September 2033. Kelas 3 SMP.
Guru bahasa inggris memberikan tugas untuk mengumpulkan makalah dalam bahasa inggris.
Setelah itu, mereka bertiga memiliki rencana untuk segera mengerjakan tugas itu nanti sore di rumah Meita, yang sangat dekat dari sekolah.
Sedangkan Nagi bertemu dengan teman-teman yang satu fanbase game online. Saat jam kosong, mereka sering bermain game online.
Nagi telah dibelikan smartphone oleh ayahnya sebagai hadiah untuk ketekunannya, yang dibuktikan oleh nilai rapornya.
...***...
Sore harinya,
Mereka bertiga segera mengerjakan tugas bahasa Inggris dengan haha hihi. Pukul 5 sore, mereka telah menyelesaikan tugas mereka.
Mina mulai bercerita sesuatu pada mereka. “Mulai minggu depan, aku akan les. Jadi kalau mau kerja kelompok, aku hanya bisa saat pulang sekolah. Gimana?”
Sindi dan Meita mengangguk.
Lalu Sindi menjawab, “Iya, ngga apa, Mi. Lebih enak kayak gitu aja. Jadi langsung sekali kerja, pulang ya pulang.”
“Terima kasih, teman-temanku! The best lah!” sorak Mina sembari mengangkat jempolnya.
...***...
Hari minggu,
Nagi bermain PS dengan Revan hingga pukul 5 sore. Ia memberitahu Revan kalau besok dirinya akan les. Revan bertanya dimana dan jawaban Nagi membuat dirinya terkejut.
“Kita satu tempat les dong! Hore!” teriak Revan dengan wajah sumringahnya.
“Oh ya? Memang kamu les hari senin?” tanya Nagi.
“Eh? ngga, Nag. Aku hari rabu, hehe.”
Nagi memasang wajah cemberut dan mengatakan bahwa mereka tidak akan sekelas. Revan memintanya untuk pindah hari.
Namun Nagi mengatakan bahwa hari senin adalah hari yang sesuai dengan jadwal sekolahnya, karena hari yang lainnya telah diisi oleh les-les dari sekolah sebagai persiapan ujian. Revan hanya mengangguk.
...***...
Hari Selasa, pulang sekolah.
Mina berkunjung sebentar ke rumah Meita untuk menyelesaikan tugas menggambarnya.
Meita bertanya, “Kenapa harus sekarang? 'Kan nanti sore bisa, Mi.”
“Nanti sore kita kerja tugas kewarganegaraan sama Sindi, Mei. Aku ngga mau mengganggu kerja kelompok kita. Seenggaknya aku sudah menyicil tugas gambar ku.”
“Kalau besok?” tanya Meita kembali.
“Besok aku les, Mei,” sanggah Mina.
Meita memang ahli dalam seni rupa. Ia mengajari Mina teknik menggambar. Walaupun yang mereka gambar tidak sama, tetapi Mina perlu tahu teknik menggambar yang dapat menghasilkan gambar bernilai seratus dari guru seni rupa mereka.
...***...
Hari Rabu,
Kelas pertama dimulai, dan Mina memulainya dengan datang terlambat.
Mina merasa ia akan kembali beradaptasi terhadap keadaan di lingkungan les. Ia memang paling susah untuk beradaptasi, tapi ia yakin kalau semesta pasti tahu itu yang terbaik. Untuk orang tuanya, ia harus lebih sabar lagi.
Ia mengetuk pintu dan membukanya. Terlihat di dalam ruangan telah ada anak-anak seumurannya duduk dan menoleh padanya yang membuka pintu.
Ternyata guru les memulai pelajaran dengan memperkenalkan diri, sehingga dirinya masih boleh masuk. Mereka memulai dengan perkenalan diri.
“Nama saya Harish, saya dari SMP 1 Bunga.”
“Nama saya Asa dari SMP 3 Bunga.”
“Nama saya Galla dari SMP 1 Bunga.”
“Nama saya Revan dari SMP 3 Bunga.”
Saat semua telah memperkenalkan diri, barulah giliran Mina yang memperkenalkan dirinya juga dari SMP 1 Bunga. Ia menatap Harish secara diam-diam. Hingga hatinya mulai memuji Harish.
...***...
Beberapa hari kemudian,
Nagi semakin dekat dengan teman-teman lesnya. Karena teman lesnya, juga merupakan teman satu kelasnya. Haha! So lucky boy.
Berbanding terbalik dengan Mina yang kalah dalam hal beradaptasi. Teman-teman perempuannya di les ternyata merupakan satu geng, kecuali Asa.
Kebiasaan buruk dari geng itu adalah saat mereka hilang satu, yang lainnya juga hilang. Sehingga ia dan Asa sering menjadi 2 pahlawan wanita di antara murid lelaki di ruang les.
...***...
Sebulan kemudian, di tempat les.
Saat istirahat, mereka duduk di depan ruang kelas sembari memakan jajan yang telah mereka beli.
“Mina, kamu ngerasa ngga?” tanya Asa. Membuat Mina menoleh padanya.
“Revan titip pesan ke aku. Katanya dia suka sama kamu, Min,” lanjut Asa.
Mina hanya menarik dan membuang nafasnya, lalu ia mengangguk pelan. Mina merasa kalau Revan menyukainya.
Sebenarnya dia juga merasakan apa yang Nagi rasakan, yakni perasaan tak nyaman. Bukan Revan dan bukan lainnya. Mungkin semesta ingin mengajarkan Mina jikalau jangan cepat menyimpulkan.
Ikatan ini masih renggang, belum kuat. Mina belum kuat, maka semesta berusaha menguatkannya dengan mendatangkan Revan.
Bukan untuk membentuk ikatan, tapi supaya bisa sabar mencari ikatan yang lain, yang memang kuat, yang mampu membalut luka setelah teriris. Bukan malah menyayat luka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dhina ♑
201
semoga menjadi 2100 bahkan lebih
2021-01-27
1
Radin Zakiyah Musbich
awesome ❤️❤️❤️
ijin promo thor 🙏
jgn lupa baca novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍭🍭🍭
kisah cinta beda agama,
jgn lupa tinggalkan jejak dg like and comment ya 🙏😁
2020-10-30
1
❤️YennyAzzahra🍒
Semangattt
2020-10-19
1