Tanpa berfikir panjang Nia langsung ambil langkah seribu dan..... "Auw...... " teriak Nia keras....
Kali ini Nia tidak berani mengangkat kepalanya apalagi menengok ke kanan dan ke kiri
"Maaf, kenapa kamu selalu menggangguku, memangnya aku punya salah apa sama kamu, bahkan kita tidak saling kenal, mohon pergi dari dekatku dan jangan ganggu lagi" Oceh Nia panjang lebar
Orang yang ditabrak Nia bingung dan berkata dalam hati "Kenapa Ni anak, aneh banget kelakuannya, baru juga berapa hari nggak ketemu sudah berubah saja sikapnya"
Orang yang ditabrak Nia adalah Lucky yang kebetulan berjalan dengan santai di depan Nia, karena Nia sangat ketakutan hingga dia tidak memperhatikan sekitarnya dan jidatnya menabrak punggung Lucky dengan cukup keras.
Ketika Lucky berbalik badan, namun Nia tetap menunduk dan memejamkan matanya sambil ngoceh yang tidak jelas, Lucky memutuskan untuk memegang pundak Nia, yang dipegang malah lebih mengeratkan matanya dan bergetar hampir hilang kesadarannya.
"Hallo....., ada apa? mengapa lari-larian, kalo mau marathon, sono di lapangan jangan di Koridor sekolah" Lucky berusaha menyadarkan Nia dengan mengguncangkan bahunya
Dengan perasaan was-was Nia berusaha untuk membuka mata dan melihat apa yang telah ia tabrak, apakah benar manusia atau makhluk tak kasat mata. Awalnya Nia hanya mengintip dengan membuka sedikit sebelah matanya, setelah dilihat yang berada di depannya benar-benar orang, Nia baru berani membuka mata secara penuh.
"Ma... Maaf Kak, Nia nggak sengaja nabrak kakak" Nia meminta maaf kepada Lucky dengan terbata-bata karena dia masih shock dengan kejadian yang dia alami.
"Ada apa sih... Dikejar apaan....?" Tanya Lucky penasaran karena dia tidak melihat apapun dibelakang Nia
"Nggak tahu kak, tadi pas di sana Nia seperti menabrak sesuatu tetapi waktu Nia perhatikan tidak ada apapun kan jadi takut kak" Nia berusaha menjelaskan yang dia alami
"Lo nabrak hantu? Jangan ngarang deh lo, emang ada hantu di siang bolong kayak gini?" Lucky tidak percaya dengan apa yang barusan Nia katakan
"Beneran Kak, Nia tadi mengalaminya kalau nggak percaya, coba kakak lihat teras yang dekat dengan tiang besar itu....?" Perintah Nia kepada Lucky namun dirinya tidak berani berbalik badan karena masih takut
Mata Lucky mengikuti telunjuk Nia dan benar saja Lucky melihat ada sesuatu di sana dan berkata kepada Nia "Emang betul sih ada sesuatu tapi..... "
Belum juga Lucky selesai bicara namun Nia sudah memotongnya "Benar kan kak, Nia nggak bohong"
"Emang lo nggak bohong, tapi noh lihat ada apa di sana" Lucky membalikkan badan Nia sambil menunjuk tempat yang tadi disebutkan Nia. Benar saja di tempat itu memang ada sesuatu namun bukan hantu seperti yang Nia katakan melainkan Pak Parno tukang kebun sekolah yang sedang membersihkan sampah.
****
Di parkiran sekolah, Danny dan Vicky sudah nangkeing di atas motor mereka masing-masing menunggu kedatangan sahabat mereka Lucky yang tadi kembali ke kelas karena kunci motornya tertinggal di laci meja.
Sudah 10 menit orang yang ditunggu belum juga menampakkan barang hidungnya,
"Lucky kemana sih, masak ambil kunci ke kelas saja lama bener?" Keluh Vicky sambil memainkan kunci motornya
"Iya hampir sepuluh menit tapi belum juga kembali, apa terjadi sesuatu dengan Lucky?" Danny menimpali namun ada sedikit rasa khawatir
Ketika mereka ingin beranjak dari motor mereka, orang yang mereka tunggu sudah terlihat Samar-samar dari kejauhan berjalan dengan seorang cewek berambut panjang.
"Pantesan lama, orang jalannya saja sama cewek gitu" Kata Vicky yang sudah melihat kedatangan Lucky
"Mana ada Lucky jalan sama cewek, emang dia sudah berpindah ke lain hati?" Danny mengomentari perkataan Vicky tanpa melihat seseorang yang datang
"Angkat kepala lo, baru komentar....?" Vicky menoyor kepala Danny yang berkomentar sebelum melihat fakta di depannya
Ketika Lucky dan Nia sudah sampai di parkiran sekolah, Lucky langsung mendapat pertanyaan dari Danny "Sudah move on lo bro....?"
"Apaan sih, nggak ada ya kata move on dalam kamus Lucky, karena gue orangnya setia dan nggak akan pernah ada yang bisa menggantikan dirinya di sini" Lucky menjawab dengan percaya diri sambil menunjuk dadanya
"Kirain sudah move on, kayaknya nyaman banget tuh jalan sama dia" Serang Danny lagi sambil menunjuk ke arah Nia
Nia yang tidak tahu tentang apa yang mereka bicarakan memprotes "Eh, Kak Danny jangan bawa-bawa Nia ya, gue saja nggak tahu apa yang kalian bicarakan, main bawa-bawa Nia segala" Nia berbicara ketus dan bersungut
"Lah, emang pantes dirimu di bawa dalam pembicaraan kami, nyata kok" Danny bicara dengan cukup ketus juga nggak mau kalah dengan Nia
"Terserah kalian saja deh... " Akhirnya Nia mengalah "Hari ini jadi malakin gue lagi nggak, mumpung mood gue lagi bagus, kalau nggak jadi gue mau balik" Lanjut Nia
"Jadilah.... " Jawab ketiganya dengan serentak
Danny dan Vicky memandang Lucky dengan pandangan yang sulit diartikan, pasalnya biasanya dia paling sulit jika diajak pergi-pergi bersama dengan seorang cewek, apalagi alasannya selain takut nggak bisa jaga hati buat sang pujaan kecilnya. Namun, saat ini malah Lucky yang paling bersemangat untuk pergi. Mereka berdua tidak tahu alasannya, semenjak Lucky tahu siapa sebenarnya Nia, dia paling bersemangat melakukan apapun asalkan ada Nia di sana.
Keempat anak remaja itu bergegas menuju motor masing-masing dan mulai menghidupkan mesin motor mereka, setelah di sepakati tempat yang akan mereka tuju, keempatnya langsung melesat meninggalkan parkiran sekolah dengan Lucky sebagai penunjuk jalan diikuti oleh Nia dan juga Danny dan Vicky di barisan belakang. mereka berkendara seperti berkonvoi.
Lima belas menit mereka telah memasuki kawasan parkir sebuah restoran yang cukup mewah, mereka memarkirkan dan membuka helm masing-masing kemudia berjalan menuju pintu utama dan mencari meja yang kosong, namun sayang sekali tidak ada meja kosong untuk 4 orang. Karena mereka kebingungan mencari meja, salah satu karyawan restoran itu menghampiri mereka
"Ada yang bisa kami bantu, Mas...?" Sapa dengan ramah karyawan restoran itu
"Begini Mas, kami mencari bangku yang muat untuk kita berempat." Jawab Lucky dengan tak kalah ramah
"Maaf Mas, tinggal meja untuk dua orang saja yang ada di sebelah sana dan juga di sana, dan juga satu meja VIP" Karyawan restoran itu menjelaskan
"Kami ambil yang meja VIP saja" Jawab Lucky tanpa memghiraukan pandangan teman-temannya termasuk Nia
"Baik Mas, mari ikuti saya"
Karyawan restoran itu berjalan memimpin untuk menunjukkan meja VIP yang masih ada. Sesampainya di depan ruang VIP, Nia diam saja padahal ketiga kakak kelasnya sudah masuk ke ruangan itu.
"He, lo mau jadi patung selamat datang di situ buruan masuk" Kata Danny dengan nada mengejek Nia karena dia tidak bergerak sama sekali di depan pintu masuk ruang VIP.
"Kalian nggak ada niat jahat ke aku kan....." Nia takut mereka berbuat jahat ketika di dalam karena ruangan ini ruangan tertutup dan tidak semua orang bisa mengaksesnya
"Iya, kami mau berbuat jahat sama lo" Danny menggoda Nia sambil menarik tangannya dan di lempar ke arah Vicky namun, tidak disangka Lucky tengah berjalan di depan Vicky, alhasil Nia menabrak Lucky
"Ma... maaf Luck...." Danny minta maaf karena tidak enak hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments