16

Nia yang ditarik oleh Danny malah jatuh ke pelukan Lucky uang membuat keduanya terbengong cukup lama dan menjadi tontonan gratis bagi Danny dan Vicky. Dengan menampilkan wajah yang tidak bersalah Vicky malah menggoda mereka berdua dan lagi-lagi membuat mereka salah tingkah.

"Maaf, Kak... " Nia membuka mulut ketika sudah cukup lama berada dalam pelukan Lucky

Lucky yang kaget langsung melepaskan pelukannnya dan berlalu meninggalkan mereka pergi untuk memesan makanan.

Nia merasa tidak enak karena kejadian tersebut, namun Danny hanya bisa berkata "Tenang saja, dia nggak bakalan naksir lo, karena sampai saat ini hanya teman kecilnya yang ada di hatinya"

"Maksud Kak Danny apa?" Tanya Nia penasaran

"Iya, dihati Lucky hanya ada satu nama cewek, yang sampai detik ini belum juga bertemu lagi, mereka berdua sudah lama tidak bertemu" Cerita Danny panjang lebar

"Tapi kan nggak enak juga kak"

Ditengah asiknya mereka ngobrol Lucky masuk ke ruangan itu diikuti oleh pramusaji yang membawakan pesanannya. Ada berbagai macam makanan yang dipesan antara lain, 2 porsi kepiting asem manis, dua porsi cumi tepung, satu milkshake rasa strawberry dan juga 3 gelas cappuccino, serta masih ada beberapa cemilan lagi, kesemuanya adalah makanan kesukaan Nia.

Mata Nia memperhatikan setiap makanan yang dituturkan oleh pramusaji itu dengan air liur yang hampir menetes dan mata yang terbuka lebar.

"Wah, makanan kesukaan ku semua, dari mana Kak Lucky tahu semua ini, bahkan aku belum pernah bilang pada siapapun makanan favoritku" batin Nia curiga namun sangat senang

"Loh Kak, kok pesanannya banyak banget?" Protes Nia

"Nggak apa-apa, lagian gue juga yang bayar." Jawab Lucky

"Tenang saja, kalau ada bos di sini, kita nggak akan keluar uang sepeserpun, betul nggak Vick" Danny menimpali

"Betul banget, sudah kenyang nggak keluar uang lagi" Ucap Vicky senang

"Dasar kalian, sukanya gratisan dan nggak bermodal" gerutu Lucky

"Nggak bermodal gimana, kita kan juga modal" Kata Danny yang tidak Terima dikatain tidak bermodal

"emang lo Modal apaan?"

"Modal tubuh yang sehat dan juga perut yang lapar ha....haa....haa" Seloroh Danny sambil tertawa ngakak

Semua yang ada di sana imut tertawa mendengar perkataan Danny barusan.

"Ya udah ayo makan, sebelum cacing di perut Danny demo" Ajak Lucky

Nia langsung mengambil salah satu cappucino yang ada di meja dan ingin langsung meneguknya, namun belum juga sampai di mulutnya sudah direbut oleh Lucky. Nia terbelalak kaget dengan kejadian yang baru saja menimpa dirinya.

Yang merebut minuman itu malah terlihat santai dan tak memghiraukan teman-temannya dan mengganti minuman yang diambilnya tadi dengan milkshake strawberry lalu meletakkannya di depan Nia tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Gue nggak mau minum ini, saat ini gue pingin minum kopi" Nia terlihat sangat marah, karena selalu saja dilarang minum kopi baik itu orang tuanya dan juga kakaknya bahkan saat ini ada orang lain lagi yang ikut-ikutan melarangnya.

"Diam, minum ini atau tidak boleh makan kepiting" Perintah Lucky dengan pandangan penuh intimidasi

Lucky tahu bahwasannya Nia tidak bisa mengkonsumsi kopi, apabila dia meminumnya maka perutnya akan terasa melilit dan kesakitan. Dulu Lucky pernah mendapati Nia minum kopi dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh orang tuanya.

Namun, Nia masih juga tidak menghiraukannya, dia tetap minum kopi yang tadi diambil paksa oleh Lucky. Lucky tidak ingin memancing keributan di sana, jadi terpaksa dia membiarkan Nia meminumnya dan Lucky memesan satu capuchino lagi kepada pramusaji.

****

Di rumah Nia, Nalen baru saja pulang dari kuliah dan membuka pintu utama langsung disambut oleh kedua orang tuanya yang tengah duduk di sofa menikmati sore hari ditemani secangkir teh dan beberapa biskuit.

Nalen menghampiri keduanya dan langsung mencium tangan mereka, kemudian berlalu menuju anak tangga yang akan mengantarkannya ke kamar tidurnya untuk membersihkan diri setelah beraktifitas seharian.

Dari lantai satu sang mama memanggilnya untuk turun karena mendapatkan telepon dari seseorang.

"Nalen, Ini ada telepon nyariin kamu.... " Teriak mama Nia

"Iya Ma, emang siapa sih ma, kok nggak langsung ke handphone Nalen saja"

"Nggak tahu, cepetan sudah ditungguin sejak tadi tuh... "

"Ok, makasih Ma.... "

Setelah selesai melakukan panggilan telepon, Nalen langsung berlari ke kamarnya mencari kunci mobil yang belum lama ia letakkan dan langsung menuju ke garasi memacu mobilnya dengan cukup kencang menuju ke suatu tempat yang telah diketahui lokasinya.

Tak perlu waktu lama Nalen untuk sampai ke restoran itu, setelah markirkan mobilnya dia menuju ruang VIP dimana Lucky, Nia dan teman-temannya berada di sana dengannya wajah panik melihat keadaan Nia yang merasa kesakitan.

Dibukanya pintu dan didapatinya sang adik terkulai lemah menahan sakit di perutnya. Diangkatnya Nia dan meminta Lucky untuk segera membuka pintu mobil dan membawa Nia ke klinik terdekat dengan Lucky yang mengemudikan mobilnya diikuti oleh Danny dan juga Vicky.

"Kenapa sampai seperti ini sih Sya?" Tanya Nalen ke Lucky

"Maaf Len, tadi sudah gue cegah, tapi dia tetap ngeyel"

"Minum kopi?" Tanya Nalen singkat, karena dia sudah hafal betul keadaan adiknya

"Iya"

Sampai di klinik, Nia diperiksa dan diberikan beberapa obat sera diminta untuk menjaga pola makannya, karena tubuhnya tidak bisa bersahabat dengan kopi.

Setelah merasa baikan, Nia langsung merengek minta pulang pada kakaknya, namun Nalen belum mengabulkan permintaan adiknya itu karena dia tidak ingin orang tuanya khawatir melihat keadaan anak gadisnya seperti itu, mereka memutuskan untuk menunggu setengah jam lagi sampai terlihat stabil.

Di luar klinik, Danny dan Vicky mohon diri untuk pulang terlebih dahulu karena hari sudah hampir senja, namun, tidak dengan Lucky yang masih setia menunggu perkembangan Nia yang masih tertidur di atas brangkar klinik dan di pantau oleh Nalen dari luar kamar bersama Lucky.

"Sya, lebih baik lo pulang dulu saja, takut nyokap lo nyariin" Perintah Nalen karena dia tidak enak kalau meminta Lucky untuk tetap di sana menemani dirinya

"Nanti saja, lagian gue juga sudah ngabarin nyokap" Jawab Lucky. Dirinya tidak tega meninggalkan Nia yang tergeletak lemas karena menurutnya itu adalah kesalahannya.

Mereka enggan berdebat lagi dan memilih fokus pada ponsel masing-masing, entah apa yang mereka lihat di ponselnya itu. Ditengah kesibukan mereka seorang perawat klinik mengagetkan mereka.

"Keluarga Rasya Nathania Putri"

"Iya, saya" Jawab mereka bersama-sama

Sang perawat bingung karena mereka berdua mengaku keluarga pasien yang di dalam, padahal terlihat dari perawakan mereka terlihat seusia.

"Saya mbak, saya kakaknya" Akhirnya Nalen angkat bicara untuk menghilangkan rasa bingung perawat itu.

"Silakan masuk mas, sudah ditunggu dokter di ruangannya"

"Terima kasih Sus"

Episodes
1 Hari Pertama Sekolah
2 Botol Minum Sialan
3 Motor tak berakhlak
4 Tak Sengaja
5 Bimbang
6 Mau Kabur Lo.....
7 Aneh
8 Cepetan Dek....
9 9
10 10
11 11
12 12
13 12
14 13
15 14
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 33
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Hari Pertama Sekolah
2
Botol Minum Sialan
3
Motor tak berakhlak
4
Tak Sengaja
5
Bimbang
6
Mau Kabur Lo.....
7
Aneh
8
Cepetan Dek....
9
9
10
10
11
11
12
12
13
12
14
13
15
14
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
33
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!