'' Kak sepertinya aku pernah bertemu sama kakak ipar itu, tapi dimana yaaa'' Mela berpikir keras dengan sendirinya
'' apa katamu ,kakak ipar,,,, kamu aja sana jadi adik iparnya aku ogah '' jawab Melisa sambil berbisik ditengah acara itu.
di penghujung acara saatnya pengantin menyalami semua keluarga yang Hadir
tangan Mecca langsung mencium tangan wanita yang melahirkan dan membesarkannya, dengan jatuhan butiran air mata.
memang sudah dari tadi dia memendam tangisnya akhirnya pecah juga,
di peluknya ibu yang disayanginya itu, seolah olah tak mau melepaskan pelukannya.
sekarang giliran arnav juga mencium tangan wanita yang sekarang adalah ibu mertuanya, dan setelah, itu giliran Mecca bersalaman dengan tuan Andi, dengan sigap tuan Andi mencium pucuk kepala menantunya itu. begitu juga arnav yang bersalaman dengan papanya
sangat berat tangan Mecca saat giliran bersalaman dengan ibu mertua nya, karena entah kenapa saat berhadapan dengan wanita ini,
dia begitu gelisah, dan tampak takut kerena pandangan yang tidak suka yang di lemparkan nyonya itu, terpampang jelas di wajah dan matanya
setelah selesai semua acara, dengan cepat Mecca beranjak dari duduknya, dan berpindah pada ibunya.
'' Bu, ayo kita pulang'' sambil berbisik manja
'' nak, sekarang kamu sudah bersuami jadi segala keputusan ada pada suami mu, kalau kata suami mu kamu harus ikut dia, ya kamu harus ikut, tapi kalau di mengizinkan kamu tinggal sama ibu, ya ga apa-apa'' memberi pengertian kepada anak gadisnya itu
'' buuutapi Mecca gk kenal dia, gimana caranya Mecca mau ikut dengannya '' ucapnya singkat sambil memajukan bibirnya.
''bu Lastri, bagai mana kabar Bu Lastri '' ucap tuan Andi yang di ikuti nyonya Gita, sambil mendekat kepada ibu dan anak itu, memang karena kesibukan masing-masing dari tadi mereka belum sempat bertegur sapa.
'' Alhamdulillah sehat tuan, Oya saya harap tuan dan nyonya mau mampir dulu ke rumah kami '' sambil menundukkan kepalanya
'' oh tentu saja, masih banyak yang mau kita bicarakan tentang kedua anak kita ini, bukan begitu mah '' jawab tuan Andi sambil menoleh kepada istrinya.
'' oh tentu saja pah, karena mobil hanya tiga, sebaiknya papa sama Mama satu mobil,
arnav Melisa dan Mela juga satu mobil
sedangkan Bu Lastri dan nak Mecca, bisa ikut dengan mobil pak Mul dan Bu Irma''
sembari membagi kendaraan mana yang akan mereka tumpangi, dengan cara menjauhkan anak laki-lakinya nya itu dari Mecca menantunya.
'' oh gk boleh begitu juga mah,,, biarkan arnav satu mobil dengan istrinya, karena Mecca sekarang sudah jadi tanggung jawab arnav, sedangkan mama Mela dan Melisa ikut papa,
dan Bu Lastri, bisa ikut dengan pak Mul dan Bu Irma '' membagi rombongan itu dengan tiga bagian
'' baiklah pa, semua terserah papa aja '' sambil menghela nafas panjang
sedangkan arnav sedari tadi sibuk membalas wa dari kekasihnya, Tampa mempedulikan pembahasan kedua keluarga itu.
'' arnav, ayo kita pulang dulu ke rumah mertuamu '' perintah tuan Andi membuyarkan konsentrasinya
'' baik pah'' langsung menyimpan hp kedalam kantong celananya
'' sedangkan pak Mul dan Bu Irma hanya diam memperhatikan gelagat Mecca, yang sedari tadi merasa cemas
'' nak Mecca, apakah kamu baik-baik saja '' tanya pak Mul heran
'' Paman aku takut paman ''
'' takut kenapa sih sayang'' Bu Irma langsung angkat bicara
'' paman dan bibi taukan aku mengundur kuliahku karena aku tidak mau meninggalkan ibu sendirian, tapi nyatanya sekarang aku juga harus meninggalkan ibu, apalagi pergi dengan lelaki yang tidak aku kenal '' jawabannya lirih
'' nak dengarkan paman, dia adalah suamimu bukan orang lain, sekarang dia akan bertanggung jawab atas dirimu, dan kamu juga harus patuh padanya karena dia akan menafkahi lahir dan batin mu '' sambil mengelus-elus kepala perempuan yang dari dulu sudah dianggapnya anak perempuannya sendiri.
'' kalau masalah ibu mu jangan cemas, bibi akan sesering mungkin main ketempat ibu mu, kan jarak rumah kita tidak terlalu jauh, jika angga sudah selesai dengan kuliahnya dia juga bersedia tinggal sama ibu mu.'' dengan wajah meyakinkan, wanita itu berusaha membuat hati Mecca tenang meninggalkan ibunya.
terdengar langkah kaki pria yang sudah sah jadi suaminya mendekat ke arah mereka,
'' paman , bibi apakah kita sudah bisa berangkat sekarang???
suara arnav seketika membuat Mecca kembali menciut.
setelah Mereka menaiki kendaraan masing masing, dengan langkah berat Mecca menaiki mobil sport merah milik arnav, dengan ragu tangannya mulai menyentuh pintu mobil yang bewarna merah itu.
'' bisa cepat gk!!!, aku gk ada waktu untuk main main sekarang !!! ''suara itu terdengar mendekat pas dibelakang Mecca, sambil membukakan pintu mobilnya.
setelah Mecca duduk manis di sampingnya, arnav dengan cepat membawa laju kendaraannya itu, Tampa suara keduanya membisu seakan mobil itu tak ada penghuninya,
'' Oya kamu tau kan dimana rumah mu, jangan sampai kau bawa aku berkeliling untuk kedua kalinya '' suara maskulin itu memecah suasana canggung diantara mereka
'' tau mas'' jawabnya singkat
'' bisa gak kalau bicara denganku kau melihat wajahku, kau kira aku ini hantu gentayangan yang tak ada wujudnya!!!''
'' ya mas'' jawab singkat lagi
setelah tiba di kediaman Bu Lastri, semua tamu telah duduk di rumah yang cukup kecil itu
'' silahkan di nikmati hidangan kecil ini''
kata Bu Lastri sambil menghidangkan teh anget dan beberapa makan kecil, kepada semua tamu.
'' gk usah repot repot Bu lastri,
kami hanya sebentar saja, hanya mau minta izin untuk membawa menantu kami ikut dengan kami '' ulas tuan Andi lagi
mendengarkan maksud pembicaraan mertuanya, mata indah milik pengantin wanita itu menjatuhkan butiran kristal seketika, entah berapa kali dia mengeluarkan butiran itu sehari ini, seakan tak lengkap rasanya Tampa butiran kristal itu baginya.
'' oh ssssst perempuan ini hanya bisa menangis, dan menangis tidak adakah kemampuan lain darinya'' gumaman arnav dalam hati
'' sayang apa kamu lupa dengan pesan paman tadi?'' ujar pak Mul seraya membujuk Mecca
'' maaf paa arnav masih ingin di sini, kalau mama papa mau berangkat sekarang arnav tak masalah '' entah kenapa dia serasa gk tega melihat air mata istri kecilnya itu.
langsung bola mata indah milik Mecca itu berhenti menetes, seperti anak kecil yang di bujuk permen
'' ah jangan bercanda, kamu tak akan sanggup hidup di lingkungan seperti ini '' suara nyonya Gita membuat Bu Lastri begitu rendah.
'' ya nak arnav kalau kamu mau membawa Mecca silahkan, ibu tak masalah karena dia istri mu'' jawab Bu Lastri
'' gk Bu saya masih betah di sini, bukankah ada proyek perusahaan yang masih terbengkalai di sini kan pa??? menyidik ke tuan Andi
'' iya memang ada, tapi semua telah papa serahkan pada orang papa untuk menyelesaikannya ''. jawab tuan Andi
'' mulai besok aku yang akan bertanggung jawab untuk proyek itu'' jawabannya dengan mantap
'' terus bagaimana dengan rencana kuliah nak Mecca???'' tuan Andi menyelidik kearah arnav
'' kalau itu terserah dia pa, kalau dia mau kuliah, dia bisa tinggal dengan papa dan mama, kalau dia libur aku akan menjemputnya dan tinggal disini '' jawabannya lagi
'' nav jangan mengambil keputusan tergesa-gesa'' kata nyonya Gita
'' iya kakak ini, kirain kakak gampang menjalani hidup kayak mereka, belum makan kakak yang harus selalu di jaga '' saut adiknya yang bungsu
'' ssst'' kata tuan Andi memberi isyarat kepada anak gadisnya, supaya tidak terlalu menyinggung perasaan Bu Lastri
'' nav ayo ikut mama sebentar '' sembari menarik tangan kekar anak lelakinya itu keluar ruangan menjauhi ruangan itu.
'' nav kenapa kamu sangat gegabah mengambil keputusan, kamu kira gampang tinggal di rumah jelek, sempit dan pengap ini, mama gk tenang meninggalkan kamu di sini''
''mah aku gk mau membawa perempuan itu ke rumah kita sekarang, kerena dia akan merasa senang keluar dari hidupnya yang serba kekurangan ini,
aku tidak akan memberikan kemewahan baginya, cukup biaya pendidikan seperti perjanjian awal, kalau dia kuliah di Jakarta hatinya akan gelisah meninggalkan ibunya dan akhirnya dia akan menyerah dengan semua ini, lagi pula aku tidak akan lama tinggal di rumah ini, aku akan segera mencari tempat tinggal lain.
lagian kalau aku bawa perempuan itu sekarang, pasti secepatnya resepsi pernikahan akan di laksanakan papa, aku gk mau orang orang tau kalau aku telah menikah, apalagi dengan perempuan seperti itu, aku gk mau mempertaruhkan nama baik ku mah''
menjelaskan alasannya kepada mamanya
'' tapi ini tidak mudah nak''
'' mama tenang aja, bagiku ini sangat mudah kerena jauh dari pantauan papa, aku harap sebelum hari resepsi itu terjadi aku sudah terbebas dari perempuan itu''
'' baiklah mama percaya sama kamu, tapi satu yang harus kau ingat, jangan sekali kali membuat hubungan dengannya, kalau kau tidak mau terikat dengannya, apalagi sampai menyentuh perempuan itu'' memperingati anaknya dengan keras.
'' baik mah aku gk akan menyentuh anak kecil, lagian aku juga punya selera mah'' jawabnya singkat.
setelah perdebatan antara ibu dan anak itu berakhir, keduanya mulai bergabung kembali kedalam perbincangan hangat keluarga itu.
'' gimana nav, apakah kamu sudah memikirkan dengan matang?'' tanya tuan Andi
'' sudah pa '' jawaban arnav
'' baiklah kalau begitu, papa sama Mama akan kembali sekarang, karena masih banyak urusan yang mau papa selesaikan''
'' ayo pah kita kembali, Melisa gk kuat berlama-lama di sini, panas pengap lagi'' ucap perempuan sombong itu''
setelah berjabat tangan dengan semua keluarga yang lain,mereka mulai beranjak menuju kendaraan yang terparkir di halaman rumah bu Lastri.
tak lupa Mecca menyalami sembari mencium tangan kedua mertuanya,
serta paman dan bibinya,
Bu Lastri, arnav dan Mecca mengantarkan kepergian mereka.
'' hati hati tuan dan nyonya '' ucap Mecca
'' kamu jangan memanggil dengan sebutan seperti itu, panggil kami papa dan mama karena sekarang kamu adalah putri kami '' ulasan tuan Andi.
'' baik pa'' jawaban Mecca singkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Rice Btamban
buat arnav jth cinta sm Mecca Thor kshn
2022-06-24
0
Ida Bandi
bikin arnav bucin nak mecca
2022-02-27
0