"Awh, maaf, maaf gak sengaja" Kata cewek itu sambil membersihkan bajunya yang terkena tumpahan jus jambu yang ia bawa tanpa melihat orang yang ia tabrak.
"Iya gak pa pa, lagian aku juga salah kok" Jawab orang yang tertabrak
Dari kejauhan Dani dan juga Vicky berlari kearah dua orang yang sibuk saling minta maaf.
"Eh Luck baju lo kenapa, basah gitu" Ucap Dani setelah sampai di dekat Lucky
Ya orang yang tertabrak adalah Lucky dan yang menabrak tak lain adalah Nia. Karena setelah Nia mendapatkan jus jambu kesukaannya ia langsung bergegas berlari menuju ke taman sekolah yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kantin. Dan Lucky mau masuk ke dalam kantin sehingga menyebabkan mereka bertabrakan di depan pintu kantin.
"Eh, bentar deh, kayaknya wajahmu tidak asing, tapi siapa ya" Dani berucap sambil mengingat-ingat wajah gadis yang sekarang ini di depannya.
Nia hanya bisa mendengus sambil menyembunyikan wajahnya dari Dani dan Lucky, karena dia lebih dulu mengenali wajah keduanya yang tak lain adalah orang yang melakukan kesepakatan dengannya tempo hari di parkiran sekolah.
Tak lama berselang Dani ingat "Oh..... kamu cewek yang kemarin di parkiran kan.... yang tidak bisa ngeluarin motor, mana janjimu" tiba-tiba Dani menodong kesepakatannya kemarin....
Sebenarnya Lucky sudah ingat kalau sebenarnya cewek itu adalah cewek yang melakukan kesepakatan dengan Dani kemarin, namun dia hanya diam saja, tidak ada niatan untuk menagih janji cewek tersebut, namun tidak dengan Dani, baginya kesepakatan adalah kesepakatan yang harus ditepati meskipun dengan seorang wanita.
"Ok, siapa takut, kalian mau aku traktir di mana sekarang atau nanti sepulang sekolah? " tantang Nia dengan lantang, bagi Nia apabila mendapatkan tantangan maka dia harus bisa menaklukkan tantangan tersebut.
" Karena saat ini sudah mau masuk, maka gue minta nanti sepulang sekolah, gue tunggu lo di parkiran dan ingat jangan sampai kabur" Jawab Dani
"Apaan sih lo Dan, gitu aja diperpanjang sih... " Sela Lucky tiba-tiba
"Bukan diperpanjang Luck, tapi meminta hak agar dia tidak berdosa, betul tidak Vick? " Dani tidak mau mengalah dengan dalih biar Nia tidak berdosa karena melanggar janji
"Terserah lo deh... " Lucky hanya bisa mengalah Kalau urusan seperti itu lagian sebenarnya bukan urusannya secara langsung juga....
Vicky hanya bisa diam tidak memberikan komentar karena memang dia tidak tahu menahu apa yang sedang dibicarakan sahabat-sahabatnya itu, karena kemarin memang Vicky pulang lebih awal jadi tidak mengikuti kejadian yang telah terjadi kemarin.
*****
Bel tanda selesainya waktu istirahat sudah berbunyi, semua siswa yang berada di luar kelas bergegas masuk, ada yang berlari namun ada juga yang berjalan dengan santainya.
Dengan langkah bermalas-malasan Nia menuju ruang kelasnya yang melewati kelas 2A. Di depan pintu masih berdiri 3 orang cowok penghuni kelas tersebut dan salah satunya teriak "He, jangan lesu gitu, kalau tidak punya uang jangan sok-soan buat kesepakatan sama kita"
"Eh, jangan sembarangan ngomong lo... Ok atau kita berangkat sekarang saja deh...gak usah nunggu sampe pulang sekolah, untuk membuktikan kalau gue gak akan ingkar janji" Nia sudah mulai tersulut emosi mendengar ucapan Dani
" Ok, ayo kita berangkat sekarang"tantang Dani
Mendengar pertengkaran dua orang di depannya langsung Lucky berusaha melerai mereka namun tetap saja tidak bisa dipisahkan mereka beradu argumen.
" Kalian mau kemana, gak lihat tuh bapak kepala sekolah nungguin pintu gerbang, emangnya kalian mau diskors?" Lucky mulai angkat bicara untuk menghentikan perdebatan yang tidak berujung antara dua siswa tersebut ketika melihat Kepala Sekolah sedang berjalan menuju pintu gerbang sekolah untuk melakukan kegiatan di luar sekolah
"Ups, maaf tapi aku gak mau kalau harus diskors" jawab Nia, "kalau lo mau diskors sana keluar, nanti lo minta bonnya kemudian serahin ke gue langsung gue ganti uangnya" Lanjutnya sebelum Nia melenggang pergi dari hadapan kakak kelas yang tidak bermoral menuju kelasnya
"Dasar, cewek sialan" Umpat Dani
"Sudahlah, gak malu apa berdebat dengan cewek apalagi adik kelas" Lucky mulai mencoba meredam amarah temannya
Tak bersalang lama guru jam berikutnya sudah terlihat dari lorong sekolah menuju ke kelas semua siswa berlarian menuju kursi masing-masing dengan sangat gaduh.
Semua kelas sudah sepi, semua siswa sibuk mendengarkan penjelasan dari guru masing-masing yang sedang menjelaskan materi, tak terkecuali Nia juga berada di ruangan kelasnya, namun hanya raganya saja yang berada di sana dan entah kemana fikirannya saat ini. Hingga guru memanggilnya beberapa kali dan tetap tidak ada sahutan dari sang pemilik nama... Dengan sedikit keras guru mengulang menyebut nama Nia diikuti dengan lemparan spidol yang mengenai jidatnya.
Nia langsung berdiri dan menyahut...
"OK, kita pergi sekarang dari pada lo ikutin gue terus.... "
Kontan saja membuat teman sekelasnya tertawa terbahak-bahak hingga ada yang nyeletuk "Mau ngajakin abang kemana neng...... "
Ada yang teriak "Ok, abang juga mau kalau ke KUA sekarang... "
" Ok, ayo kita melangkah ke pelaminan... "
Begitulah ulah teman-teman Nia yang membuat mereka Lagi-lagi ketawa dengan celetukan-celetukan teman-teman sekelasnya.
Nia hanya bisa tersenyum malu-malu dan menenggelamkan wajahnya di meja dan diantara kedua tangannya untuk menutupi rasa canggung akibat ulah yang dia buat gara-gara melamun yang tidak jelas, karena pertemuannya dengan orang yang membuatnya membuat kesepakatan yang tidak masuk akal, padahal saat ini, Nia belum punya cukup uang untuk mentraktir mereka.
Nia sudah berusaha menghubungi Kakaknya namun hasilnya Nihil, dia tidak bisa membantunya karena saat ini masih memiliki jam kuliah sampai sore hari, hal itu membuat Nia amat sangat jengkel, Nia bingung harus mencari uang kemana lagi.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat yang lalu, namun Nia masih enggan untuk keluar kelas. Dia meratapi nasibnya kini, kalau dia lari sekarang pasti besok akan diolok-olok oleh kakak kelasnya itu, tapi kalau dia mendatangi mereka, dari mana dia bisa membayar sedangkan yang yang dia bawa saat ini hanya cukup untuk ongkos dia pulang, bingung dan bimbang, itulah saat ini yang Nia rasakan berada di dua pilihan yang sama-sama menyulitkan diri....
"Huh... " Nia merasa berat melangkahkan kedua kakinya saat ini untuk keluar kelas, apapun yang akan terjadi nanti harus dia jalani meskipun nanti harus cuci piring akan dia lakukan demi sebuah kata pengakuan dan menutup rasa malunya.
Sampai di parkiran sekolah Lucky dan Dani sudah bersiap di atas motor mereka dengan mengenakan jaket yang selalu menemani mereka.
"Wuih keren.... gue kiro lo bakal ingkar janji, kemana saja lo baru nyampe sini" Ketus Dani
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌
Nia...Nia...sok2an mo nraktir, padahal uang ga punya,,2 minggu lg..😞mo cari uang dimana lu...Pusing pusing dah.. 😝
2022-10-15
2