"Wuih keren.... gue kiro lo bakal ingkar janji, kemana saja lo baru nyampe sini" Ketus Dani
"Apaan sih, emang lo kira gue orang yang gak tepatin janji, denger baik-baik ya seorang Farasya Natania Putri tidak ada istilah ingkar janji" Jawab Nia tidak kalah ketusnya
"Ok, sekarang lo minta gue traktir dimana, sebutin ntar aku nyusul ke sana" Lanjutnya
"Wait-wait wait gak bisa gitu dong, ntar kalo lo kabur siapa yang bakalan bayar? " Tanya Dani yang tidak bisa Terima jika Nia nantinya akan nyusul
"Trus, mau lo apa, gue jalan kaki gitu? Gue gak bawa motor, nanti gue susul naik angkot" Jawab Nia sudah agak santai
"Kenapa motor lo, gak kuat beliin bensin gara-gara mau traktir kita" Ejek Dani lagi
Dengan perasaan dongkol, diremehkan kakak kelas, Nia berniat keluar pintu gerbang sekolah, Namun tangannya ditarik oleh Lucky, sambil menyodorkan helm, tanpa banyak bicara Lucky meminta Nia untuk naik ke motornya.
"Naik...! " Perintah Lucky tanpa basa-basi
Masih dalam keadaan shock mendengar perintah Lucky, Nia akhirnya berjalan menuju motor milik Lucky dan langsung Naik hingga dia melupakan helm yang harusnya dia kenakan malah masih ada dalam pelukannya. Lagi-lagi Lucky membuatnya kaget pasalnya helm yang berada di pelukan Nia kini berpindah dan bertengger dengan manisnya di kepala Nia.
"Mau lo peluk saja tuh helm, jadi berangkat tidak?"Tanya Lucky lagi sambil mengencangkan helm yang ia letakkan di kepala Nia
" Oh, iya ayo kak, Nia sudah siap kok" Jawab Nia tergagap karena mendapatkan perlakuan yang sangat langka dari kakak kelasnya tersebut
Tak terkecuali Dani dan Vicky juga kaget melihat perilaku sahabatnya itu, jarang-jarang Lucky berlaku manis seperti itu notabene kepada seorang cewek yang belum lama dia kenal.
Lagi-lagi mereka dibuat melongo oleh kelakuan Vicky yang menyerahkan jaket yang sudah dipakainya dengan rapi kepada Nia agar menutupi rok yang dikenakan Nia, agar tidak terlihat karena tidak memakai celana panjang.
Semua sudah bersiap mereka berempat melaju dengan kecepatan sedang menuju sebuah restoran yang tidak jauh dari sekolah mereka. Dengan Nia membonceng Lucky dan Dani membawa Vicky yang selalu ikut kemanapun mereka berdua pergi.
Ketika berada di perempatan lampu merah, mereka terpisah dengan perubahan lampu lalu lintas, Lucky lebih dulu dibandingkan Dani, setelah beberapa menit berlalu Lucky sudah sampai di tempat yang telah mereka sepakati. Namun Dani masih belum terlihat batang hidungnya.
Lucky mulai mengotak atik ponselnya untuk menghubungi Dani sesaat setelah memarkirkan motornya. Nia dibuat bingung karena kini mereka berada di sebuah restoran yang terbilang tidak murah harganya disetiap menunya.
"Kenapa ke sini sih Kak? " Batin Nia sambil bersungut karena dia sadar saat ini tidak mungkin bisa membayar semua makanan yang akan mereka makan, dan terlintaslah bayangan kalau dia bakal dipermalukan kakak kelasnya ini dan tentunya bayangan mencuci piring sudah berada jelas dipelupuk matanya.
Sambil menghentakkan kaki Nia mulai berjalan memasuki pintu utama restoran.
"Mau kemana lo, Diem di sini, kita tunggu mereka dulu" Kata Lucky mengintrogasi
"Masuklah......emang mau kemana lagi, bukannya kita mau makan di sini. " Jawab Nia
" Gak usah sok tahu, kita cuma mampir sebentar, sambil menunggu Dani dan Vicky lo diem di sini, gue mau masuk dulu menemui temanku" Jelas Lucky panjang lebar
"Ingat satu hal, jangan ke mana-mana sebelum gue nyamperin lo ke sini lagi" lanjutnya yang sangat kentara mengintimidasi
"Iya, gue ingat, sana cepetan biar nanti pulangnya tidak kemaleman" usir Nia dengan perasaan dongkol
Nia tak menyangka jika kakak kelasnya satu ini juga bisa bicara begitu panjang karena biasanya hanya bicara seperlunya saja.
Hampir 10 menit, Dani dan Vicky belum juga muncul, bahkan Luckypun belum keluar juga, Nia semakin menggerutu dan ngomel-ngomel dalam hati, bisa-bisanya dia dikerjain kakak-kakak kelasnya.
Bersamaan dengan keluarnya Lucky dari dalam restoran, terlihatlah Dani dan juga Vicky dari seberang jalan. Lucky penasaran kenapa begitu lama mereka sampai di sini.
"Lama amat, kemana aja kalian? " Tanya Lucky kepada mereka
"Sorry bro, tadi kehabisan bahan bakar, mana jauh lagi pom bensin terdekat, al hasil gue dorong nih motor" Dani menjelaskan kejadian yang menimpa dirinya
"Buaha... ha.. " Nia tertawa puas dengan kejadian yang dialami Dani dan Vicky, "Makanya jadi orang jangan suka jailin orang, kena karma tuh..... "
"Bukan karena karma, tapi kami memberi waktu pada kalian untuk berduaan" Goda Vicky
"Berduaan apaan, orang gue jadi tukang parkir" Nia mulai kesal karena ditinggal sendiri di luar dalam keadaan kelaparan dan kehausan
Setelah melalui perdebatan yang tiada berkesudahan dikarenakan tidak ada yang mau mengalah, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke suatu tempat yang telah direncanakan oleh Dani dan juga Vicky
Berkendara beriringan mereka akhirnya sampai di sebuah kedai yang cukup nyaman dan asri, selama ini Nia belum pernah masuk ke sana. Dalam hati Nia bertanya-tanya menu apa yang akan mereka makan kali ini.
Dalam hati Nia senang bisa berada di lingkungan yang sangat nyaman seperti ini sebuah kedai yang dikelilingi oleh taman bunga berwarna-warni dan tertata rapi. Meskipun dilain sisi dia juga panik mengenai gimana caranya membayar makanannya nanti.
Lucky, Dani dan Vicky sudah berjalan hampir memasuki kedai, tapi Nia masih asik dengan alamnya sendiri, tanpa sadar ada yang narik tangannya sehingga membuat dia terhuyung dan hampir jatuh, untung saja Nia langsung bisa menguasai diri dan tanpa sadar dia langsung menarik tangannya dengan kasar
"Apaan sih, gue bisa jalan sendiri gak usah narik-narik" bentak Nia karena kesal ditarik dengan paksa
"Kalau bisa jalan sendiri, ngapain tadi melamun, yang lain udah pada makan malah lo asik di sini, mau makan angin lo... " Kata-kata Lucky menyadarkan Nia, Dia baru ingat kalau sudah beberapa saat menikmati pemandangan yang memanjakan matanya
"Iya-iya gue masuk" Akhirnya Nia luluh juga dan melenggang masuk ke kedai diikuti oleh Lucky yang mengekorinya
Keduanyan menghampiri Dani dan Vicky yang sudah mulai sibuk memilih menu makanan dan minuman yang ingin mereka santap. Dengan santainya Nia menarik kursi di dekat Dani dan merebut daftar menu yang ia pegang, bukan untuk memilih menu makanan yang akan dia makan melainkan untuk melihat harga dari menu yang tertera di daftar menu.
Kontan saja mata Nia terbelalak melihat harga yang tertulis di sana, panik, jelaslah dengan harga yang tidak murah bagaimana dia bisa membayar untuk makan 4 orang, Sebenarnya sih bisa saja Nia tidak ikut makan, tapi mau ditaruh dimana mukanya, bisa-bisanya diremehin lagi oleh kakak kelasnya itu.
Dengan panik Nia minta ke toilet terlebih dahulu untuk menghubungi seseorang untuk membantu masalah yang sedang dia hadapi saat ini, siapa tahu bisa datang dan membayar semua makanan yang akan mereka makan.
"Gu.... gue ke toilet bentar ya..... " Nia bicara terbata-bata
"Ngapain, mau kabur lo.... " Ledek Dani
Tanpa berfikir panjang Nia langsung berlari menujub toilet, sehingga tanpa dia sadari menabrak seseorang
"Aduh.... " Pekiknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌
perasaan Nia hobby bgt sehh nabrak orang...
2022-10-15
3