Bab 3 Terikat Jauh

...“Tak apa, jangan pasrah dan menyerah....

...Doamu dulu adalah membuat bahagia semuanya,...

...Apa sudah?”...

Mei 2031. Hari-H wisuda SD.

Mina telah berada di salon sejak jam 5 pagi yang diantar oleh ibu. Ia dirias dengan rambut panjangnya yang diurai ke samping kiri dan diberi bunga sebagai hiasan pada rambutnya. Setelah dari salon, ayah menjemput Mina menuju sekolah dengan motor.

Nagi berdandan ala kadarnya. Dengan kemeja, jas, celana dan dasi. Ditambah menyisir rambutnya yang dibantu oleh ibu, membuatnya menjadi lebih tampan untuk seharian ini.

“Eh, Nag! Ini lipstick-nya pakai dulu ya,” kata Mogi.

“Apa?! Ngga mau!” bentak Nagi yang melarikan diri.

“Mogi! jangan ganggu adikmu. Hm,” kata ibu yang kesal dengan tingkah anak sulungnya.

...***...

Saat acara wisuda,

Mereka berdua adalah kebanggaan kedua orang tuanya. Saat pengumuman rank 1 hingga 3, Nagi memperoleh juara 1 di sekolahnya. Sedangkan nilai ujian sekolah tertinggi didapatkan oleh Mina.

Walaupun dari sekolah yang berbeda, Mina dan Nagi sama-sama mampu membanggakan orang tuanya.

Jika suatu saat nanti mereka bersatu, apakah akan bisa bahagia? Atau bahkan memang tidak bersatu?

...***...

Juni 2031. Saat liburan tiba.

Mina sekeluarga akan pergi berlibur ke rumah nenek di kota Biru. Mereka menaiki bis yang melewati jembatan, untuk menyebrangi lautan.

Mina bisa merasakan bagaimana rasanya melewati jembatan. Menurutnya, biasa saja sih.

Akan tetapi, pemandangan laut dengan pepohonan di atas pulau membuatnya begitu terharu. Biru dan hijau yang menyatu serta senja yang menyilaukan, hal tersebut membuat ia bersyukur pada Tuhan yang telah melukisnya dengan indah.

Mereka telah sampai di terminal kota Hijau. Setelah itu, mereka harus turun dan mencari bis lagi dengan tujuan kota Biru.

Pada pukul 8 malam, Mina dan keluarganya telah sampai di rumah nenek. Di sana telah berkumpul nenek, dan keluarga paman yang merupakan adik dari Ibu Nusa. Dua hari lagi mereka merencanakan akan berjalan-jalan ke kebun teh.

...***...

Esok harinya, pagi di rumah nenek.

“Eh, semuanya! Ada berita gembira nih!” ucap Paman.

Semua menatap paman dan beliau melempar senyum lebar kepada semua yang menatapnya. Paman mengatakan bahwa beliau telah menemukan mobil sewaan yang esok hari bisa digunakan untuk jalan-jalan ke kebun teh. Semua menyambut dengan gembira, termasuk Mina dan adik-adiknya, yakni Dina dan Sasa.

Di sisi lain, Nagi menelpon Lely. Dia mengajak untuk mengisi liburan dengan jalan-jalan. Lely mengiyakan dengan nada ketus melalui telepon.

“Kamu masih marah ya? Maaf ya Lel, aku ngga akan bermain PS lagi deh.”

“Kamu harusnya masih ingat kalau sudah punya aku, Nag. Ngga apa kamu bermain PS, tapi ingat waktu juga, Nag.”

Nagi hanya mengiyakan setiap omelan dan celotehan yang dikeluarkan oleh Lely. Ia bertanya lagi, apakah Lely mau jalan-jalan bersamanya?

Jawaban Lely adalah ya! Ia ingin ke pelabuhan saja. Nagi mengiyakan dan segera bersiap.

...***...

Sore hari, di rumah Lely.

Lely menyambut Nagi Nagi wajah yang berseri-seri. Sedangkan Jafar melihatnya dari atas sampai bawah. Dia berbisik dalam hati, Mengapa ia semakin berisi?

Lely membuyarkan lamunan Nagi dengan mengatakan, “Ayo, Nag!”

Mereka menaiki sepeda masing-masing dan pergi menuju pelabuhan. Sampai di sana, mereka duduk di pinggir pantai sembari mengobrol bersama dari yang penting hingga yang paling ngga masuk akal.

“Gimana ya, nanti rasanya SMP?”

“Hm... aku liat mas Gi. Dia biasa aja sih,” jawab Nagi.

“Nanti kita harus menghadapi ospek ngga sih? Oh tidak!”

“Iya, itu juga sih. Nanti kan berkelompok, supaya lebih mudah dan cepat ngerjain tugasnya. Santai aja,” jelas Nagi.

Mereka mengobrol dengan penuh senyum dan canda tawa, menikmati desiran ombak laut, angin yang mengalun, serta langit oranye dari matahari yang siap untuk tenggelam di ufuk barat.

...***...

Esok hari, pukul enam pagi.

Mina dan keluarganya telah berada di perjalanan menuju kebun teh. Mereka menaiki mobil sewaan selama sehari yang dikendalikan oleh paman. Selama kurang lebih 3 jam perjalanan, sampailah mereka di kebun teh.

Di sana, cuaca sedang mendung karena awan kelabu sedang menyelimuti. Ditambah angin yang begitu dingin, membuat tangan Mina menggigil.

Mereka berkeliling sebentar melewati warung-warung dan toko-toko. Di sana juga terdapat taman disertai air mancur, menjadikannya pemandangan yang indah untuk diabadikan melalui kamera ayah.

Lagi-lagi Lely mengajak Nagi untuk jalan-jalan. Namun, kali ini Lely dijemput oleh Nagi dan tiga temannya, salah satunya adalah Revan.

Nagi memberi alasan bahwa lebih seru jika jalan-jalan bersama daripada hanya berdua saja. Lely memasang senyum terpaksa, dan segera menaiki sepedanya.

Kali ini mereka bersepeda menuju Mercusuar kuno peninggalan penjajah pulau kecil ini. Perjalanan mereka ditempuh selama 45 menit untuk sampai di sana.

...***...

Sampai di mercusuar.

Mereka menaiki satu persatu anak tangga dengan perlahan, karena masih kelelahan setelah bersepeda.

Tanpa rasa menyerah, akhirnya sampailah mereka di puncak mercusuar. Semua merasa senang dan Revan mempersiapkan kameranya.

“Ayo! semua bergaya!”

Lely menggandeng Nagi supaya lebih dekat dengannya. Revan memotret mereka dengan latar belakang langit biru yang menyatu dengan laut biru, ditambah cuaca yang sedang terik, menghasilkan foto begitu indah.

Namun salah satu temannya merasa heran. “Eh, kalian kok dekat banget? Kayak lagi pacaran gitu.”

Nagi melepas tangan Lely, kemudian beralasan bahwa teman dekat memang kadang lepas kendali, dimana ketika merasa senang atau sedih, tiba-tiba saja saling menyentuh untuk mentransfer perasaan yang seperti itu.

Semua temannya mengiyakan hal itu, kecuali Revan dan Lely yang terdiam dan matanya melebar. Mereka terkejut terhadap sikap Nagi yang menyembunyikan hubungan asmaranya.

...***...

Saat sesi foto bersama, ibu dan nenek pergi ke loket untuk membeli tiket kereta yang nantinya akan membawa mereka berkeliling kebun teh.

Setelah itu, mereka semua menaiki kereta dan berkeliling melihat kebun teh yang cukup luas dan menyejukkan mata karena semuanya berwarna hijau muda yang segar, ditambah cuaca mendung yang mendatangkan angin segar.

Selesai berfoto, satu-persatu mereka kembali menuruni anak tangga. Nagi menjadi yang terakhir menuruni anak tangga. Sembari menunggu teman-temannya turun, ia memandang langit biru dan laut biru yang menyatu itu.

Apa ini? Mengapa tadi aku merasa tindakanku itu benar? Aku ngga tahu. Dengan melihat pemandangan ini, rasanya ada sesuatu yang terhubung denganku, pikir Nagi.

Mina hanya melihat pemandangan yang membuat matanya berbinar. Dibalik itu, Mina membayangkan dirinya yang sebentar lagi akan masuk SMP, akan seperti apa SMP itu, dan siapa saja yang akan ia temukan di SMP tersebut.

Selain itu, pemandangan tersebut membuat Mina merasa terhubung dengan entah apa itu.

Turun dari kereta, ayah tetap memotret sana-sini hingga membuat Mina dan lainnya terus tersenyum dan berpose. Mereka menikmati hari ini yang begitu menenangkan dengan menghirup udara segar.

Namun ayah bercerita di sini harus hati-hati terhadap binatang melata, terutama ular dan ulat. Sehingga mereka mempercepat jalan untuk keluar dari perkebunan menuju warung terdekat dan melepas penat.

Begitupun dengan Nagi dan teman-temannya, mereka kembali mengayuh sepeda untuk pulang. Akan tetapi, mereka berhenti di warung untuk makan siang sebentar. Barulah melanjutkan kembali perjalanan pulang.

...***...

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

besok-besok lagi 😅
maaf merusuh😂
salam sayang selalu ❤️

2021-03-15

2

Dhina ♑

Dhina ♑

bukan komen yang tidak nyambung, tapi jejak harus di cetak

2021-01-27

1

🆀🅻>> ̷U̷l̷f̷a̷ eff <<🦚♛⃝꙰𓆊

🆀🅻>> ̷U̷l̷f̷a̷ eff <<🦚♛⃝꙰𓆊

Mercusuar koreakah

2020-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Intuisi
3 Bab 2 Awal Perjuangan
4 Awal Perjuangan_2
5 Awal Perjuangan_3
6 Bab 3 Terikat Jauh
7 Terikat Jauh_2
8 Terikat Jauh_3
9 Bab 4 Mulai Jatuh Pada Cinta
10 Mulai Jatuh Pada Cinta_2
11 Mulai Jatuh Pada Cinta_3
12 Bab 5 Berganti Hari
13 Berganti Hari_2
14 Berganti Hari_3
15 Berganti Hari_4
16 Bab 6 Melodrama
17 Melodrama_2
18 Melodrama_3
19 Bab 7 Usaha Memulai Lagi
20 Usaha Memulai Lagi_2
21 Bab 8 Teman Spesial
22 Bab 9 Nyaman
23 Bab 10 Ajang Pamer
24 Bab 11 Tersadar
25 Tersadar_2
26 Bab 12 Thalassophile
27 Bab 13 Hari Bersejarah Di Hati
28 Hari Bersejarah Di Hati_2
29 Bab 14 Zenosyne
30 Zenosyne_2
31 Bab 15 Lari Dan Rindu (LDR)
32 Lari Dan Rindu (LDR)_2
33 Bab 16 Sibuk
34 Sibuk_2
35 Bab 17 Partner Kerja
36 Partner Kerja_2
37 Bab 18 Petualang
38 Petualang_2
39 Petualang_3
40 Bab 19 Temen Atau Demen
41 Temen Atau Demen_2
42 Temen Atau Demen_3
43 Bab 20 Bahagia
44 Bahagia_2
45 Bahagia_3
46 Bab 21 Tikungan
47 Tikungan_2
48 Bab 22 Pengintai
49 Bab 23 Oh Tak Waras (OTW)
50 Oh Tak Waras (OTW)_2
51 Bab 24 Menembus Jarak
52 Bab 25 Menggarami Laut
53 Menggarami Laut_2
54 Bab 26 Ritual Wajib
55 Ritual Wajib_2
56 Bab 27 Hitungan Hari
57 Hitungan Hari_2
58 Bab 28 Syair Yang Berbeda
59 Syair Yang Berbeda_2
60 Bab 29 Titah Raja
61 Titah Raja_2
62 Bab 30 Di Depan Layar
63 Di Depan Layar_2
64 Bab 31 Cahaya Redup
65 Cahaya Redup_2
66 Bab 32 Langit Tidak Runtuh
67 Langit Tidak Runtuh_2
68 Bab 33 Sebuah Kabar
69 Bab 34 Langit Timur
70 Langit Timur_2
71 Bab 35 Langit Barat
72 Langit Barat_2
73 Bab 36 Perjanjian Langit
74 Bab 37 Roda Berputar
75 Roda Berputar_2
76 Bab 38 Kartu Merah
77 Kartu Merah_2
78 Bab 39 Pernikahan
79 Bab 40 Fantasi Fantastis
80 Untuk Pembaca
81 P for Punten
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Intuisi
3
Bab 2 Awal Perjuangan
4
Awal Perjuangan_2
5
Awal Perjuangan_3
6
Bab 3 Terikat Jauh
7
Terikat Jauh_2
8
Terikat Jauh_3
9
Bab 4 Mulai Jatuh Pada Cinta
10
Mulai Jatuh Pada Cinta_2
11
Mulai Jatuh Pada Cinta_3
12
Bab 5 Berganti Hari
13
Berganti Hari_2
14
Berganti Hari_3
15
Berganti Hari_4
16
Bab 6 Melodrama
17
Melodrama_2
18
Melodrama_3
19
Bab 7 Usaha Memulai Lagi
20
Usaha Memulai Lagi_2
21
Bab 8 Teman Spesial
22
Bab 9 Nyaman
23
Bab 10 Ajang Pamer
24
Bab 11 Tersadar
25
Tersadar_2
26
Bab 12 Thalassophile
27
Bab 13 Hari Bersejarah Di Hati
28
Hari Bersejarah Di Hati_2
29
Bab 14 Zenosyne
30
Zenosyne_2
31
Bab 15 Lari Dan Rindu (LDR)
32
Lari Dan Rindu (LDR)_2
33
Bab 16 Sibuk
34
Sibuk_2
35
Bab 17 Partner Kerja
36
Partner Kerja_2
37
Bab 18 Petualang
38
Petualang_2
39
Petualang_3
40
Bab 19 Temen Atau Demen
41
Temen Atau Demen_2
42
Temen Atau Demen_3
43
Bab 20 Bahagia
44
Bahagia_2
45
Bahagia_3
46
Bab 21 Tikungan
47
Tikungan_2
48
Bab 22 Pengintai
49
Bab 23 Oh Tak Waras (OTW)
50
Oh Tak Waras (OTW)_2
51
Bab 24 Menembus Jarak
52
Bab 25 Menggarami Laut
53
Menggarami Laut_2
54
Bab 26 Ritual Wajib
55
Ritual Wajib_2
56
Bab 27 Hitungan Hari
57
Hitungan Hari_2
58
Bab 28 Syair Yang Berbeda
59
Syair Yang Berbeda_2
60
Bab 29 Titah Raja
61
Titah Raja_2
62
Bab 30 Di Depan Layar
63
Di Depan Layar_2
64
Bab 31 Cahaya Redup
65
Cahaya Redup_2
66
Bab 32 Langit Tidak Runtuh
67
Langit Tidak Runtuh_2
68
Bab 33 Sebuah Kabar
69
Bab 34 Langit Timur
70
Langit Timur_2
71
Bab 35 Langit Barat
72
Langit Barat_2
73
Bab 36 Perjanjian Langit
74
Bab 37 Roda Berputar
75
Roda Berputar_2
76
Bab 38 Kartu Merah
77
Kartu Merah_2
78
Bab 39 Pernikahan
79
Bab 40 Fantasi Fantastis
80
Untuk Pembaca
81
P for Punten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!