Pagi ini di sekolah, Dani sangat penasaran dengan sikap Lucky kemarin pada saat makan di kedai itu, karena biasanya Lucky akan menjauh dari setiap cewek yang berusaha mendekatinya, bahkan kemarin terlihat sekali jika Lucky yang berinisiatif melakukan itu semua dari meminjamkan jaket, memboncengkannya dan juga membayar semua makanan yang mereka makan bahkan semua makanan dia yang memesan tanpa menanyakan satu persatu, dari mana Lucky tahu makanan yang disuka oleh Nia, padahal mereka baru juga kenal gara-gara tragedi motor di parkiran sekolah.
Saat ini Dani sudah bersama sahabatnya Vicky sedang berjalan di Koridor sekolah menuju kelasnya.
"Eh Vick, lo ngeliat ada yang aneh enggak dengan Lucky?" Tanya Dani penasaran sejak kemarin ingin mendengar pendapat sang sahabat
"Aneh apanya, Lucky tetaplah Lucky seperti kemarin-kemarin"
"Emang ya, elo itu gak pernah merhatiin temen"Dani mulai kesal dengan Vicky langsung berjalan meninggalkan Vicky yang suka tebar pesona ke adik-adik kelasnya
****
Lucky baru sampai di sekolahnya ketika bel sekolah hampir dibunyikan, motor sahabat-sahabatnya sudah terparkir di sana dengan rapi, itu menandakan bahwa sahabatnya tentu sudah berada di dalam kelas mengingat hari juga sudah siang bagi seorang pelajar seperti dirinya.
Dengan santai Lucky berjalan menuju kelasnya, dia mengingat-ingat berita yang kemarin sore ditayangkan di televisi, dia ingat betul nama itu bahkan bundanya juga membenarkannya. Dia bertekad menemui Nia pagi ini sebelum bel masuk dibunyikan, Lucky memutuskan untuk menunggu di depan kelasnya karena biasanya Nia melewati kelasnya, lagi pula tadi Lucky belum melihat motor Nia. Kemungkinan besar Nia belum sampai di sekolah.
Bel tanda masuk sudah dibunyikan, namun orang yang Lucky tunggu tidak juga muncul, dia memutuskan untuk menuju kursi yang sudah ada tasnya di sana, sembari menunggu guru masuk, Lucky membuka buku catatan harian yang pernah ia terima dulu teman kecilnya. Berulang kali dia telah membacanya namun tidak membuatnya jenuh dengan tulisan yang ada di sana.
"Dimana kamu sekarang Sya, sudah lama kita tidak bertemu, apakah kamu masih ingat aku?" Batin Lucky tak lupa dia sedikit tersenyum mengenang masa lalu mereka
"Kesambet Luck, ngapain senyum-senyum?" Dani mulai curiga kalau sahabatnya itu menyimpan sesuatu terlihat dengan perilaku Lucky akhir-akhir ini berbeda dengan kesehariaannya
Hanya tersenyum simpul Lucky menanggapi sahabatnya itu.
****
Hari ini Nia tidak diijinkam oleh kakaknya untuk masuk sekolah, dengan alasan yang tidak masuk akal bagi Nia. Bahkan untuk memegang HP juga dilarang, jangankan melihat sosmednya melihat televisipun tidak diperbolehkan.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Nia sangat bosan dan memutuskan untuk pergi ke kamar kakaknya, tanpa mengetuk pintu Nia langsung nyelonong masuk, hingga membuat pemilik kamar kaget ketika sedang bertelepon dengan seseorang, tanpa sadar panggilan telepon itu dia matikan sepihak,
Melalui pandangan mengintimidasi Nia tampak ingin protes pada kakaknya, mengapa dia tidak diperbolehkan pegang handphone sedangkan kakaknya dengan leluasa menggunakan handphone miliknya itu, bahkan saat ini lebih terlihat sibuk dan tidak mau meletakkan handphone itu meskipun hanya satu detik.
Handphone yang dibawa Nalen langsung diletakkan di atas meja ketika mengetahui sang adik masuk ke kamarnya, Nalen mendekat dengan lemah lembut dia bertanya "Ada apa? apa sudah makan? kalau belum ayo kita keluar beli makan"
Dengan berat hati serta berbagai macam pikiran, Nalen mengajak Nia untuk keluar membeli makanan karena memang di rumah itu beberapa hari ini tidak tersedia makanan bukan tidak ada bahan makanan namun hanya malas melakukan aktifitas apapun karena masih dalam keadaan yang mengkhawatirkan, kecuali Nia yang memang belum diberi tahu apa yang saat ini terjadi.
Flashback on
Dalam perjalanan menuju bandara setelah mengantar Nia ke sekolah, Nalen hanya berdua dengan mamanya disaat itulah mama berkata jujur kepada Nalen apa yang sebenarnya terjadi.
Sembari menahan air mata yang sudah berada di pelupuk mata mama mulai bicara "Nalen, mama harap kamu jangan marah sama mama, mama Minta maaf karena telah menyembunyikan kabar kurang baik yang menimpa papamu, sejujurnya mama telah mendapat kabar kemarin siang, namun karena mama tidak ingin kamu dan Nia sedih maka mama tidak mengatakan kepada kaliah, Papa mengalami kecelakaan saat terbang hingga saat ini belum ditemukan, mama bukan mau ke Boyolali ke rumah nenekmu namun mama mau ke kota X, karena semua keluarga korban diminta ke sana, bahkan tiket yang mama dapat tiket kiriman dari maskapai. Mama harap kamu bisa menyembunyikan berita ini dari Nia, jangan biarkan dia memegang handphoe ataupun melihat televisi. Itu saja yang mama pesan untukmu, jaga dia selama mama tidak ada di rumah, kamu sudah dewasa seharusnya kamu tahu apa yang harus kamu lakukan terhadap Nia" Diakhir kalimat air mata mama sudah tidak bisa dibendung lagi mulai menetes dan lama kelamaan makin berderai.
Nalen mengusap air mata mama sambil berjanji akan menjaga Nia selama beliau tidak ada di rumah dan akan menjaga Nia selama belum ada kabar yang pasti dari pihak maskapai. Semuaa bisa terjadi dengan sebuah kecelakaan meskipun hanya sekecil apapun untuk bisa selamat.
Flashback Off
Nia sangat senang ketika Nalen mengajaknya keluar untuk makan, karena memang perut Nia sudah sangat lapar, yang berada di dalam sana mulai berontak, dengan langkah bahagia dan melupakan masalah handphonenya Nia menuju garasi dan menunggu Nalen yang mengambil kunci mobil.
Nalen sudah membuka pintu mobil yang diikuti oleh Nia duduk disebelah kemudi dengan tenang. Mobil mulai meninggalkan garasi rumah tak lupa mereka menutup gerbang karena rumah dalam keadaan kosong untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Nia hanya fokus memperhatikan jalanan yang mereka lewati, mereka memilih untuk makan di sebuah outlet restoran ayam yang letaknya tidak jauh dari rumah, selain membeli makanan yang mereka makan saat ini, Nalen meminta untuk di bawa pulang untuk persediaan sewaktu-waktu kalau lapar lagi, Nalen juga menambahkan makanan ringan yang tersedia di sana.
Setelah kenyang mereka memutuskan untuk pulang, sudah cukup lama keluar dari rumah membuat merasa tidak nyaman, karena Nia jarang keluar rumah dalam waktu yang lama selain ke sekolah dan ke rumah saudara, dia memilih lebih banyak di rumah, bukan tidak mau mendapatkan pengalaman dari luar, namun juga alasan malas ketemu orang banyak, Nia takut apabila dia memiliki teman di sini, dia akan sedih apabila sewaktu-waktu mereka harus pindah lagi seperti beberapa tahun yang lalu.
"Aduh kenapa jadi ingat Rasya ya..... dimana dia sekarang?" Batin Nia
Ketika Nalen dan Nia sudah bersiap untuk keluar dari outlet restoran tersebut tiba-tiba ada seseorang yang memanggil mereka "Nalen, Fara.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌
Bunda nya Lucky x yg manggil.. 🤭 (dihh..sok tau bgt gue...😜 )
2022-10-15
2