Maret 2034. Saat ujian tiba.
Mina kembali sekelas dengan Meita karena absen yang berdekatan. Sedangkan Sindi berada di kelas sebelah. Jadwal ujian untuk kelas Mina adalah pagi, bergantian dengan kelas selanjutnya.
Kalau ia perkirakan, dirinya akan bergantian dengan kelasnya Harish. Sehingga ia berencana ingin membuktikannya dengan agak berlama-lama di kelas saat selesai ujian hari ini. Rencana itu sudah Mina bicarakan dengan Meita.
...***...
Selesai ujian hari ini,
Meita menarik tangan Mina yang hampir meninggalkan kelas. Mina lupa dengan rencananya sendiri, tetapi ia langsung mau berswafoto dengan Meita.
Mereka berdua melihat teman-temannya mulai keluar, lalu mulai diganti dengan kedatangan teman-teman dari kelas Harish.
Beberapa menit kemudian, Mina mengajak Meita keluar karena telah lelah menunggu Harish yang tidak kunjung datang.
Meita segera keluar, disusul oleh Mina. Meita berjalan keluar dengan tersenyum, semoga rencananya berhasil dan Mina bisa tersenyum.
Dan benar saja!
"Eh, Mei! Bentar deh...,” ucap Mina yang membuka tasnya saat di depan pintu.
“Kenapa, Mi?”
“Tunggu ya! Kotak pensil ku ketinggalan, Mei!” Mina langsung kembali ke dalam kelas.
Sedangkan Meita tersenyum jahil dan menunggu kejadian selanjutnya di luar kelas.
Mina langsung melihat ke kolong mejanya. Ia mengambil kotak pensilnya dan cepat-cepat berjalan menuju pintu sembari memasukkan kotak pensil. lalu dia sibuk menutup tasnya. Membuatnya tidak fokus pada jalan, dan terkejut karena hampir menabrak seseorang.
Mina menatap orang itu dengan rasa suka, karena sosok itu adalah Harish. Mereka hampir saling bertabrakan di tengah pintu.
Harish mengatakan, “Ehh, hampir aja!”
Mina menunduk dan segera pergi keluar untuk menghampiri temannya. Meita membisikkan kata “Ciee ciee” pada Mina. Kejadian itu membuat Mina tersipu malu.
...***...
Mei 2034. Liburan telah tiba.
Nagi dan Mina mengisi liburan mereka dengan perbedaan yang cukup kontras.
Teman-teman Nagi, termasuk Revan, mengajaknya untuk menonton di bioskop di mall kota Hijau. Mereka menuju mall melalui kapal yang akan membawa mereka menyebrangi lautan.
Di atas kapal, naNagi melihat langit senja. Kemudian pandangannya mengarah ke timur yang berlawanan dengan arah tenggelamnya matahari.
Nagi terdiam dan terus menatap arah timur. Aku ngga tahu, ada apa ini? Apakah langit timur memang lebih indah di mataku? Padahal saat matahari tenggelam, langit timur yang terlebih dahulu menjadi gelap.
Mina dan keluarganya sedang dalam perjalanan menuju rumah nenek di kota Biru. Mereka menaiki mobil pribadi dan memilih melewati jembatan.
Saat di atas jembatan, Mina menoleh dan melihat matahari yang bersiap untuk tenggelam di langit barat. Ia terus menatapnya, hingga berfokus pada lautan yang terdapat beberapa kapal di arah barat sedang bergerak.
Mina tersenyum dan bersyukur pada semesta karena melukiskan pemandangan yang indah di sore ini.
Harish, disini bagus loh! Mungkin suatu hari aku bisa memandang langit sore ini bersamanya, hehe.
Semesta sepertinya ingin mengajarkan mereka berdua tentang arti kesabaran dan memahami intuisi masing-masing. Langit timur dan langit barat, apakah bisa bersatu?
Padahal waktu untuk memancarkan keindahannya sangat berbeda, pagi dan sore hari. Dengan jarak yang semu dan tidak terukur panjangnya, hanya terukur lamanya waktu untuk menampilkannya.
Itulah sebabnya, mendapatkan buah dari kesabaran membutuhkan waktu.
Nagi dan teman-temannya telah sampai di bioskop. Mereka berempat memesan tiket, ditambah jajan dan minuman soda yang dijual di bioskop.
Sedangkan Mina dan keluarganya telah sampai di rumah nenek. Mereka bertemu nenek serta keluarga paman.
...***...
Esok harinya,
Keluarga Mina berangkat menuju wisata air terjun Biru. Sampai di sana, rombongan keluarga Mina terlebih dahulu menuju warung terdekat untuk memesan makan siang.
Barulah mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri setapak demi setapak menuju air terjun Biru.
Tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan air terjun yang sangat tinggi, ditambah dengan sungai yang digunakan untuk rafting.
Mina dan keluarga berfoto-foto di area yang aman. Walaupun begitu, mereka tetap terkena cipratan tetesan-tetesan air terjun.
Mereka menikmati liburan sebelum melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Akhir. Di sanalah cerita mereka dibentuk dan didewasakan oleh keadaan. Sikap dan sifat bisa saja berubah menuju lebih baik.
Langit timur dan langit barat mulai dipertemukan oleh semesta, tetapi perlu waktu untuk mereka sadar bahwa merekalah yang terbaik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dhina ♑
189
jejak selalu ada
2021-01-27
1
Eko Karyani
bagus kalimat2nya...
2020-12-21
1
ayyona
jempolin duyu 😍
2020-09-21
1