'' mungkin ini sudah saatnya aku menepati janji ku kepada pak anto'' gumamnya dalam hati,
beliau kembali teringat dengan janji beliau kepada pak Anto yang telah jadi penyelamat untuk beliau
'' maa''
'' yaa pa''
''ada yang mau papa bicarakan maaa ''
'' ya ada apa pah ''
sepertinya, sudah waktunya kita membahas tenteng kelanjutan janji kita sama pak Anto ''
'' huuuuuuf'' tidak harus di bahas lagi pah, bukankah kita selama ini sudah menepati janji kita untuk membiayai sekolah anak gadis nya, dan tinggal melanjutkan nya ke kuliah selesaikan pah .
terasa sesak hati nyonya Gita untuk membahas janji itu, dikarenakan salah paham membuat nyonya Gita sudah tidak berselera untuk memikirkan mereka.
flash back on
sebulan kepergian pak Anto , tuan Andi sering mengunjungi kampung itu, dengan niat untuk memperbaiki kediaman Bu Lastri yang tidak layak untuk huni ,
entah kenapa membuat nyonya Gita jadi salah menanggapi itu semua, ada rasa kecemburuan di hati nyonya Gita kepada janda beranak satu tersebut ,
semakin hari semakin tidak rela rasanya melihat sang suami memikirkan Janda itu, sampai sampai suatu ketika.
'' haloo '' terdengar suara nyonya Gita yang sedang menyapa sekretaris Hen dari balik telfon
'' ya nyonya selamat malam ''
''malam .. hen, apakah kamu sama tuan masih di kantor ???
''m.f nya saya udah pulang dari tadi sore, dan tuan sepertinya ada kunjungan ke kampung beliau, membahas renovasi rumah yang di tepati almarhum pak Anto nyaa'' jawab handra
''apa....!!!'' kenapa kamu tidak sekalian mendampingi beliau ha...n !''
''m.f nyonya, semua atas permintaan beliau untuk tidak di dampingi, kerena ada urusan pribadi yang akan beliau bahas ''
jawaban sekretaris itu.
deg!!!
jawaban sekretaris Han membuat dugaan nyonya Gita semakin kuat, akan perselingkuhan suami nya itu ,dan Tampa permisi lagi sambungan di telfon jadi terputus seketika
'' papah apakah dugaan mamah selama ini benar, tidak biasa nya papa pergi Tampa sekretaris Han'' kata nya dalam hati
langsung kecurigaan dan kemarahan yang tak terkendali itu terlihat di wajah yg mengandung rasa cemburu yang tak bisa di bendung nyonya besar itu ,
*dikediaman pak Mulyono*
terdengar perbincangan tuan Andi dan pak Mul dari ruangan tamu, yang berukuran lumayan besar.
'' tak terasa sudah satu bulan kepergian pak Anto, tapi masih saja saya serasa tak percaya karena itu terlalu mendadak '' ucap pak Mul
'' begitulah pak Mul maut , kita tak tau kapan datang nya, dan kita juga tidak dapat memilih bagai mana kita akan menghadapinya.
'' saya hanya ingin menyelesaikan segera urusan saya di sini, untuk renovasi rumah almarhum, dan kalau biaya anak dan istri nya almarhum, bisa saya minta tolong pak Mul?? untuk memberikan kepada Bu Lastri, karena saya akan mentransfer biaya untuk Bu Lastri dan anaknya ke rekening pak Mul saja ''
bukan saya tidak mau terjun langsung , saya juga takut ada salah paham warga, gimanapun bu Lastri itu janda dan saya tidak enak untuk sering berkunjung ke rumah beliau ,lagian saya mau fokus dengan perusahaan'' panjang lebar penjelasan tuan Andi
'' oh baik lah tuan, kebetulan istri saya juga menjalin hubungan baik dengan Bu Lastri, nanti saya akan minta tolong istri juga '' jawab pak Mul
'' syukurlah kalau begitu pak mul , Oya apakah rumah nya udah hampir rampung '' tanya tuan Andi
'' tinggal pemasangan keramik aja tuan, besok juga Uda selesai semua '' ucap pak Mul
'' mmm mungkin setelah ini saya akan jarang berkunjung kesini, di karenakan masih banyak urusan yang tertunda selama saya sakit '' ucap tuan Andi .
'' oh baik lah tuan, saya akan membantu anda untuk mengurus urusan yang di sini ''
''terimakasih banyak atas bantuan pak Mul .''
saya mungkin akan berangkat sekarang juga saya takut kemalaman, sengaja saya tidak membawa sekretaris hen karna saya sengaja mau mampir, dan ngopi dulu sama pak Mul '' penjelasan tuan Andi
'' baik lah tuan, hati hati di jalan '' sambil berjabat tangan
tuan Andi langsung memasuki mobil, dan pak Mul masih mematung sampai mobil yang di kendarai tuan Andi itu hilang sempurna.
di perjalanan, tuan Andi cuma berkendara sendiri, karena beliau pingin santai sambil menikmati pemandangan kampung yang sudah lama beliau rindukan.
dengan jarak tempuh yang lumayan lama, tibalah beliau di kediaman nya larut malam.
dengan langkah letih, beliau di dikagetkan dengan suara istrinya yang menggema di depan pintu masuk rumah mewah tersebut.
'' bagus ya pa, semangat muda papa sepertinya kembali berkobar lagi untuk menemui janda itu''' tuding nyonya Gita
'' apa!!! maksud mama apaaa'' dengan emosi bercampur letih
'' papa kira mama terlalu bodoh, untuk mengerti perhatian berlebihan papa terhadap janda itu, sampai sampai papa mau berkendara sejauh itu sendiri, Tampa di dampingi sekretaris hen ,
atau papa takut kedok papa akan terbongkar olah mama???? dengan pandangan sinis.
'' mamaaaa tuduhan mu itu tidak mendasar sedikit pun ,apa mama pikiran papa laki laki seperti itu ,apa mama tidak malu menuduh papa dengan segitu tidak bertanggung jawab nya , asal mama tau yah Sakin papa menjaga perasaan mama dan warga, papa tidak menemui Bu Lastri itu sendiri, melainkan dengan pak Mul dan istri nya '' penjelasan tuan Andi tidak di tanggapi sama sekali oleh nyonya Gita
'' hhhhhh sudah lah pa, mama tidak percaya, seperti nya papa dan janda itu memanfaatkan situasi ini sekarang ''
''sudah terserah mama aja mau berfikir apa yang jelas papa cuma kasian dan karena janji papa kepada almarhum '' jawab tuan Andi kesal
meninggalkan ruangan itu.
Sakin tak percaya dengan penjelasan suami nya ,Bu Lastri langsung mengambil ponsel yang mencari nama yang bertuliskan Bu lastri
tring tring tring....
...terdengar suara hp yg tak kunjung di Jawab, karena mungkin sang pemilik hp sudah terlelap dengan mimpi nya , ya karena waktu sudah terlalu larut juga.......
kring kring kring....
...terdengar lagi suara dari benda itu, dengan bergegas Bu Lastri melihat nama yang memangil tersebut, karena nomor baru dengan penasaran Bu Lastri lalu mengangkat nya....
'' hallo''
'' ya hallo ini saya Gita!!! ''
''m.f ada apa ya?? nyonya menelpon saya selarut ini''
'' begini Bu Lastri, sepertinya saya cukup paham dengan cara Anda mendekati suami saya, dengan alasan rumah anda atau apalah itu, apa anda tidak malu dengan status anda yang sekarang, mendekati suami saya atau anda melihat ada nya kesempatan,
untuk menjadi istri kedua dari suami saya,,,,,, !!!''
dan banyak lagi kata kata nyonya Gita menuduh Bu Lastri dengan begitu tidak mendasar, dan membuat luka Bu Lastri yang belum kering seutuhnya, kembali sakit lagi pasca di tinggal sang suaminya.
seketika dengan tangan yg gemetar Bu Lastri langsung memencet tombol merah, di hp tersebut.
'' tuhaaan tuduhan macam apa ini ... '' gumam nya dalam hati, sambil menangis memandangi buah cinta nya dengan almarhum,
beginilah nasibnya seorang janda, yang tidak berniat melakukan perselingkuhan jangankan berselingkuh, sedikitpun tidak terlintas di pikirannya mencari pengganti sang suami, yang sangat di cintai nya dan membawa cinta ini sampai maut datang menjemputnya
mohon m.f ya pembaca tersayang .... karna baru belajar menulis jadi tulisan author sangat berantakan nih 🤭🤭🤭 mohon di maklumi yah 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjut
2022-03-09
0
Ida Bandi
ga apa"Thor saya suka baca novel tenang saja pasti kita dukung,smangat ya...
2022-02-26
0
Mbak Rin
gpp thor.. tetap semangat y
2022-02-09
1