerita ya. Aku sudah jadian dengan Lely. Sudah 3 bulan.”
“Wah, selamat Nag!”
Mereka saling melempar senyum. Revan mengajaknya untuk sesegera mungkin. “Ayo makan dahulu Nag! Habis itu kita main!”
Nagi mengangguk dan mereka segera duduk untuk menyantap makanan yang dihidangkan. Sembari makan, Nagi mengirimkan SMS kepada Lely mengenai dirinya yang sedang berada di rumah Revan.
Selama bermain PS, gawai Nagi terus berdering, membuat dirinya dan Revan menjadi terganggu. Ia meminta maaf pada Revan dan langsung mematikan gawainya. Mereka melanjutkan bermain PS hingga menjelang sore.
...***...
Mei 2031.
Selama beberapa hari, siswa kelas 6 telah libur dan menunggu waktu wisuda tiba.
Mina dan Ibu Nusa mencari pinjaman kebaya di salon yang lumayan dekat dari rumah. Akhirnya dia mendapat pinjaman kebaya dan make up artist untuk nanti digunakan saat hari-H wisuda.
Sedangkan Nagi telah mendapatkan jas dan kemeja dari Ibu Nasya yang membelinya di mall kota Hijau. Ia juga menjadi jarang bertemu dengan Lely.
Setiap dua hari sekali Lely bertamu ke rumah Nagi dan hasilnya ia terus bertemu dengan Ibu Nasya. Ibu pun terus menjawab bahwa Nagi sedang bermain ke rumah Revan.
...***...
Kabar baik datang untuk masyarakat pulau kecil, yakni jembatan raksasa telah dibuka. Ayah Amin memberitahukan berita itu saat semuanya berkumpul di ruang keluarga. Mina dan lainnya merasa senang sekali.
“Syukurlah... berarti ngga usah lewat kapal lagi yang harus nunggu selama berjam-jam lamanya,” kata Ibu.
“Iya, Bu. Kalau lewat jembatan 'kan lebih dekat dari tengah kota Bunga,” sambung Ayah.
“Kayak apa sih jembatannya?” tanya Mina.
Ayah memperlihatkan koran yang dibacanya. Terdapat gambar jembatan yang terbentang di ujung timur dan membelah lautan biru.
Mina tersenyum lebar dan merasa bersyukur karena perjalanan menjadi lebih cepat jika melewati jembatan.
Di salah satu rumah di Desa Ujung Barat,
Mogi bercerita pada ayah, ibu dan Nagi bahwa jembatan di Desa Ujung Timur telah dibuka. Ia ingin sekali melewati jembatan itu.
“Tapi jika berangkat dari rumah kita menuju ujung jembatan itu, akan membutuhkan waktu sekitar sejam lebih, Gi... seperti dari barat ke timur,” ucap Ayah.
“Iya, lebih dekat kalau naik kapal jika dari rumah kita. Tapi Yah, ngga apa juga sih. Aku juga ingin tahu rasanya melewati jembatan itu,” rayu Ibu.
Ayah berjanji, suatu hari ia akan mengajak keluarganya melewati jembatan bersama-sama. Nagi dan Mogi mengiyakan perkataan ayah nya sembari tersenyum manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
💌💌💌💌
2021-03-15
2
Dhina ♑
dukungan hadir buat sang penulis 👍👍
2021-01-27
1
Radin Zakiyah Musbich
crazy up thor....
ijin promo ya 🙏🙏🙏
jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍔🍔🍔
kisah cinta beda agama 🥰
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🙏☺️
2020-10-20
1