20

Selesai melakukan panggilan dengan Nalen, Lucky langsung minta ijin kepada guru yang mengajar di kelasnya saat ini dan berlalu menuju ke kelas Nia terlebih dahulu sebelum melangkahkan kakinya ke ruang UKS.

Sampai di kelas Nia, Lucky mengetuk pintu dan mohon ijin masuk,

"Permisi Pak, maaf saya ke sini ada sedikit perlu" Kata Lucky ketika sudah berada di depan guru yang mengajar di kelas Nia

"Iya, ada apa Luck?" Tanya Pak Anwar

"Begini Pak, hari ini Nia, eh maaf Farasya Natania Putri mohon ijin Pak, sebenarnya sudah berangkat namun saat ini dia berada di UKS" Lucky memintakan Ijin kepada guru yang mengajar

"Dia adikmu Luck?" "Kok beda"

"Sebenarnya bukan adik Lucky sih Pak, Namun saudara jauh" Lucky menjelaskan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Ya sudah, jagain pacarnya dengan baik" Perintah Pak Anwar, karena beliau tahu gerak-gerik murid di depannya ini sedang menyembunyikan sesuatu

"Baik Pak, makasih" Lucky berlalu meninggalkan ruang kelas Nia menuju ke UKS untuk melihat keadaannya

Tidak membutuhkan waktu lama karena memang ruang UKS letaknya tidak terlalu jauh. Diketuknya beberapa kali pintu berwarna hijau itu, namun tidak ada jawaban dari dalam. Lucky membuka pintu itu dan memasukinya.

Nia yang sedang tidur (sebenarnya sih bukan tidur cuma merebahkan tubuh dan memejamkan mata menahan sakit di perutnya) di dalam mendengar pintu yang dibuka, dalam hati dia senang karena kakaknya sudah datang menjemput.

"Akhirnya Kakak jemput juga" Tanpa membuka mata Nia berucap

"Nalen belum bisa ke sini" Lucky menjawab dengan dingin

"Lho kenapa Kak Lucky ke sini? Kakak sakit juga?" Nia mempertanyakan keberadaan Lucky di UKS

"Tadi kakak lo nelpon, suruh nganterin lo pulang, katanya dia nggak bisa jemput lo karena masih ada kelas" Lucky menjelaskan mengenai keberadaannya di sana.

"Tapi gue nggak mau kalau dianterin sama Kak Lucky" Nia mencoba menolaknya karena tidak enak jika harus merepotkan orang lain

"Alasannya... " Tanya Lucky singkat

"Nggak mau ngerepotin saja" Nia berkata jujur

Nia ingat bahwasannya tadi Lucky menyebut kakaknya hanya dengan sebutan nama saja dan kakaknyalah yang menyuruh Lucky untuk. mengantarnya pulang, Nia memberikan diri untuk bertanya

"Tadi kak Lucky bilang Kak Nalen yang meminta untuk nganterin Nia pulang?"

"Iya, tadi Nalen telpon minta tolong untuk nganterin lo pulang."

"Kak Lucky ini sebenarnya siapa sih, kok sedekat itu dengan Kak Nalen, karena selama ini Nia nggak pernah melihat Kak Nalen berteman dengan orang yang baru dikenal?"Tanya Nia penasaran

"Eemmm.... " Lucky menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk mencari alasan yang tepat, namun sudah beberapa saat belum juga mendapatkan alasan.

Untuk mengalihkan pembicaraan Lucky membuka suara "Gimana keadaan lo sekarang?"

"Sudah lumayan" Jawab Nia singkat

"Lalu, lo mau pulang atau ke kelas?" Tanya Lucky lagi

"Mau ke kelas saja, takut ketinggalan banyak materi" Nia memutuskan untuk kembali ke kelas karena dalam hati masih was-was apabila harus pulang di antar Kakak kelasnya itu.

Keduanya berjalan menuju kelas masing-masing, yang sebelumnya Lucky mengantar ke kelas Nia terlebih dahulu, kemudian baru dia kembali ke kelasnya. Tak lupa juga memberi kabar ke Nalen, bahwasannya Nia memutuskan untuk kembali ke kelas.

****

Siang hari Di kampus Nalen

Selesai kelas, Nalen masih malas-malasan keluar, karena matahari yang bersinar dengan terangnya. Untuk mengurangi rasa panas yang dia rasakan, Nalen menuju sebuah minimarket yang kebetulan berada tak jauh dari kelasnya, memilih beberapa camilan dan juga minuman dingin untuk mengurangi dahaga yang saat ini mendera. Menenteng keranjang belanjaan dan menuju kasir untuk menyelesaikan transaksinya.

"Berapa mbak?" Tanya Nalen kepada penjaga kasir

"Semua tujuh puluh lima ribu Mas?" Ucap kasir seraya menyerahkan kantong belanjaan serta bil yang sudah selesai di cetak

Buru-buru Nalen menuju pintu keluar minimarket dan bergegas membuka pintu mobilnya dan meletakkan semua barang belanjaan di kursi samping kemudi. Keluar halaman minimarket dengan sedikit santai, namun tiba-tiba ada yang teriak-teriak dari arah luar.

"Woi, turun nggak lo" Seorang gadis dengan memakai jaket denim sepatu boat dan juga bertopi, Tiba-tiba menggedor-gedor pintu mobil Nalen

"Apaan sih teriak-teriak" Batin Nalen dari dalam mobil, karena dia merasa tidak melakukan apapun

Karena yang di dalam mobil tidak kunjung keluar juga, akhirnya sang gadis berusaha mendobrak pintu lagi. Alhasil Nalen kaget dan memutuskan untuk keluar melihat keadaan di sekeliling mobilnya. Alangkah kagetnya ketika melihat di belakang mobilnya ada sebuah motor yang sudah pada posisi ambruk ada kaca spion yang patah.

"Maaf mbak" Akhirnya Nalen hanya bisa berucap maaf ketika melihat apa yang terjadi

"Maaf-maaf, nggak bisa gitu dong mas, kalau emang situ nggak bisa lihat jalan, jangan ngendarai mobil deh" Gadis itu mulai ngomel-ngomel tidak Terima

"Ok, gue akan tanggungjawab atas semua kerusakan pada motor lo"

"Nah, gitu dong.... " Masih dengan suara tinggi gadis itu berucap

"Lo bawa motor lo itu ke bengkel, tanya berapa habisnya, kemudian lo bawa bonya ke tempat gue" Nalen juga tidak mau repot-repot untuk mengikuti gadis itu ke bengkel

"Enak saja lo bilang, masak cewek lo suruh dorong motor ke bengkel, dimana otak lo? elo dong yang dorong!" Gadis itu mulai mencak-mencak lagi tidak terima ketika di suruh dorong motornya ke bengkel

"Maaf, gue nggak bisa dorong motor lo, gue buru-buru mau jemput adik gue"

"Ok, lo dorong motor, gue yang akan bawa mobil lo!" Tawar sang gadis

"Emang lo bisa nyetir, Jangan-jangan nanti nabrak lagi"

"Eh, jangan ngeremehin gue ya, mana kuncinya" Kini kunci mobil sudah berpindah tangan, dan Nalen dibuatnya melongo dengan kejadian yang begitu cepat

"Gila tuh cewek" Batin Nalen sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan seorang gadis yang begitu bar-bar

Nalen hanya bisa pasrah mendorong motor yang rusak ke bengkel terdekat diikuti oleh seorang gadis gila (menurut Nalen) yang mengendarai mobilnya.

Untung saja bengkel. motor terdekat hanya berjarak kurang lebih 100 meter, hal itu membuat Nalen bisa bernafas lega. Dituntunnya motor itu masuk ke dalam bengkel tersebut dan meminta mekanik mengecek semua kerusakan pada motor itu. Setelah melalui serangkaian pemerinkasaan, motor tidak bisa jadi hari juga, membuat sang pemilik uring-uringan pasalnya dia sudah ada janji dengan seseorang.

"Lo harus tanggung jawab, nganterin gue" Permintaan sang gadis tomboy

"Mana bisa, gue nggak bisa, gue sudah janji dengan adik gue" Nalen berusaha menolak

"Kalau elo nggak mau nganterin, mobil lo gue bawa, pilih mana?" Gadis itu mulai mengancam

"Ok, tapi gue jemput adik gue dulu"

"Nggak ada kalau lo jemput adik lo dulu, gue bakalan telat"

"harus nganter kemana, sebutin" Akhirnya Nalen mengalah

Episodes
1 Hari Pertama Sekolah
2 Botol Minum Sialan
3 Motor tak berakhlak
4 Tak Sengaja
5 Bimbang
6 Mau Kabur Lo.....
7 Aneh
8 Cepetan Dek....
9 9
10 10
11 11
12 12
13 12
14 13
15 14
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 33
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Hari Pertama Sekolah
2
Botol Minum Sialan
3
Motor tak berakhlak
4
Tak Sengaja
5
Bimbang
6
Mau Kabur Lo.....
7
Aneh
8
Cepetan Dek....
9
9
10
10
11
11
12
12
13
12
14
13
15
14
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
33
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!