12

"Awas kakak..... " Nia berteriak sekuat tenaga

Nalen Kaget dan langsung menginjak pedal rem mobilnya.

Keduanya serentak membuka pintu mobil dan keluar berlari menuju seorang pejalan kaki yang melintas di depan mobil yang mereka tumpangi. Untung tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan semua aman terkendali tidak ada satu korbanpun yang jatuh.

Nalen mengelus dada dan mengucapkan syukur karena tidak terjadi masalah dan tidak ada korban yang jatuh akibat kelalaianya yang banyak fikiran.

"Alhamdulillah, untung tidak ada korban" Nalen berucap dalam hati

Orang yang berada di sana mencaci maki Nalen seenaknya dengan mengeluarkan kata-katanya yang tidak pantas diucapkan. Untung ibu-ibu yang akan melintas orangnya sangat baik dan meminta semua warga di sekitar untuk segera membubarkan diri. Semua warga pergi meninggalkan lokasi kejadian, ketika melewati Nalen dan Nia ada yang berucap

"Kalau baru belajar nyetir jangan langsung di jalan raya dong kasihan pengguna lain"

"Lain kali matanya tolong dipake ya mas...."

"Dasar anak muda jaman sekarang selalu saja membuat onar dan ugal-ugalan"

Dan masih banyak lagi kata-kata yang tidak enak untuk didengar, semua dianggap angin lalu bagi Nalen dan mengucapkan maaf, karena memang kesalahan murni ada pada dirinya.

Tiba-tiba kening Nalen mengernyit dan memperhatikan seseorang yang berada di dekatnya saat ini, dengan berhati-hati dia mulai menyapanya...

"Tante Rahman....?!"

"Iya, saya Rahma, kamu kenal dengan saya?"

"Nalen , Tante" Sambil menjabat tangan dan mencium punggung tangan Tante Rahma Nalen menyebutkan namanya

"Nalen, anak sulung Dewa dan Ryasmi?" Rahma mengingat nama teman karibnya dulu

"Iya tante"

Nalen menyenggol Nia dan memintanya untuk menjabat tangan Tante Rahma. Mereka memutuskan untuk mengantar Tante Rahma sesuai dengan tujuannya.

Di dalam mobil mereka banyak bercerita dan mengenang masa lalu ketika mereka masih tinggal berdekatan dan keluarga Nia memutuskan untuk pindah rumah.

Nalen dan Nia tidak habis pikir, semalam mereka mimpi apa sampai hari ini mereka dipertemukan dengan satu keluarga di waktu dan tempat yang berbeda.

"Sore-sore gini tante mau pergi kemana?" Tanya Nia ramah

"Mau ke mall beli kebutuhan rumah"

"Kok nggak minta dianter sama Om atau Rasya?" Nalen penasaran

"Om sekarang sedang sibuk, pulang ke rumah saja jarang, harus tante yang nyamperin ke tempat kerja, sedang Rasya biasa anak muda, kalo sudah ketemu teman kadang lupa waktu" Jawab tante Rahma panjang lebar

"Tadi kami juga ketemu sama Om Pras di restoran ayam cepat saji dan juga ketemu Rasya di mall bareng teman-temannya mungkin saat ini juga belum pulang" Nalen menjelaskan

Karena rasa kantuk dan juga tubuhnya merasa lelah, Nia tertidur di kursi penumpang dengan lelap dan melupakan jika saat ini ada Tante Rahma bersama mereka. Tante Rahma hanya bisa tersenyum melihat gadis cantik yang tertidur di sampingnya

*****

Di meja kafe yang berada di sebuah mall duduklah tiga remaja yang sedang menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan sambil ngobrol dan kadang membicarakan sesuatu yang bisa dibilang tidak penting.

Dalam benak Dani dan Vicky penasaran mengapa Lucky sahabat mereka yang sudah dikenal selama hampir dua tahun di luar sekolah terkenal dengan panggilan Rasya. Dani mulai mengorek informasi untuk menghilangkan rasa penasarannya

"Luck, sudah ada dua orang yang manggil kamu dengan sebutan Rasya memangnya mereka siapa, mengapa kami sahabat lo sampai tidak tahu kalau kamu biasa dipanggil dengan nama itu?" Todong Dani to the point

"Bukan apa-apa juga kali, emang itu juga nama gue, emang nggak boleh mereka manggil gue dengan sebutan itu?" Lucky melontarkan pertanyaan balik dengan nada sewot

Vicky juga menimpali percakapan keduanya "Tapi ya Luck, kenapa reaksi lo berbeda ketika dipanggil sama teman cewek yang duduk di meja sana dengan cowok yang baru saja pergi dari meja ini?"

"Karena gue maleh ngeladeni tuh cewek, kalo teman gue yang laki-laki tadi adalah..... " Lucky menggantungkan jawabannya

"Hayo siapa lo....?" pertanyaan Dani dan Vicky serentak

"Sudahlah nggak usah dibahas lagi, tuh makanan sudah dingin, minta segera disantap" Lucky malas membahas teman-temannya dulu

Ketiganya melanjutkan acara makannya yang sudah ditinggalkan untuk ngobrol yang tidak penting dan sangat terlihat di wajah Lucky kalau dia tidak ingin mengungkit masalah teman-temannya

Di depan pintu mall seorang perempuan setengah baya berjalan sendirian sambil mengamati keadaan mall yang ia kunjungi, matanya beberapa kali menyapu isi mall yang ada di hadapannya dengan mengambil nafas panjang mulai melenggang memasuki mall yang cukup ramai pengunjung, belum juga sempat mengambil sebuah troli, beliau dikagetkan dengan tepukan lembut dan panggilan dari seseorang.

"Bunda, Bunda sendirian? Mengapa nggak bilang sama Lucky kalau bunda mau belanja?"

" Nggak masalah, lagian kamu juga perlu bermain dengan teman-temanmu."Jawab Bunda Rahma yang tidak ingin membuat sang putra merasa nggak enak hati sambil mengusap pipinya dengan lembut

"Ya sudah, sekarang Lucky temenin masuk ya...?"

Dengan mengangukkan kepala tanda sang bunda setuju untuk ditemani untuk membeli semua kebutuhan dapur dan juga kebutuhan rumah lainnya.

Keduanya menyusuru rak-rak yang tertata rapi yang menampilkan berbagai macam produk yang dijual dengan tatanan yang sangat rapi, sehingga memudahkan para pelanggan untuk mencari kebutuhan yang mereka perlukan.

Hampir satu jam berjalan dan memilih barang-barang apa saja yang mereka butuhkan dengan Lucky yang mengekor bundanya sambil mendorong troli yang sudah hampir penuh dengan belanjaan sang Bunda.

Selesai mengisi penuh troli dengan sigap Lucky mendorongnya menuju meja kasir, antrian di meja kasir sangat panjang, ibu dan anak itu mengantri sambil berbincang-bincang

"Bunda tadi ke sini naik apa?" Tanya Lucky

"Sebenarnya bunda tadi mau naik taksi tapi di tengah jalan ketemu sama Nalen anaknya Om Dewa, terus dianterin sama dia."Bundanya menjelaskan dengan sedikit penekanan pada nama sahabat anaknya itu

"Nalen bolak-balik ke sini dong Bun?"

"Mau gimana lagi, dia maksa Bunda agar mau dia anterin"

"Besok-besok bunda tidak boleh pergi sendirian, tungguin Lucky kan bisa"

"Bukannya kalian tadi juga ketemu ya?" Sang Bunda mulai muncul jiwa detektifnya

"Kok Bunda tahu?"

"Tadi Nalen yang ngomong, bahkan mereka juga ketemu Papamu."

"Berarti Bunda ketemu dong sama Rasya?"

"Rasya" adalah nama panggilan Nia dan Lucky sewaktu mereka masih tinggal satu kampung semenjak keduanya pindah, mereka tidak mau dipanggil dengan nama itu, meskipun keluarga mereka. Kecuali teman-teman bermain mereka masih memanggik dengan sebutan Rasya baik kepada Lucky maupun kepada Nia.

"Iya, mereka sekarang sudah besar-besar, apalagi Rasya tumbuh menjadi gadis yang cantik dan manis ingin rasanya Bunda mencubitnya karena gemas, memangnya kamu nggak ketemu sama di Luck?"

"Enggak"

"Memang kalian nggak pernah berjodoh ya..... "

"Bunda.... " Lucky memandang Bundanya dengan sayu

Episodes
1 Hari Pertama Sekolah
2 Botol Minum Sialan
3 Motor tak berakhlak
4 Tak Sengaja
5 Bimbang
6 Mau Kabur Lo.....
7 Aneh
8 Cepetan Dek....
9 9
10 10
11 11
12 12
13 12
14 13
15 14
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 33
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Hari Pertama Sekolah
2
Botol Minum Sialan
3
Motor tak berakhlak
4
Tak Sengaja
5
Bimbang
6
Mau Kabur Lo.....
7
Aneh
8
Cepetan Dek....
9
9
10
10
11
11
12
12
13
12
14
13
15
14
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
33
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!