"Bunda.... " Lucky memandang Bundanya dengan sayu
Bundanya Lucky memang sangat suka menggoda putranya itu semenjak beliau tahu kalau anaknya kini tengah menyembunyikan perasaannya terhadap teman kecilnya itu. Entah sejak kapan perasaan itu tumbuh di hati Lucky, namun sang bunda baru tahu ketika anaknya baru masuk kelas satu Sekolah menengah atas, yang pada saat itu ada seorang gadis belia yang mengutarakan perasaannya kepada Lucky namun ditolak dengan mengatakan dia sudah menyukai teman kecilnya dulu.
Sebenarnya sang Bunda kecewa ketika anaknya menolaknya, karena menurut beliau gadis itu cukup cantik dan ramah, berbeda jauh dengan Rasya kecil ketika masih di kampung, yang terlihat dekil dan anaknya kurang ramah apabila bertemu dengan orang baru, meskipun beliau juga tahu kalau Rasya bersikap sangat ramah dan manis pada orang yang telah dia kenal.
***
Pagi ini Nia bersemangat pergi menuntut ilmu, karena dalam beberapa hari kemarin dia tidak diperbolehkan oleh Nalen untuk pergi ke sekolah, setelah kedua orang tuanya kembali ke rumah semuanya sudah merasa lega dan Nia baru tahu keadaan yang sebenarnya setelah mam dan papanya pulang bersama.
Setelah menghabiskan sarapannya, Nia langsung menuju ke garasi untuk mengambil motor matiknya dan segera melaju ke jalanan yang sudah mulai ramai oleh para pengguna jalan yang lain. Dengan sangat hati-hati Nia mengendarai sepeda motornya, meskipun dengan kecepatan rendah namun Nia tidak pernah terlambat untuk sampai di kawasan sekolahnya.
Di parkiran yang masih begitu sepi, karena memang masih cukup pagi, Nia bertemu dengan Dany yang sedang memarkirkan motornya di sebelah Nia.
"Heh, kemana saja lo beberapa hari ini, kenapa tidak kelihatan di sekolah?" Cecar Dany
"Bukan urusan lo....!" Nia sedikit marah karena pagi-pagi sudah diganggu makhluk yang tidak jelas
"Lo masih punya hutang sama kita, asal lo ingat ya.... " Dani menekankan kata punya hutang
"Gue nggak lupa dengan janji yang telah gue sepakati"
"Ok, kalau memang lo nggak lupa, jangan lupa sepulang sekolah gue tunggu di sini"
"OK, siapa takut" Nia mulai muak dan berlalu meninggalkan kakak kelasnya yang nyebelin
Nia berjalan menuju ke ruang kelas setelah berusaha memperbaiki moodnya yang telah dirusak oleh kakak kelasnya.
***
Di kelas Lucky
Semua siswa sudah masuk kelas tinggal menunggu guru yang mengajar masuk ke kelas, namun sudah setengah jam berlalu sang guru belum juga menampakkan batang hidungnya. Ketua kelas keluar berusaha mencari informasi mengenai guru yang seharusnya masuk ke kelasnya. Namun tak juga menemukan guru yang dimaksud menurut informasi dari guru yang lain guru yang dimaksud berhalangan datang ke sekolah.
Ketua kelas mengumumkan bahwa saat ini jam kosong karena setelah mencari guru dan tidak ketemu, dia mencari guru piket untuk minta tugas tetapi dari guru piket tidak ada yang tugas, semua warga kelas kegirangan....
"Horreeeeee........ " teriak semua siswa yang ada di dalam kelas tak terkecuali Lucky, Dany dan Vicky
Siapa sih yang tidak senang ketika pelajaran kosong bahkan kejadian ini ketika jam terakhir bagaikan kejatuhan durian runtuh. saking bahagianya....
Semua siswa keluar dari kelas menanti bel pulang berbunyai, saat ini adalah weekend jadi di sekolah tidak ada kegiatan apapun setelah pembelajaran berakhir.
Lucky, Dany dan Vicky duduk di kursi yang disediakan di teras tiap kelas sambil menikmati semilir angin yang menerpa pohon di depan kelas mereka sambil ngobrol.
"Hari ini kalian ada acara nggak?" Tanya Dany tiba-tiba
"Emang kalau nggak ada acara mau lo traktir.....? " timpal Vicky
"Bukannya emang lo sukanya yang gratisan.... ha.. ha... ha... " Dany menimpali balik dengan terbahak-bahak
"Dasar lo, lo juga sukakan kalau dikasih gratisan....!"
"Kalian berdua sama saja tau nggak!" Lucky yang dari tadi hanya sebagai pendengar bagi kedua sahabatnya itu ikut-ikutan nimbrung
Mereka bertiga tertawa bersama-sama mendengar penuturan Lucky
"Lo kalau ngomong jangan jujur banget bisa nggak sih Luck!" Vicky pura-pura nggak suka dengan kata-kata Lucky
"Hallaaaah.... jangan munafik emang benarkan kalau kita memang suka gratisan, apalagi hari ini kita akan ditraktir lagi sama cewek kelas satu itu" Dani berkata dengan berbinar-binar karena uang sakunya bakalan utuh lagi
"Beneran Dan....?" Tanya Vicky tak kalah berseri
"Dari mana lo tahu kalau tuh cewek mau nraktir kita lagi?" Tanya Lucky penasaran
"Ada deh... lo nggak usah ikut saja Luck, gue kayaknya mau pdkt deh sama tuh adik kelas, kalau lo ikut gue jelas-jelas nggak ada kesempatan lagi dong...."
"Enak saja lo ngomong" Lucky berbicara dengan nada yang sedikit naik
"Kalau lo ikut-ikutan caper sama tuh cewek, trus mau lo kemanain tuh cewek masa kecilmu itu....?" Dany membalij kata-kata Lucky, yang sebenarnya Danny sudah tahu semua mengenai gadis kecilnya yang sudah mencuri perhatian dari seorang Lucky yang notabene sulit untuk di taklukkan
"Rahasia..... " Jawab Lucky singkat
"Sekarang saja lo bilang rahasia-rahasia nggak ingat lo waktu itu nangis-nangis pas baru dia tinggalin..." Ejek Danny, memang pada waktu keluarga Nia pindah, Lucky lebih sedikit murung dan menjadi pendiam seperti saat ini
Lucky sudah tahu tentang identitas sebenarnya Nia, karena setelah pertemuannya dengan Nalen di mall waktu itu mereka bertukar nomor handphone hingga sampai saat ini mereka sering berkomunikasi melalui aplikasi hijau yang sudah sangat beken dikalangan kaum muda maupun tua. Dia mendapatkan foto Nia dari Nalen, bahkan Lucky sangat kaget ketika pertama kali melihat gambar yang dikirim oleh Nalen beberapa waktu yang lalu.
Dia tidak menyangka jika seseorang yang beberapa tahun ini dia cari kini berada sangat dekat dengan dirinya.
*****
Jam terakhir di kelas Nia sangat membosankan, karena guru hanya menggunakan metode ceramah, yang semakin membuat siswa-siswi yang berada di kelas itu seperti dinyanyikan sebuah lagu pengantar tidur tak terkecuali Nia, matanya kini sudah tidak bisa diajak kompromi kedua tangannya dia lipat di atas meja sebagai tumpuan kepalanya yang sudah terasa berat.
Bel tanda berakhirnya jam terakhir menandakan waktu untuk pulang, semua siswa kegirangan sambil langsung memasukkan semua buku dan alat tulis yang ada di atas meja ke dalam tas masing-masing.
"Anak-anak siapa yang menyuruh kalian berkemas..... " Teriak guru itu
"Huuuuuuuuuu..... " Semua siswa berteriak bersama-sama mengalahkan kompaknya paduan suara upacara bendera tiap hari senin
"Tenang dulu, bapak ada sedikit pengumuman....!"
"Pengumuman apa sih Pak.... " Tanya seorang siswa tidak sabar "pengumuman besok libur ya pak? itumah sudah basi Pak"
"Pengumumannya silakan pakai tas kalian lanjutkan berdo'a"
"wk.... wk.... " semua siswa tertawa gembira karena sudah kena prank oleh guru mereka
Tak menunggu lama Nia langsung ngacir ke tempat parkiran, ketika di tengah perjalanan Nia merasa menabrak sesuatu tetapi tidak terasa sakit, dia menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak ada seorang pun yang ada di sana
"Lo nggak akan pernah bisa lihat aku" seketika ada suara yang mengejutkan Nia berasal dari belakangnya, namun lagi-lagi dia menoleh dan tidak ditemukan seorang pun
Tanpa berfikir panjang Nia langsung ambil langkah seribu dan..... "Auw...... " terinak Nia keras....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments